Selasa, 26 Februari 2013

Kisah Si Kusta, Si Botak dan Si Buta

 Dari Abu Huroyroh rodhiyallohu ‘anhu, ia mendengar Nabi shollallohu ‘alayhi wasallama bersabda: “Ada tiga orang bani Isroil: satu berpenyakit kusta, satu botak kepalanya, dan satu buta. Alloh Ta’ala hendak menguji mereka maka Alloh Ta’ala mengutus malaikat (dalam bentuk manusia) kepada mereka. Malaikat itu datang kepada Si Kusta dan bertanya, “Apakah yang paling kamu inginkan?”, Si Kusta menjawab, “Saya menginginkan kulit yang bagus serta hilang penyakitku yang menjadikan orang-orang jijik melihatku”. Kemudian dia mengusap Si Kusta maka hilanglah penyakitnya lalu mendapatkan kulit yang bagus. Malaikat itu bertanya lagi, “harta apakah yang paling kamu sukai?” Si Kusta menjawab, “unta – atau ia mengatakan: “sapi” (perawi ragu) –. Ia pun diberi unta bunting, dan malaikat tadi berkata, “semoga Alloh Ta’ala memberkahi bagimu”.


Kemudian malaikat mendatangi Si Botak dan bertanya, “apa yang paling kamu inginkan?” Si Botak menjawab, “rambut yang indah dan hilangnya penyakitku yang menyebabkan orang-orang jijik kepadaku”. Malaikat itu mengusap Si Botak dan hilanglah penyakitnya lalu tumbuhlah rambut yang indah. “Harta apakah yang paling kamu senangi?” Si Botak menjawab, “sapi.” Malaikat pun memberinya sapi yang sedang bunting dan ia berkata, “semoga Alloh Ta’ala memberkahi bagimu”.

Selanjutnya malaikat itu mendatangi Si Buta dan bertanya, “apakah yang paling kamu inginkan?” Si Buta menjawab, “Alloh Ta’ala mengembalikan penglihatanku sehingga aku dapat melihat orang”. Dia lantas mengusap Si Buta dan Alloh Ta’ala mengembalikan penglihatannya. “Harta apakah yang paling kamu senangi?” Si Buta menjawab, “kambing”.Lalu ia diberi kambing yang sedang bunting. Selang berapa lama, unta, sapi, dan kambing tersebut berkembang biak dengan pesat dan akhirnya unta milik orang yang dahulu menderita kusta memenuhi satu lembah, sapi milik orang yang dahulu botak memenuhi satu lembah dan kambing milik orang yang dahulu buta memenuhi satu lembah.

Kemudian malaikat itu datang kembali kepada orang yang dulu berpenyakit kusta dalam bentuknya yang dahulu (berpenyakit kusta) dan berkata, “saya adalah seorang miskin yang kehabisan bekal ditengah perjalanan. Hari ini tidak ada yang bisa memberikan pertolongan kepada saya
kecuali Alloh ta’ala lalu engkau. Saya meminta pertolongan kepadamu atas nama Dzat Yang telah memberi engkau kulit yang bagus dan harta kekayaan, seekor unta sebagai sarana bagi saya melanjutkan perjalanan”. Orang itu menjawab, “tanggungan saya terlalu banyak”. Malaikat itu berkata, “kalau tidak salah saya pernah mengenalmu. Bukankah kamu dulu orang yang berpenyakit kusta sehingga orang-orang merasa jijik kepadamu. Bukankah kamu dahulu orang yang miskin lalu Alloh Ta’ala memberi kekayaan untukmu?” ia menjawab, “harta kekayaanku ini adalah warisan turun temurunku”.Malaikat itu berkata,”jika kamu berdusta semoga Alloh Ta’ala mengembalikanmu seperti keadaanmu semula”.

Kemudian malaikat itu datang kepada orang yang dahulu botak seperti keadaannya yang dulu dan berkata seperti yang dikatakannya kepada Si Kusta. Maka orang itupun memberikan jawaban yang sama seperti jawaban Si Kusta. Kemudian malaikat itu berkata, “jika kamu berdusta, semoga Alloh Ta’ala mengembalikanmu seperti keadaan semula.

Sang malaikat mendatangi orang yang dahulu buta dalam bentuk orang yang buta, dan berkata, “saya adalah seorang miskin yang tengah bermusafir lalu kehabisan bekal di tengah perjalanan. Hari ini tidak ada yang bisa memberikan pertolongan kepada saya kecuali Alloh Ta’ala lalu engkau. Saya meminta pertolongan kepadamu atas nama Dzat Yang telah mengembalikan penglihatanmu, seekor kambing sebagai sarana bagi saya melanjutkan perjalanan”. Orang itu berkata, “saya dahulu adalah orang buta kemudian Alloh Ta’ala mengembalikan penglihatan saya, maka ambillah sesukamu dan tinggalkanlah sesukamu.

Demi Alloh, saya tidak akan memberatkanmu untuk mengembalikan apa yang kamu ambil karena Alloh Ta’ala”. Malaikat itu berkata “peliharalah harta kekayaanmu, sebenarnya kalian hanya diuji, lalu Alloh Ta’ala benar-benar telah ridho kepadamu dan Alloh Ta’ala memurkai kedua orang itu.” (HR. Al-Bukhori dan Muslim)

[Dikutip dari “Terjemah Riyadhush Shalihin, Al-Imam An Nawawi terbitan Hikmah Ahlus Sunnah – Hadits ke 65 BAB Muroqobah hal 148-150]

**

Demikianlah kisah ini, Allah senantiasa menguji hamba-hamba-Nya. Dan kita pun senantiasa diuji oleh-Nya. Dalam kisah tadi, ada dua hal yang menjadi bahan ujian, yaitu kesehatan/penampilan fisik dan harta. Mudah-mudahan kita adalah yang orang yang lulus ujian sebagaimana si Buta. Jika kita ingin seperti si Buta, maka kita harus berusaha menjadi bagian dari orang-orang yang bersyukur dan senantiasa merasakan adanya pengawasan Allah (muroqobatullah).

Semoga Allah senantiasa ridho kepada kita dan tidak murka kepada kita semua.. Aamiin

“Supernova” Fenomena Ketika Langit Terbelah

http://softwarepsr.com/aplikasimenarik
“Maka apabila langit telah terbelah dan menjadi merah mawar seperti (kilapan) minyak.” (QS. Ar-Rahman: 37)

Ayat di atas menggambarkan salah satu peristiwa kiamat, yakni ketika langit terbelah maka warna langit menjadi merah mawar seperti (kilapan) minyak. Beberapa tahun lalu teleskop ruang angkasa Hubble/NASA menangkap gambar fenomena Supenova.


Supernova adalah ledakan dari suatu bintang di galaksi yang memancarkan energi lebih banyak dari nova. Peristiwa supernova ini menandai berakhirnya riwayat suatu bintang.

Gambar tersebut dinamai ‘Oily Red Rose Nebula’ (Nebula Mawar Merah yang Berkilap), agar sesuai dengan arti ayat di atas. Sedangkan dalam ayat tersebut dikatakan langit yang terbelah, bukan bintang. Banyak sekali nebula-nebula yang telah ditemukan dan dipelajari oleh para ahli perbintangan. Warna mereka pun sangat beragam. Semuanya menunjukkan kejadian masa lalu, karena apa yang tertangkap oleh teleskop adalah
cahaya yang telah mengarungi angkasa ribuan tahun cahaya lamanya.

Menurut ahli fisika, setelah kiamat di bumi, skenario berikutnya dalam kiamat yang dijelaskan secara fisika adalah kiamat di tata surya. Hal ini terjadi karena ukuran Matahari yang kian membesar, memakan planet-planet di dekatnya seperti Merkurius, Venus, dan Bumi.

“Fenomena itu dinamakan Red Giant. Dan prosesnya tidak lama, mungkin sekitar 3 menit,” kata ahli fisika Febdian Rusydi.

Matahari yang tergolong dalam keluarga bintang bisa membesar ketika bahan bakarnya, yakni hidrogen, habis. Bahan bakar itu dibutuhkan matahari untuk melakukan reaksi fusi nuklir yang nantinya menghasilkan cahaya dan atom-atom berat. Saat hidrogen habis, inti matahari akan terus mengecil dan kian masif bentuknya. Sementara bagian terluar yang lebih bersifat loose akan terus membesar sehingga menjadi Red Giant.

“Apabila matahari digulung, dan apabila bintang-bintang dijatuhkan.” (QS. At Takwiir: 1-2)

Terlepas dari perdebatan ini, hal yang harus kita yakini adalah bahwa hari kiamat merupakan hal yang pasti.

“Sesungguhnya hari kiamat itu akan datang Aku merahasiakan (waktunya) agar supaya tiap-tiap diri itu dibalas dengan apa yang ia usahakan.” (QS. Thaha: 15).

Wallahu ‘alam. (Syelly Alamsyah/Berbagai sumber)

Senin, 25 Februari 2013

360, Derajat Tertinggi

Pembahasan ini dimulai dengan membuka surah Al-Mu'min (40) ayat 15, yang terjemahannya adalah sebagai berikut :

    [40:15] (Dialah) Yang memiliki Derajat Tertinggi (rafii'u darajaat), Yang mempunyai Arasy, Yang mengutus Jibril dengan (membawa) perintah-Nya kepada siapa yang dikehendaki-Nya di antara hamba-hamba-Nya, supaya dia memperingatkan (manusia) tentang hari pertemuan.

Sejak jaman kuno sampai saat sekarang ini 360 diketahui sebagai derajat yang paling tinggi dalam perhitungan dimana satu lingkaran penuh dibagi menjadi 360 bagian. Didalam Al-Qur'an tidak disebutkan mengenai bilangan tiga ratus enam puluh, akan tetapi dengan menyebutkan "derajat tertinggi", sekali lagi kekonsistenan Al-Qur'an diuji.
Dari surah Al-Mu'min ayat 15 di atas, dapat kita lihat ketika menyatakan Diri-Nya sebagai pemilik derajat tertinggi, Allah menggunakan istilah rafii'u darajaat, bukan 'aliyu darajaat.

Dahulu, orang-orang terutama di daerah timur tengah, seperti Yahudi, Siria, Yunani, dan Arab, banyak menggunakan nilai gematrikal untuk menghitung nilai suatu kata, ataupun mempergunakannya untuk perhitungan yang lain, dengan cara memberikan nilai-nilai tertentu pada huruf-huruf dalam sistem alfabet-nya. Di bawah ini adalah tabel gematrikal dari alfabet arab, dan diakhir pembahasan ini juga akan dilampirkan tabel gematrikal dari alfabet Yahudi dan Yunani (Yahudi dan Arab memiliki
kesamaan karena merupakan satu rumpun). Tabel yang sama juga dipakai dalam postingan yang lain yang berjudul "Membuat Surah yang Menyamai Al-Qur'an? Siapa Takut!"
Sekarang kita akan hitung nilai gematrikal kata Rafii'u (رَفِيعُ) yang dipergunakan dalam ayat 40:15 di atas. Rafii'u terdiri atas 4 huruf, yaitu Ra, Fa, Ya dan 'Ayn. Nilai gematrikal dari masing-masing kata tersebut adalah Ra= 200, Fa=80, Ya=10, Ayn=70.

Jika nilai Gematrikal dari keempat huruf tersebut dijumlahkan, maka akan menghasilkan nilai 360, derajat yang paling tinggi di alam. Lihat bagaimana Allah melakukan pemilihan kata yang begitu sempurna dalam menusun Al-Qur'an, sehingga kekonsistenan Al-Qur'an tetap terjaga.

    [4:82] Maka apakah mereka tidak memperhatikan Al Quran? Kalau kiranya Al Quran itu bukan dari sisi Allah, tentulah mereka mendapat pertentangan yang banyak di dalamnya.


Wallahu a'lam
Maha Benar Allah dengan segala firman-Nya

LAMPIRAN
---------------
Nilai Gematrikal untuk alfabet Yahudi dan Yunani :

Muslim yang Mengalahkan Perancis Seorang Diri

Namanya Rasyid Nikaz, seorang pengusaha perancis (keturunan AlJazair) yang dengan ringannya membayar denda bagi muslimah yang becadar di Perancis dan Belgia. Sebagaimana kita tahu perancis menerapkan larangan mengenakan cadar di tempat umum sebagai reaksi pemerintah Perancis atas berduyun-duyunnya kaum wanita Perancis mengenakan cadar, dan bagi yang muslimah yang tertangkap petugas memakainya maka akan dikenakan
denda.


Maka sejak Perancis memberlakukan undang-undang tersebut, Rasyid Nikaz menyediakan dana 1 juta Euro dikhususkan untuk membayar denda bagi muslimah bercadar. Seolah dengan tindakannya itu dia mengatakan kepada wanita muslimah Perancis yang hendak bercadar: “Pakai cadarlah sesuka kalian, jika terkena denda sayalah yang akan membayarnya”.

Beberapa media melansir foto milyarder yang istrinya juga mengenakan cadar ini keluar dari kantor polisi dengan menegakkan kepala (jauh dari kerendahan) seusai membayarkan denda bagi 2 muslimah yang terkena denda. Atas perannya ini, Syekh Al-Khuwainy mengibaratkannya sebagai “Satu orang yang mengalahkan satu Negara”. Semoga Allah Ta’ala merahmati Rasyid Nikaz dan hartanya di dunia-akherat.

BUKTI ILMIAH KEBENARAN AL-QUR’AN DALAM EPISTEMOLOGI SANG RATU SEMUT AL-QUR’AN DAN SAINS MODERN

Salah satu mukjizat al-Qur’an di samping keindahan serta kecanggihan gaya bahasanya, adalah gagasan futuristiknya mengenai kebenaran ilmiah yang baru kemudian dapat dibuktikan oleh ilmu pengetahuan modern. Semakin maju perkembangan ilmu pengetahuan dan tekhnologi, maka semakin terbukti lah kebenaran al-Qur’an. Itulah makanya Al-Kitab sedikitpun tdk dapat disejajarkan dgn kualitas super canggih al-Qur’an.

Sebuah contoh kecil konfirmasi ilmu pengetahuan terhadap kebenaran al-Qur’an dapat ditemukan pada An-Naml (27): 18 berikut:

حَتَّى إِذَا أَتَوْا عَلَى وَادِي النَّمْلِ قَالَتْ نَمْلَةٌ يَا أَيُّهَا النَّمْلُ ادْخُلُوا مَسَاكِنَكُمْ لَا يَحْطِمَنَّكُمْ سُلَيْمَانُ وَجُنُودُهُ وَهُمْ لَا يَشْعُرُونَ
18. Hingga apabila mereka sampai di lembah semut berkatalah seekor semut: Hai semut-semut, masuklah ke dalam sarang-sarangmu, agar kamu tidak diinjak oleh Sulaiman dan tentaranya, sedangkan mereka tidak menyadari”;

Terjemahan ayat ini, merupakan terjemahan minimal untuk sekedar memperoleh pemahaman awal atau tekstual dari ayat ini. Namun jika dikaji lebih jauh dari disiplin ilmu Bahasa Arab, yang nota bene sangat dibutuhkan untuk memperoleh makna substansial dari setiap ayat al-Qur’an di samping ilmu-ilmu lainnya, maka dari ayat ini akan ditemukan sebuah isyarat ilmiah, yang luar biasanya telah 14 abad lampau disebutkan al-Qur’an namun baru pada abad 20 dapat dikonfirmasi oleh ilmu Pengetahuan, khususnya ilmu Biologi.

Secara sederhana dapat dijelaskan, dari sudut pandang bahasa Arab, sebenarnya ada distorsi penting dari terjemahan resmi (versi Depag) di atas, khususnya pada kalimat Qaalat namlatu (ﻧﻤﻠﺔ) yang diterjemahkan dgn : “berkatalah seekor semut”. Semestinya terjemahan lengkapnya adalah “(telah) berkata seekor semut
betina”.

Mengapa demikian?

Karena kata namlatun (ﻧﻤﻠﺔ) menggunakan bentuk muannats (kata benda untuk jenis perempuan) dgn tanda ta’ marbuthah ( ة ) sehingga semut yang dimaksud dlm ayat ini adalah semut betina. Itulah sebabnya kata kerja ﻗﺎﻞ yang mendahuluinya diberi akhiran ta’ maftuhah ( ت ) sebagai kata ganti untuk perempuan/betina merujuk pada dhamir ھي (Hiya) sehingga menjadi ﻗﺎﻟﺖ (berkata) sebagai pertanda bahwa yang berkata itu adalah “semut betina”.

Jadi kesimpulan pertama, semut yang dimaksud dlm ayat ini adalah “SEMUT BETINA”.

Selnjutnya, apakah yang dikatakan oleh “SEMUT BETINA” itu?

Jawabannya ada pada kalimat berikutnya:
يَا أَيُّهَا النَّمْلُ ادْخُلُوا مَسَاكِنَكُمْ لَا يَحْطِمَنَّكُمْ سُلَيْمَانُ وَجُنُودُهُ وَهُمْ لَا يَشْعُرُونَ

“…Hai semut-semut, masuklah ke dalam sarang-sarangmu, agar kamu tidak diinjak oleh Sulaiman dan tentaranya, sedangkan mereka tidak menyadari”

SEMUT BETINA tersebut ternyata memerintahkan kepada semut2 yang lain untuk masuk ke dalam lobang mereka.

Bila demikian halnya, berarti semut betina mempunyai otoritas khusus atau kekuasaan sehingga ia dapat memerintahkan semut2 yang lain untuk melakukan sesuatu. Artinya dalam spesies semut, terdapat juga pemimpin yang memiliki otoritas dan kuasa untuk memerintah dan mengatur tata kehidupan mereka, dan ayat ini mengisyaratkan bahwa pemimpin dalam spesies semut itu adalah SEMUT BETINA, bukan semut jantan.

Karena betina, Kita sebut saja pemimpin semut ini sebagai “RATU SEMUT”

Pertanyaan berikutnya, Apa kata ilmu pengetahuan berkenaan dgn isyarat Al-Qur’an ini?

Ternyata, ilmu pengetahuan dlm hal ini biologi modern memberi konfirmasi bahwa pemimpin suatu entitas semut adalah seekor SEMUT BETINA, RATU.
(Sumber: Agus Purwanto, D.Sc., Ayat-Ayat Semesta: Sisi-Sisi Al-Qur’an Yang Terlupakan, (Bandung: Mizan, 2008)

Betapa kecanggihan mukjizat ilmiah al-Qur’an , jauh mendahului perkembangan ilmu pengetahuan dan tekhnologi. 14 abad yang lalu al-Qur’an sdh menegaskan bahwa pemimpin suatu komunitas semut adalah semut betina, tapi ilmu pengetahuan modern baru bisa menemukannya pada abad ke-20

KISAH SEORANG 'ALIM DAN PENJUAL TELUR

Oleh: Mahmud Jad Yasin

Ini adalah kisah yang dikatakan terjadi pada zaman Khalifah Harun ar-Rasyid. Ketika itu ada seorang alim yang berkeliling negeri-negeri, menantang adu argumentasi dengan para ‘ulamanya dan mengalahkan mereka sehingga reputasinya naik, urusannya tersebar dan disegani oleh para ‘ulama di seantero negeri. Ketika para ‘ulama Baghdad mengetahui bahwa ‘alim ini sekarang berada di Iran, mereka berkumpul dan berpikir di antara mereka untuk mencari cara sehingga mereka bisa membuka kedoknya dan mengalahkannya di hadapan Khalifah.


Maka mereka bersepakat untuk mendatangkan seorang laki-laki yang bukan dari kalangan ‘ulama untuk menghadapi ‘alim dari Iran ini. Mereka pergi ke penjual telur di sebuah pasar di Baghdad. Mereka menjanjikan kepadanya akan memakaikan kepadanya pakaian kebesaran dan memberi kepadanya apa yang diinginkannya dari harta benda. Maka orang ini pun menerima. Dia memasukkan telur yang tersisa di dalam saku baju baru yang baru dibelikan oleh para ‘ulama ini. Mereka kemudian membawa penjual telur ini untuk menghadapi ‘alim di hadapan Khalifah.

Dimulailah debat yang oleh ‘alim dari Iran ini disyaratkan agar debat memakai isyarat. Isyarat pertama yang dilakukan oleh ‘alim ini adalah mengarahkan satu jarinya ke wajah penjual telur, maka penjual telur ini membalas dengan mengarahkan dua jari ke wajah ‘alim. Isyarat kedua adalah ‘alim mengarahkan satu jarinya ke langit, maka penjual telur ini membalas dengan mengarahkan satu jarinya ke bumi. Isyarat ketiga adalah ‘alim mengeluarkan dari barang bawaannya seekor ayam betina, maka penjual telur ini membalas dengan mengeluarkan dari saku bajunya sebutir telur. Maka bingunglah ‘alim ini dan berkata kepada Khalifah, “Aku bersaksi bahwa ‘alim ini (dia maksudkan adalah penjual telur) telah mengalahkanku dan belum pernah ada seorangpun yang mengalahkanku sebelumnya”.

Maka penjual telur ini mendapat hadiah dari
Khalifah. Tatkala pertemuan sudah berakhir, Khalifah memanggil ‘alim ini dan bertanya, “Apa yang engkau maksudkan dengan isyaratmu tadi dan apa pula balasannya?” Dia menjawab, “Ketika aku mengarahkan satu jariku kepadanya, aku katakan kepadanya (dengan isyarat) ‘Sesungguhnya Allah itu Esa’, maka dia membalas dengan 2 jari, yaitu bahwa Allah tidak dua. Ketika aku mengangkat jariku ke langit aku katakan kepadanya , ‘Sesungguhnya Allah meninggikan langit’, maka dia membalas dengan berisyarat dengan jarinya ke bumi, yang maksudnya adalah Allah membentangkan bumi. Ketika aku mengeluarkan ayam betina, yang kumaksud adalah sesungguhnya Allah mengeluarkan yang hidup dari yang mati, maka dia mengeluarkan telur yaitu bahwa Allah mengeluarkan yang mati dari yang hidup”

Pada hari kedua, Khalifah memanggil ‘alim yang satunya (yaitu penjual telur) dan bertanya, “Apa yang dikatakan oleh ‘alim dengan isyaratnya dan apa yang engkau balas?” Dia menjawab, “Ketika dia menunjuk satu jarinya ke wajahku dia mengatakan kepadaku, ‘Aku akan mencukil matamu’, maka aku tunjuk dia dengan 2 jari dan kukatakan dengan hal itu, ‘Aku akan cukil matamu dua kali’. Ketika dia mengangkat jarinya ke langit, dia mengatakan, ‘Aku akan angkat engkau ke atas’ maka aku berisyarat dengan jariku ke bumi, kumaksudkan adalah aku akan benamkan engkau di bumi. Ketika dia berisyarat ke tiga maksudnya adalah dia sanggup makan ayam betina, maka ketika aku mengeluarkan telur maksudnya adalah aku juga sanggup makan telur.

Demikianlah … satu perkataan dengan pemahaman dan interpretasi yang berlainan, betapa banyak hal ini terjadi dalam kehidupan kita sehari-hari. Seorang di antara kita memaksudkan ini sedangkan yang lain memahami dengan hal yang berbeda. Sehingga dari sini sering terjadi perselisihan di antara manusia. Oleh karena itu banyak kita dengar kalimat, “Aku tidak memaksudkannya demikian, engkau memahaminya berlebihan”.

Akan tetapi yang bagus adalah ketika kita adu argumentasi dan kita menafsirkan perkataan dan memahaminya dengan lebih dari satu makna, akan tetapi akhir dari itu adalah kesepakatan dan tidak ada perselisihan, dan aib . Ketika kita tidak memahami ucapan itu maka kita meminta untuk ditafsirkan sehingga lebih bisa diharapkan kepahaman yang benar terhadap suatu ucapan.

Sumber: Majalah Qiblati

KEAJAIBAN MANFAAT BUAH PISANG

 Allah Subhanahu wa Ta'ala menceritkan tentang para penghuni Surga dan kenikmatan yang dialami mereka dengan firman-Nya:

” Dan golongan kanan, alangkah bahagianya golongan kanan itu. Berada diantara pohon bidara yang tidak berduri, dan pohon pisang yang bersusin-susun (buahnya), dan naungan yang terbentang luas, dan air yang tercurah.” (QS. Al-Waaqi’ah: 27-31)


Dan yang menjadi pendapat mayoritas Ulama dari kalangan Shahabat dan Tabi’in adalah bahwa yang dimaksud dengan الطلح adalah pisang. Dan ini adalah yang disebutkan oleh para ahli Tafsir seperti ath-Thabari, ar-Razi, al-Qurtubi, Ibnu Katsir dan asy-Syaukani rahimahumullah.

Pisang (Banana) adalah pohon jenis Terna (pohon dengan batang yang lunak dan tidak berkayu) dari suku Musaceae, yang tingginya mencapai enam meter, dengan batang yang kuat, dan daun-daun yang besar memanjang dan berwarna hijau tua. Buah pohon ini nampak dalam bentuk sisir-sisir, yang tiap sisirnya berisi (10 20) pisang, dan dalam buahnya tidak terdapat biji.

Kata pisang (dalam bahasa Arabnya الموز) berasala dari bahasa India (موزا), dan namanya dalam bahasa Arab adalah sebagaimana yang tercantum dalam al-Qur’an, yaitu الطلح. Dan orang-orang Arab menyebutnya dengan Banan (jari-jari), karena ia mirip dengan jari-jari kedua tangan. Dan ketika ia sampai ke Eropa melalui jalur Spanyol, mereka (orang Eropa) menyebutnya dengan kata dalam bahasa Arab yaitu Banana (pisang). Dan manusia telah mengenal pisang semenjak ribuan tahun SM (sebelum Masehi), dan ada yang mengatakan bahwa ia pada asalnya berasal India.

Pisang Dalam Ilmu Kedokteran Kuno

Disebutkan dalam pengobatan kuno bahwa pisang bermanfaat dalam (pengobatan) inflamasi (radang) ada, paru-paru, dan batuk. Dan melancarkan buang air kecil, dan bermanfaat untuk luka ginjal dan kandung kemih. Ia juga membangkitkan hasrat hubungan suami isteri dan meningkatkan produksi sperma (air mani). Di samping itu ia juga melunakkan perut, meningkatan produksi empedu, dan kelenjar yang lain, namun terlalu banyak mengkonsumsinya juga kurang bagus karena ia berat dicerna (oleh lambung). Dan masih banyak lagi manfaat pisang yang lainnya.

Komposisi Ilmiah Dan Zat Aktif Yang Dikandungnya

Analisis menunjukkan bahwa pisang mengandung (68%) air, (25%) gula, (2%) protein, (1%), lemak dan minyak, (1%) serat Selulosa. Sebagaimana juga ia mengandung pati dan asam tanin, vitamin A (300 IU per seratus gram), vitamin B dengan berbagai jenisnya; B1, B2, B 6, dan 12 (100 mg per seratus gram), persentase yang cukup dari vitamin D, dan sedikit Vitamin Z. Dan pisang juga mengandung Kalsium (100 mg per seratus gram), Fosfor, Besi, Sodium, Kalium (potassium), Magnesium, dan Seng.

Pisang Dalam Kedokteran Modern

1. Pisang terhitung sebagai makanan (sumber gizi) yang hampir sempurna dikarenakan ia mengandung nutrisi yang enam, yaitu: air, gula, protein, lemak, vitamin, dan mineral. Dan berkat tingginya nilai gizi yang dikandungnya, maka ia telah menjadi makanan penting (pokok) bagi banyak orang.

2. Sebagaimana juga pisang terhitung sebagai salah satu makanan yang menyediakan energi dan kalori bagi tubuh dalam jumlah yang cukup. Maka setiap 100 gram pisang segar dan matang memberikan tubuh (100 kalori), yaitu seperti yang diberikan oleh seratus gram daging. Dan adapun seratus gram pisang kering memberikan (250 kalori)

3. Sebagaimana juga dapat dimanfaatkan dari pisang dalam pencegahan Osteomalasia (pelunakan tulang pada bayi) pada anak dan Osteoporosis (pengeroposan tulang) pada orang dewasa (tua), dan kekurangan kalsium pada wanita hamil dan ibu menyusui. Dikarenakan ia mengandung jumlah kalsium yang cukup, yaitu setiap 1 kg pisang mengandung 1gr kalsium. Dan perlu diketahui bahwa kebutuhan harian kalsium untuk tubuh adalah satu setengah gram, dan bahwasanya kalsium pisang lebih mudah dicerna dibandingkan kalsium susu dan kalsium dari produk susu.

4. Pisang juga mengandung Fosfor dalam jumlah yang cukup, dan inilah yang membuatnya bermanfaat dalam perkembangan otak dan kemampuan akal, seperti kecerdasan, berpikir dan menghafal.Dahulu dikatakan tentang pisang bahwa ia adalah makanan para ahli Filosofi, karena mereka memakannya secara rutin, seperti yang terjadi pada orang-orang (bangsa) Asyur dari bangsa kuno.

5. Pisang juga bermanfaat dalam perlindungan dan pencegahan gigi dari kerusakan. Dan juga bermanfaat untuk radang mulut dan gusi, karena ia mengandung fluoride, yaitu suatu zat penyeteril.

6. Pisang mengandung zat Besi dan vitamin D, sehingga berguna dalam pencegahan dan pengobatan anemia dan kekurangan zat Besi, dimana vitamin D mempermudah penyerapan zat besi dalam usus.

7. Pisang mengandung vitamin B 1, B 6, B 12, karena itu ia berguna dalam pengobatan peradangan (infeksi) saraf dan kerusakan saraf, seperti dalam disk (gangguan pada saraf lumbar dan sakral) dan cerebral Bell (gangguan pada saraf wajah). Dan yang perlu diketahui bahwa kekurangan vitamin vitamin B 1, B 6, B 12 menyebabkan peradangan saraf yang berbeda dari yang lain, dan kekurangan vitamin B 12 menyebabkan anemia, di samping radang saraf.

8. Sebagaimana pisang juga berguna untuk memperbaiki penglihatan dan mencegah timbulnya penyakit mata dan penglihatan, karena ia mengandung vitamin A dalam jumlah yang cukup (300 IU per seratus gram). Dan yang perlu diketahui bahwa kebutuhan harian vitamin A bagi tubuh adalah (3500 IU per hari)

9. Dan pisang juga bermanfaat dalam pengobatan diare, jika pisang itu matang namun, jika ia mentah maka ia berguna dalam pengobatan sembelit.

10. Penelitian baru menguatkan bahwa pisang mengandung hormon-hormon yang berfungsi untuk mengatur aktivitas sistem saraf dan pisang juga bermanfaat dalam pengobatan penyakit psikologis dan depresi, terutama pada anak-anak.

Pisang Tingkatkan Konsentrasi Anak

Manfaat Pisang ternyata dapat meningkatkan konsentrasi anak. Buah Pisang termasuk buah yang padat nutrisi dan energi. Teksturnya yang lembut membuat pisang sering dijadikan buah pilihan untuk makanan bayi. Bagi anak-anak, manfaat pisang juga bisa menjadi bekal sehat ke sekolah.

Di
banyak negara maju, pisang kerap menjadi bekal makanan anak-anak ke sekolah. Mereka juga memiliki resep pisang tersendiri dengan memasukkan potongan buah pisang ke dalam sereal dan susu saat sarapan. Pisang menyediakan cukup energi bagi anak-anak untuk siap mengikuti pelajaran di sekolah. Dr Ir Sobir dari Pusat Kajian Buah-buahan Tropika IPB menjelaskan, sebuah penelitian tentang buah pisang dilakukan terhadap 200 pelajar di sekolah Twickehnham di Middlesex, Inggris. Kepada mereka diberikan makanan tambahan berupa buah pisang saat sarapan, istirahat, dan makan siang. Penelitian dilakukan menjelang waktu ujian.

Hasilnya, menurut Dr Sobir, konsumsi pisang ( produk kesehatan) tersebut membantu proses belajar mereka. Kalium yang terdapat pada pisang inilah yang berperan meningkatkan konsentrasi belajar anak.

Selain itu, kandungan vitamin B pada pisang yang cukup tinggi juga mampu mempertahankan aktivitas kerja sistem saraf. Hal inilah yang mendorong pelajar bisa berkonsentrasi lebih lama. Dalam satu pisang memang terkandung banyak zat gizi. ”Kandungan vitamin dan mineralnya lebih unggul dibandingkan buah dan sayuran lain, terutama untuk vitamin B6 (piridoksin), C, kalium, serat, dan mangan,” katanya.

Jika dibandingkan dengan apel, pisang mengandung 4 kali lebih banyak protein, dua kali lebih banyak karbohidrat, tiga kali lebih banyak fosfor, lima kali lebih banyak vitamin A dan zat besi, serta dua kali lebih banyak vitamin dan mineral lainnya. Banyak manfaat yang bisa diperoleh dari satu pisang. Selain sangat bermanfaat dalam mencegah stres, pisang juga meningkatkan daya pikir, mengobati radang cerna, serta menyehatkan mata.

Sembuhkan Tukak Lambung

Bagi anak yang mengalami gangguan pencernaan, pisang juga bisa dimanfaatkan. Beberapa penelitian, seperti dijelaskan Dr Sobir, menemukan bahwa pisang dapat menyembuhkan luka pada sistem pencernaan. Penelitian atas efek antipektin pada hewan percobaan yang diberi perlakuan ekstrak pisang varietas Palo dan Horn, mampu menyembuhkan luka sebesar 70 dan 88 persen dibandingkan tanpa perlakuan. Pisang pun dianjurkan untuk dikonsumsi anak yang bermasalah dengan sistem pencernaan karena tekstur daging buahnya yang halus dan lunak. ”Pisang dapat dimakan tanpa menambah kerja sistem pencernaan. Latek yang terdapat pada pisang juga dapat mencegah iritasi dengan melapisi dinding lambung dan usus,” ujar Dr Sobir.

Bagi anak yang mengalami anemia, pisang merupakan makanan yang baik. Ini karena pisang kaya akan zat besi yang dapat merangsang pembentukan sel darah merah. Tambahan lagi, dengan mengonsumsi pisang, anak tidak akan sembelit, seperti yang terjadi apabila diberi suplemen zat besi.

sudah tahu salah tahu manfaat pisang... Nah, cobalah memperkaya buah pisang dalam menu harian anak-anak. Selain mudah didapat, pisang juga relatif murah, tetapi tidak murahan. Kan jelas-jelas padat gizi untuk kesehatan!

Selain menjadi favorit sebagian besar atlet, buah pisang juga memiliki khasiat bagi kesehatan serta kecantikan. Namun untuk mendapatkan manfaatnya, Anda perlu cermat memilih. Pasalnya hanya pisang yang matang saja yang dapat mengubah gula darah menjadi glukosa alami, serta cepat diabsorsi ke dalam peredaran darah.

Ciri-ciri pisang yang matang, adalah pisang yang kulitnya berwarna hijau kekuning-kuningan dengan bercak cokelat atau kuning. Berikut beberapa manfaat pisang:

1. Sumber Tenaga

Pisang dapat dicerna dengan mudah, sehingga gula yang terdapat didalamnya akan diubah menjadi sumber tenaga yang baik untuk pembentukan tubuh, kerja otot dan juga sangat bagus untuk menghilangkan lelah.

2. Ibu Hamil

Wanita yang tengah hamil dianjurkan untuk mengkonsumsi pisang, karena mengandung asam folat tinggi yang penting bagi kesempurnaan janin, pembentukan sel-sel baru dan mencegah terjadi cacat bawaan.Sebuah pisang matang, akan mengandung sekitar 85-100 kalori. Sehingga dengan memakan dua pisang segar, kebutuhan asam folat yang sekitar 58 mikrogram dapat terpenuhi. Di samping itu pisang akan membantu menjaga kadar gula darah yang dapat mengurangi morning sick, sehingga pisang sangat baik untuk cemilan ibu hamil.

3. Penderita Anemia

Kandungan zat besi yang cukup tinggi pada pisang, dapat menstimulasi produksi hemoglobin dalam darah bagi penderita anemia. Dua buah pisang sehari, sangat baik untuk penderita anemia.

4. Penderita Sakit Maag

Sebagai buah yang dapat dikonsumsi langsung, pisang tak membuat iritasi atau kerusakan usus bagi penderita maag. Buah ini sering digunakan untuk melawan penyakit usus, sebab teksturnya lembut. Pisang juga dapat menetralkan kelebihan asam lambung dan melapisi perut sehingga mampu mengurangi iritasi. Bagi yang mengalami penyakit usus atau kolik akibat asam lambung, Anda dapat mengkonsumsinya dengan di campur pada segelas susu cair.

5. Penderita Penyakit Lever

Bagi penderita lever, dua buah pisang sehari dengan tambahan satu sendok madu, akan baik untuk menambah nafsu makan dan meningkatkan kuat.

6. Penderita Luka Bakar

Khusus untuk penderita luka bakar, Anda dapat menggunakan daun pisang sebagai pengobatan. Caranya, kulit yang terbakar dioles dengan campuran abu daun pisang dan minyak kelapa. Campuran ini mampu mendinginkan kulit yang terbakar.

7. Yang Mengalami Stress

Pisang mengandung potasium, yaitu mineral vital yang membantu menormalkan detak jantung, mengirim oksigen ke otak dan mengatur keseimbangan kadar air dalam tubuh. Ketika mengalami stress, metabolisme tubuh akan meningkat drastis sehingga mengurangi kadar potasium tubuh. Dengan pisang, potasium dalam tubuh kadarnya akan seimbang.

8. Penderita Stroke

Berdasarkan riset The New England Journal of Medicine, mengkonsumsi pisang setiap hari akan menurunkan resiko kematian akibat stroke hingga 40%.

9. Mengontrol Temperatur

Di beberapa negara, pisang dipandang sebagai makanan pendingin yang dapat menurunkan temperatur fisik dan emosional ibu hamil. Di Thailand contohnya, ibu hamil mengkonsumsi pisang untuk memastikan bayi lahir dengan temperatur sejuk.

10. Meningkatkan Kekuatan Otak

Di sebuah sekolah Inggris, 200 pelajar mampu menyelesaikan ujian akhir hanya dengan sarapan pisang. Mereka juga kerap mengkonsumsi pisang saat jam istirahat serta makan siang, sebab pisang mampu meningkatkan kekuatan otak.

Penyusun: rsyarifario

sumber:

naturalhealthmagazine
IPB
Viva
الطلح المنضود: الموز

Jilbab Sudah ada sejak 4000 tahun yang lalu

Sejarah Fashion sejak 4000 tahun yang lalu telah menempatkan Jilbab dan kerudung sebagai busana yang mampu bertahan dari masa ke masa.

Pada zaman Mesir Kuno sekitar tahun 3000-1000 SM, kaum bangsawan perempuan menggunakan headdress untuk menutup rambut. meskipun tidak serta merta mendukung hakikat jilbab, namun penutup rambut ini menjadi simbol yg membedakan kaum bangsawan dan rakyat jelata.


Pada masa Yunani Kuno sekitar tahun 1000-31 SM, kaum bangsawan dan perempuan yang keluar rumah menggunakan busana panjang bernama chiton dan kerudung yang disebut himation, atau syal yg dinamakan kaluptra atau sakkos. Kaum perempuan Yunani menggunakan penutup rambut di luar rumah sbg ekspresi untuk mendapatkan penghormatan kaum lelaki, karena pada masa tersebut perempuan yang membuka rambutnya di tempat umum dianggap sebagai prostitut.
Pada masa Yahudi sekitar tahun 1000SM, baik Yahudi Taurat Musa maupun Zionis Yahudi, keduanya secara jelas memiliki aturan yang ketat mengenai busana kaum perempuan. Talmud kaum zionis mengatakan bahwa wanita yang keluar ke tempat umum, berbicara dengan laki-laki tanpa mengenakan penutup kepala (kerudung) maka suaminya boleh menceraikannya tanpa membayar mahar. Sementara dalam Kitab Perjanjian Lama Zephaniah atau Zafanya 1:8 diterangkan, “Pada hari perjamuan korban Tuhan itu, Aku akan menghukum para pemuka, para anak-anak raja dan semua orang yang memakai pakaian asing.” Pakaian asing yang dimaksud adalah yang melenceng dari syariat Yahudi, yaitu pakaian besar yang menutup rambut hingga seluruh tubuh yang disebut tiche atau snood, sesuai dengan aturan kesopanan tzniot.
Pada masa Romawi Kuno sekitar tahun 500SM, kaum perempuan menggunakan busana yang disebut stola dengan panjang sekitar lima meter berwarna pastel, yang dikenakan melapisi tunik dililitkan pada tubuh dan dijepit di pundak dengan penjepit yang disebut fibulae. Sekali lagi busana yang longgar ini disertai dengan penutup rambut yang disebut suffibulum.
Pada masa Gupta dan Post Gupta 200-1300an, (meskipun peradaban Hindu telah mengakar sejak zaman Vedic sekitar tahun 1500SM) ditemukan sejumlah koin yang menggambarkan perempuan Hindu yang mengenakan kerudung. Sebagai salah satu agama
tertua, Hindu telah menjelaskan dalam Kitab Rig Veda, Book 8, Hymn 33 ayat 19 tentang sikap seorang perempuan ketika berhadapan dengan Brahma, agar mereka tidak memperlihatkan pergelangannya, menundukkan pandangan serta menjaga kepalanya dengan kerudung. Menutup kepala dengan kerudung adalah simbol kesantunan kaum perempuan Hindu. Tata busana yg sesuai dengan ajaran Hindu melahirkan busana yang disebut Sari dengan kerudung yang dinamakan dupatta, digunakan oleh sebagian besar kaum perempuan Hindu di India, Pakistan, Bangladesh dan negara-negara di Asia Selatan.

Masa Kristen (CE atau Christian Era) menjelaskan dalam Kitab korintus 11 ayat 5-15 yang berbunyi, ‘tetapi tiap-tiap perempuan yang berdoa atau bernubuat dengan kepala yang tidak bertudung, menghina kepalanya, sebab ia sama dengan perempuan yang dicukur rambutnya...'

Dalam ayat yang lain digambarkan, Kitab Kejadian 24 ayat 63-65 sebagai berikut, ‘Menjelang senja Ishak sedang keluar untuk berjalan-jalan di padang. Ia melayangkan pandangnya, maka dilihatnyalah ada unta-unta datang. Ribka juga melayangkan pandangnya dan ketika dilihatnya Ishak, turunlah ia dari untanya. Katanya kepada hamba itu, “Siapakah laki-laki itu yang berjalan di padang ke arah kita?” Jawab hamba itu, “Dialah tuanku itu.” Lalu Ribka mengambil telekungnya dan bertelekunglah ia.’ Ayat ini menerangkan bagaimana Ribka menudungi kepalanya ketika Ishak berjalan ke arahnya. Perempuan diharuskan mengenakan penutup rambut bila berhadapan dengan laki-laki atau seseorang yang bukan muhrimnya.
Hingga akhirnya, Islam hadir di muka bumi untuk menyempurnakan perintah berkerudung bagi kaum wanita dengan syariat berjilbab. Surah Al-Ahzab 59 menjelaskan, ‘Hai Nabi, katakanlah kepada isteri-isterimu, anak-anak perempuanmu dan isteri-isteri orang mukmin, "Hendaklah mereka mengulurkan jilbabnya ke seluruh tubuh mereka.” Yang demikian itu supaya mereka lebih mudah untuk dikenal, karena itu mereka tidak
diganggu. Dan Allah adalah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.’”
Selama berabad-abad fashion telah memberikan tempat yang sangat terhormat kepada jilbab. Dimulai dari kain kerudung sebagai penutup rambut yang digunakan kaum perempuan sebagai wadah dalam mengekspresikan penghargaan diri mereka kepada kaum lelaki, hingga Islam menyempurnakannya dengan jilbab. Empat ribu tahun lamanya tren fashion tumbuh dan berkembang di tengah2 masyarakat dunia. Model pakaian berganti, gaya busana berubah setiap masa, namun jilbab takzim bertahan.

Hewan-Hewan Yang Terlupakan Oleh Al-Qur'an

Postingan kali ini membahas mengenai adanya klaim mengenai hewan-hewan atau binatang-binatang yang terlupakan oleh Al-Qur'an. Sebagian orang ada yang mengatakan : pernyataan Al-Qur'an dalam surah An-Nuur menyatakan bahwa Allah membatasi bahwa binatang ciptaan-Nya hanyalah binatang yang berjalan dengan perutnya, binatang yang berjalan dengan dua kaki dan sebagian berjalan dengan empat kaki. Bagaimana dengan binatang seperti laba-laba yang memiliki delapan kaki atau beberapa jenis kepiting yang berjalan dengan sepuluh kakinya dan binatang-binatang lain yang memiliki kaki lebih dari empat ? Ayat dalam surah An-Nuur yang dimaksud adalah  ayat 45 sebagai berikut :


    [24:45] Dan Allah telah menciptakan semua jenis hewan dari air, maka sebagian dari hewan itu ada yang berjalan di atas perutnya dan sebagian berjalan dengan dua kaki, sedang sebagian (yang lain) berjalan dengan empat kaki. Allah menciptakan apa yang dikehendaki-Nya, sesungguhnya Allah Maha Kuasa atas segala sesuatu.

Al-Qur'an sendiri menggunakan gaya bahasa yang sama sebagaimana surah An-Nuur (24) ayat 45 di atas, yaitu di surah Faathir (35) ayat 1 dan An-Niisa (4) ayat 3, yang terjemahannya adalah sebagai berikut :

    [35:1] Segala puji bagi Allah Pencipta langit dan bumi, Yang menjadikan malaikat sebagai utusan-utusan (untuk mengurus berbagai macam urusan) yang mempunyai sayap, masing-masing (ada yang) dua, tiga dan empat (pasang). Allah menambahkan pada ciptaan-Nya apa yang dikehendaki-Nya. Sesungguhnya Allah Maha Kuasa atas segala sesuatu.

    [4:3] Dan jika kamu takut tidak akan dapat berlaku adil terhadap (hak-hak) perempuan yatim (bilamana kamu mengawininya), maka kawinilah wanita-wanita (lain) yang kamu senangi: dua, tiga atau empat. Kemudian jika kamu takut tidak akan dapat berlaku adil, maka (kawinilah) seorang saja, atau apa yang dimiliki oleh tangan
kanan-mu (hamba sahaya). Yang demikian itu adalah lebih dekat kepada tidak berbuat aniaya.

Di surah Faathir (35) ayat 1 disebutkan bahwa sayap malaikat paling banyak aalah empat pasang. Padahal menurut hadist bahwa malaikat Jibril sendiri memiliki 600 pasang sayap. Apakah dalam menceritakan tentang binatang dan malaikat ini, Al-Qur'an tidak konsisten ?

"Dua, tiga, atau empat" ataukah "dua kaki dan empat kaki" merupakan salah satu gaya bahasa Al-Qur'an. Yang menentukan adalah apa yg disampaikan Allah selanjutnya. Perhatikan di surah An-Nuur ayat 45, selanjutnya Allah mengatakan "yakhluqu l-lahu maa yasyaa-u" -- "Dia menciptakan apa yang dikehendaki-Nya". Begitu jugs di surah Faathir ayat 1, Allah mengatakan "yaziidu fii l-khalqi maa yasyaa-u" -- "Dia menambahkan pada ciptaan-Nya apa yang dikehendaki-Nya".

Kedua pernyataan di atas yang langsung melanjutkan pernyataan "dua kaki dan empat kaki" serta "dua, tiga, atau empat (pasang sayap)", menunjukkan secara langsung ketidak-terbatasan hanya pada apa yang di sebutkan sebelumnya. Akan tetapi ada penegasan bahwa Allah menciptakan dan menambahkan sesuatu pada ciptaan-Nya sesuai yang dia kehendaki, tidak terbatas pada "dua, tiga atau empat" yang disebutkan tepat sebelumnya, karena Allah maha Mengetahui ciptaan-Nya karena dialah yang Maha Menciptakan. Jadi baik binatang dengan kaki banyak lebih dari 4, ataupun para malaikat dengan jumlah pasang sayap lebih dari 4 pun telah termasuk kedalam kelompok yang disebutkan dalam surah An-Nuur ayat 45 dan Faathir ayat 1.

Berbeda dengan An-Niisa ayat 3 , walaupun menggunakan gaya bahasa yang sama, tetapi tidak ada pernyataan selanjutnya yang menunjukkan ketidak-terbatasan. Justru yang ada adalah pernyataan yang lebih membatasi : "Kemudian jika kamu takut tidak akan dapat berlaku adil, maka seorang saja", sehingga "dua, tiga, atau empat" dalam ayat ini membatasi hanya sampai empat dan tidak boleh lebih.

Demikianlah Allah mengungkapkan ayat-ayatnya, dengan gaya bahasa yang indah namun tanpa mengandung kesalahan. Karena siapa lagi yang lebih Dan paling mengenal setiap makhluk selain Penciptanya ?

    [23:14] ... Maka Maha Suci lah Allah, Pencipta Yang Paling Baik
Wallahu a'lam

Maha benar Allah dengan segala firman-Nya

Masuk Islamnya Pendeta Italia Setelah Menyaksikan Jenazah Raja Fahd

Hidayah Allah datangnya tidak bisa diraba-raba. Apabila Allah menghendaki maka ia akan mendatangi hamba yang berbahagia itu. Demikianlah kisah seorang pendeta asal Italia.

Seorang pendeta terkenal di Italia mengumumkan masuk Islam setelah menyaksikan jenazah raja Arab Saudi, Fahd bin Abdul Aziz, untuk kemudian mengucapkan dua kalimat syahadat. Hal itu terjadi setelah ia melihat betapa sederhananya prosesi pemakaman jenazah yang jauh dari pengeluaran biaya yang mahal dan berlebihan.


Sang mantan pendeta telah mengikuti secara seksama prosesi pemakaman sang Raja yang bersamaan waktunya dengan jenazah yang lain. Ia melihat tidak ada perbedaan sama sekali antara kedua jenazah tersebut. Keduanya sama-sama dishalatkan dalam waktu yang bersamaan.

Pemandangan ini meninggalkan kesan mendalam tersendiri pada dirinya sehingga gambaran persamaan di dalam Islam dan betapa sederhananya prosesi pemakaman yang disaksikan oleh seluruh dunia di pekuburan ‘el-oud’ itu membuatnya masuk Islam dan merubah kehidupannya. Tidak ada perbedaan sama sekali antara kuburan seorang raja dan penguasa besar dengan kuburan rakyat jelata. Karena itulah, ia
langsung mengumumkan masuk Islam.

Salah seorang pengamat masalah dakwah Islam mengatakan, kisah masuk Islamnya sang pendeta tersebut setelah sekian lama perjalanan yang ditempuh mengingatkan pada upaya besar yang telah dikerahkan di dalam mengenalkan Islam kepada sebagian orang-orang Barat. Ada seorang Da’i yang terus berusaha sepanjang 15 tahun untuk berdiskusi dengan pendeta ini dan mengajaknya masuk Islam. Tetapi usaha itu tidak membuahkan hasil hingga ia sendiri menyaksikan prosesi pemakaman Raja Fahd yang merupakan pemimpin yang dikagumi dan brilian. Baru setelah itu, sang pendeta masuk Islam.

Sang Muslim baru yang mengumumkan keislamannya itu pada hari prosesi pemakaman jenazah pernah berkata kepada Dr al-Malik, “Buku-buku yang kalian tulis, surat-surat kalian serta diskusi dan debat yang kalian gelar tidak bisa mengguncangkanku seperti pemandangan yang aku lihat pada pemakaman jenazah raja Fahd yang demikian sederhana dan penuh toleransi ini.”

Ia menambahkan, “Pemandangan pada hari Selasa itu akan membekas pada jiwa banyak orang yang mengikuti prosesi itu dari awal seperti saya ini.”

Ia meminta agar kaum Muslimin antusias untuk menyebarkan lebih banyak lagi gambaran toleransi Islam dan keadilannya agar dapat membekas pada jiwa orang lain. Ia menegaskan, dirinya telah berjanji akan mengerahkan segenap daya dan upaya dari sisa usianya yang 62 tahun in untuk menyebarkan gambaran Islam yang begitu ideal. Semoga Allah menjadikan keislamannya berkah bagi alam semesta…(alsofwah.or.id)

Jangan Putus Asa, Walaupun Lamaran Ditolak Berkali-Kali

Pada tahun 1047 H,ketika melakukan suatu tugas pekerjaan saya bertemu dengan seorang lelaki. Tugas itu memakan waktu lebih dari sebulan.oleh karena itu,terjadilah suatu persahabatan yang akrab diantara kami berdua. Suatu ketika aku bertanya kepadanya, “Temanku yang terhormat,aku tahu kamu belum menikah,padahal umurmu sekarang hampir 40 tahun. Kenapa kamu mesti terlambat menikah. Orang sepertimu pasti mengetahu manfaat-manfaat yang banyak dari menikah..?”


Temanku diam, kemudian katanya,”Ah…ah…! Sobat. Demi Allah, aku benar-benar telah lelah mencari dan mencari calon istri sampai aku putus asa,dan akhirnya aku tidak ingin menikah. Sejak lebih dari tujuh tahun yang lalu aku sudah sering melamar lalu ditolak. tahukah kamu sobat, aku melamar lebih dari 18 wanita, setiap kali aku mengetuk, aku berkata dalam hati, mereka pasti akan menerimaku, insyaallah.

Akan tetapi, ternyata mereka menolak. Oleh karena itu, aku merasa sedih, tidak bisa tidur, dan sering kali melamun hingga timbullah pikiran-pikiran dalam benakku, benarkah memang harus demikian nasibku? Benarkah? Sehingga, aku benar-benar ragu terhadap diriku, bahkan aku menuduh yang tidak-tidak terhadap diriku, akhlakku dan keluargaku. Betapa sering aku merasa semakin sakit hati dan sedih ketika ada sebagian kerabatku atau orang yang aku kasihi menanyaiku, kenapa kamu tidak menikah..? Aku merasa kesulitan sekali untuk menerangkan apa duduk persoalan yang sebenarnya kepada setiap orang.”

Aku berkata kepada temanku itu -meski aku malu, karena aku merasa telah membuatnya kesulitan-, aku katakan,”Sobat, bergembiralah menerima kebaikan.
Karena,yang baik adalah apa yang dipilihkan Allah untuk hamba-Nya, dan kamu jangan putus asa. Mintalah taufiq dan kesudahan yang baik kepada Tuhanmu.”

Kemudian, terhentilah pembicaraan kami berdua.

Selanjutnya, hampir lima bulan lamanya kami tidak bertemu. Tiba-tiba temanku itu menghubungi aku. Dia mengundangku untuk menghadiri pesta pernikahannya. Aku senang sekali dan mengucapkan selamat kepadanya.

Kira-kira dua tahun setelah menikah, aku bertemu lagi dengannya. Dan dia tampak bahagia sekali. Dia memberi kabar tentang kelahiran anaknya. Kemudian,aku katakan kepadanya,”Bagaimana keadaanmu dan istrimu?”

“Masya Allah,” katanya, “Alhamdulillah, segala puji bagi Allah atas segala nikmat-Nya yang terlahir maupun yang batin. Aku beri tahu kamu bahwa aku mendapat nikmat yang besar sekali. Sungguh, Allah telah mengaruniakan aku kepadaku seorang istri yang menentramkan mataku dari segala seginya. Dia adalah wanita yang shalih, terpelajar, cerdas, cantik fisik dan akhlaknya, dan baik sikapnya. Allah telah menjadikan kasih sayang di antara kami sehingga merasa sangat bahagia. Dia benar-benar memuliakan aku dan keluargaku, khususnya kedua orang tuaku, orang tuaku telah berusia lanjut, keduanya sangat butuh perhatian khusus dan istriku telah melakukan itu dengan sangat sempurna, Alhamdulillah. Demi Allah, aku benar-benar memuji Allah setiap kali aku mengingat penderitaan-penderitaanku ketika ditolak oleh orang-orang yang dulu itu, dan aku katakan , Alhamdulillah, segala puji bagi Allah yang menjadikan mereka tidak menerima lamaranku.

Aku senantiasa memohon kepada Allah agar senantiasa memberi kebahagiaan kepadaku dan kepada saudara-saudaraku kaum muslimin.

Allah Ta’ala berfirman:
“Barangkali kamu tidak menyukai sesuatu, padahal Allah menjadikan padanya kebaikan yang banyak.” (Q.S An Nisa : 19)

Sumber: Buku Obat Penawar Hati Yang Sedih hal 253-255, Sulaiman bin Muhammad bin Abdullah Al-Utsaim, Penerbit Pustaka Darussunnah

Jangan Putus Asa, Walaupun Lamaran Ditolak Berkali-Kali

Pada tahun 1047 H,ketika melakukan suatu tugas pekerjaan saya bertemu dengan seorang lelaki. Tugas itu memakan waktu lebih dari sebulan.oleh karena itu,terjadilah suatu persahabatan yang akrab diantara kami berdua. Suatu ketika aku bertanya kepadanya, “Temanku yang terhormat,aku tahu kamu belum menikah,padahal umurmu sekarang hampir 40 tahun. Kenapa kamu mesti terlambat menikah. Orang sepertimu pasti mengetahu manfaat-manfaat yang banyak dari menikah..?”


Temanku diam, kemudian katanya,”Ah…ah…! Sobat. Demi Allah, aku benar-benar telah lelah mencari dan mencari calon istri sampai aku putus asa,dan akhirnya aku tidak ingin menikah. Sejak lebih dari tujuh tahun yang lalu aku sudah sering melamar lalu ditolak. tahukah kamu sobat, aku melamar lebih dari 18 wanita, setiap kali aku mengetuk, aku berkata dalam hati, mereka pasti akan menerimaku, insyaallah.

Akan tetapi, ternyata mereka menolak. Oleh karena itu, aku merasa sedih, tidak bisa tidur, dan sering kali melamun hingga timbullah pikiran-pikiran dalam benakku, benarkah memang harus demikian nasibku? Benarkah? Sehingga, aku benar-benar ragu terhadap diriku, bahkan aku menuduh yang tidak-tidak terhadap diriku, akhlakku dan keluargaku. Betapa sering aku merasa semakin sakit hati dan sedih ketika ada sebagian kerabatku atau orang yang aku kasihi menanyaiku, kenapa kamu tidak menikah..? Aku merasa kesulitan sekali untuk menerangkan apa duduk persoalan yang sebenarnya kepada setiap orang.”

Aku berkata kepada temanku itu -meski aku malu, karena aku merasa telah membuatnya kesulitan-, aku katakan,”Sobat, bergembiralah menerima kebaikan.
Karena,yang baik adalah apa yang dipilihkan Allah untuk hamba-Nya, dan kamu jangan putus asa. Mintalah taufiq dan kesudahan yang baik kepada Tuhanmu.”

Kemudian, terhentilah pembicaraan kami berdua.

Selanjutnya, hampir lima bulan lamanya kami tidak bertemu. Tiba-tiba temanku itu menghubungi aku. Dia mengundangku untuk menghadiri pesta pernikahannya. Aku senang sekali dan mengucapkan selamat kepadanya.

Kira-kira dua tahun setelah menikah, aku bertemu lagi dengannya. Dan dia tampak bahagia sekali. Dia memberi kabar tentang kelahiran anaknya. Kemudian,aku katakan kepadanya,”Bagaimana keadaanmu dan istrimu?”

“Masya Allah,” katanya, “Alhamdulillah, segala puji bagi Allah atas segala nikmat-Nya yang terlahir maupun yang batin. Aku beri tahu kamu bahwa aku mendapat nikmat yang besar sekali. Sungguh, Allah telah mengaruniakan aku kepadaku seorang istri yang menentramkan mataku dari segala seginya. Dia adalah wanita yang shalih, terpelajar, cerdas, cantik fisik dan akhlaknya, dan baik sikapnya. Allah telah menjadikan kasih sayang di antara kami sehingga merasa sangat bahagia. Dia benar-benar memuliakan aku dan keluargaku, khususnya kedua orang tuaku, orang tuaku telah berusia lanjut, keduanya sangat butuh perhatian khusus dan istriku telah melakukan itu dengan sangat sempurna, Alhamdulillah. Demi Allah, aku benar-benar memuji Allah setiap kali aku mengingat penderitaan-penderitaanku ketika ditolak oleh orang-orang yang dulu itu, dan aku katakan , Alhamdulillah, segala puji bagi Allah yang menjadikan mereka tidak menerima lamaranku.

Aku senantiasa memohon kepada Allah agar senantiasa memberi kebahagiaan kepadaku dan kepada saudara-saudaraku kaum muslimin.

Allah Ta’ala berfirman:
“Barangkali kamu tidak menyukai sesuatu, padahal Allah menjadikan padanya kebaikan yang banyak.” (Q.S An Nisa : 19)

Sumber: Buku Obat Penawar Hati Yang Sedih hal 253-255, Sulaiman bin Muhammad bin Abdullah Al-Utsaim, Penerbit Pustaka Darussunnah

Belajar Jujur dari Semut

“Hingga ketika mereka sampai di lembah semut, berkatalah seekor semut, ‘Wahai semut-semut! Masuklah ke dalam sarang-sarangmu, agar kamu tidak diinjak oleh Sulaiman dan bala tentaranya, sedangkan mereka tidak menyadari’.” (An-Naml [27]: 18)

Ayat di atas menerangkan, semut memiliki seorang pemimpin yang punya kepedulian sosial tinggi untuk menyelamatkan rakyatnya dari bahaya. Ia tidak hanya memikirkan dirinya sendiri ketika ada bahaya mendekati koloninya.


Ayat tersebut juga menjelaskan, hewan ini memiliki ketajaman indera dan sikapnya yang sangat hati-hati, terutama terhadap bahaya. Tidak hanya itu, etos kerjanya juga sangat tinggi. Dengan kesabaran dan kekompakannya, mereka bisa membangun sarang yang besar dan kuat sebagai tempat perlindungan dari mara bahaya. Ini mereka lakukan sepanjang hari dan malam, kecuali malam-malam gelap saat bulan tidak memancarkan sinarnya.

Solidaritas yang terbangun dalam koloni ini juga tinggi. Bila salah satu dari mereka menemukan makanan, ia akan minta tolong teman-temannya membawa makanan tersebut ke sarangnya. Bahkan menurut Ibnul Qayyim dalam kitabnya Syifa’ul ‘Alil fii Masa’il al-Qodho’ wal Qodar wal Hikmah wat Ta’lil, ia memanggil teman-temannya hingga tiga kali. Jumlah semut yang berkumpul bergantung pada besar dan kualitas makanan tersebut.

Bila makanan itu berupa biji-bijian, mereka akan memecah belah. Mutawalli Sya’rawi dalam
tafsirnya menulis, “Ini merupakan suatu keajaiban dimana Anda akan menemukan dalam sarang semut beberapa biji-bijian yang telah terbelah-belah agar tidak tumbuh. Para ilmuwan menemukan ada satu biji yang dibelah empat yaitu biji ketumbar. Kalau biji ketumbar ini dibelah dua, maka setiap bagian masih bisa tumbuh, akan tetapi semut-semut tersebut membelah biji ketumbar menjadi empat bagian agar tidak bisa tumbuh. Karena jika biji tersebut tumbuh, ia akan menutup sarang mereka. Oleh sebab itulah, semut menyimpan biji-bijian tersebut sampai mereka bisa memakannya pada saat musim dingin tiba. Maha Suci Allah yang telah memberikan pengetahuan ini pada semut-semut tersebut,” (Tafsir Sya’rawi tentang surat An-Naml: 18 )

Bila makanan sudah didapat, mereka akan membaginya secara adil sesuai dengan fungsi masing-masing. Menariknya, mereka bekerja secara sistematis dalam menyelesaikan masalah. Dengan kemurahan hati, mereka tidak pernah berebut dan merasa yang paling berhak dibanding lainnya.

Ketika Ibnu Taimiyah mendapat cerita dari Ibnu Qoyyim mengenai kehidupan semut, ia berkata, “Sesungguhnya semut diciptakan Allah dengan watak jujur dan mencela kebohongan.” (Kitab Syifa’ul ‘Alil)

Bahkan dalam sebuah Hadits disebutkan, koloni hewan ini juga merupakan umat yang selalu bertasbih kepada Allah. Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda: “Ada semut yang menggigit seorang Nabi dari Nabi-nabi terdahulu, lalu Nabi itu memerintahkan agar membakar sarang semut-semut itu. Maka kemudian Allah mewahyukan kepadanya, firman-Nya: “Hanya karena gigitan seekor semut, maka kamu telah membakar suatu kaum yang bertasbih”.(Riwayat Bukhari)

Semoga kita bisa belajar dari kejujuran semut.* Bahrul Ulum/Suara Hidayatullah Juni 2011

Sumber: majalah.hidayatullah.com

'Berpenampilan Keren' Ternyata Sunnah Nabi

Oleh Musyafa Ahmad Rahim

Tersebut dalam Sunan Abi Daud:

4037 - حَدَّثَنَا إِبْرَاهِيمُ بْنُ خَالِدٍ أَبُو ثَوْرٍ الْكَلْبِيُّ، حَدَّثَنَا عُمَرُ بْنُ يُونُسَ بْنِ الْقَاسِمِ الْيَمَامِيُّ، حَدَّثَنَا عِكْرِمَةُ بْنُ عَمَّارٍ، حَدَّثَنَا أَبُو زُمَيْلٍ، حَدَّثَنِي عَبْدُ اللَّهِ بْنُ عَبَّاسٍ، قَالَ: لَمَّا خَرَجَتِ الْحَرُورِيَّةُ أَتَيْتُ عَلِيًّا رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ فَقَالَ: ائْتِ هَؤُلَاءِ الْقَوْمَ فَلَبِسْتُ أَحْسَنَ مَا يَكُونُ مِنْ حُلَلِ الْيَمَنِ - قَالَ أَبُو زُمَيْلٍ: وَكَانَ ابْنُ عَبَّاسٍ رَجُلًا جَمِيلًا جَهِيرًا - قَالَ ابْنُ عَبَّاسٍ: فَأَتَيْتُهُمْ فَقَالُوا: مَرْحَبًا بِكَ يَا ابْنَ عَبَّاسٍ مَا هَذِهِ الْحُلَّةُ قَالَ: مَا تَعِيبُونَ عَلَيَّ «لَقَدْ رَأَيْتُ عَلَى رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَحْسَنَ مَا يَكُونُ مِنَ الحُلَلِ» [قال الشيخ ناصر الدين الألباني : صحيح الإسناد]
4037 – (Abu Daud berkata): telah menceritakan kepada kami Ibrahim bin Khalid Abu Tsaur Al-Kalbi, (ia berkata): telah menceritakan kepada kami: Umar bin Yunus bin Al-Qasim Al-Yamami, (ia berkata): telah menceritakan kepada kami Ikrimah bin Ammar, (ia berkata): telah menceritakan kepada kami Abu
Zumail, (ia berkata): telah menceritakan kepadaku Abdullah bin Abbas, ia berkata:

“Saat kelompok Haruriyah (Khawarij) muncul, aku mendatangi Ali bin Abi Thalib – radhiyaLlahu ‘ahu – maka Ali berkata: ‘datangilah mereka itu’, (Ibnu Abbas berkata): Maka aku aku ambil jasku yang paling bagus, jas Yaman. - Abu Zumail berkata: ‘Ibnu Abbas itu seorang lelaki yang sangat ganteng yang selalu tampil keren dan parlente – Ibnu Abbas berkata: ‘lalu aku datangi orang-orang Khawarij itu’, lalu mereka berkata: ‘Selamat datang wahai Ibnu Abbas, namun, kenapa anda memakai jas ini?! Maka Ibnu Abbas berkata: ‘Janganlah kalian mencela saya, sungguh, aku melihat Rasulullah SAW mengenakan jas yang paling bagus”. (HR Abu Daud, Syekh Nashiruddin Al-Albani berkata: “Isnadnya shahih”).

Yang menarik dari riwayat ini adalah:

    Ibnu Abbas – radhiyaLlahu ‘anhu – adalah seorang sahabat nabi yang sangat mengerti tentang sunnah Rasulullah SAW. Sebagai seorang yang sangat mengerti sunnah, saat ia mau menemui orang-orang Haruriyyah (Khawarij), ia sengaja memilih dan mengenakan pakaiannya yang paling bagus, yaitu Hullah Yamaniyyah.

    Orang-orang Haruriyyah (Khawarij) memandang bahwa tampil keren, mengenakan pakaian bagus, dan menggunakan Hullah Yamaniyyah (Jas indah dari Yaman) bertentangan dengan agama, karenanya, mereka mengingkari orang-orang yang mengenakannya, termasuk saat yang mengenakannya adalah Abdullah bin Abbas – radhiyaLlahu ‘anhu -

RAHASIA DIBALIK PENGUNDURAN DIRI PAUS BENEDIKTUS KE-IX

Seorang peneliti Saudi mengungkapkan dalam perbandingan agama, kristenisasi dan urusan Vatikan, Direktur Essam.
Alasan sebenarnya Paus Vatikan yang mengumumkan niatnya untuk mengundurkan diri, yang mengguncang komunitas Katolik di seluruh dunia, sebagai Paus pertama kali yg mengundurkan diri sejak 6 abad yang lalu.

Melalui akun nya di twitter mengungkapkan apa yg tersingkap dari faktor faktor sebenarnya, pengunduran diri Paus Benediktus yg ke 16 ini disiarkan pertama kalinya. Dia mengatakan, penyebab utama penguduran diri Paus adalah setelah terjadinya kekacauan dari kalangan gereja Vatikan, terhadap Injil Lama yg di dalamnya terdapat Nama Rasul Muhammad Shalallahu ‘alaihi wassallam, yang sampai saat ini masih berada di Vatikan.
Terdapat 3 orang dalam Vatikan itu yg menyembunyikan kesilamannya. Dan Paus selalu berusaha mencari tahu mereka. Dan salah satu diantara mereka adalah penanggung jawab pembuatan surat pernyataan pengampunan dosa (dalam agama Khatolik). Dan ada salah satu yang mengumumkan keislamannya. Akibatnya dampak dari diumumkannya keislaman dia. Dia pindah ke Afrika Selatan dan tinggal di sana. Di negaranya Ahmad Deedat. Syaikh Ahmad Deedat lah yg menjadi sebab keislamannya.

Beliau menegaskan dalam akun twitter nya bahwa sebenarnya pengunduran diri Paus Benediktus IX bukanlah karena
sakit. Karena sebelumnya Paus Yohanes II usianya lebih tua dan penyakitnya lebih parah, namun ia tidak mengundurkan diri dari keuskupan gereja Vatikan. Ini adalah argumentasi untuk menghadapi media.

Dan dia juga telah menentang Vatikan yg telah mendustai kabar keislaman 35 uskup dan pendeta dari pembesar pembesar Vatikan. Kebanyakan mereka menyembunyikan kesilamannya karena kekhawatiran terhadap keselamatan hidupnya, sebagian kecil juga ada yg mengundurkan diri. Dan Paus memilih untuk diam selama 6 tahun. Vatikan sampai saat ini masih belum memiliki kekuatan untuk membantah kabar keislaman 35 uskup tadi. Maka Paus Benediktus IX pun mengundurkan diri.

Dia juga menambahkan Paus juga berusaha untuk menutupi keislaman mereka dengan melakukan hujatan terhadap islam dan hinaan kartun Nabi Muhammad secara terang terangan pada tahun 2006. Namun usahanya justru menjadikan senjata untuk dirinya sendiri yang berujung pada pengunduran dirinya.

Dia mengisyaratkan bahwa dokumen dokumen Vatikan yg menyelidiki surat pernyataan itu tidak seorang pun mengetahuinya sampai saat ini ditangan siapa surat itu berada. Akan tetapi seorang pengamat mengatakan bahwa Paus menghilangkannya bersamaan dengan keluar dari kantor tugasnya segera.

Dia jg menegaskan terdapat arsip arsip pemberhentian Paus dan penangkapan nya di beberapa negara yg dikunjunginya karena keterlibatannya dalam menutup-nutupi kekerasan dan skandal seksual.

Dan peneliti ini menutup dengan memotivasi para da’i dan ulama untuk melakukan kegiatan dakwah dengan istiqomah untuk mendakwahi orang orang khatolik dari pengkultusan terhadap Paus dan uskup dibawahnya menuju penyembahan kepada Allah Subhanahu Wata’ala.

Wallahu'alam bishowab

sumber : مكافحة العلمانيه

6 Fakta Unik Mengenai Adzan

Setiap hari suara adzan selalu berkumandang, terlebih bagi negara yang mayoritas umatnya beragama islam. Apabila telah dikumandangkan, wajib hukumnya umat muslim di dunia untuk melaksanakan sholat. Dibalik merdunya suara Adzan yang berkumandang, ada keistimewaan tersendiri dari adzan, sehingga bagi muadzin (orang yang menyerukan azan) sekalipun, Allah telah menjanjikan pahala kepadanya. Di balik keistimewaannya, adzan juga menyimpan fakta unik.

1. Kalimat penyeru yang mengandung kekuatan dahsyat
Begitu adzan berkumandang, kaum muslim yang benar-benar beriman dan bertakwa kepada Allah akan segera bergegas ke masjid menunaikan salat. Tanpa sadar syaraf akan memerintahkan tubuh untuk segera menunaikan salat.
Simpul-simpul kesadaran psiko-religius dalam otak umat muslim mendadak bergetar hebat, terhubung secara simultan, dan dengan totalitas kesadaran seorang hamba (abdi). Seakan suara khas adzan telah tertanam dalam alam bawah sadar setiap muslim. Sehingga ketika mendengarnya, indra-indra tubuh mereka lalu bergerak untuk salat. Suara adzan seakan telah menyentuh fitrahnya untuk beribadah.

2. Banyak non-muslim yang menjemput hidayah setelah mendengar adzan
Banyak kisah perjalanan hidup kaum mualaf hingga akhirnya menemukan hidayah yang seringkali menyentuh nurani. Berbagai sebab mereka akhirnya masuk Islam. Salah satu sebab yang sering terjadi adalah suara adzan yang didengar mereka, telah menggetarkan hari dan kesadaran terdalam untuk mengucap syahadat. Seakan fitrah Islam dalam diri mereka terbangkitkan melalui alunan adzan itu.
Kementerian Urusan Agama Turki pernah melansir sedikitnya 634 orang telah masuk Islam selama tahun 2011, termasuk 467 wanita, yang berusia rata-rata 30 sampai 35 tahun, dan berasal dari kebangsaan yang berbeda mulai dari Jerman, Maldiva, Belanda, Perancis, Cina, Brasil, AS, Rumania dan Estonia. Mereka adalah turis-turis yang tengah melancong ke Turki.
Di kota Kayseri Turki sendiri, sedikitnya 14 orang telah masuk islam selama empat tahun terakhir, termasuk 10 wanita. Grand Mufti kota Kayseri, Syaikh Ali Marasyalijil menyebutkan umumnya mereka masuk Islam setelah tersentuh mendengar alunan adzan.
Rapper papan atas Amerika Serikat, Chauncey L Hawkins yang populer disapa Loon bahkan mengakui masuk Islam setelah mendengar suara adzan saat dirinya tengah berkunjung ke Abu Dhabi, Dubai.
Masih banyak lagi kisah menyentuh mualaf yang masuk Islam setelah mendengar alunan kumandang adzan.

3. Perintah adzan datang melalui mimpi
Pada awalnya Rasulullah SAW tidak tahu dengan cara yang digunakan untuk mengingatkan umat muslim bila waktu salat tiba. Ada sahabat yang menyampaikan usul untuk mengibarkan bendera, menyalakan api di atas bukit, meniup terompet, dan membunyikan lonceng. Semua saran itu dianggap kurang cocok.

Hingga datanglah sahabat, Abdullah bin Zaid yang bercerita jika dia mimpi bertemu dengan seseorang yang memberitahunya untuk mengumandangkan adzan dengan menyerukan lafaz-lafaz adzan seperti saat ini. Lalu dikabarkanlah perihal mimpi ini kepada Rasulullah. Umar bin Khathab mendengar hal itu dan ternyata dia juga mengalami mimpi yang sama. ”Demi Tuhan yang mengutusmu dengan Hak, ya Rasulullah, aku benar-benar melihat seperti yang ia lihat (di dalam mimpi)”. Lalu Rasulullah bersabda:
”Segala puji bagimu.”
Rasulullah menyetujui untuk menggunakan lafaz-lafaz adzan itu sebagai tanda waktu salat tiba.

4. Dikumandangkan saat peristiwa-peristiwa bersejarah
Selain digunakan untuk menandakan waktu salat tiba, adzan juga dikumandangkan pada momen-memen penting dan bersejarah. Misalnya ketika seorang bayi lahir. Selain itu, saat peristiwa penting dalam Islam terjadi, adzan juga berkumandang. Ketika pasukan Rasulullah berhasil menguasai Makkah dan berhala-berhala di sekitar ka’bah dihancurkan, Bilal bin Rabbah mengumandangkan adzan dari atas Ka’bah.
Peristiwa lain, ketika Konstantinopel jatuh ke tangan pasukan Ottoman yang mengakhiri Kekaisaran Romawi Timur, beberapa perajurit Ottoman masuk ke dalam lalu mengumandangkan adzan sebagai tanda kemenangan mereka.

5. Miliaran kali dikumandangkan sejak 14 abad lalu
Adzan dikumandangkan 5 kali sehari. Semenjak adzan pertama kali dikumandangkan 14 abad lalu hingga saat ini, tak dapat dihitung berapa juta kali adzan telah berkumandang.

Anggaplah setahun 356 hari. Jika 14 abad adalah 1400 tahun, maka 1400 tahun x 356 hari = 511000 hari. Dalam satu hari, adzan 5x dikumandangkan. Sehingga sedikitnya adzan telah dikumandangkan 2.555.000 kali. Jika dalam satu hari ada 1 juta muslim di dunia yang mengumandangkan adzan, jadi adzan telah dikumandangkan sebanyak 2.555.000.000.000 kali. Subhanallah!

6. Tak henti dikumandangkan hingga kiamat
Bumi berbentuk bulat. Ini menyebabkan terjadi perbedaan waktu solat pada setiap daerah. Ketika adzan telah selesai berkumandang di satu daerah, maka selanjutnya adzan berkumandang di daerah lain.
Satu jam setelah adzan selesai di Sulawesi, maka adzan segera bergema di Jakarta, disusul pula Sumatera. Dan adzan belum berakhir di Indonesia, maka ia sudah dimulai di Malaysia. Burma adalah di baris berikutnya, dan dalam waktu beberapa jam dari Jakarta, maka adzan mencapai Dacca, ibukota Bangladesh. Dan begitu adzan berakhir di Bangladesh, maka ia ia telah dikumandangkan di barat India, dari Kalkuta ke Srinagar. Kemudian terus menuju Bombay dan seluruh kawasan India.

Srinagar dan Sialkot (sebuah kota di Pakistan utara) memiliki waktu adzan yang sama. Perbedaan waktu antara Sialkot, Kota, Karachi dan Gowadar (kota di Baluchistan, sebuah provinsi di Pakistan) adalah empat puluh menit, dan dalam waktu ini, adzan Fajar telah terdengar di Pakistan. Sebelum berakhir di sana, ia telah dimulai di Afghanistan dan Muscat. Perbedaan waktu antara Muscat dan Baghdad adalah satu jam. Adzan kembali terdengar selama satu jam di wilayah Hijaz al-Muqaddas (Makkah dan Madinah), Yaman, Uni Emirat Arab, Kuwait dan Irak.

Perbedaan waktu antara Bagdad dan Iskandariyah di Mesir adalah satu jam. Adzan terus bergema di Siria, Mesir, Somalia dan Sudan selama jam tersebut. Iskandariyah dan Istanbul terletak di bujur geografis yang sama. Perbedaan waktu antara timur dan barat Turki adalah satu setengah jam, dan pada saat ini seruan shalat dikumandangkan.

Iskandariyah dan Tripoli (ibukota Libya) terletak di lokasi waktu yang sama. Proses panggilan adzan sehingga terus berlangsung melalui seluruh kawasan Afrika. Oleh karena itu, kumandang keesaan Allah dan kenabian Muhammad saw yang dimulai dari bagian timur pulau Indonesia itu tiba di pantai timur Samudera Atlantik setelah sembilan setengah jam.

Sebelum adzan mencapai pantai Atlantik, kumandang adzan Zhuhur telah dimulai di kawasan timur Indonesia, dan sebelum mencapai Dacca, adzan Ashar telah dimulai. Dan begitu adzan mencapai Jakarta setelah kira-kira satu setengah jam kemudian, maka waktu Maghrib menyusul.

Begitu seterusnya adzan terus berkumandang di bumi dan tidak pernah berhenti hingga kiamat terjadi. Subahanallah.

Jumat, 22 Februari 2013

Kisah Nyata Keajaiban Sedekah, Diganti 1000 Kali Lipat

Kisah nyata ini terjadi di Jawa Tengah. Hari itu, seorang lelaki tengah mengengkol vespanya. Tapi tak kunjung bunyi. “Jangan-jangan bensinnya habis,” pikirnya. Ia pun kemudian memiringkan vespanya. Alhamdulillah... vespa itu bisa distarter.

“Bensin hampir habis. Langsung ke pengajian atau beli bensin dulu ya? Kalau beli bensin kudu muter ke belakang, padahal pengajiannya di depan sana,” demikian kira-kira kata hati lelaki itu. Ke mana arah vespanya? Ia arahkan ke pengajian. “Habis ngaji baru beli bensin.”
“Ma naqashat maalu ‘abdin min shadaqah, bal yazdad, bal yazdad, bal yazdad. Tidak akan berkurang harta karena sedekah, bahkan ia akan bertambah, bahkan ia bertambah, bahkan ia bertambah,” kata Sang Kyai di pengajian itu, yang ternyata membahas sedekah.

Setelah menerangkan tentang keutamaan sedekah, Sang Kyai mengajak hadirin untuk bersedekah. Lelaki yang membawa vespa itu ingin bersedekah juga, tetapi uangnya tinggal seribu rupiah. Uan g segitu, di zaman itu, hanya cukup untuk membeli bensin setengah liter.

Syetan mulai membisikkan ketakutan kepada lelaki itu, “Itu uang buat beli bensin. Kalo kamu pakai sedekah, kamu tidak bisa beli bensin. Motormu mogok, kamu mendorong. Malu. Capek.”

Sempat ragu sesaat, namun lelaki itu kemudian menyempurnakan niatnya. “Uang ini sudah terlanjur tercabut, masa dimasukkan lagi? Kalaupun harus mendorong motor, tidak masalah!”

Pengajian selesai. Lelaki itu pun pulang. Di tengah jalan, sekitar 200 meter dari tempat pengajian vespanya berhenti. Bensin benar-benar habis.

“Nah, benar kan. Kalo kamu tadi tidak sedekah, kamu bisa beli bensin dan tidak perlu mendorong motor,” syetan kembali menggoda, kali ini supaya pelaku sedekah menyesali perbuatannya.

Tapi subhanallah,
orang ini hebat. “Mungkin emang sudah waktunya ndorong.” Meski demikian, matanya berkaca-kaca, “Enggak enak jadi orang susah, baru sedekah seribu saja sudah dorong motor.”

Baru sepuluh langkah ia mendorong motor, tiba-tiba sebuah mobil kijang berhenti setelah mendahuluinya. Kijang itu kemudian mundur.

“Kenapa, Mas, motornya didorong?” tanya pengemudi Kijang, yang ternyata teman lamanya.
“Bensinnya habis,” jawab lelaki itu.
“Yo wis, minggir saja. Vespanya diparkir. Ayo ikut aku, kita beli bensin.”

Sesampainya di pom bensin, temannya membeli air minum botol. Setelah airnya diminum, botolnya diisi bensin. Satu liter. Subhanallah, sedekah lelaki itu kini dikembalikan Allah dua kali lipat.

“Kamu beruntung ya” kata sang teman kepada lelaki itu, begitu keduanya kembali naik Kijang.
“Untung apaan?”
“Kita menikah di tahun yang sama, tapi sampeyan sudah punya 3 anak, saya belum”
“Saya pikir situ yang untung. Situ punya Kijang, saya Cuma punya vespa”
“Hmm.. mau, anak ditukar Kijang?”
Mereka kan ngobrol banyak, tentang kesusahan masing-masing. Rupanya, sang teman lama itu simpati dengan kondisi si pemilik vespa.

Begitu sampai... “Mas, sayang enggak turun ya,” kata pemiliki Kijang. Lalu ia menerogoh kantongnya mengeluarkan sebuah amplop.

“Mas, titip ya, bilang ke istrimu, doakan kami supaya punya anak seperti sampeyan. Jangan dilihat di sini isinya, saya juga belum tahu isinya berapa,” bonus dari perusahaan itu memang belum dibukanya.

Sesampainya di rumah. Betapa terkejutnya lelaki pemilik Vespa itu. Amplop pemberian temannya itu isinya satu juta rupiah. Seribu kali lipat dari sedekah yang baru saja dikeluarkannya.

Sungguh benar firman Allah, “Perumpamaan (nafkah yang dikeluarkan oleh) orang-orang yang menafkahkan hartanya di jalan Allah adalah serupa dengan sebutir benih yang menumbuhkan tujuh bulir, pada tiap-tiap bulir seratus biji. Allah melipatgandakan bagi siapa yang Dia kehendaki. Dan Allah Maha Luas (karuniaNya) lagi Maha Mengetahui.” (QS. Al Baqarah : 261).

[Kisah Nyata Keajaiban Sedekah ini disarikan dari Buku “Kun Fayakun 2” karya Ust. Yusuf Mansur]

Sejarah Menarik: Jawa-Sunda Keturunan Nabi Ibrahim AS?

 Di dalam Mitologi Jawa diceritakan bahwa salah satu leluhur Bangsa Sunda (Jawa) adalah Batara Brahma atau Sri Maharaja Sunda, yang bermukim di Gunung Mahera.

Selain itu, nama Batara Brahma, juga terdapat di dalam Silsilah Babad Tanah Jawi. Di dalam Silsilah itu, bermula dari Nabi Adam yang berputera Nabi Syits, kemudian Nabi Syits menurunkan Sang Hyang Nur Cahya, yang menurunkan Sang Hyang Nur Rasa. Sang Hyang Nur Rasa kemudian menurunkan Sang Hyang Wenang, yang menurunkan Sang Hyang Tunggal. Dan Sang Hyang Tunggal, kemudian menurunkan Batara Guru, yang menurunkan Batara Brahma. Berdasarkan pemahaman dari naskah-naskah kuno bangsa Jawa, Batara Brahma merupakan leluhur dari raja-raja di tanah Jawa.


Bani Jawi Keturunan Nabi Ibrahim

Di dalam Kitab ‘al-Kamil fi al-Tarikh‘ tulisan Ibnu Athir, menyatakan bahwa Bani Jawi (yang di dalamnya termasuk Bangsa Sunda, Jawa, Melayu Sumatera, Bugis… dsb), adalah keturunan Nabi Ibrahim.

Bani Jawi sebagai keturunan Nabi Ibrahim, semakin nyata, ketika baru-baru ini, dari penelitian seorang Profesor Universiti Kebangsaaan Malaysia (UKM), diperoleh data bahwa, di dalam darah DNA Melayu, terdapat 27% Variant Mediterranaen (merupakan DNA bangsa-bangsa EURO-Semitik).

Variant Mediterranaen sendiri terdapat juga di dalam DNA keturunan Nabi Ibrahim yang lain, seperti pada bangsa Arab dan Bani Israil.

Sekilas dari beberapa pernyataan di atas, sepertinya terdapat perbedaan yang sangat mendasar. Akan tetapi, setelah melalui penyelusuran yang lebih mendalam, diperoleh fakta, bahwa Brahma yang terdapat di dalam Mitologi Jawa identik dengan Nabi Ibrahim.

Brahma adalah Nabi Ibrahim
Mitos atau Legenda, terkadang merupakan peristiwa sejarah. Akan tetapi, peristiwa tersebut menjadi kabur, ketika kejadiannya di lebih-lebihkan dari kenyataan yang ada.

Mitos Brahma sebagai leluhur bangsa-bangsa di Nusantara, boleh jadi merupakan peristiwa sejarah, yakni mengenai kedatangan Nabi Ibrahim untuk berdakwah, dimana kemudian beliau beristeri Siti Qanturah (Qatura/Keturah), yang kelak akan menjadi leluhur Bani Jawi (Melayu Deutro).

Dan kita telah sama pahami bahwa, Nabi Ibrahim berasal dari bangsa ‘Ibriyah, kata ‘Ibriyah berasal dari ‘ain, ba, ra atau ‘abara yang berarti menyeberang. Nama Ibra-him (alif ba ra-ha ya mim), merupakan asal dari nama Brahma (ba ra-ha mim).

Beberapa fakta yang menunjukkan bahwa Brahma yang terdapat di dalam Mitologi Jawa adalah Nabi Ibrahim, di antaranya :
1. Nabi Ibrahim memiliki isteri bernama Sara, sementara Brahma pasangannya bernama Saraswati.
2. Nabi Ibrahim hampir mengorbankan anak sulungnya yang bernama Ismail, sementara Brahma terhadap anak sulungnya
yang bernama Atharva (Muhammad in Parsi, Hindoo and Buddhist, tulisan A.H. Vidyarthi dan U. Ali).
3. Brahma adalah perlambang monotheisme, yaitu keyakinan kepada Tuhan Yang Esa (Brahman), sementara Nabi Ibrahim adalah Rasul yang mengajarkan ke-ESA-an ALLAH.

Ajaran Monotheisme di dalam Kitab Veda, antara lain :
Yajurveda Ch. 32 V. 3 menyatakan bahwa tidak ada rupa bagi Tuhan, Dia tidak pernah dilahirkan, Dia yg berhak disembah
Yajurveda Ch. 40 V. 8 menyatakan bahwa Tuhan tidak berbentuk dan dia suci
Atharvaveda Bk. 20 Hymn 58 V. 3 menyatakan bahwa sungguh Tuhan itu Maha Besar
Yajurveda Ch. 32 V. 3 menyatakan bahwa tidak ada rupa bagi Tuhan
Rigveda Bk. 1 Hymn 1 V. 1 menyebutkan : kami tidak menyembah kecuali Tuhan yg satu
Rigveda Bk. 6 Hymn 45 V. 6 menyebutkan “sembahlah Dia saja, Tuhan yang sesungguhnya”
Dalam Brahama Sutra disebutkan : “Hanya ada satu Tuhan, tidak ada yg kedua. Tuhan tidak berbilang sama sekali”.
(Sumber : http://rkhblog.wordpress.com/2007/09/10/hindu-dan-islam-ternyata-sama/)

Ajaran Monotheisme di dalam Veda, pada mulanya berasal dari Brahma (Nabi Ibrahim). Jadi makna awal dari Brahma bukanlah Pencipta, melainkan pembawa ajaran dari yang Maha Pencipta.
4. Nabi Ibrahim mendirikan Baitullah (Ka’bah) di Bakkah (Makkah), sementara Brahma membangun rumah Tuhan, agar Tuhan di ingat di sana (Muhammad in Parsi, Hindoo and Buddhist, tulisan A.H. Vidyarthi dan U. Ali).

Bahkan secara rinci, kitab Veda menceritakan tentang bangunan tersebut :
Tempat kediaman malaikat ini, mempunyai delapan putaran dan sembilan pintu… (Atharva Veda 10:2:31)
Kitab Veda memberi gambaran sebenarnya tentang Ka’bah yang didirikan Nabi Ibrahim.

Makna delapan putaran adalah delapan garis alami yang mengitari wilayah Bakkah, diantara perbukitan, yaitu Jabl Khalij, Jabl Kaikan, Jabl Hindi, Jabl Lala, Jabl Kada, Jabl Hadida, Jabl Abi Qabes dan Jabl Umar.

Sementara sembilan pintu terdiri dari : Bab Ibrahim, Bab al Vida, Bab al Safa, Bab Ali, Bab Abbas, Bab al Nabi, Bab al Salam, Bab al Ziarat dan Bab al Haram.

Monotheisme Ibrahim
Peninggalan Nabi Ibrahim, sebagai Rasul pembawa ajaran monotheisme, jejaknya masih dapat terlihat pada keyakinan suku Jawa, yang merupakan suku terbesar dari Bani Jawi.

Suku Jawa sudah sejak dahulu, mereka menganut monotheisme, seperti keyakinan adanya Sang Hyang Widhi atau Sangkan Paraning Dumadi.

Selain suku Jawa, pemahaman monotheisme juga terdapat di dalam masyarakat Sunda Kuno. Hal ini bisa kita jumpai pada keyakinan Sunda Wiwitan. Mereka meyakini adanya ‘Allah Yang Maha Kuasa‘, yang dilambangkan dengan ucapan bahasa ‘Nu Ngersakeun‘ atau disebut juga ‘Sang Hyang Keresa‘.

Dengan demikian, adalah sangat wajar jika kemudian mayoritas Bani Jawi (khususnya masyarakat Jawa) menerima Islam sebagai keyakinannya. Karena pada hakekatnya, Islam adalah penyempurna dari ajaran Monotheisme (Tauhid) yang di bawa oleh leluhurnya Nabi Ibrahim.

Sumber :

(http://kanzunqalam.wordpress.com/2010/03/14/misteri-leluhur-bangsa-jawa/)