Jumat, 29 November 2013

Pernyataan-Pernyataan Memilukan Tentang Jilbab

 1. “Jilbab itu kan dipake khusus buat shalat atau ke pengajian. Kalau di tempat umum ya mesti dibuka. Bego aja kebalik-balik”.
2. Tidak hanya sampai di situ, si A menyamakan jilbab dengan swimsuit. Pakaian itu penggunaannya bersifat situasional. Kalau mau pergi mengaji ya pakai jilbab. Kalau mau berenang ya pakai baju renang.  “Masa renang pake mukena,” tukasnya lagi. “Segampang itu kok nggak paham,”
3. A juga mengatakan pendapat yang bisa mengundang kontroversi, yakni tentang alasan orang beragama. “Kenapa orang beragama? 1) karena miskin; 2) karena rentan dan merasa terancam,” ujarnya…

Apakah ke tiga pernyataan itu benar??

Tentang pernyataan pertama; kewajiban berjilbab Allah utarakan dalam Al-Quran secara umum, tidak terikat dengan momen tertentu; khusus untuk di pengajian misalkan. Yang ada malah sebaliknya, ketika shalat diwajibkan, jilbab (menutup aurat) menjadi salah satu pakaian khusus (ketentuan khusus) yang tidak bisa tidak, harus dipakai saat shalat. Jadi, siapa yang kebalik-balik?? Yang benar itu dari umum ke khusus, bukan dari khusus ke umum.

Jilbab dan pakaian renang adalah perbandingan yang tidak jauh berbeda dengan perbandingan antara basket dan main catur, meskipun kedua-duanya sama-sama olah raga, tapi rule of the gamenya berbeda, jika Allah syariatkan jilbab untuk dipakai di semua tempat, maka pabrik pembuat pakaian olah raga membuat pakaian renang khusus untuk di tempat renang. Adat manusia juga tidak membenarkan adanya seseorang yang ceramah di atas podium dengan memakai pakaian renang bukan? sebaliknya, tidak ada seorang pun yang protes jika seorang wanita berjilbab mengisi seminar di depan orang banyak, justru sebaliknya, akan banyak yang protes jika wanita tersebut memakai pakaian “ala kadarnya” ketika mengisi seminar.

Tentang pernyataan ketiga: justru kenyataan yang terjadi saat ini adalah, orang miskin tidak sedikit yang stress, gila. Kenapa gila? salah satu faktornya karena tidak beragama. Agama bukan pabrik yang di situ ada untung rugi materil; yang beragama kaya, yang tidak miskin! tidak selalu begitu. Yang beragama aman dari ancaman, yang tidak, selalu terancam, tidak selalu juga! Yang tepat adalah, kebanyakan orang menjadi begitu religius karena SADAR, sadar akan adanya pencipta, sadar akan adanya nikmat surga dan siksa neraka, sadar akan dirinya yang bukan siapa-siapa. Beda loh, sadar dengan terancam!!

Penutup

Setidaknya, jilbab adalah salah satu indikator akan kesadaran beragama seorang wanita. Jilbab tidak mengekang wanita, yang ada malah menjaga, namun terkadang sebagian memaknai menjaga dengan mengekang. Semoga Allah selalu membimbing kita untuk berfikir benar, bukan hanya bagus dan sensasional. Wallahualam bis shawab.

Wahai Rasulullah, Izinkan Aku Berzina!

 Imam Ahmad meriwayatkan dalam Musnad-nya dengan sanad shahih [1], dari Abu Umamah radhiyallahu ‘anhu, beliau berkata:

إِنَّ فَتًى شَابًّا أَتَى النَّبِيَّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَقَالَ: يَا رَسُولَ اللهِ، ائْذَنْ لِي بِالزِّنَا
“Ada seorang pemuda yang mendatangi Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam, kemudian ia berkata: “Wahai Rasulullah, izinkanlah aku berzina!”

فأقبل القوم عليه فزجروه و قالوا : مه مه !
“Maka para shahabat pun menghampirinya dan memperingatinya : “Diam kamu! Jangan bicara seperti itu!”

فقال : ادنه ، فدنا منه قريبا قال : فجلس ،
Kemudian Nabi berkata: “Dekatkan dia padaku”. Pemuda itupun mendekat kepada Nabi, kemudian duduk di dekat beliau.

قال : أتحبه لأمك ؟ قال : لا والله جعلني الله فداءك ، قال : و لا الناس يحبونه لأمهاتهم ،
Kemudian Nabi bertanya kepada pemuda tersebut : “Apakah engkau suka kalau ibumu berzina?”

Pemuda itu menjawab : “Demi Allah tidak! Semoga Allah menjadikan aku sebagai tebusanmu”
Nabi pun menjawab : “Demikian juga orang lain. Mereka tidak mau kalau ibu mereka berzina”

قال : أفتحبه لابنتك ؟ قال : لا والله يا رسول الله جعلني الله فداءك ، قال : و لا الناس يحبونه لبناتهم،
Kemudian Nabi bertanya lagi : “Apakah engkau suka kalau putrimu berzina?”
Dia menjawab : “Demi Allah tidak ya Rasulullah! Semoga Allah menjadikan aku sebagai tebusanmu”
Nabi pun menjawab : “Demikian juga orang lain. Mereka tidak mau kalau anak perempuan mereka berzina”

قال : أفتحبه لأختك ؟ قال : لا والله جعلني الله فداءك ، قال : و لا الناس يحبونه لأخواتهم
Kemudian Nabi bertanya lagi : “Apakah engkau suka kalau saudari perempuanmu berzina?”
Dia menjawab : “Demi Allah tidak! Semoga Allah menjadikan aku sebagai tebusanmu”
Nabi pun menjawab : “Demikian juga orang lain. Mereka tidak mau kalau saudari perempuan mereka berzina”

قال : أفتحبه لعمتك . قال : لا والله جعلني الله فداءك ، قال : و لا الناس يحبونه لعماتهم ،
Kemudian Nabi bertanya lagi : “Apakah engkau suka kalau saudara perempuan ayahmu berzina?”
Dia menjawab: “Demi Allah tidak! Semoga Allah menjadikan aku sebagai tebusanmu”
Nabi pun menjawab: “Demikian juga orang lain. Mereka tidak mau kalau saudara perempuan ayah mereka berzina”

قال : أفتحبه لخالتك ؟ قال : لا والله جعلني الله فداءك ، قال : ولا الناس يحبونه لخالاتهم ،
Kemudian Nabi bertanya lagi : “Apakah engkau suka kalau saudara perempuan ibumu berzina?”
Dia menjawab: “Demi Allah tidak! Semoga Allah menjadikan aku sebagai tebusanmu”
Nabi pun menjawab: “Demikian juga orang lain. Mereka tidak mau kalau saudara perempuan ibu mereka berzina”

قال : فوضع يده عليه و قال : اللهم اغفر ذنبه و طهرقلبه و حصن فرجه . فلم يكن بعد ذلك الفتى يلتفت إلى شيء

Kemudian Nabi meletakkan tangan beliau kepada si pemuda itu seraya mendo’akannya :
“Ya Allah, ampunilah dosanya, sucikanlah hatinya, dan jagalah kemaluannya”
Setelah itupun si pemuda sama sekali tidak punya keinginan lagi untuk berzina. (HR. Ahmad dinyatakan shahih oleh Syaikh Syu’aib Al Arnauth)
__________________

Allahumma ahbib ilainaa hubba nabiyyika wa hubba man yuhibbuhu. Ya Allah tanamkanlah ke dalam dada kami kecintaan kepada Nabi Mu dan kepada mereka yang mencintainya. Ikhwah Fillah rahimakumullah, apa kira-kira pelajaran yang bisa kita ambil dari hadits berikut ini?

Kenapa Rasulullah shollallohu 'alaihi wasallam tidak langsung menyebutkan ayat tentang hukuman zina atau menyampaikan teguran tentang besarnya dosa zina?

Tidak jarang jawaban irsyady lebih mengena dibanding jawaban ilmy. Jawaban irsyadi adalah jawaban yang bersifat mengarahkan seseorang untuk berfikir kembali tentang pertanyaan yang telah dilontarkannya. Sedangkan jawaban 'ilmiy adalah jawaban yang berdasarkan ilmu.

Intinya, menghadapi anak SD sebaiknya memakai bahasa anak SD, menghadapi mahasiswa memakai bahasa mahasiswa. Jangan dibalik sehingga kebenaran Islam menjadi didustakan bukan karena meragukan kebenarannya tetapi karena cara kita menyampaikannya yang asal tanpa mempertimbangkan aspek kebijakan. [Fuad Al Hazimi]

Gemar Berdebat, Penyebab Umat Sebelum Kita Binasa


Rasulullah saw bersabda:Sesungguhnya UMAT Sebelum kamu BINASA karena BANYAK PERTANYAAN dan PERSELISIHAN mereka dengan NABI Nabi mereka. Apa yg aku LARANG, maka JAUHILAH, dan apa yg aku PERINTAHKAN, maka LAKUKANLAH menurut KEMAMPUANMU.Islam mudah namun JANGAN DIPERMUDAH, berpeganglah pada AL QUR’AN dan HADIST, JAUHI PERDEBATAN dengan pertanyaan2 yg MENYESATKAN.
Diriwayatkan dari Abu Umamah r.a., ia berkata: “Rasulullah Salallahu ‘Alaihi wa Sallam bersabda: “Tidaklah sesat suatu kaum setelah mendapat petunjuk kecuali karena mereka gemar berdebat.

Kemudian Rasulullah Salallahu ‘Alaihi wa Sallam membacakan ayat: “Mereka tidak memberikan perumpamaan itu kepadamu melainkan dengan maksud membantah saja, sebenarnya mereka adalah kaum yang suka bertengkar”. (Az-Zukhruf: 58).” (Hasan, HR Tirmidzi [3253], Ibnu Majah [48], Ahmad [V/252-256], dan Hakim [II/447-448]).

Diriwayatkan dari ‘Aisyah r.a., ia berkata, “Rasulullah saw. bersabda, ‘Orang yang paling dibenci Allah adalah orang yang paling keras penantangnya lagi lihai bersilat lidah’.” (HR Bukhari [2457] dan Muslim [2668]).

Red: Randy

Sepuluh tanda dekatnya kiamat

 Dari Huzaifah bin Asid Al-Ghifari Ra. ia berkata: “Datang kepada kami Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam dan kami waktu itu sedang bertukar pikiran. Lalu beliau bersabda: “Apa yang kamu bicarakan?” Kami menjawab: “Kami sedang berbicara tentang hari qiamat.” Lalu Nabi Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam bersabda: “Tidak akan terjadi hari qiamat sehingga kamu melihat sebelumnya sepuluh macam tanda-tandanya. “Kemudian beliau menyebutkannya: ” Asap, Dajjal, binatang, terbit matahari dari tempat tenggelamnya, turunnya Isa bin Maryam Alaihissalam, Ya’juj dan Ma’juj, tiga kali gempa bumi, sekali di timur, sekali di barat dan yang ketiga di Semenanjung Arab, yang akhir sekali adalah api yang keluar dari arah negeri Yaman yang akan menghalau manusia ke Padang Mahsyar mereka.” (HR. Muslim).
Keterangan Sepuluh tanda-tanda qiamat yang disebutkan Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam dalam Hadits ini adalah tanda-tanda qiamat yang besar yang akan terjadi ketika hampir tibanya hari qiamat. Sepuluh tanda itu ialah:

1. Dukhan (asap) yang akan keluar dan mengakibatkan penyakit seperti selesma di kalangan orang-orang yang beriman dan akan mematikan orang kafir
2. Dajjal yang akan membawa fitnah besar yang akan menguji keimanan, sehingga banyak orang yang akan tertipu dengan seruannya
3. Binatang besar yang keluar dekat gunung Shafa di Makkah yang akan berbicara, manusia sudah tidak mau lagi beriman kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala
4. Matahari akan terbit dari tempat tenggelamnya. Maka waktu itu Allah Subhanahu wa Ta’ala tidak lagi menerima iman orang kafir dan tidak menerima taubat dari orang yang berdosa
5. Turunnya Nabi Isa Alaihissalam ke permukaan bumi ini. Beliau akan mendukung pemerintahan Imam Mahdi yang sedang berkuasa pada waktu itu dan heliau akan mematahkan segala salib yang dibuat oleh orang-orang Nashrani dan beliau juga yang akan membunuh Dajjal
6. Keluamya bangsa YaJuj dan Ma’juj yang akan membuat kerusakan di permukaan bumi ini, yaitu apabila mereka berhasil menghancurkan dinding yang dibuat dari besi bercampur tembaga yang telah didirikan oleh Zul Qarnain bersama pembantu-pembantunya pada zaman dahulu
7. Gempa bumi di Timur
8. Gempa bumi di Barat
9. Gempa bumi di Semenanjung Arab
10. Api besar yang akan menghalau manusia menuju ke Padang Mahsyar

Api itu akan bermula dari arah negeri Yarnan. Menurut pendapat Imam Ibnu Hajar al-Asqalani di dalam kitab Fathul Bari beliau mengatakan: “Apa yang dapat dirajihkan (pendapat yang terpilih) dari kumpulan Hadits-Hadits Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam keluarnya Dajjal adalah yang mendahului segala tanda- tanda besar yang mengakibatkan perubahan besar yang berlaku di permukaan bumi ini. Keadaan itu akan diakhiri dengan kematian Nabi Isa Alaihissalam (setelah beliau turun dati langit). Kemudian terbitnya matahari dari tempat tenggelamnya adalah permulaan tanda-tanda qiamat yang besar yang akan merusakkan sistem alam cakrawala, kejadian ini akan diakhiri dengan terjadinya peristiwa qiamat yang dahsyat itu. Barangkali keluarnya binatang yang disebutkan itu adalah terjadi di hari yang matahari pada waktu itu terbit dari tempat tenggelamnya.” [akhirzaman/islampos]

Akhir Mengenaskan Sang Pemimpin Syiah Mesir

HASAN Syahatah, tokoh Syiah Mesir yang getol mencaci sahabat Rasulullah SAW telah tewas akibat azab yang telah ia lakukan sendiri. Syahatah tak sekadar meninggal begitu saja, melainkan ia tewas setelah melakukan kejahatan mencaci dan melaknat sahabat Nabi lewat Youtube.

Tak lama setelah itu, ia kemudian melakukan mubahalah (dua pihak yang saling memohon dan berdoa kepada Allah, agar Allah melaknat dan membinasakan pihak yang batil atau menyalahi pihak kebenaran) dengan Syeikh Abu Misyari dari Arab Saudi.
Syeikh Abu Misyari berkata bahwa, ‘”Aisyah adalah ummul Mu’minin, Allah telah meridhainya, bukan wanita jahat, fajir dan fasik, dan demi Allah engkau wahai Hasan Syahatah adalah fajir, fasik, munafik, Allah melaknatku jika aku dusta”

Sementara Hasan Syahatah bersumpah dengan mengatakan “Aku keluar dari daya dan kekuatan Allah, dan aku masuk kepada daya dan kekuatanku, demi Allah bahwa ‘Aisyah istri Rasulullah SAW adalah wanita yang fasik, mujrim (jahat), maksiat kepada Allah dan Rasul-Nya, menyakiti ahlul bait, dan membunuh kaum muslimin secara zhalim, maka dia dilaknat di dunia dan akhirat. Dan aku siap dilaknat jika aku berdusta.”

Setelah beberapa pekan berlalu, Hasan Syahatah tewas mengenaskan. Tepatnya pada 23 Juni 2013 lalu di Daerah Giza, Mesir. Ia dikeroyok massa setempat ketika tengah menyebarkan ajaran Syiah di sebuah rumah yang juga dipakai nikah mut’ah dan konsolidasi untuk menggelar aksi kekerasan pada tanggal 30 Juni.

Ratusan penduduk Zawiyah Abu Muslim menyerang Hasan Syahatah, selama terjadi bentrok di daerah Giza pada Juni 2013 lalu.

Hasan Syahatah dan pengikutnya dari kalangan Syiah telah berkumpul di sebuah rumah di sebuah desa.

Surat kabar al-Mishriyun pada Ahad (23/06/2013) melaporkan, “Polisi telah mengangkut empat mayat Syiah, di antaranya adalah petinggi Syiah Mesir Hasan Syahatah yang menyebarkan laknat terhadap para sahabat Nabi, telah diangkut ke rumah sakit Giza.”

Warga menemukan sejumlah besar senjata, tabung gas butana dan selebaran untuk menghasut aksi kekerasan pada tanggal 30 Juni di rumah Hasan al-‘Uryan, warga Syiah yang menjamu tamu penting Syiah tersebut. Para warga akan menyerahkan barang temuan mereka kepada aparat. [sm/islampos/am]

Ya’juj Wa Ma’juj

Di antara tanda akhir zaman dan menunjukkan kejadian besar menjelang kiamat adalah munculnya kaum Ya’juj dan Ma’juj. Kaum ini punya sifat perusak dan jumlahnya amat banyak. Siapakah mereka? Apakah mereka sama-sama manusia keturunan Adam? Kita akan lihat dalam serial pertama tentang mereka.
Asal Ya’juj dan Ma’juj

Asal Ya’juj dan Ma’juj adalah manusia, merupakan keturunan Adam.

Ada sebagian ulama mengatakan bahwa Ya’juj dan Ma’juj berasal dari keturunan Adam dan bukan Hawa (istri Adam). Karena Adam dahulu pernah mimpi basah. Lalu maninya bercampur dengan tanah, lantas terciptalah Ya’juj dan Ma’juj. Namun pendapat ini sebenarnya tidak berdalil.

Ibnu Hajar dalam Fathul Bari (13: 107), “Pendapat yang mengatakan bahwa Ya’juj dan Ma’juj merupakan keturunan Adam dan bukan Hawa tidaklah pernah dikatakan oleh seorang salaf pun selain dari Ka’ab Al Ahbar. Sudah terbantahkan dari hadits marfu’ (yang sampai Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam) yang mengatakan bahwa Ya’juj dan Ma’juj adalah dari keturunan Nuh, sedangkan Nuh merupakan keturunan dari Hawa.”

Ya’juj dan Ma’juj merupakan keturunan dari Yafits Abi At Turk. Sedangkan Yafits merupakan keturunan anak Nuh ‘alaihis salam. Lihat An Nihayah, Al Fitan wal Malahim 1: 153.

Dari Abu Sa’id Al Khudri, dari Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam, beliau bersabda,

يقول الله تعالى: يا آدم, فيقول: لبيك وسعديك والخير فى يديك. فيقول تعالى: أخرج بعث النار. قال: وما بعث النار؟ قال: من كل ألف تسعمائة وتسعة وتسعين. فعنده يشيب الصغير( وَتَضَعُ كُلُّ ذَاتِ حَمْلٍ حَمْلَهَا وَتَرَى النَّاسَ سُكَارَى وَمَاهُم بِسُكَارَى وَلَكِنَّ عَذَابَ اللهِ شَدِيدٌ ) قالو: يارسول الله وأينا ذلك الواحد؟ قال: أبشروا فإن منكم رجلا ومن يأجوج ومأجوج ألف.

Allah berfirman, “Wahai Adam. Ia pun menjawab, “Ya, aku memenuhi panggilan-Mu, dan kebaikan ada di tangan-Mu. Allah berfirman, “Keluarkanlah ba’tsun nar!” Ia bertanya, “Apakah ba’tsun nar itu?” Allah berfirman, “Dari setiap 1000 orang, 999 orang sebagai Ba’tsun nar (penghuni neraka). Saat itulah anak kecil menjadi tua. “Dan gugurlah segala kandungan wanita yang hamil dan kamu lihat manusia dalam keadaan mabuk, padahal mereka sebenarnya tidak mabuk. Akan tetapi azab Allah itu sangat keras“. (QS. Al Hajj: 2)

Mereka bertanya, “Siapakah di antara kami yang termasuk satu orang (yang satu) itu?” Beliau bersabda, “Bergembiralah! Sesungguhnya dari kalian satu orang dan dari Ya`juj dan Ma`juj seribu orang”. (HR. Bukhari no. 6530).

Hadits di atas menunjukkan bahwa Ya’juj dan Ma’juj adalah keturunan Adam, jumlahnya banyak bahkan mereka akan jadi penghuni neraka.

Dalil lainnya yang mendukung adalah,

وَأَخْرَجَ الْحَاكِم وَابْن مَرْدَوَيْهِ مِنْ طَرِيق عَبْد اللَّه بْن عَمْرو ” أَنَّ يَأْجُوج وَمَأْجُوج مِنْ ذُرِّيَّة آدَم ، وَوَرَاءَهُمْ ثَلَاث أُمَم ، وَلَنْ يَمُوت مِنْهُمْ رَجُل إِلَّا تَرَكَ مِنْ ذُرِّيَّته أَلْفًا فَصَاعِدًا ” وَأَخْرَجَ عَبْد بْن حُمَيْدٍ بِسَنَدٍ صَحِيح عَنْ عَبْد اللَّه بْن سَلَام مِثْله

Dikeluarkan oleh Al Hakim dan Ibnu Mardawaih dari jalur ‘Abdullah bin ‘Amr bahwa Ya’juj dan Ma’juj dari keturunan Adam. Di belakangnya adalah tiga ummat. Tidaklah di antara mereka mati melainkan mereka tinggalkan 1000 keturunan berikutnya. Hadits ini dikeluarkan pula oleh ‘Abd bin Humaid dengan sanad shahih dari ‘Abdullah bin Salaam semisalnya. (Fathul Bari, 13: 107).

Hadits terakhir ini menunjukkan pula bahwa Ya’juj dan Ma’juj adalah keturunan Adam dan jumlahnya amat banyak.

Simak kembali lanjutannya dalam serial Ya’juj dan Ma’juj berikutnya. Semoga Allah mudahkan. Hanya Allah yang memberi taufik dan petunjuk.

Referensi:

Al Qiyamatush Shughro, Prof. Dr. ‘Umar bin Sulaiman Al Asyqor, terbitan Darun Nafais, cetakan ke-14, tahun 1428 H.

Asyrotusy Sya’ah, Yusuf bin ‘Abdullah bin Yusuf Al Wabil, terbitan Dar Ibnul Jauzi, cetakan pertama, tahun 1431 H.

sumber: Rumaysho

Kamis, 28 November 2013

Tujuh Golongan Yang Mendapat Kado Istimewa Dari Allah

Saudara pembaca yang dirahmati Allah swt. Sudah kita ketahui bahwa usia pemuda adalah usia yang cukup menarik. Yang masih terkandung energi atau tenaga yang lebih banyak dibanding yang lebih senior. Dan Allah pun memberikan keistimewaan kepada pemuda. Karena PEMUDA HARI INI ADALAH PEMIMPIN MASA DEPAN yang harus dipersiapkan untuk menjadi teladan yang baik di kemudian hari. Allah pun memberikan ujian yang lebih “keren” kepada pemuda dibanding kepada orang tua. Hal kecil saja, misalnya seorang pemuda laki-laki yang sedang tertarik kepada seorang pemuda perempuan yang cantik. Hal ini ujian, yang jika tidak terjaga maka pemuda tersebut akan terjerumus kepada kemaksiatan. Lalu, ujian kemalasan beribadah kepada Allah. Jika ia lalai, maka Allah pun akan menyesatkannya.
Subhanallah Saudara pembaca, Allah Maha Adil, Dia memberikan ujian yang sebanding dengan pahala yang akan didapatkannya. Memang ini adalah sunnatullah, ini cara Allah untuk memberikan rasa pengharapan dan takut hanya kepada-Nya.

Berbicara mengenai kata perbuatan, Allah akan memberikan ganjaran pahala bagi orang yang beramal shalih, sebaiknya Dia akan memberikan hukuman bagi yang berbuat kemunkaran. Sebagaimana orang tua yang memberikan hadiah bagi anak-anaknya yang baik dan berprestasi dan memberikan hukuman bagi yang nakal.

Hadiah ini memang akan Allah berikan saat hari terakhir kita (kiamat), namun jika kita tidak mengetahuinya, mungkin kita akan diam dan berpangku tangan karena tidak mengetahui
Hadiahnya itu.

Naungan Allah pada hari kiamat, saat tidak ada naungan lagi selain dari Allah Yang Maha Rahmaan-Rahiim. Itulah kado istimewa yang Allah sediakan untuk kita, pemuda. Siapa saja tujuh golongan itu??

1. Hakim yang Adil

Nah lho…, katanya pemuda, tapi yang disebut malah hakim?? Saudara pembaca yang budiman, di antara kita mungkin sudah sering mendengarkan kalimat ini. Setiap orang adalah pemimpin atas dirinya, dan kelak akan dimintai pertanggungjawabannya. Jadi, jangan dulu memikirkan bahwa pemimpin itu membawa banyak orang di bawahnya, seperti presiden, gubernur, dan lainnya. Namun ternyata setiap kita adalah pemimpin bagi diri kita masing-masing. Jadilah pemimpin yang adil, yang selalu membawa diri ini kepada kebaikan. Itulah pemimpin yang adil, membawa yang dipimpinnya untuk selalu berbuat kebaikan, menghindarkan dari hal-hal yang membawa keburukan. Seperti beribadah yang taat, menghadiri majelis-majelis ilmu, berbuat baik kepada setiap orang terutama kepada orang-orang terdekat-orang tua, keluarga, sahabat-, dan lain sebagainya. Itulah pemimpin yang adil. Dan pemuda yang mengerti pasti bisa menjadi pemimpin yang adil.

2. Pemuda yang taat ibadah hanya kepada Allah swt.

Saudaraku yang diberkahi Allah, sungguh beruntung bagi orang-orang yang senantiasa untuk taat beribadah kepada Allah swt. Terutama kita, sebagai pemuda. Sungguh Allah akan memberikan banyak pahala kepada pemuda yang taat beribadah kepada-Nya, dibanding orang tua yang taat. Wajar saja, karena ujian (godaan)-nya lebih banyak dan dahsyat kepada pemuda. Seperti jaman sekarang, banyak sekali pemuda yang terlalaikan oleh teknologi, sinetron televisi, dan lainnya. Saat ini, pagelaran piala dunia di Afrika telah membuat pemuda lalai untuk shalat Maghrib dan ‘Isya, apalagi jadwalnya yang pukul 01.30 waktu Indonesia barat, sebagian telah alai untuk menunaikan qiyamul lail. Padahal waktu-waktu qiyamul lail adalah kesempatan kita untuk berkhalwat dengan Allah swt. Waktunya Allah mendengarkan doa-doa kita lebih dekat, karena waktu itu, Allah turun ke langit bumi-jarak terdekat antara langit dan bumi-.. semoga kita terus berusaha untuk meningkatkan ketaatan ibadah kita kepada Allah swt. Terlebih, sebentar lagi kita akan memasuki bulan penambangan pahala, bulan Ramadhan 1431 H. semoga Allah RIDHO menyampaikan kita kepadanya.

3. Pemuda yang terpaut hatinya kepada Masjid-masjid

Saudaraku yang mudah-mudahan selalu mendapat RIDHO Allah swt. Lagi-lagi Allah memberikan hadiah istimewanya itu untuk pemuda. Sungguh Allah memberikan nikmat yang banyak kepada para pemuda yang patut kita syukuri. Saudara pembaca, Allah akan memberikan Naungan-Nya di saat tidak ada lagi naungan kecuali dari-Nya kepada pemuda yang hatinya terpaut pada masjid. Dimana pun ia berada, sedang apapun ia beraktivitas, namun saat terdengar panggilan Allah swt.-adzan-, maka ia akan segera memenuhi panggilan tersebut. Tidak hanya untuk menunaikan shalat fardhu saja, namun juga untuk memakmurkan masjid-masjid Allah dengan mendawamkan tilawah Al-Qur’an, mengkaji hadits, kaji tafsir, mengajarkan pelajaran bermanfaat-terutama ilmu Islam- dan lain sebagainya. Dalam haditsnya, tertulis masaajida, yang artinya masjid-masjid (jamak), jadi kita tidak hanya saja memakmurkan masjid yang ada di sekitar rumah kita, namun terlebih kita harus berusaha memakmurkan masjid dimana pun kita berada. Baik sedang di perjalanan, atau sedang ada di luar kota tempat kita tinggal. Saudara pembaca, selamat memakmurkan masjid. Selamat menikmati jamuan Allah swt.

4. Pemuda yang bersedekah secara bersembunyi-sembunyi

Saudara pembaca, Rasulullah saw. adalah teladan kita semua, beliau juga adalah orang yang paling dermawan. Terlebih di bulan Ramadhan, kebaikan sedekahnya lebih cepat dibanding angina yang berhembus. Kita juga sepatutnya dapat mendermakan sedekah kepada yang membutuhkannya. Dan sedekah yang utama adalah sedekah secara sembunyi-sembunyi sehingga (ibaratnya) tangan kirinya tidak mengetahui apa yang diberikan oleh tangan kanannya. Ini menggambarkan tentang makna keikhlasan hati orang yang bersedekah. Sesungguhnya tidak ramai orang yang dapat menyembunyikan kebaikan yang dilakukannya melainkan akan terdapat juga perasaan riya’ dan ingin menunjuk-nunjuk supaya mendapatkan pujian atau sanjungan dari orang ramai atau sekurang-kurangnya ada orang yang mengetahui kebaikan yang dilakukannya itu. Sesungguhnya, sikap tersembunyi-sembunyi akan menimbulkan keikhlasan dan menjauhkan sifat riya’, insya Allah..

5. Dua pemuda yang bertemu dan berpisah karena Allah

Weish, tunggu dulu…ini buka antara laki-laki dan perempuan yang bukan mahramnya, namun saudara se-iman. Sesame ikhwan, atau sesama akhwat. Inilah yang menjadi usaha bagi yang sudah mempunyai kelompok rutin pekanan. Ia bertemu untuk merekatkan ukhuwah, bersama-sama berniat karena Allah untuk mencari ilmu, saling mengingatkan dalam kebaikan, ketaatan dan lainnya. Ia berpisah karena Allah untuk menyebar kebaikan kepada orang lain yang lebih banyak. Bersyukurlah, wahai saudara pembaca yang sudah mempunyai kelompok pertemuan. Allah akan memberikan pahala yang besar bagi orang-orang yang berkasih saying dan saling mengingatkan kepada kebaikan dan kesabaran. Betapa Allah memberikan pahala kepada dua orang yang bertemu dan berpisah karena-Nya, apalagi lebih dari dua orang. Perbanyaklah saudara kita.

6. Pemuda yang menolak rayuan wanita untuk berzina

Saudaraku, sungguh Allah Maha Tahu, ujian demi ujian yang kita lalui pastilah Allah akan memberikan imbalan yang setimpal jika kita dapat melalui ujian tersebut dengan baik dan benar menurut Allah swt. Dikisahkan seorang pedagang karpet pada jaman Rasulullah, yang juga sahabat beliau. Ia menjual karpetnya secara keliling. Karena saking ramah dan baik dan tampannya pedagang tersebut, maka hampir setiap hari ia dapat menjual karpet-karpetnya. Suatu hari di suatu daerah, karpet dagangannya belum ada yang membeli. Beberapa saat kemudian ada seorang gadis cantik yang menghampirinya. Ia berpura-pura akan membeli karpetnya jika pedagang ini ikut ke rumahnya. Maka, ia pun mengikuti karena tidak tahu niat jahat perempuan ini. Setelah mereka tiba di rumah, sang perempuan tersebut berbicara kepada pemuda tampan itu untuk berzina dengannya. Secara spontan, lelaki itu kaget dan menolak ajakannya. Beberapa saat kemudian ia mempunyai ide. Ia meminta izin ke kamar mandi. Secara tiba-tiba, si perempuan itu kaget melihat sang pemuda pedagang karpet itu sudah terlumuri kotorannya sendiri. Ya, sang pemuda melumuri badannya dengan kotorannya sendiri dengan tujuan supaya wanita tidak ingin berzina dengannya. Karena baunya, maka wanita itu pun mengusir pemuda penjual karpet itu. Sepanjang perjalanan pulang banyak yang mengganggapnya orang gila dan bau terhadapnya. Sang Pemuda bergegas mandi dan membersihkan dirinya dengan bersih. Saat sudah mandi dan berkemas untuk melanjutkan dagangnya, banyak sahabat lain dan orang-orang di sekitarnya mencium bau harum seperti parfum kasturi. Bahkan dari jarak yang jauh. Setelah Rasulullah mengetahuinya, beliau dan para sahabat menjulukinya sebagai Sang “Al-Misk”, yang harum seperti parfum surga. Dari peristiwa itu, sampai meninggalnya-bahkan sampai di surga, sahabat itu akan tetap harum kasturi.. (al-hadits). Itulah balasan dari Allah swt. Kepada orang-orang yang mampu menjaga diri dan kehormatan hidupnya.

7. Pemuda yang mencucurkan air mata saat shalat malam.

Saudara pembaca, ada lagi satu peristiwa yang cukup menggugah kita, yang patut ditafakuri oleh semua. Cerita ini pula yang menjadi sebab turunnya (asbabul nuzul) Qur’an Surat Ali Imran ayat 190-191. Pada suatu subuh, Bilal bin Ra’bah memanggil Rasulullah saw. Karena pada Subuh tersebut tidak seperti biasanya, Rasulullah belum dating-datang untuk menunaikan shalat subuh berjamaah. Setelah Bilal menghampiri, ia mendapati Rasulullah sedang menangis tersedu-sedu. Rasulullah saw. Bercerita kepada Bilal bahwa ia baru menerima wahyu dari Allah swt. Melalui Malaikat Jibril. “Inna Fii Kholqissamaawaatii wal ardh, wakhtilaa fillaili wan nahaari la aayatilliuulil albaab”; Sesungguhnya di dalam penciptaan langit dan bumi, dan pergantian malam pada malam terdapat tanda-tanda kekuasaan Allah bagi orang-orang yang berakal. Saat itu Bilal bertanya, bukankah engkau sudah berakal Yaa Rasulullah?? Lalu Rasulullah saw menjawab: “memang Allah memberiku kelebihan dan akal yang dapat menerjemahkan ayat ini, tapi bagaimana dengan umatku??” lalu Bilal pun hanya terdiam dan ikut menitikkan air matanya.

Saudara pembaca yang mulia dan saya banggakan, Allah menyediakan waktu-waktu yang mustajabnya do’a, saat itulah semestinya kita dapat berkomunikasi langsung denganNya melalui dzikir-dzikir dan do’a-do’a kita. Sungguh Allah akan mengabulkan doa-doa itu. Saudara pembaca, berdo’alah kepadaNya, memohon apa yang kita minta. Salah satu waktu mustajab itu adalah dengan qiyamullail, karena waktu itu Allah akan turun ke bumi, menjadi saksi bahwa hambaNya mendekatkan diri kepadaNya di saat yang lain sedang terlelap tidur.

Ingatlah, ada dua tetesan yang haram tersentuh neraka. Tetesan air mata karena tangisan kepada Allah saat shalat malam dan tetesan darah syuhada yang berjihad di jalan Allah…

Itulah saudara pembaca, tujuh hal yang menjadikan kita mendapatkan hadiah, kado special dari Allah swt. Semoga kita dapat menjadi salah satu golongan di atas, menjadi hamba Allah yang mendapat naunganNya di saat tidak ada lagi naungan Allah kepada siapa pun. Perbanyaklah ketaatan (ibadah) kita kepada Allah.

Saudara pembaca, berbaiksangkalah kepada Allah swt.

(kemal pribadidakwatuna)

Mengaku Akhwat Tapi Mengundang Syahwat

 “Mengaku Akhwat, Mengundang Syahwat”, itulah sebuah judul yang ditulis pada artikel anak-anak dalam rangka tugas Bahasa Indonesianya. Dalam tugas tersebut mereka mewawancarai dua orang guru yang berbeda pendapat. Satu dari ibu guru sedang yang satu dari bapak guru.
Kurang lebihnya seperti ini,
“Bu Guru, bagaimana pendapat anda mengenai pakaian yang sesuai syariat Islam?”
“Cara berpakaian yang sesuai syariat Islam adalah memakai kerudung minimal menutup dada, meskipun tidak terlalu lebar” jawab Bu Guru
“Percuma dong, kalau jilbabnya besar tapi hatinya tidak sesuai kehendak hati, ya sama saja tindakan yang dilakukan sia-sia?” imbuhnya.



Kemudian merekapun memberi pertanyaan lagi,
“Bu Guru, bagaiamana menurut anda akhwat yang memakai parfum?”
“Saya nggak setuju kalau akhwat dilarang memekai parfum”
“Alasannya?”
“Minyak wangi itu bisa membangunkan syahwat. Tapi bukan berarti kita tidak boleh menggunakannya. Kita boleh menggunakannya asalkan tidak sampai tercium orang lain”

Lain lagi dengan jawaban dari bapak guru yang satu ini,
“Cara berkerudung akhwat yang benar menurut syariat islam yakni menutup dari ujung rambut sampai setengah lengan. itu minimal”

Kemudian beliau memperkuat jawabannya dengan dasar surat An-Nur ayat 31 yang di dalamnya kita diperintahkan untuk menjulurkan jilbab sampai menutup dada.

Kemudian anak-anak menanyakan kepada beliau mengenai jahitan punggul yang membentuk lekak-lekuk tubuh. Menurut beliau hukum jahitan punggul pada baju tidak boleh. Karena baju yang menggunakan jahitan punggul “sekengan” biasanya membentuk tubuh (yang gendut ya kelihatan gendutnya, sedangkan yang kurus yang keliahatan kurusnya).

Sedangkan mengenai hukum memakai minyak wangi beliau berpendapat bahwa memakai minyak wangi bagi laki-laki adalah halal. Sedangkan bagi perempuan sebenarnya boleh tapi harus tahu tempat. Minyak wangi dikatakan haram jika dipakai diluar rumah, karena bisa mengundang syahwat dan menimbulkan fitnah.

Akwati fillah… Itulah sedikit gambaran mengenai dua perbedaan pendapat mengenai pakaian oleh bapak ibu guru di sebuah sekolah. Yang satu mengatakan bahwa dengan menutup dada saja sudah cukup, sedang yang satu sebaiknya sampai pada lengan atau siku.

Yang berpedapat pakaian yang sesuai syariat hanya sebatas menutup buah dada alasanya “Buat apa berjilbab besar kalau hatinya tidak ikhlas?” Mungkin kalau saya boleh membantah dengan judul anak-anak di atas, buat apa berjilbab tapi kalau masih mengundang syahwat? Buat apa pakai busana muslimah, kalau masih menunjukkan lekak-lekuk tubuh sehingga mengundang syahwat kaum Adam?. Bukankah begitu?

Terkadang awal untuk melakukan kebaikan perlu adanya paksaan. Perlu adanya proses, perlu adanya pembiasaan. Bukankah dipaksa untuk melakukan kebaikan yang membawa manfaat itu lebih baik dari pada terus membiarkan diri dalam kemaksiatan? Perkara itu diterima Allah atau tidak, itu urusan Allah. Ingat, ikhlas itu bisa dilatih sis…

Lain lagi dengan pendapat bapak guru di atas. Menurut beliau sebaiknya seorang wanita mengenakan kerudung sampai pada lengan atau siku. Hal ini untuk menghindari terlihatnya lekak-lekuk tubuh. Karena sesuai yang telah dijelaskan (baik dalam al-quran maupun hadits) syarat pakaian muslim adalah tidak nerawang, tidak menunjukkan leka-lekuk tubuh, tidak mencolok dan tidak memakai wangi-wangian yang berlebihan sehingga dapat mengundang syahwat kaum Adam.

Akhwati fillah… Berpakaian, bukan masalah modis, bukan masalah ga sesuai zaman, tapi kembali pada fungsi dan tujuan kita memakai pakaian itu sendiri. Tak apa pakai jilbab dengan model yang dibilang “jadul” atau model mirip “bu haji” (sehingga pas kita lewat skita sering dipanggil “bu haji” hehe ) yang penting sesuai syariat, tidak melanggar aturan syariat dan yang jelas sesuai dengan fuungsi pakaian itu sendiri menutup aurat agar terhindar dari pandangan syahwat kaum Adam…

Percuma kita mengikuti trend mode zaman sekarang, dengan berbagai model jilbab tapi masih menunjukkan lekak-lekuk tubuh, masih terawang, masih belum bisa menutup aurat kita dengan sempurna, dan masih memancing mata-mata tak berdosa untuk menikmati keindahan tubuh kita.

Oleh karenanya akhwati fillah… Marilah kita kembalikan fungsi pakaian muslimah itu sendiri, yakni sebagai penutup aurat kita yang akan menjaga kehormatan kita sebagai seorang muslimah. Sehingga kita terhindar pandangan syahwat kaum lak-laki yang ujungnya menjerumuskan kita ke dalam lembah kemaksiatan yang berujung pada neraka (ingat guys, masyoritas penguhuni neraka adalah kaum wanita) karena bila terjadi tindakan asusila seperti kasus rok mini yang terjadi beberapa waktu lalu, bukan hanya dari pihak lelaki yang disalahkan, tapi juga wanitanya. Karena dia tidak memakai pakaian sesuai syariat, sehingga laki-laki tersebut tergoda.

Wallahu a’lam bish shawab. [Ukhtu Emil]

Senin, 25 November 2013

Jangan Panggil 'Ukhti' Kepada Istri

Agil di awal membina rumah tangga dengan Aisha kerapkali memanggil istrinya dengan panggilan ‘ukhti’. Sebuah panggilan yang sering dipakai oleh para aktifis dakwah kepada muslimah yang juga aktifis dakwah. Maklum saja mereka berdua pernah mengalami fase itu.

“Ukhti, pagi ini cantik sekali. Sumringah wajahnya, sedang hamilkah?” kata Agil dengan nada bercanda.
Namun seiring berjalannya biduk, Agil baru mengetahui bahwa memanggil istri dengan panggilan itu tidak diperbolehkan oleh Islam.

Panggilan “dik” atau “ukhti” baru diketahui Agil setelah membaca kitab Ar-Raudhatul Murbi’ Syarah Zadul Mustaqni’ juz 3/195, terdapat penjelasan berikut (yang artinya), “Dan dibenci memanggil salah satu di antara pasutri dengan panggilan khusus yang ada hubungannya dengan mahram, seperti istri memanggil suaminya dengan panggilan ‘Abi’ (ayahku) dan suami memanggil istrinya dengan panggilan ‘Ummi’ (ibuku).”

Jadi, memanggil istri dengan “ukhti” (yang berarti “saudariku”) atau “dik” (yang maksudnya “adikku”) juga dibenci karena termasuk mahramnya, walaupun tidak berniat menyamakan dengan saudarinya. Keterangan ini dikuatkan pula di dalam kitab Al-Mughni juz 17/199, pasal “Dibenci bagi seorang suami memanggil istrinya dengan panggilan orang yang termasuk mahramnya, seperti suami memanggil istrinya dengan panggilan ‘Ummi’ (ibuku), ‘Ukhti’ (saudariku), atau ‘Binti’ (putriku).”

Berdasarkan hadits yang diriwayatkan oleh Abu Daud dengan sanadnya dari Abu Tamimah Al-Juhaimi, “Ada seorang laki-laki yang berkata kepada istrinya, ‘Wahai Ukhti!’ Lalu Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam berkata, ‘Apakah istrimu itu saudarimu?’ Beliau membencinya dan melarangnya.” (HR. Abu Daud: 1889)

Akan tetapi, hadits ini dhaif (lemah) karena pada sanadnya ada rawi yang majhul (tidak disebut namanya). Dijelaskan pula di dalam Syarah Sunan Abu Daud, yaitu ‘Aunul Ma’bud: 5/93, bahwa haditsnya mudhtharrib (guncang) sehingga tidak bisa dijadikan dalil.

Dari keterangan di atas maka sebaiknya suami tidak memanggil istrinya dengan panggilan “Ummi” (yang berarti “wahai ibuku”) atau “Ukhti” (yang berarti “wahai saudariku”) walaupun belum mempunyai anak, tetapi boleh memanggil dia dengan namanya atau lebih utama dipanggi nama kunyahnya seperti “Ummu Muhammad”.

Demikian pula istri, sebaiknya tidak memanggil suaminya dengan panggilan “Abi” (yang berarti “ayahku”) atau “Akhi” (yang berarti “saudara laki-lakiku”), tetapi panggil nama aslinya dan lebih utama dipanggil dengan nama kunyah atau gelarnya seperti Abu Muhammad, baik dia mempunyai anak yang bernama Muhammad maupun tidak, karena memberi kunyah atau julukan adalah sunnah, seperti Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam memanggil seorang anak perempuan kecil dengan panggilan “Ummu Khalid”. (HR. Bukhari: 18/141)

Adapun memanggil teman wanita, baik yang belum mempuyai anak maupun sudah dengan panggilan “Ummi:, maka hal ini tidak terlarang karena yang dipanggil adalah teman. Akan tetapi, yang lebih baik adalah memanggil dengan nama aslinya dan lebih utama juga memanggilnya dengan nama kunyahnya, seperti “Ummu Muhammad”, Wallahu a’lam. (pm/berbagai sumber)

Adzan Selamatkan Nyawa Seorang Guru


”Saya terkejut ketika mobil tiba-tiba berhenti mendadak dan melihat sekitar 20 batang besi terlepas menembus mobil sampai mengenai gear otomatis mobil saya,” kata Faridah M Lajis (40) yang selamat dalam insiden kecelakaan sebuah truk pembawa muatan besi di jalan Alor Gajah-Melaka-Jasin (AMJ).

Seperti diberitakan myMetro, kejadian diduga berawal dari kecerobohan sopir truk yang tidak mengikat sekitar 20 batangbesi dengan kencang. Akibatnya saat truk mengerem mendadak, batangan-batangan besi itu langsung meluncur ke depan dan mengenai kaca belakang mobil Faridah yang tepat berada di depan truk tersebut.

Faridah yang juga guru Sekolah Menengah KebangsaanAgama Sharifah rodziah, Telok Mas, itu mengatakan dirinya saat itu dalam perjalanan pulang ke rumahnya di Duyong,Melaka, setelah menghadiri acara pertemuan. Sebelum kejadian kecelakaan tersebut, Faridah mengaku memacu pelan mobilnya saat memasuki persimpangan Melaka Sentral. Sebuah truk bermuatan besi mengikuti di belakangnya.

“Saya dari SekolahMenengah Sri Tanjung, Klebang, dan setibanya di tempat kejadian semua kendaraan berjalan pelan karena mendekati persimpanngan. Tiba-tiba saya mendengar suara dentuman keras sebelum telinga saya merasa berdesing,” katanya.

Menurut ibu tiga anak tersebut, dia mengaku terkejut dan langsung menengok ke bagian belakang mobil.
Faridah semakin syok karena puluhan batangan besi ternyata menembus mobilnya.
Karena sangking paniknya, dia langsung menelpon ayah dan suaminya untuk meminta bantuan.

”Jantung saya seperti ingin copot saat melihat besi itu nyaris mengenai kepala saya. Beruntung saat kejadian, sayabersandar di jendela untuk mendengar adzan,” katanya. ”Alhamdulillah, Tuhan masih memberi kesempatan kedua kepada saya.
Selamat dari kecelakaan ini adalah hadiah paling istimewa dalam hidup karena esok
(Selasa, 29/11) adalah harikelahiran saya.” [Rpblk]

10 Jenis Sholat Yang Tidak Diterima Allah


RASULULLAH saw bersabda: “Islam dibangun di atas lima hal; bersaksi bahwa tidak ada sesembahan  yang berhak disembah dengan benar kecuali Allâh  dan Nabi Muhammad adalah utusan Allâh, menegakkan shalat….”  (HR Bukhâri dan Muslim).

Seorang Muslim tentu sudah paham betul bahwa sholat merupakan tiang dari dien ini. Oleh karena itu, ketika muadzin mengumandangkan adzan, kaum muslimin berbondong-bondong mendatangi rumah-rumah Allâh Ta’ala, mengambil air wudhu, kemudian berbaris rapi di belakang imam shalat mereka. Mulailah kaum muslimin tenggelam dalam dialog dengan Allâh Ta’ala dan begitu khusyu’ menikmati shalat sampai imam mengucapkan salam. Dan setelah usai, masing-masing kembali pada aktifitasnya.

Imam Hasan al-Bashri rahimahullâh pernah mengatakan: “Wahai, anak manusia. Shalat adalah perkara yang dapat menghalangimu dari maksiat dan kemungkaran. Jika shalat tidak menghalangimu dari kemaksiatan dan kemungkaran, maka hakikatnya engkau belum shalat”.

Dalam kesempatan lain, Rasulullah saw juga bersabda: “Barang siapa yang memelihara sholat, maka sholat itu sebagai cahaya baginya, petunjuk dan jalan selamat dan barangsiapa yang tidak memelihara sholat, maka sesungguhnya sholat itu tidak menjadi cahaya, dan tidak juga menjadi petunjuk dan jalan selamat baginya.” (Tabyinul Mahaarim).

Kemudian Rasulullah saw juga bersabda bahwa: “10 orang sholatnya tidak diterima oleh Allah swt, di antaranya:

1. Orang lelaki yang sholat sendirian tanpa membaca sesuatu.

2. Orang lelaki yang mengerjakan sholat tetapi tidak mengeluarkan zakat.

3. Orang lelaki yang menjadi imam, padahal orang yang menjadi makmum membencinya.

4. Orang lelaki yang melarikan diri.

5. Orang lelaki yang minum arak tanpa mahu meninggalkannya (taubat).

6. Orang perempuan yang suaminya marah kepadanya.

7. Orang perempuan yang mengerjakan sholat tanpa memakai tudung.

8. Imam atau pemimpin yang sombong dan zalim menganiaya.

9. Orang-orang yang suka makan riba’.

10. Orang yang sholatnya tidak dapat menahannya dari melakukan perbuatan yang keji dan mungkar.”

Sabda Rasulullah saw yang bermaksud: “Barang siapa yang sholatnya itu tidak dapat menahannya dari melakukan perbuatan keji dan mungkar, maka sesungguhnya sholatnya itu hanya menambahkan kemurkaan Allah swt dan jauh dari Allah.” Hassan r. a berkata : “Kalau sholat kamu itu tidak dapat menahan kamu dari melakukan perbuatan mungkar dan keji, maka sesungguhnya kamu dianggap orang yang tidak mengerjakan sholat. Dan pada hari kiamat nanti sholatmu itu akan dilemparkan semula ke arah mukamu seperti satu bungkusan kain tebal yang buruk.” [sa/islampos/berbagaisumber]

Jumat, 22 November 2013

Ternyata Samson Adalah Seorang Nabi ???

Dari Abi Zar ra, bahwa Rasulullah SAW bersabda ketika ditanya tentang jumlah para nabi, “Jumlah para nabi itu adalah seratus dua puluh empat ribu (124.000) nabi.” “Lalu berapa jumlah Rasul di antara mereka?” Beliau menjawab, “Tiga ratus dua belas (312).” (Hadits riwayat At-Turmuzy)

Samson atau Simson, merupakan seorang nabi di dalam ajaran islam yang dikenal dengan nama Nabi Sam’un Ghozi AS. Kisah nabi ini, terdapat di dalam kitab-kitab, seperti kitab Muqasyafatul Qulub dan kitab Qishashul Anbiyaa.
Nabi Sam’un Ghozi AS memiliki kemukjizatan, yaitu dapat melunakkan besi, dan dapat merobohkan istana. Cerita Nabi Sam’un Ghozi AS adalah kisah Israiliyat yang diceritakan turun-temurun di jazirah Arab. Cerita ini melegenda jauh sebelum Rasulullah lahir.

Dari kitab Muqasyafatul Qulub karangan al Ghazali, diceritakan bahwa Rasulullah berkumpul bersama para sahabat dibulan Suci Ramadhan. Kemudian Rasulullah bercerita tentang seorang Nabi bernama Sam’un Ghozi AS, beliau adalah Nabi dari Bani Israil yang diutus di tanah Romawi.

Dikisahkan Nabi Sam’un Ghozi AS berperang melawan bangsa yang menentang Ketuhanan Allah SWT. Ketangguhan dan keperkasaan Nabi Sam’un dipergunakan untuk menentang penguasa kaum kafirin saat itu, yakni raja Israil.

Akhirnya sang raja Israil mencari jalan untuk menundukkan Nabi Sam’un. Berbagai upaya pun dilakukan olehnya, sehingga akhirnya atas nasehat para penasehatnya diumumkanlah, barang siapa yang dapat menangkap Sam’un Ghozi, akan mendapat hadiah emas dan permata yang berlimpah.

Singkat cerita Nabi Sam’un Ghozi AS terpedaya oleh isterinya. Karena sayangnya dan cintanya kepada isterinya, nabi Sam’un berkata kepada isterinya, “Jika kau ingin mendapatkanku dalam keadaan tak berdaya, maka ikatlah aku dengan potongan rambutku.”

Akhirnya Nabi Sam’um Ghozi AS diikat oleh istrinya saat ia tertidur, lalu dia dibawa ke hadapan sang raja. Beliau disiksa dengan dibutakan kedua matanya dan diikat serta dipertontonkan di istana raja.

Karena diperlakukan yang sedemikian hebatnya, Nabi Sam’un Ghozi AS berdoa kepada Allah SWT. Beliau berdoa dengan dimulai dengan bertaubat, kemudian memohon pertolongan atas kebesaran Allah.

Do’a Nabi Sam’un dikabulkan, dan istana raja bersama seluruh masyarakatnya hancur beserta isteri dan para kerabat yang mengkhianatinya. Kemudian nabi bersumpah kepada Allah SWT, akan menebus semua dosa-dosanya dengan berjuang menumpas semua kebathilan dan kekufuran yang lamanya 1000 bulan tanpa henti.

Ketika Rasulullah selesai menceritakan cerita Nabi Sam’un Ghozi AS yang berjuang fisabilillah selama 1000 bulan, salah satu sahabat nabi berkata : “Ya Rasulullah, kami ingin juga beribadah seperti nabiyullah Sam’un Ghozi AS. Kemudian Rasulullah SAW, diam sejenak.

Kemudian Malaikat Jibril AS datang dan mewahyukan kepada beliau, bahwa pada bulan Ramadhan ada sebuah malam, yang mana malam itu lebih baik daripada 1000 bulan.

Pada kitab Qishashul Anbiyaa, dikisahkan, bahwa Rasullah Muhammad SAW tesenyum sendiri, lalu bertanyalah salah seorang sahabatnya, “Apa yang membuatmu tersenyum wahai Rasulullah?”

Rasullah menjawab, “Diperlihatkan kepadaku hari akhir ketika dimana seluruh manusia dikumpulkan di mahsyar. Semua Nabi dan Rasul berkumpul bersama umatnya masing-masing, masuk ke dalam surga. Ada salah seorang nabi yang dengan membawa pedang, yang tidak mempunyai pengikut satupun, masuk ke dalam surga, dia adalah Sam’un.”

Demikian kisah Nabi Sam’un Ghozi AS atau yang lebih dikenal dengan Samson atau Simson. Semoga dari kisah ini, dapat kita petik sebuah pelajaran di dalamnya.

Yahudi di Iran; Sebuah Fakta Mencengangkan

LIHATLAH ke Iran. Bagaimana Yahudi di negara yang presidennya selalu gembar-gembor akan menghancurkan, mencaci maki bangsa Yahudi.

Di Iran, Yahudi tersebar di tiga kota besar; Tehran, Hamdan, Isfahan. Dan menurut data resmi Iran, ada sekitar 30.000 orang Yahudi di Iran. Sebuah jumlah yang sangat besar di sebuah negara yang katanya  anti-Zionis!
Isfahan, yang terletak di tengah-tengah Iran, dikelilingi oleh kota-kota berbasis Syiah—seakan dengan jelas orang-orang Syiah melindungi mereka.

Padahal, orang-orang Sunni di Iran diburu seperti tikus, dan ulama-ulamanya digantung. Bahkan orang-orang Sunni tidak punya masjid untuk shalat Jumat. Bandingkan dengan sinagog yang bertebaran di bumi Iran.

Orang-orang Yahudi punya hubungan baik dengan pemerintahan Iran. Mereka menganggap bahwa orang-orang Sunni sebagai musuh utama mereka. Bahkan, di parlemen Iran, orang-orang Yahudi mempunyai deputi alias perwakilannya.  Kita harus tahu bahwa orang-orang Yahudi di Iran menolak pindah ke tanah jajahan Palestina. Mengapa?

Karena, untuk sebagian Yahudi, Iran adalah tempat suci karena banyak nabi mereka dimakamkan di sini.

Misalnya saja Nabi Daneil. Nabi ini adalah salah satu nabi yang sudah memprediksikan kejadian-kejadian sebelum kiamat. Dan ia dikenal luas di antara Yahudi dan umat Kristen. Selain Nabi Daniel, ada juga Nabi Habqouq, Nabi Sumoil, Qeedar, dan Nabi Hajayy.

Di Iran juga ada makam Bunyamin, saudara Nabi Yusuf. Jadi tidak heran jika Yahudi mengagungkan Iran sebagai tanah suci. Dan mereka menganggap Isfahan sebagai kota yang lebih spesifik lagi.  Kota ini merupakan tempat pertama dimana mereka berkumpul pertama kalinya setelah perusakan Yerusalem oleh Novukhodonsur.

Sejarah sudah menyimpan hal ini, dan kemudian setelah 70 tahun penangkapan oleh raja Babylon Nebukadnezzar, mereka berkumpul di Isfahan.

Rabi-rabi di Isfahan mengajar anak-anak Yahudi tentang berbagai kuil Yahudi.

Yang lebih mencengangkan  ada sebuah hadist Nabi yang tertera dalam Sahih Muslim, hadist ke 7034: “Anas Bin Malik mengatakan bahwa Rasulullah saw berkata: ‘Dajjal akan diikuti 70 ribu Yahudi dari Isfahan mengenakan selendang Persia.” Ala kuli haal, Yahudi-Ya hudi di Isfahan, Iran selalu mengenakan selendang.

Allahu alam. [sa/islampos/bzupages]

"SURGA YANG MANA LAGI"...???

~ Surga yang diinginkan sama,~
Namun mujahid palestina meraihnya dengan jihad, sementara sebagian kita sholat saja ditunda2, sebagian muslimah kenakan hijab saja berat.

~ Surga yang diinginkan persis,
Namun militan siria meraihnya dengan syahid, sementara kita sedekah saja pelit.

~ Surga yang dimaksud serupa,
Namun anak-anak gaza membelinya dengan hafalan, sementara anak-anak kita diajarkan nyanyian.

~ Surga yang diharap itu-itu saja,
Bunda di iraq dapatkan dengan mendidik anaknya angkat senjata, sedang kita didik anak kita tutup mata.

~ Surga dipinta dalam doa tak berbeda,
Muslim rohingya menukarnya dengan tangisan, sementara kita menangis karena putus pacaran.

~ Bila satu saat ALLAH menanyakan "apa alasan-Ku agar memasukkanmu dalam surga-Ku?" tentu mujahid palestina, iraq, siria punya jawabnya.

~ Mari bertanya,
"apa alasan yg akan kita kemukakan pada ALLAH hingga layak surga-Nya bagi kita?" bandingkan dengan pengorbanan mereka. -ustadz felix s-

“Di Zaman Rasul, Orang Syiah Suka Mencuri Sandal”

TELAH diadakan diskusi antara tujuh ulama Syiah di depan ulama Ahlu Sunnah atas undangan Presiden Iran. Diskusi ini diadakan untuk mengetahui titik perbedaan antara dua kelompok tersebut.

Ketika seluruh ulama Syiah telah hadir, akan tetapi tak satupun ulama Sunni yang datang.
Tiba-tiba masuklah seorang yang membawa sepatu di bawah ketiaknya. Ulama Syiah terheran-heran, kemudian mereka bertanya, “Kenapa kamu membawa sepatumu?”

Orang itu menjawab: “Saya tahu bahwa orang Syiah itu suka mencuri sandal di zaman Rasulullah.”

Ulama Syiah saling pandang terheran-heran akan jawaban itu. Mereka kemudian berkata: “Tapi di zaman Rasul belum ada Syiah…”

Orang itu menjawab lagi: “Kalau begitu diskusi telah selesai. Dari manakah datangnya ajaran agama kalian? Kalau di zaman Rasulullah tidak Ada Syiah.”

Semua ulama Syiah diam.

Ternyata orang yang datang membawa sepatu tersebut adalah Ahmad Deedat, da’i besar dan Kristolog dunia. Rahimahullah. [dedih mulyadi/islampos]

12 Alasan bayi Menangis

Punya bayi itu menakjubkan. Bagaimana tidak, ketika ada bayi, kita seperti tengah memutar ulang kehidupa kita lagi dari awal. Bagi bayi, menangis adalah cara berkomunikasi, dengan tangisan mereka coba untuk memberitahu apakah dia lapar, ngompol, ngantuk, sakit dan lainnya. hal tersebut bisa membuat bayi rewel dan menangis terus menerus jika tidak ditangani dengan benar.

Seorang ibu sudah seharusnya mengetahui apa saja penyebab bayi menangis terus menerus, dan berikut ini adalah beberapa diantaranya yang bisa jadi panduan para ibu agar dapat menenangkan si kecil dari tangisnya.

1. Bayi Menangis Karena Lapar
Pertama kali yang biasanya terpikirkan mengapa bayi menangis adalah karena ia lapar. Coba ibu perhatikan bagaimana tanda-tanda ketika bayi lapar, biasanya bayi akan bergerak seperti tidak nyaman, ketika pipinya diusap dengan tangan mulutnya akan terbuka seperti sedang mencari sesuatu untuk dimakan, suka mengecapkan bibirnya, bayi menaruh tangan di mulutnya.

2. Bayi Menangis Karena Ngompol
Biasanya bayi akan langsung menangis ketika buang air kecil atau besar. Popok yang basah membuat bayi tidak nyaman dan akan langsung menangis untuk memberitahu ibu.

3. Mengantuk
Tidak semua bayi dapat dengan mudah tidur terlelap dimana saja, bayi bisa saja rewel dan menangis terus karena terlalu ngantuk atau terlalu lelah dan butuh istirahat yang tenang. Coba bawa simkecil ke tempat tidur yang nyaman, dan tenang untuk meredakan tangisnya

4. Bosan
Bayi bisa juga menengalami bosan, karena selalu berada di tempat yang sama terus menerus, atau selalu ditelentangkan agar tidur. Jika ini menjadi penyebabnya coba gendong bayi dan ajak jalan-jalan di ruangan rumah. Atau bayi kemungkinan hanya ingin dipeluk.

5. Perut Kembung dan Gumoh
Perut kembung bisa menjadi penyebab bayi rewel karena tidak merasa nyaman, sebaiknya setiap habis minum ASI atau susu formula, bayi harus bersendawa agar angin didalam perut keluar.

6. Suhu Udara Terlalu Dingin atau Terlalu Panas
Kedinginan bisa membuat bayi menangis, seperti ketika hedak mengganti popoknya lalu dibersihkand egnan air, bayi bisa protes karena kedinginan dengan menangis.

Bayi yang baru lahir lebih suka dibungkus untuk menjaga kehangatan tubuhnya, namun jika lapisan pembungkus terlalu tebal akan membuat bayi terlalu kepanasan yang menyebabkan bayi akan menjadi rewel.

8. Baju yang Terlalu Kecil dan Gatal
Bayi bisa merasa tak nyaman karena pakaian terlalu sempit, label merek pakaian atau jahitan baju yang terkena kulitnya yang mengakibatkan gatal

10. Terlalu Banyak Stimulasi
Bayi belajar dari stimulasi dunia di sekitarnya, bayi butuh waktu untuk memproses hal tersebut, seperti cahaya, suara, ganti-ganti gendongan, dan lainnya. Tangisan bisa jadi caranya untuk minta dihentikan stumulasi itu.

11. Kurang Stimulasi
Anak yang butuh perhatian mungkin akan memiliki sikap yang ceria dan bersemangat untuk mengenal dunia, dan satu-satunya cara mengehentikan tangisnya adalah terus beraktivitas. Hal ini bisa jadi hal yang melelahkan untuk Anda.

12. Tidak Enak Badan (Sakit)
Jika semua kebutuhan dasar bayi sudah diberikan seperti susu atau makan, mengeluarkan angin dari perutnya selesai minum, popok baru dan baju bersih, dan lainnya yang sekiranya bisa membuat bayi nyaman, tetapi ia tetap menangis, bisa jadi si kecil sedang tidak enak badan dan suhu badannya tinggi.

Umumnya tangisan bayi yang sedang tidak enak badan berbeda dari tangis biasanya. Percayakan insting ibu jika ada perasaan yang aneh pada tangis si bayi. [bayi bintang]

PEMUDA PENDIAM YANG PALING TAHU HALAL DAN HARAM

Aidzullah bin Abddullah bercerita bahwa pada awal pemerintahan Khalifah Umar bin Khaththab radhiyallahu ‘anhu, ia berada dalam suatu majelis yang dihadiri oleh tiga puluh orang lebih, masing-masing menyebutkan sebuah hadits yang mereka terima dari Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wasallam. Dalam halaqah tersebut ia dapati seorang anak muda yang tampan, kulitnya hitam manis, dan baik tutur katanya. Usianya paling muda diantara yang lainnya.
Jika mereka mendapati keraguan terhadap suatu hadits, mereka menanyakannya kepada anak muda itu dan ia segera memberikan fatwanya. Dan ia tidak berbicara kecuali bila diminta.

Dan ketika majelis itu berakhir, Aidzullah menanyakan siapa namanya. Dan ia menjawab, “Saya adalah Mu’adz bin Jabal.”
Mu’adz bin Jabal radhiyallahu ‘anhu adalah seorang tokoh dari kalangan Anshar yang ikut bai’at (sumpah setia) pada Bai’atul Aqabah kedua, dengan demikian ia termasuk as-saabiquunal awwaluun (golongan yang pertama masuk Islam).

Keistimewaan “Sang Guru Muda”

Keistimewaan yang menonjol dari diri Mu’adz adalah dalam hal fiqih, hal ini mendapat pujian dari Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wasallam di dalam sabdanya, “Umatku yang paling tahu tentang yang halal dan haram ialah Mu’adz bin jabal.”

Dalam menghukumi sesuatu Mu’adz berpedoman kepada kitabulah, jika ia tidak menjumpainya dalam kitabullah,  ia berpedoman pada sunnah Rasul, jika ia tidak menemuinya dalam sunnah Rasul, maka ia menggunakan akal pikirannya untuk berijtihad, dan ia tidak akan berlaku semaunya.

Dalam kecerdasan otak dan keberaniannya mengemukakan pendapat, Mu’adz hampir sama dengan Umar bin Khaththab radhiyallahu ‘anhu.

Mu’adz memiliki otak yang terlatih dan logika yang  menawan. Ia seorang yang pendiam dan tidak berbicara kecuali atas permintaan hadirin. Dan kedudukannya yang tinggi dalam bidang pengetahuan mendapat penghormatan kaum muslimin, baik selagi Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wasallam masih hidup, maupun setelah beliau wafat.

Mu’adz adalah seorang yang murah tangan, berhati lapang dan berbudi tinggi. Jika ada yang meminta sesuatu kepadanya, maka ia akan memberinya dalam jumlah yang banyak dan dengan hati yang ikhlas. Sungguh kemurahan hatinya telah menguras hartanya.

Dimasa pemerintahan Khalifah Abu Bakar radhiyallahu ‘anhu, Mu’adz berada di Yaman. Umar tahu bahwa Mu’adz telah menjadi seorang yang kaya raya, maka Umar mengusulkan kepada Khalifah Abu Bakar agar kekayaan Mu’adz dibagi dua. Tanpa menunggu jawaban Abu Bakar, Umar pergi ke rumah Mu’adz dan mengemukakan masalah tersebut.

Mu’adz adalah seorang yang bersih tangan dan berhati suci. Seandainya ia telah menjadi seorang yang kaya raya maka kekayaan itu diperolehnya secara halal, dan tidak pernah diperolehnya melalui jalan dosa, bahkan ia pun tak hendak menerima barang yang syubhat (meragukan). Oleh sebab itu, usul Umar ditolaknya dan alasan yang dikemukakannya dipatahkan. Maka Umar pun berpaling dan meninggalkannya.

Pada keesokan harinya, Mu’adz segera pergi ke rumah Umar. Ketika sampai disana, Umar dirangkul dan dipeluknya, sementara air mata mengalir mendahului perkataannya seraya berkata, “Malam tadi saya bermimpi masuk kolam yang penuh dengan air, hingga saya cemas akan tenggelam. Untunglah Anda datang dan menyelamatkan saya, wahai Umar!”
Kemudian bersama-sama mereka datang kepada Khalifah Abu Bakar, dan Mu’adz meminta kepada Khalifah untuk mengambil seperdua hartanya.

“Tidak ada sesuatu pun yang akan saya ambil darimu,” kata Abu Bakar.
“Sekarang harta itu telah halal dan jadi harta yang baik,” kata Umar kepada Mu’adz.

Detik-detik Sakratul Maut

Mu’adz pindah ke Syiria, tempat ia tinggal bersama penduduk dan orang yang berkunjung kesana. Ia bertindak sebagai guru dan ahli hukum. Dan tatkala Abu Ubaidah (gubernur militer di sana pada waktu itu) yang merupakan sahabat karib Mu’adz meninggal dunia, maka Mu’adz diangkat oleh Amirul Mukminin Umar sebagai penggantinya di Syiria. Tetapi ia hanya beberapa bulan saja memegang jabatan itu, karena ia dipanggil Allah Subhana Wa Ta’ala untuk menghadap-Nya dalam keadaan tunduk dan menyerahkan diri. Dan ia wafat pada usia 33 tahun.

Dan pada saat-saat sakratul maut, Mu’adz mengucapkan perkataan yang menunjukkan bahwa dirinya seorang mukmin besar. Matanya menatap ke arah langit dan bermunajat kepada Allah:
 “Ya Allah, sesungguhnya selama ini aku takut kepada-Mu, tetapi hari ini aku mengharapkan-Mu. Ya Allah, Engkau mengetahui bahwa aku tidaklah mencintai dunia demi untuk mengalirkan air sungai atau menanam kayu-kayuan, tetapi hanyalah untuk menutup haus dikala panas dan menghadapi saat-saat yang gawat, serta untuk menambah ilmu pengetahuan, keimanan, dan ketaatan.”
Mu’adz lalu mengulurkan tangannya seolah-olah hendak bersalaman dengan maut, dan dalam keberangkatannya ke alam ghaib ia sempat mengatakan, “Selamat datang, wahai Maut, kekasih tiba di saat diperlukan.”

Dan nyawa Mu’adz pun melayang menghadap Allah. Kita semuanya kepunyaan Allah dan kepada-Nya kita kembali.

Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wasallam pernah bersabda, “Pelajari al-Qur’an dari empat orang: Abdullah bin Mas’ud, Salim Maula Abu-Hudzaifah, Ubay bin Ka’ab dan Muadz bin Jabal.“ (mina).

PEMUDA PENDIAM YANG PALING TAHU HALAL DAN HARAM

Aidzullah bin Abddullah bercerita bahwa pada awal pemerintahan Khalifah Umar bin Khaththab radhiyallahu ‘anhu, ia berada dalam suatu majelis yang dihadiri oleh tiga puluh orang lebih, masing-masing menyebutkan sebuah hadits yang mereka terima dari Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wasallam. Dalam halaqah tersebut ia dapati seorang anak muda yang tampan, kulitnya hitam manis, dan baik tutur katanya. Usianya paling muda diantara yang lainnya.
Jika mereka mendapati keraguan terhadap suatu hadits, mereka menanyakannya kepada anak muda itu dan ia segera memberikan fatwanya. Dan ia tidak berbicara kecuali bila diminta.

Dan ketika majelis itu berakhir, Aidzullah menanyakan siapa namanya. Dan ia menjawab, “Saya adalah Mu’adz bin Jabal.”
Mu’adz bin Jabal radhiyallahu ‘anhu adalah seorang tokoh dari kalangan Anshar yang ikut bai’at (sumpah setia) pada Bai’atul Aqabah kedua, dengan demikian ia termasuk as-saabiquunal awwaluun (golongan yang pertama masuk Islam).

Keistimewaan “Sang Guru Muda”

Keistimewaan yang menonjol dari diri Mu’adz adalah dalam hal fiqih, hal ini mendapat pujian dari Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wasallam di dalam sabdanya, “Umatku yang paling tahu tentang yang halal dan haram ialah Mu’adz bin jabal.”

Dalam menghukumi sesuatu Mu’adz berpedoman kepada kitabulah, jika ia tidak menjumpainya dalam kitabullah,  ia berpedoman pada sunnah Rasul, jika ia tidak menemuinya dalam sunnah Rasul, maka ia menggunakan akal pikirannya untuk berijtihad, dan ia tidak akan berlaku semaunya.

Dalam kecerdasan otak dan keberaniannya mengemukakan pendapat, Mu’adz hampir sama dengan Umar bin Khaththab radhiyallahu ‘anhu.

Mu’adz memiliki otak yang terlatih dan logika yang  menawan. Ia seorang yang pendiam dan tidak berbicara kecuali atas permintaan hadirin. Dan kedudukannya yang tinggi dalam bidang pengetahuan mendapat penghormatan kaum muslimin, baik selagi Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wasallam masih hidup, maupun setelah beliau wafat.

Mu’adz adalah seorang yang murah tangan, berhati lapang dan berbudi tinggi. Jika ada yang meminta sesuatu kepadanya, maka ia akan memberinya dalam jumlah yang banyak dan dengan hati yang ikhlas. Sungguh kemurahan hatinya telah menguras hartanya.

Dimasa pemerintahan Khalifah Abu Bakar radhiyallahu ‘anhu, Mu’adz berada di Yaman. Umar tahu bahwa Mu’adz telah menjadi seorang yang kaya raya, maka Umar mengusulkan kepada Khalifah Abu Bakar agar kekayaan Mu’adz dibagi dua. Tanpa menunggu jawaban Abu Bakar, Umar pergi ke rumah Mu’adz dan mengemukakan masalah tersebut.

Mu’adz adalah seorang yang bersih tangan dan berhati suci. Seandainya ia telah menjadi seorang yang kaya raya maka kekayaan itu diperolehnya secara halal, dan tidak pernah diperolehnya melalui jalan dosa, bahkan ia pun tak hendak menerima barang yang syubhat (meragukan). Oleh sebab itu, usul Umar ditolaknya dan alasan yang dikemukakannya dipatahkan. Maka Umar pun berpaling dan meninggalkannya.

Pada keesokan harinya, Mu’adz segera pergi ke rumah Umar. Ketika sampai disana, Umar dirangkul dan dipeluknya, sementara air mata mengalir mendahului perkataannya seraya berkata, “Malam tadi saya bermimpi masuk kolam yang penuh dengan air, hingga saya cemas akan tenggelam. Untunglah Anda datang dan menyelamatkan saya, wahai Umar!”
Kemudian bersama-sama mereka datang kepada Khalifah Abu Bakar, dan Mu’adz meminta kepada Khalifah untuk mengambil seperdua hartanya.

“Tidak ada sesuatu pun yang akan saya ambil darimu,” kata Abu Bakar.
“Sekarang harta itu telah halal dan jadi harta yang baik,” kata Umar kepada Mu’adz.

Detik-detik Sakratul Maut

Mu’adz pindah ke Syiria, tempat ia tinggal bersama penduduk dan orang yang berkunjung kesana. Ia bertindak sebagai guru dan ahli hukum. Dan tatkala Abu Ubaidah (gubernur militer di sana pada waktu itu) yang merupakan sahabat karib Mu’adz meninggal dunia, maka Mu’adz diangkat oleh Amirul Mukminin Umar sebagai penggantinya di Syiria. Tetapi ia hanya beberapa bulan saja memegang jabatan itu, karena ia dipanggil Allah Subhana Wa Ta’ala untuk menghadap-Nya dalam keadaan tunduk dan menyerahkan diri. Dan ia wafat pada usia 33 tahun.

Dan pada saat-saat sakratul maut, Mu’adz mengucapkan perkataan yang menunjukkan bahwa dirinya seorang mukmin besar. Matanya menatap ke arah langit dan bermunajat kepada Allah:
 “Ya Allah, sesungguhnya selama ini aku takut kepada-Mu, tetapi hari ini aku mengharapkan-Mu. Ya Allah, Engkau mengetahui bahwa aku tidaklah mencintai dunia demi untuk mengalirkan air sungai atau menanam kayu-kayuan, tetapi hanyalah untuk menutup haus dikala panas dan menghadapi saat-saat yang gawat, serta untuk menambah ilmu pengetahuan, keimanan, dan ketaatan.”
Mu’adz lalu mengulurkan tangannya seolah-olah hendak bersalaman dengan maut, dan dalam keberangkatannya ke alam ghaib ia sempat mengatakan, “Selamat datang, wahai Maut, kekasih tiba di saat diperlukan.”

Dan nyawa Mu’adz pun melayang menghadap Allah. Kita semuanya kepunyaan Allah dan kepada-Nya kita kembali.

Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wasallam pernah bersabda, “Pelajari al-Qur’an dari empat orang: Abdullah bin Mas’ud, Salim Maula Abu-Hudzaifah, Ubay bin Ka’ab dan Muadz bin Jabal.“ (mina).

Kamis, 21 November 2013

10 KUNCI KUNCI REZEKI

Allah Yang Maha Agung dan Maha Perkasa menjadikan beberapa sebab dan kunci untuk rizki, di antaranya:

1. Istighfar (memohon ampun kepada Allah) dan taubat kepadaNya. Dan yang dimaksud adalah melakukan keduanya dengan perkataan dan perbuatan.

2. Taqwa. Dan hakikatnya adalah menjaga diri dari yang menyebabkan dosa atau mentaati perintah-perint­ah Allah dan menjauhi larangan-larang­anNya atau menjaga diri dari sesuatu yang menyebabkan siksa, baik dengan mela-kukan perbuatan atau meninggalkannya­.



3. Tawakkal. Yaitu menampakkan kelamahan hamba serta bersandar sepenuhnya kepada Allah semata.

4. Beribadah sepenuhnya kepada Allah . Yaitu bersungguh-sung­guh dalam mengkonsentrasi­kan hati ketika beribadah kepada Allah .

5. Mengikuti haji dengan umrah. Maksudnya, melakukan salah satunya lalu melanjutkannya dengan yang lain.

6. Silaturrahim. Yaitu berbuat baik kepada kerabat/­keluarga dekat.

7. Berinfak di jalan Allah . Yaitu berinfak untuk sesuatu yang dicintai dan diridhai Allah.

8. Memberi nafkah kepada orang yang sepenuhnya menuntut ilmu syar’i (agama).

9. Berbuat baik kepada orang-orang yang lemah.
” Siapa yang mengerjakan kebaikan sebesar biji dzarah sekalipun, niscaya ia akan melihat balasannya ” (QS 99 : 7)

10. Berhijrah di jalan Allah.

>> Semoga Orang Yang Mau Membagikan ilmu Akan Dipermudah Segala Urusanya

Sabtu, 09 November 2013

Kenapa Gempa Bumi Semakin Meningkat? (Mengupas Tanda-Tanda Akhir Zaman)


Mengapa gempa bumi semakin sering terjadi? Gempa bumi, tsunami, dan badai terjadi dalam jangka waktu satu minggu. Apakah ini ada hubungannya dengan nubuat dalam Al-Qur'an? Rasulullah bersabda bahwa menjelang hari kiamat, gempa bumi akan semakin sering terjadi


Banyak gempa bumi dalam skala besar yang telah terjadi dari Pasifik Utara dan kepulauan Aleutian di dekat Alaska hingga ke daerah Samoa, Filipina, dan Indonesia. Ini sudah terjadi sejak lama tapi frekuensi dan intensitasnya terus meningkat.

Dan Nubuwwah mengenai meningkatnya intensitas gempa bumi telah tercatat 1.400 tahun yang lalu, baik di dalam Al-Qur’an maupun hadist Nabi Muhammad S.A.W. Dan memang pada zaman modern ini intensitas gempa semakin meningkat. Aku jadi teringat dengan surat Al-Zalzalah yang berarti "Gempa Bumi."

Berikut ini terjemahan dari surat Al-Zalzalah:

Apabila bumi digoncangkan dengan goncangan (yang dahsyat), dan bumi telah mengeluarkan beban-beban berat (yang dikandung)nya, dan manusia bertanya: "Mengapa bumi (menjadi begini)?", pada hari itu bumi menceritakan beritanya, karena sesungguhnya Tuhanmu telah memerintahkan (yang sedemikian itu) kepadanya. (Al-Zalzalah:1-5)

Dan persis sedang terjadi hari ini. Orang-orang merasakan gempa bumi terjadi begitu sering. Bahkan terjadi hingga 15 gempa dalam epicenter yang sama dan dalam jangka waktu berdekatan.

Rasulullah memberitahu kita bahwa di Mekkah akan sering terjadi gempa, dan akan ada gempa besar yang akan menghancurkan Mekkah. Ini tidak bisa kita anggap remeh, karena berarti kita semakin dekat dengan hari kiamat. Hari dimana semua manusia akan ditunjukkan amalannya masing-masing, bahkan amal baik dan amal buruk sebesar atom.

Nabi Muhammad S.A.W. juga bersabda bahwa petir akan begitu sering menyambar orang-orang. Dan memang begitulah kenyataannya pada masa sekarang, bahkan orang-orang sering membicarakan tentang siapa saja yang baru tersambar petir.

Sebagai tambahan, kami juga ingin menyebutkan fenomena cuaca yang disebut El Nino. El Nino membawa kondisi cuaca yang aneh di sepanjang Laut Pasifik Selatan. Dan di kepulauan Galapagos sendiri terdapat berbagai macam keanekaragaman hayati. Darwin berteori bahwa burung-burung di kepulauan ini telah berevolusi setelah jangka waktu jutaan tahun. Namun ini teori yang salah karena sebenarnya burung-burung ini berubah bentuk hanya dalam jangka waktu 6-8 bulan. Hal ini disebabkan karena ekologi di pulau tersebut berubah. Jadi ketika telur mereka menetas, maka paruh dan tubuh mereka siap beradaptasi dengan kondisi lingkungan yang baru.

Sekarang mari kita bahas tanda-tanda hari kiamat lainnya, yaitu kemunculanYa’juj dan Ma’juj (Gog dan Magog). Jika kau membaca kitab Wahyu dalam Bible, sebenarnya Gog dan Magog telah disebutkan dalam Perjanjian Lama dan Perjanjian Baru. Jadi baik para umat muslim dan umat Kristen sama-sama menyadari bahwa inilah tanda-tanda hari kiamat.

Tapi siapa sebenarnya kaum Ya'juj dan Ma'juj (Gog dan Magog) ini? Mari kita lihat penjelasannya dalam surat Al Anbiyaa’ dan surat Al Kahfi.  Ya’juj wa Ma’juj (Gog dan Magog) adalah salah satu fitnah dan cobaan terbesar yang akan menimpa manusia di akhir zaman. Mereka akan bertebaran ke segala penjuru dunia dan tidak ada seorangpun yang dapat menghentikan mereka, inilah yang dinubuatkan Nabi Muhammad.

Jadi sekarang kita lihat ayat-ayat Al-Qur’an yang menjelaskan tentang Ya'juj dan Ma'juj

“Maka barang siapa yang mengerjakan amal saleh, sedang ia beriman, maka tidak ada pengingkaran terhadap amalannya itu dan sesungguhnya Kami menuliskan amalannya itu untuknya. Sungguh tidak mungkin atas (penduduk) suatu negeri yang telah Kami binasakan, bahwa mereka tidak akan kembali (kepada Kami). Hingga apabila dibukakan (tembok) Ya'juj dan Ma'juj, dan mereka turun dengan cepat dari seluruh tempat yang tinggi. Dan telah dekatlah kedatangan janji yang benar (hari berbangkit), maka tiba-tiba terbelalaklah mata orang-orang yang kafir. (Mereka berkata): "Aduhai, celakalah kami, sesungguhnya kami adalah dalam kelalaian tentang ini, bahkan kami adalah orang-orang yang zalim". Sesungguhnya kamu dan apa yang kamu sembah selain Allah, adalah umpan Jahannam, kamu pasti masuk ke dalamnya. Andaikata berhala-berhala itu Tuhan, tentulah mereka tidak masuk neraka. Dan semuanya akan kekal di dalamnya. Mereka merintih di dalam api dan mereka di dalamnya tidak bisa mendengar. Bahwasanya orang-orang yang telah ada untuk mereka ketetapan yang baik dari Kami, mereka itu dijauhkan dari neraka, mereka tidak mendengar sedikitpun suara api neraka, dan mereka kekal dalam meni'mati apa yang diingini oleh mereka. Mereka tidak disusahkan oleh kedahsyatan yang besar (pada hari kiamat), dan mereka disambut oleh para malaikat. (Malaikat berkata): "Inilah harimu yang telah dijanjikan kepadamu.” (Yaitu) pada hari Kami gulung langit sebagai menggulung lembaran - lembaran kertas. Sebagaimana Kami telah memulai panciptaan pertama begitulah Kami akan mengulanginya. Itulah suatu janji yang pasti Kami tepati; sesungguhnya Kamilah yang akan melaksanakannya. Dan sungguh telah Kami tulis didalam Zabur sesudah (Kami tulis dalam) Lauh Mahfuzh, bahwasanya bumi ini dipusakai hamba-hambaKu yang saleh. Sesungguhnya (apa yang disebutkan) dalam (surat) ini, benar-benar menjadi peringatan bagi kaum yang menyembah (Allah). Dan tiadalah Kami mengutus kamu Muhammad, melainkan untuk (menjadi) rahmat bagi semesta alam. Katakanlah Muhammad: "Sesungguhnya yang diwahyukan kepadaku adalah: "Bahwasanya Tuhanmu adalah Tuhan Yang Esa. maka hendaklah kamu berserah diri (kepada-Nya)."  (Al Anbiyaa’ 94-108)

Siapa yang dimaksud dengan orang-orang kafir dalam ayat di atas? Yaitu orang-orang yang tidak beriman kepada Allah. Untuk saudara-saudara kami yang beragama Kristen, kami ingatkan bahwa Tuhanmu adalah satu dan kau harus menyembah-Nya dengan sepenuh hatimu. Inilah kewajiban dasar setiap manusia.

Sekarang yang ingin kubicarakan adalah dari Perjanjian Baru, Markus 12:29-30 ketika Yesus ditanya

“Hukum manakah yang paling utama?" Dan dia menjawab bahwa “Hukum yang terutama ialah: Dengarlah, hai orang Israel, Tuhan Allah kita, Tuhan itu esa. Kasihilah Tuhan, Allahmu, dengan segenap hatimu dan dengan segenap jiwamu dan dengan segenap akal budimu dan dengan segenap kekuatanmu.” (Markus 12:29-30)

Dan kita juga melihat bahwa ini juga diajarkan dalam Perjanjian Lama, coba bacalah kitab Imamat, bacalah bab lima dan bab enam dan lihatlah apa hukum yang paling utama. Hukum yang paling utama adalah menyembah Tuhan Yang Maha Esa. Dalam Bible, Tuhan berfirman:

“Kau tidak seharusnya mempunyai Tuhan yang lain selain daripada-Ku.”

Sekarang kita akan membaca terjemahan surat Al Tiin (Buah Tiin)

 “Wattiini wazaytuun. Wathuuri siiniin. Wahaadzaalbaladi. amiin. Laqad khalaqnaa al-insaana fii ahsani taqwiim. Tsumma radadnaahu asfala saafiliin. Illaa lladziina aamanuu wa'amiluu alshshaalihaati falahum ajrun ghayru mamnuun" (At Tiin 1-6).

Tafsir Ayat pertama
wattiini wazaytuun, yang merupakan sumpah demi buah tin dan buah zaitun. Buah tin dan zaitun mewakili Yerussalem.

Tafsir Ayat Kedua
Wathuuri siiniin, dimana Allah bersumpah demi Gunung Sinai dan demi Kota Mekkah yang aman. Sumpah yang Allah firmankan ini untuk menekankan sehingga tertanam dalam hati dan pikiran kita. Gunung Sinai adalah tempat dimana Musa mendapatkan wahyu dari Tuhan Yang Maha Kuasa.

Tafsir Ayat Ketiga
Wahaadzaalbaladil amiin. Allah bersumpah dengan begitu indah, bersumpah demi tempat yang suci. Dan tentu saja Mekkah adalah tempat dimana para nabi pergi untuk berdo’a dan menyembah Tuhan Yang Maha Kuasa, mulai dari zaman nabi Adam.

Tafsir Ayat Keempat
Laqad khalaqnaa al-insaana fii ahsani taqwiim. Dalam ayat ini Allah berfirman “sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia dalam bentuk yang sebaik-baiknya."

Tafsir Ayat Kelima
Tsumma radadnaahu asfala saafiliin yang berarti "Kemudian Kami kembalikan dia ke tempat yang serendah-rendahnya (neraka)."

Mungkin kalian tahu bahwa Bible dan Al-Qu'ran mempunyai sedikit persamaan. Di dalam keduanya ada ayat-ayat yang membicarakan tentang keesaan Tuhan, yaitu untuk menyembah-Nya tanpa sekutu sama sekali, mencintai-Nya melebihi apapun, dan inilah bentuk cinta yang tertinggi.

Namun cinta yang terendah adalah untuk menuruti bisikan-bisikan syaitan yang membawa orang-orang ke tempat yang paling rendah, ketika mereka mulai menyembah sesuatu yang lain selain Tuhan Yang Maha Kuasa. Mereka mulai menyembah dunia dan ciptaan-Nya, dan bukannya menyembah Allah. Mereka mulai menyembah jabatan, uang, kekayaan, status mereka, bahkan menyembah diri sendiri, kemudian tidak beriman kepada Tuhan Yang Maha Kuasa.

Inilah yang menghancurkan dan melenyapkan umat manusia sebelum kita, yaitu bangsa Ad dan Thamud, bangsa Yunani dan Romawi, semuanya menjadi lenyap karena mereka menghinakan diri mereka sendiri.

Tafsir Ayat Keenam
illaa lladziina aamanuu wa'amiluu alshshaalihaati falahum ajrun ghayru mamnuun. Dia berfirman “kecuali orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal saleh; maka bagi mereka pahala yang tiada putus-putusnya." Bagi mereka yang mempunyai iman yang benar, percaya pada Tuhan Yang Esa dan melakukan kebaikan, maka bagi mereka adalah pahala yang besar.

Ayat-ayat ini memang berasal dari Islam, tapi kau dapat bandingkan sendiri dan menemukan ajaran yang sama dalam Bible, meskipun ayat-ayat Bible itu sendiri sudah rusak. Dalam Perjanjian Lama dan Perjanjian Baru, Imamat, kitab Pengkhotbah, kitab Wahyu, semuanya menerangkan keesaan Tuhan, bukannya trinitas. Karena ayat-ayat Bible sudah rusak, maka datanglah kitab suci terakhir yang menyempurnakan, yaitu Al-Qur'an, dalam bahasa aslinya yang merupakan bahasa Arab. Bahasa Arab merupakan bahasa yang masih hidup hingga saat ini.

Semoga tulisan ini bermanfaat bagi kita semua dan saudara-saudara kita yang beragama Kristen, sehingga mereka dapat mengakui bahwa Tuhan itu benar-benar Esa, dan Isa A.S. (Yesus) hanyalah utusan-Nya.(lampuislam)

Kenapa Gempa Bumi Semakin Meningkat? (Mengupas Tanda-Tanda Akhir Zaman)


Mengapa gempa bumi semakin sering terjadi? Gempa bumi, tsunami, dan badai terjadi dalam jangka waktu satu minggu. Apakah ini ada hubungannya dengan nubuat dalam Al-Qur'an? Rasulullah bersabda bahwa menjelang hari kiamat, gempa bumi akan semakin sering terjadi


Banyak gempa bumi dalam skala besar yang telah terjadi dari Pasifik Utara dan kepulauan Aleutian di dekat Alaska hingga ke daerah Samoa, Filipina, dan Indonesia. Ini sudah terjadi sejak lama tapi frekuensi dan intensitasnya terus meningkat.

Dan Nubuwwah mengenai meningkatnya intensitas gempa bumi telah tercatat 1.400 tahun yang lalu, baik di dalam Al-Qur’an maupun hadist Nabi Muhammad S.A.W. Dan memang pada zaman modern ini intensitas gempa semakin meningkat. Aku jadi teringat dengan surat Al-Zalzalah yang berarti "Gempa Bumi."

Berikut ini terjemahan dari surat Al-Zalzalah:

Apabila bumi digoncangkan dengan goncangan (yang dahsyat), dan bumi telah mengeluarkan beban-beban berat (yang dikandung)nya, dan manusia bertanya: "Mengapa bumi (menjadi begini)?", pada hari itu bumi menceritakan beritanya, karena sesungguhnya Tuhanmu telah memerintahkan (yang sedemikian itu) kepadanya. (Al-Zalzalah:1-5)

Dan persis sedang terjadi hari ini. Orang-orang merasakan gempa bumi terjadi begitu sering. Bahkan terjadi hingga 15 gempa dalam epicenter yang sama dan dalam jangka waktu berdekatan.

Rasulullah memberitahu kita bahwa di Mekkah akan sering terjadi gempa, dan akan ada gempa besar yang akan menghancurkan Mekkah. Ini tidak bisa kita anggap remeh, karena berarti kita semakin dekat dengan hari kiamat. Hari dimana semua manusia akan ditunjukkan amalannya masing-masing, bahkan amal baik dan amal buruk sebesar atom.

Nabi Muhammad S.A.W. juga bersabda bahwa petir akan begitu sering menyambar orang-orang. Dan memang begitulah kenyataannya pada masa sekarang, bahkan orang-orang sering membicarakan tentang siapa saja yang baru tersambar petir.

Sebagai tambahan, kami juga ingin menyebutkan fenomena cuaca yang disebut El Nino. El Nino membawa kondisi cuaca yang aneh di sepanjang Laut Pasifik Selatan. Dan di kepulauan Galapagos sendiri terdapat berbagai macam keanekaragaman hayati. Darwin berteori bahwa burung-burung di kepulauan ini telah berevolusi setelah jangka waktu jutaan tahun. Namun ini teori yang salah karena sebenarnya burung-burung ini berubah bentuk hanya dalam jangka waktu 6-8 bulan. Hal ini disebabkan karena ekologi di pulau tersebut berubah. Jadi ketika telur mereka menetas, maka paruh dan tubuh mereka siap beradaptasi dengan kondisi lingkungan yang baru.

Sekarang mari kita bahas tanda-tanda hari kiamat lainnya, yaitu kemunculanYa’juj dan Ma’juj (Gog dan Magog). Jika kau membaca kitab Wahyu dalam Bible, sebenarnya Gog dan Magog telah disebutkan dalam Perjanjian Lama dan Perjanjian Baru. Jadi baik para umat muslim dan umat Kristen sama-sama menyadari bahwa inilah tanda-tanda hari kiamat.

Tapi siapa sebenarnya kaum Ya'juj dan Ma'juj (Gog dan Magog) ini? Mari kita lihat penjelasannya dalam surat Al Anbiyaa’ dan surat Al Kahfi.  Ya’juj wa Ma’juj (Gog dan Magog) adalah salah satu fitnah dan cobaan terbesar yang akan menimpa manusia di akhir zaman. Mereka akan bertebaran ke segala penjuru dunia dan tidak ada seorangpun yang dapat menghentikan mereka, inilah yang dinubuatkan Nabi Muhammad.

Jadi sekarang kita lihat ayat-ayat Al-Qur’an yang menjelaskan tentang Ya'juj dan Ma'juj

“Maka barang siapa yang mengerjakan amal saleh, sedang ia beriman, maka tidak ada pengingkaran terhadap amalannya itu dan sesungguhnya Kami menuliskan amalannya itu untuknya. Sungguh tidak mungkin atas (penduduk) suatu negeri yang telah Kami binasakan, bahwa mereka tidak akan kembali (kepada Kami). Hingga apabila dibukakan (tembok) Ya'juj dan Ma'juj, dan mereka turun dengan cepat dari seluruh tempat yang tinggi. Dan telah dekatlah kedatangan janji yang benar (hari berbangkit), maka tiba-tiba terbelalaklah mata orang-orang yang kafir. (Mereka berkata): "Aduhai, celakalah kami, sesungguhnya kami adalah dalam kelalaian tentang ini, bahkan kami adalah orang-orang yang zalim". Sesungguhnya kamu dan apa yang kamu sembah selain Allah, adalah umpan Jahannam, kamu pasti masuk ke dalamnya. Andaikata berhala-berhala itu Tuhan, tentulah mereka tidak masuk neraka. Dan semuanya akan kekal di dalamnya. Mereka merintih di dalam api dan mereka di dalamnya tidak bisa mendengar. Bahwasanya orang-orang yang telah ada untuk mereka ketetapan yang baik dari Kami, mereka itu dijauhkan dari neraka, mereka tidak mendengar sedikitpun suara api neraka, dan mereka kekal dalam meni'mati apa yang diingini oleh mereka. Mereka tidak disusahkan oleh kedahsyatan yang besar (pada hari kiamat), dan mereka disambut oleh para malaikat. (Malaikat berkata): "Inilah harimu yang telah dijanjikan kepadamu.” (Yaitu) pada hari Kami gulung langit sebagai menggulung lembaran - lembaran kertas. Sebagaimana Kami telah memulai panciptaan pertama begitulah Kami akan mengulanginya. Itulah suatu janji yang pasti Kami tepati; sesungguhnya Kamilah yang akan melaksanakannya. Dan sungguh telah Kami tulis didalam Zabur sesudah (Kami tulis dalam) Lauh Mahfuzh, bahwasanya bumi ini dipusakai hamba-hambaKu yang saleh. Sesungguhnya (apa yang disebutkan) dalam (surat) ini, benar-benar menjadi peringatan bagi kaum yang menyembah (Allah). Dan tiadalah Kami mengutus kamu Muhammad, melainkan untuk (menjadi) rahmat bagi semesta alam. Katakanlah Muhammad: "Sesungguhnya yang diwahyukan kepadaku adalah: "Bahwasanya Tuhanmu adalah Tuhan Yang Esa. maka hendaklah kamu berserah diri (kepada-Nya)."  (Al Anbiyaa’ 94-108)

Siapa yang dimaksud dengan orang-orang kafir dalam ayat di atas? Yaitu orang-orang yang tidak beriman kepada Allah. Untuk saudara-saudara kami yang beragama Kristen, kami ingatkan bahwa Tuhanmu adalah satu dan kau harus menyembah-Nya dengan sepenuh hatimu. Inilah kewajiban dasar setiap manusia.

Sekarang yang ingin kubicarakan adalah dari Perjanjian Baru, Markus 12:29-30 ketika Yesus ditanya

“Hukum manakah yang paling utama?" Dan dia menjawab bahwa “Hukum yang terutama ialah: Dengarlah, hai orang Israel, Tuhan Allah kita, Tuhan itu esa. Kasihilah Tuhan, Allahmu, dengan segenap hatimu dan dengan segenap jiwamu dan dengan segenap akal budimu dan dengan segenap kekuatanmu.” (Markus 12:29-30)

Dan kita juga melihat bahwa ini juga diajarkan dalam Perjanjian Lama, coba bacalah kitab Imamat, bacalah bab lima dan bab enam dan lihatlah apa hukum yang paling utama. Hukum yang paling utama adalah menyembah Tuhan Yang Maha Esa. Dalam Bible, Tuhan berfirman:

“Kau tidak seharusnya mempunyai Tuhan yang lain selain daripada-Ku.”

Sekarang kita akan membaca terjemahan surat Al Tiin (Buah Tiin)

 “Wattiini wazaytuun. Wathuuri siiniin. Wahaadzaalbaladi. amiin. Laqad khalaqnaa al-insaana fii ahsani taqwiim. Tsumma radadnaahu asfala saafiliin. Illaa lladziina aamanuu wa'amiluu alshshaalihaati falahum ajrun ghayru mamnuun" (At Tiin 1-6).

Tafsir Ayat pertama
wattiini wazaytuun, yang merupakan sumpah demi buah tin dan buah zaitun. Buah tin dan zaitun mewakili Yerussalem.

Tafsir Ayat Kedua
Wathuuri siiniin, dimana Allah bersumpah demi Gunung Sinai dan demi Kota Mekkah yang aman. Sumpah yang Allah firmankan ini untuk menekankan sehingga tertanam dalam hati dan pikiran kita. Gunung Sinai adalah tempat dimana Musa mendapatkan wahyu dari Tuhan Yang Maha Kuasa.

Tafsir Ayat Ketiga
Wahaadzaalbaladil amiin. Allah bersumpah dengan begitu indah, bersumpah demi tempat yang suci. Dan tentu saja Mekkah adalah tempat dimana para nabi pergi untuk berdo’a dan menyembah Tuhan Yang Maha Kuasa, mulai dari zaman nabi Adam.

Tafsir Ayat Keempat
Laqad khalaqnaa al-insaana fii ahsani taqwiim. Dalam ayat ini Allah berfirman “sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia dalam bentuk yang sebaik-baiknya."

Tafsir Ayat Kelima
Tsumma radadnaahu asfala saafiliin yang berarti "Kemudian Kami kembalikan dia ke tempat yang serendah-rendahnya (neraka)."

Mungkin kalian tahu bahwa Bible dan Al-Qu'ran mempunyai sedikit persamaan. Di dalam keduanya ada ayat-ayat yang membicarakan tentang keesaan Tuhan, yaitu untuk menyembah-Nya tanpa sekutu sama sekali, mencintai-Nya melebihi apapun, dan inilah bentuk cinta yang tertinggi.

Namun cinta yang terendah adalah untuk menuruti bisikan-bisikan syaitan yang membawa orang-orang ke tempat yang paling rendah, ketika mereka mulai menyembah sesuatu yang lain selain Tuhan Yang Maha Kuasa. Mereka mulai menyembah dunia dan ciptaan-Nya, dan bukannya menyembah Allah. Mereka mulai menyembah jabatan, uang, kekayaan, status mereka, bahkan menyembah diri sendiri, kemudian tidak beriman kepada Tuhan Yang Maha Kuasa.

Inilah yang menghancurkan dan melenyapkan umat manusia sebelum kita, yaitu bangsa Ad dan Thamud, bangsa Yunani dan Romawi, semuanya menjadi lenyap karena mereka menghinakan diri mereka sendiri.

Tafsir Ayat Keenam
illaa lladziina aamanuu wa'amiluu alshshaalihaati falahum ajrun ghayru mamnuun. Dia berfirman “kecuali orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal saleh; maka bagi mereka pahala yang tiada putus-putusnya." Bagi mereka yang mempunyai iman yang benar, percaya pada Tuhan Yang Esa dan melakukan kebaikan, maka bagi mereka adalah pahala yang besar.

Ayat-ayat ini memang berasal dari Islam, tapi kau dapat bandingkan sendiri dan menemukan ajaran yang sama dalam Bible, meskipun ayat-ayat Bible itu sendiri sudah rusak. Dalam Perjanjian Lama dan Perjanjian Baru, Imamat, kitab Pengkhotbah, kitab Wahyu, semuanya menerangkan keesaan Tuhan, bukannya trinitas. Karena ayat-ayat Bible sudah rusak, maka datanglah kitab suci terakhir yang menyempurnakan, yaitu Al-Qur'an, dalam bahasa aslinya yang merupakan bahasa Arab. Bahasa Arab merupakan bahasa yang masih hidup hingga saat ini.

Semoga tulisan ini bermanfaat bagi kita semua dan saudara-saudara kita yang beragama Kristen, sehingga mereka dapat mengakui bahwa Tuhan itu benar-benar Esa, dan Isa A.S. (Yesus) hanyalah utusan-Nya.(lampuislam)