Senin, 23 Desember 2013

Di Saudi Turun Salju; Tanda Jelas Akhir Zaman?

SESUATU yang janggal terjadi Rabu (9/1/2013) di Arab Saudi. Worldbulletin menurunkan berita bahwa Tabuk—salah satu lokasi perang yang terjadi di zaman Rasulullah—diguyur salju yang sangat lebat, setelah beberapa jam lamanya dihantam badai yang sangat dahsyat.

Seperti diketahui, Arab Saudi merupakan daerah gurun pasir yang sangat panas. Matahari bersinar sepanjang hari. Turunnya salju menjadi suatu fenomena alam yang langka.
Penduduk Tabuk dan juga orang-orang yang datang dari daerah lain menikmati hujan salju yang jarang terjadi itu. Jalan-jalan terutama yang menuju Gunung Alluz dipenuhi oleh kendaraan bermotor.

Para petugas keamanan, pengatur lalulintas, serta pertugas kesehatan diterjunkan ke berbagai tempat berbeda guna memberikan pelayanan kepada masyarakat.

Direktur lalulintas jalan raya Tabuk Brig. Muhammad bin Ali An-Najjar memperingatkan para pelancong agar berhati-hati saat berkendara di atas jalan yang terjal dan licin di daerah pegunungan. Dia juga meminta mereka agar mematuhi batas kecepatan dan menghubungi petugas jika memerlukan bantuan atau informasi.

Jurubicara dari Kantor Pertahanan Sipil di Tabuk Brig. Mamduh al-Enizi menasehati agar pelancong menjauhi lembah dan jalur banjir, tidak naik ke tempat tinggi dan tempat-tempat yang ditutupi salju.

Departemen Kesehatan di Tabuk menerjunkan kendaraan-kendaraan ambulan yang berperalatan lengkap di daerah-daerah tersebut.

Jalan-jalan yang mengarah ke daerah gurun pasir dan pengunungan di Tabuk dijejali kendaraan dari arah kota Haql dan Bada. Hujan turun di sejumlah kota di Saudi hari Rabu kemarin.

Tabuk letaknya sekitar 1500 km dari Riyad (Ibukota Arab Saudi).

Sebenarnya ini bukan pertama kalinya salju turun di Tabuk. Beberapa tahun yang lalu, Tabuk juga sudah pernah diselimuti salju dengan ketebalan mencapai 20 cm.

Para pengendara yang kebetulan melintas di jalanan Tabuk sengaja berhenti dan bermain salju dengan gembiranya, melompat, berguling-guling dan bersalto. Mereka tampak gembira sekali dan sama sekali tak menyangka bahwa negaranya diguyur salju sedemikian rupa. [sa/islampos/world bulletin]

5 Manfaat Utama Menjadi Orang yang Optimis

Berbahagialah bagi Anda yang memiliki jiwa yang optimis. Perasaan dan mental positif tersebut tak hanya akan membangkitkan energi positif bagi orang-orang di sekitar Anda, namun juga membangkitkan energi dan memberi pengaruh positif bagi jiwa dan raga Anda. Sejumlah riset yang telah dilakukan terkait masalah optimisme memperlihatkan begitu banyaknya manfaat yang bisa kita peroleh dengan menjadi orang yang optmimis.
Apa saja manfaat utama yang bisa dirasakan bila memiliki sikap optimis?

    Orang optimis beresiko kecil terkena serangan jantung
    Menurut penelitian terbaru yang diterbitkan 17 April 2012 di Jurnal Buletin Psikologi, orang yang optimis memiliki resiko lebih kecil terkena serangan jantung. Perasaan dan semangat positif seperti optimisme merupakan bentuk perasaan yang sangat baik untuk kesehatan jantung. Sebaliknya, perasaan-perasaan negatif seperti pesimisme, kemarahan, kecemasan, depresi, stress, kebencian ternyata sangatlah buruk untuk jantung.

    Sebanyak 200 studi yang ditemukan oleh sekolah Harvard bidang kesehatan masyarakat menunjukkan bahwa perasaan positif seperti optimisme, bersyukur, dan perasaan bahagia yang dimiliki seseorang dapat menurunkan reskio penyakit jantung dan stroke. Namun, hal tersebut masih mengabaikan faktor-faktor lain yang berhubungan dengan resiko penyakit jantung dan stroke yaitu faktor umur, kondisi sosial ekonomi, kebiasaan merokok, dan berat badan. Meski demikian, pengaruh perasaan positif terhadap kesehatan jantung yang memperlihatkan hubungan yang kuat tentu tidak bisa dikesampingkan.

    Diperoleh bahwa orang-orang yang berjiwa optimis ternyata mengalami penurunan resiko timbulnya masalah pada jantung sebesar 50%. Tak hanya itu, peneliti juga menemukan bahwa orang yang mempunyai emosi dan mental positif ternyata sebagian besar juga memiliki gaya hidup yang baik seperti olahraga, makan makanan yang sehat dan tidur yang cukup. Gaya hidup yang baik tersebut selain akan semakin menunjang kesehatan jantung orang-orang optimis, dapat juga menurunkan tekanan darah, kadar lemak darah dalam tubuh, dan menjaga berat badan ideal mereka.

    Orang optimis akan lebih bahagia dan lebih sedikit mengalami stress
    Orang yang optimis biasanya juga akan merasa lebih bahagia dalam hidup dan memiliki tingkat stress yang rendah. Mereka yang optimis memandang segala sesuatu dari sisi yang lebih positif. Efeknya tingkat kecemasan dan stress pun akan berkurang.

    Orang optimis lebih percaya diri dan lebih berani mengambil berbagai peluang. Mereka tidak mudah menyerah dan jarang berputus asa. Andaikan pun belum berhasil, mereka yang optimis melihat hal negatif sebagai tantangan yang harusnya bisa dengan mudah diatasi bukan untuk terus diratapi. Sebaliknya mereka yang pesimis akan lebih besar terjebak dalam pikiran yang membuat depresi, tertekan, dan stress.

    Orang optimis akan lebih sehat dan panjang umur
    Seperti yang sudah disebutkan sebelumnya, orang optimis akan lebih sedikit mengalami stress. Kadar hormon stress yang lebih sedikit dalam tubuh dapat menguatkan sistem imun tubuh dan ini berarti akan membuat tubuh menjadi lebih sehat.

    Dalam sebuah studi yang dilakukan oleh mahasiswa Harvard University, mereka yang terbiasa optimis pada usia 25 tahun ternyata akan jauh lebih sehat pada usia 45 dan 60 tahun dibandingkan dengan mereka yang tidak (terbiasa pesimis). Studi lainnya tentang pesimis dan optimis memperlihatkan bahwa pesimisme dapat memicu timbulnya berbagai infeksi penyakit, kondisi kesehatan yang buruk, dan kematian lebih cepat.

    Penelitian yang dilakukan di Amerika terhadap sekitar 100 ribu wanita juga memperlihatkan bahwa mereka yang optimis ternyata 14% lebih rendah mengalami kematian akibat penyakit berbahaya.

    Orang optimis akan lebih sukses dan berprestasi
    Sudah menjadi rahasia umum bahwa mereka yang berjiwa optimis biasanya merupakan “juara-juara” dalam berbagai hal, baik di sekolah, karir, maupun di bidang-bidang lainnya. Mereka yang optimis selalu memiliki semangat untuk maju, tidak mudah putus asa, dan semakin terpacu untuk menang tatkala dihadapkan pada situasi yang sulit.

    Keyakinan kuat yang dimiliki oleh mereka yang berjiwa optmis bisa memupuk semangat untuk berbuat lebih baik dan percaya diri dalam segala hal. Orang optimis memandang segala sesuatu dari sudut pandang yang lebih positif. Mereka yang optimis tidak mudah menyerah dan tetap akan terus “melangkah” maju untuk meraih kesuksesannya.

    Dalam sebuah team work pun sangatlah dibutuhkan mereka yang berjiwa optimis. Tim yang optimis akan lebih bersinergi satu sama lain dan memperlihatkan hasil (pencapaian) yang lebih baik daripada mereka yang tidak optimis.

    Optimisme bersifat menyembuhkan
    Tak hanya mencegah atau menurunkan resiko penyakit jantung dan berbagai infeksi penyakit, perasaan optimisme juga bersifat menyembuhkan. Pada sebuah studi kesehatan yang dilakuakan pada pasien-pasien depresi ditemukan bahwa terapi pikiran positif seperti optimisme yang dilakukan selama 12 minggu ternyata lebih berkhasiat dan efektif memperbaiki kondisi pasien daripada obat-obatan.

    Studi lainnya yang dilakukan di Pusat Kanker di Australia menemukan bahwa pasien kanker pay*d*ra yang optimis ternyata berpeluang lebih besar untuk sembuh daripada mereka yang pesimis dan putus asa.

Jadi, mulai saat ini buanglah jauh-jauh perasaan negatif dari dalam diri Anda. Biasakan diri Anda untuk akrab dengan perasaan-perasaan positif seperti perasaan optimis, bersyukur, dan perasaan bahagia dalam memandang dan menjalani hidup.

Sabtu, 14 Desember 2013

Dua Pendengki yang Disukai


عَنْ أَبِيْ هُرَيْرَةَ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ أَنَّ رَسُوْلَ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ : “لاَ حَسَدَ إِلاَّ فِي اثْنَتَيْنِ : رَجُلٌ عَلَّمَهُ اللهُ الْقُرْآنَ فَهُوَ يَتْلُوْهُ آنَاءَ اللَّيْلِ وَآناَءَ النَّهَارِ، فَسَمِعَهُ جَارٌ لَهُ فَقَالَ : لَيْتَنِيْ أُوْتِيْتُ مِثْلَمَا أَُوْتِيَ فُلاَنٌ، فَعَمِلْتُ مِثْلَ مَا يَعْمَلُ، وَرَجُلٌ آتَاهُ اللهُ مَالاً فَهُوَ يُهْلِكُهُ فِي الْحَقِّ، فَقَالَ رَجُلٌ : لَيْتَنِيْ أُوْتِيْتُ مِثْلَ مَا أُوْتِيَ فُلاَنٌ، فَعَمِلْتُ مِثْلَ ماَيَعْمَلُ”.

Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu meriwayatkan, bahwa Rasulullah Shallahu ‘alaihi wa sallama bersabda : “Tidak ada kedengkian (yang bolehkan) kecuali dalam dua hal: (dengki) kepada seseorang yang telah Allah ajarkan kepadanya
Al-Qur’an lalu dia membacanya sepanjang siang dan malam hari, kemudian tetangganya mendengarnya dan berkata: Oh… seandainya saja aku seperti dia, maka aku akan mengamalkannya seperti dia. Dan (dengki) kepada seseorang yang telah Allah berikan kepadanya harta, lalu dia menggunakannya untuk kebenaran. Lalu seseorang berkata: ” Oh… seandainya saja aku seperti dia, maka aku akan mengamalkannya seperti dia” (H.R. Bukhari).
 عَنْ عَبْدِ اللهِ بْنَ عُمَرَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُمَا قَالَ سَمِعْتُ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَقُولُ لاَ حَسَدَ إِلاَّ عَلَى اثْنَتَيْنِ، رَجُلٌ آتَاهُ اللَّهُ الْكِتَابَ وَقَامَ بِهِ آنَاءَ اللَّيْلِ وَرَجُلٌ أَعْطَاهُ اللَّهُ مَالاً فَهُوَ يَتَصَدَّقُ بِهِ آنَاءَ اللَّيْلِ وَالنَّهَارِ “.

Dari Abdullah bin Umar radhiyallahu ‘anhu: Aku mendengar Rasulullah Shallahu ‘alaihi wa sallama bersabda: “ Tidak ada kedengkian kecuali dalam dua hal: (dengki) kepada seseorang yang telah Allah berikan kepadanya Al-Kitab dan dia membacanya dalam shalat sepanjang malam, (dengki)kepada seseorang yang telah Allah berikan kepadanya harta lalu dia bersedekah sepanjang siang dan malam hari”. (H.R. Bukhari).
KANDUNGAN HADITS

Dengki (hasad) termasuk sifat tercela yang harus dihindari. Sebagai seorang Muslim, kita diperintahkan untuk menjauhinya dan bahkan harus berlindung dari kedengkian orang-orang yang dengki. Demikian yang disebutkan di dalam Al-Qur’an surat Al-Falaq ayat 5: “Dan dari kejahatan pendengki bila ia dengki.”

Jika sifat dengki merasuki diri kita, maka hal ini akan berakibat kepada hubungan yang tidak sehat terhadap orang lain. Namun demikian, Islam sebagai agama mulia, juga memberikan solusi terbaik bagi para pemeluknya, yaitu dengan membolehkan kepada mereka untuk iri dan dengki dalam dua hal.

Pertama, kepada orang yang telah Allah ajarkan kepadanya Al-Qur’an lalu dia membacanya sepanjang siang dan malam hari, baik dalam shalatnya maupun di luar shalat. Kita juga diperbolehkan dengki kepada orang yang memiliki ilmu pengetahuan.

Kedua, kepada orang yang telah diberikan rezeki berupa harta, lalu dia menggunakannya untuk kebaikan, termasuk dalam bentuk zakat, infaq, dan sedekah.

Dengki demikian sangat dianjurkan oleh Islam. Iri atau dengki seperti itulah yang harus tertanam pada diri kita. Sifat ingin seperti orang lain dalam hal kebaikan dan tidak menginginkan kebaikan tersebut hilang dari orang tersebut dalam Islam disebut ghibthah.

Seorang shahabat Nabi SAW, Zubair bin Awwam, meriwayatkan bahwa Rasulullah SAW bersabda :
” دَبَّ إِلَيْكُمْ دَاءُ اْلأُمَمِ قَبْلَكُمْ، الْحَسَدُ وَالْبَغْضَاءُ، وَالْبَغْضَاءُ هِيَ الْحَالِقَةُ حَالِقَةُ الدِّيْنِ لاَ حَالِقَةُ الشَّعْرِ وَالَّذِيْ نَفْسُ مُحَمَّدٍ بِيَدِهِ لاَ تُؤْمِنُوْا حَتَّى تَحَابُّوْا أَفَلاَ أُنَبِّئُكُمْ بِشَيْءٍ إِذَا فَعَلْتُمُوْهُ تَحَابَبْتُمْ أَفْشُوا السَّلاَمَ بَيْنَكُمْ “.

“Penyakit umat terdahulu berupa dengki dan kebencian telah menjalar pada umat sebelum kalian. Kebencian itu adalah pemangkas agama, bukanlah pemangkas rambut, demi Yang jiwa Muhammad ada di tangan-Nya, tidak beriman kalian sehingga kalian saling mencintai. Maukah kalian aku beritahu sesuatu yang apabila kalian lakukan dapat membuat kalian saling mencintai? (Yaitu) sebarkanlah salam” (H.R. Ahmad).

Semoga kita terhindar dari sifat dengki yang selama ini merasuki diri kita dan saudara-saudara kita. Sifat dengki yang akan membuat barisan kaum Muslimin tercerai-berai. Sifat dengki yang akan membuat kita tidak saling mencintai. Jadi, kalaupun kita ingin jadi seorang pendengki, maka jadilah pendengki yang dibolehkan. Wallahu a’lam bish-shawab.*

H. Taufik Hamim Effendi, Lc., MA

Perhatikan Tiga Tanda Berikut dari Calon Suami Anda

Memiliki suami yang bertanggung jawab, perhatian, mau mengerti kondisi istri, setia, dan penuh kasih sayang tentu menjadi kriteria suami idaman bagi kaum hawa.

Membina rumah tangga dengan sosok kepala rumah tangga yang memenuhi kriteria suami idaman tentulah akan sangat menyenangkan. Bisa jadi kriteria suami idaman menjadi jaminan sebuah rumah tangga yang bahagia, namun di lain pihak juga bisa jadi tidak.
Bila saat ini Anda tengah taaruf atau berproses menuju pernikahan, ada baiknya Anda mulai memperhatikan calon suami. Tanda-tanda bagaimana yang harus Anda perhatikan dari calon suami? Suami Sayang Istri merupakan suatu ungkapan atau istilah yang berkembang di masyarakat. Istilah ini mengandung banyak makna tergantung dari sisi mana anda memaknainya.

Lalu apa yang dimaksud dengan tanda-tanda Suami Sayang Istri? Maksudnya adalah Anda harus memperhatikan apakah calon suami anda nantinya akan menjadi kepala rumah tangga yang baik dan menyayangi istrinya sampai selamanya.

Memang tidak gampang untuk memprediksi perilaku seseorang di masa depan, apalagi untuk sebagian akhwat yang tak pernh mengenal pacaran. Namun tidak ada salahnya anda mengetahui tanda-tanda apakah suami Anda tergolong dalam kriteria Suami Sayang Istri.

Tanda yang pertama adalah dengan memperhatikan apakah calon suami Anda lebih mempedulikan anda dibanding dengan hobinya.

Tanda yang kedua apakah suami Anda menghormati dan juga menyayangi anggota keluarga Anda yang lain.

Tanda ketiga, perhatikan apabila dia sedang stres karena tekanan pekerjaan, apakah ia akan menjadi sosok yang pendiam, pemarah, atau malah tidak memedulikan Anda?

Pastikan Anda mencari tahu informasi dengan akurat tentang perilaku calon suami Anda. Karena awal yang jelas akan membawa kebahagiaan yang lebih dalam terhadap hubungan rumah tangga kelak. Lepas dari itu semua, kemudian, kita serahkan kepada Allah SWT untuk yang terbaik. [direktori herbal]

Peradilan Terbesar sepanjang Sejarah

Sejarah mausia telah dilewati oleh peradilan-peradilan besar, tetapi ada satu peradilan terbesar yang diketahui oleh sejarah, yaitu peradilan yang terjadi di kota Samarkand.

Samarkand adalah sebuah kota besar, yang sekarang menjadi salah satu bagian dari Republik Rusia (salah satu Propinsi di Uzbekistan), dekat dengan Cina. Penduduk Samarkand kala itu memiliki pasukan yang kuat. Mereka adalah para penyembah berhala yang mereka buat sendiri dari bebatuan yang disemati dengan permata. Berhala-berhala itu ada pada kuil di puncak gunung. Dan kuil itu tergolong kuil khusus bagi para biarawan. Adapun selain mereka, maka mereka memiliki kuil-kuil kecil yang tersebar d tengah Samarkand.

Kala itu, yang menjadi khalifah adalah Umar bin ‘Abdil ‘Aziz rahimahullah , sedangkan panglima kaum muslimin adalah Qutaibah bin Muslim. Pasukannya adalah pasukan yang paling kuat di dunia, dan berita kekuatan pasukan tersebut telah sampai juga ke negeri Cina.

Pada tahun 87 H (705 M), pasukan kaum muslimin merangsek menuju Samarkand. Tatkala mereka telah sampai di tempat-tempat tinggi Samarkand, sang Panglima, Qutaibah bin Muslim memerintahkan pasukannya untuk bersembunyi di balik gunung agar penduduk Samarkand tidak melihat pasukan kaum muslimin lalu mempertahankan diri dari mereka. Kemudian kaum muslimin menyerang kota tersebut dengan seluruh batalyon pasukan dari balik gunung. Seakan-akan mereka adalah badai, karena kedahsyatan dan kecepatannya. Tiba-tiba saja mereka telah berada di tengah kota Samarkand, menundukkannya seraya bertakbir menyebut asma Allah. Maka penduduk Samarkand tidak memiliki kekuatan apapun kecuali harus menyerah total. Sementara para biarawan lari menuju kuil besar di puncak gunung, dan penduduk kota Samarkand bersembunyi di dalam rumah-rumah mereka. Mereka tidak keluar karena takut terhadap kaum muslimin, dan suasana pun dikuasai kaum muslimin.

Karena takutnya penduduk Samarkand terhadap pasukan penakluk tersebut, mereka menyuruh anak-anak kecil untuk mencari air dan makanan. Kaum muslimin tidak menghalangi mereka, bahkan mereka membantu anak-anak tersebut dengan membawakan air serta makanan, lalu anak-anak itu masuk ke dalam rumah-rumah keluarganya dengan penuh kegembiraan seraya membawa makanan dan air.

Mulailah ketentraman dan ketenangan masuk ke dalam hati penduduk kota. Tidak beberapa lama setelah itu, penduduk Samarkand kembali kepada tempat-tempat niaga, pertanian, dan milik mereka. Keberadaan semua itu seperti semula, tidak berkurang sedikitpun. Kemudian mulailah kehidupan normal berjalan antara kaum muslimin dan penduduk Samarkand dengan perniagaan. Mereka mendapati bahwa kaum muslimin adalah orang-orang yang terpercaya dalam niaga, tidak berdusta, tidak menipu dan tidak berbuat zhalim. Kekaguman itu semakin bertambah dengan adanya perselisihan antara dua orang, satu dari penduduk Samarkand dan yang lain dari kaum muslimin. Ketika keduanya pergi ke Qodhi (hakim), maka Qodhi itu pun memenangkan kasus itu untuk orang Samarkand.

Lalu sampailah berita tersebut ke para rahib yang lari dan bersembunyi di kuil. Lalu mereka berkata,’Jika Qodhi mereka adil, maka pastilah khalifah mereka itu juga adil.’ Maka mereka mengutus salah seorang dari mereka untuk pergi menghadap khalifah kaum muslimin, Umar bin ‘Abdil ‘Aziz rahimahullah , lalu mengabarkan kepada beliau tentang apa yang terjadi terhadap mereka karena pasukan kaum muslimin.

Lalu pergilah utusan mereka, seorang pemuda, hingga sampai di Damaskus dengan dada penuh rasa ketakutan. Saat dia melihat sebuah istana besar, dia berkata dalam hatinya,’Sesungguhnya ini adalah istana pemimpin mereka.’ Akan tetapi saat dia melihat manusia masuk dan keluar tanpa penghalang dan pengawasan, dia terdorong untuk masuk, lalu dia pun masuk sementara dia tidak tahu bahwa tengah memasuki masjid Umawi yang disemati batu-batu mulia, dan hiasan-hiasan keIslaman, dan tempat-tempat adzan yang menjulang. Kemudian dia mendapati manusia ruku’ dan sujud, lalu dia perhatikan tempat yang indah tersebut, dimana dia lihat kaum muslimin berbaris lurus dan rapi. Dia tercengang, bagaimana jumlah besar ini berbaris dengan begitu cepatnya?

Setelah kaum muslimin selesai shalat, dia berdiri, lalu menuju salah seorang muslim dan bertanya tentang istana Khalifah, ‘Di mana pemimpin kalian.’ Sang muslim menjawab, ‘Dia tadi yang shalat mengimami manusia, tidakkah kamu melihatnya?’

Dia menjawab,’Tidak.’

Muslim itu berkata,’Bukankah Engkau tadi shalat bersama kami?’

Dia menjawab,’Apa itu shalat?’

Muslim itu bertanya,’Bukankah Engkau seorang muslim?’

Dia menjawab,’Tidak’

Muslim itu tersenyum kemudian bertanya lagi,’Apa agamamu?’

Dia menjawab,’Agamanya para dukun Samarkand.’

Muslim itu bertanya,’Apa agama mereka?’

Dia menjawab,’Mereka menyembah patung.’

Muslim itu berkata,’Kami kaum muslimin menyembah Allah ‘azza wa jalla, tidak menyekutukan-Nya dengan apapun.’

Orang muslim itu memberikan arah rumah Amirul Mukminin (pemimpin orang-orang mukmin). Lalu pemuda itu pergi menurut arahan tersebut. Dia mendapati sebuah rumah kuno dari tanah. Dan dia dapati ada seorang laki-laki di sisi tembok tengah memperbaiki temboknya, sementara bajunya penuh dengan kotoran tanah. Maka dia kembali kepada orang muslim tadi di masjid seraya berkata,’Apakah kamu mengejekku (mempermainkanku)? Aku bertanya kepadamu tentang pemimpin kalian, lalu kamu kirim aku kepada seorang fakir yang tengah memperbaiki tembok rumah?!’

Maka seorang muslim itu berdiri bersama pemuda tersebut hingga sampai ke rumah Khalifah Umar bin ‘Abdil ‘Aziz, Amirul Mukminin. Lalu orang muslim itu memberikan isyarat,’Dialah sang pemimpin yang tengah memperbaiki tembok.’ Maka pemuda itu berkata,’Janganlah kamu mempermainkan aku dua kali.’

Berkatalah orang muslim itu,’Demi Allah, dialah Khalifah.’

Kagetlah sang pemuda, seraya teringat dukun-dukunnya yang sombong terhadap manusia. Di saat dia terheran-heran sambil mengamati, datanglah seorang wanita bersama putranya. Wanita itu meminta kepada Amirul Mukminin untuk menambah jatah pemberian kepadanya dari baitul mal kaum muslimin, karena anaknya banyak. Di saat wanita itu berbicara, anaknya bertengkar dengan anak Amirul Mukminin karena suatu mainan. Lalu anaknya memukul kepala anak Amirul Mukminin, hingga darahpun mengalir dari kepalanya. Lantas istri Amirul Mukminin cepat-cepat mengambil putranya sambil berteriak keras kepada wanita tersebut. Maka wanita itu ketakutan karena perbuatan putra kecilnya terhadap putra Amirul Mukminin.

Kemudian Amar bin ‘Abdil ‘Aziz masuk ke dalam rumah, lalu membalut kepala putranya, kemudian keluar menemui wanita itu seraya menenangkannya dari ketakutan, lalu mengambil mainan dari putranya dan memberikannya kepada anak wanita tersebut. Kemudian dia berkata,’Pergilah kepada bendahara, katakana kepadanya agar dia menaikkan pemberian kepadamu.’ Maka istri Amirul Mukminin berkata,’Putramu telah terpukul, kemudian engkau menaikkan harta jatah untuknya serta member hadiah mainan kepada putranya?’ Umar bin ‘Abdil ‘Aziz menjawab,’Engkau telah membuatnya takut, sementara Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam pernah bersabda,’Siapa yang membuat seorang muslim ketakutan, maka Allah akan membuatnya ketakutan pada hari kiamat…’ Kemudian dia melanjutkan pembenahan tembok.

Pemuda Samarkand tersebut melihat pemandangan itu dengan sangat terheran-heran. Di sinilah dia berani untuk maju dengan langkah pelan menuju Umar bin ‘Abdil ‘Aziz seraya berkata ,’Anda pemimpin kaum muslimin?’

Sang Amir menjawab,’Ya, apa keperluanmu?’

Dia berkata,’Wahai Amirul Mukminin, sesungguhnya aku terzhalimi.’

Sang Amir pun berkata,’Atas siapa kamu mengadukan perkara.’

Dia menjawab,’Atas Qutaibah bin Muslim.’

Maka Sang Amir tahu bahwa itu bukan pengaduan antara dua orang.

Maka pemuda utusan itu meneruskan pengaduannya,’Paara dukun Samarkand telah mengutusku, dan mereka mengabarkan kepadaku bahwa di antara kebiasaan kalian adalah ketika kalian ingin membuka negeri manapun, kalian akan memberikan kepada mereka tiga pilihan, kalian ajak mereka kepada Islam, atau membayar jizyah, atau perang.’

Sang Khalifah menjawab,’Ya dan termasuk hak negeri itu adalah memilih satu di antara tiga pilihan tersebut.’

Pemuda itu berkata keheranan,’Dan bukan termasuk hak kalian untuk memutuskan (sepihak), mengagetkan, dan menyerang?!’

Sang Khalifah menjawab,’Ya, Allah subhanahu wa ta’ala telah memerintah kami demikian, dan Rasul kami telah melarang kami dari kezhaliman.’

Pemuda itu berkata,’Adapun Qutaibah bin Muslim tidak melakukannya, bahkan dia dan pasukannya telah mengagetkan kami.’

Tatkala sang khalifah mendengar hal itu, dia tidak mengeluarkan perintah apapun. Bukan termasuk kebiasaannya mendengar hanya dari satu pihak. Dia harus meyakinkan hal itu.

Dia pun mengeluarkan satu kertas kecil, lalu menulis dua baris kalimat, kemudian menutup dan menyetempelnya, lalu berkata kepada pemuda itu, ‘Kirimkan ini kepada Gubernur Samarkand, dia akan mengangkat kezhaliman dari dirimu.’

Pemuda itupun pergi dari Damaskus menuju Samarkand, dengan melintasi jarak jauh tersebut melalui padang pasir dan gunung-gunung, dengan berkata,’Kertas, apa yang bisa dia lakukan di hadapan pasukan kaum muslimin?’ Saat dia sampai di Samarkand, dia beritakan apa yang terjadi kepada dukun. Maka mereka pun berkata kepadanya,’Berikan kertas itu kepada Gubernur.’ Maka pemuda itu memberikannya kepada gubernur. Guberbur merasa aneh dan heran dengan surat itu. Akan tetapi dia mengenal stempel Amirul Mukminin, maka dia pun meyakinkan dirinya bahwa surat itu benar dari Khalifah, kemudian membukanya. Dan ternyata yang tertulis di dalamnya adalah:

‘Dari Amirul Mukminin kepada Gubernur Samarkand. Assalamu’alaikum warahmatullahi wabaraktuhu. Angkatlah seorang hakim yang akan memberikan peradilan antara dukun Samarkand dan Qutaibah bin Muslim, dan jadilah kamu mengganti kedudukan Qutaibah.’

Maksud dari “jadilah kamu mengganti kedudukan Qutaibah” adalah janganlah mengganggu Qutaibah yang sibuk melakukan penaklukan ke beberapa negeri. Dia sudah cukup sibuk, karena itu wakililah dia.

Gubernur mengangkat seorang hakim dengan cepat. Akan tetapi sang hakim bersikeras untuk menghadirkan Qutaibah karena perhatiannya terhadap keadilan, serta kekhawatirannya, bahwa ada perkara samar atas gubernur yang tidak mengetahuinya kecuali Qutaibah. Maka dia menentukan janji hingga Qutaibah bisa hadir.

Kala itu Panglima Qutaibah bin Muslim telah menyelesaikan perjalanannya, dan telah dekat dengan Cina untuk menaklukkannya. Kemudian datanglah perintah hakim, maka dia kembali setelah menempuh perjalanan panjang. Saat para dukun itu mengetahui kedatangan Qutaibah, mereka mulai mengucurkan keringat. Sebelum Qutaibah masuk masjid yang di dalamnya akan diadakan peradilan, dia letakkan pedangnya dan menanggalkan sandalnya, kemudian berjalan menuju depan hakim, lalu sang hakim berkata.’Duduklah kamu di sisi penuntutmu.’

Peradilan pun di mulai:

Pembesar dukun berdiri seraya berkata,’Sesungguhnya Qutaibah bin Muslim masuk ke negeri kami tanpa peringatan. Seluruh negeri telah dia beri peringatan dan pilihan, dakwah kepada Islam, atau membayar jizyah, atau perang, kecuali kami, dia menyerang kami tanpa peringatan.’

Maka hakim menoleh kepada Panglima Penakluk, Qutaibah bin Muslim seaya berkata,’Apa bantahanmu atas pengaduan ini?’

Berkatalah Qutaibah,’Mudah-mudahan Allah memperbaiki urusan sang hakim. Peperangan itu adalah tipu daya, negeri ini adalah negeri yang besar. Seluruh negeri sebelumnya melawan, mereka tidak ridha dengan jizyah dan tidak ridha dengan Islam. Seandainya kami memerangi mereka setelah peringatan, maka mereka akan membunuh kami lebih banyak dari apa yang kami bunuh di tengah mereka. Dan alhamdulilah, dengan cara mengagetkan ini, kami telah melindungi kaum muslimin dari bahaya besar, sebagaimana juga akan menjadi mudah bagi kami untuk menaklukkan negeri-negeri setelahnya. Jika kami mengagetkan mereka, maka sesungguhnya kami telah menyelamatkan mereka dan memasukkan mereka ke dalam keselamatan.’

Sang hakim berkata,’Wahai Qutaibah, apakah kamu telah mengajak mereka kepada Islam atau jizyah atau perang?’

Qutaibah menjawab,’Tidak, bahkan kami mengagetkan mereka karena bahaya besar mereka.’

Berkatalah sang hakim,’Wahai Qutaibah, aku telah memutuskan, dan atasnya peradilan selesai. Wahai Qutaibah, tidaklah Allah subhanahu wa ta’ala menolong umat ini kecuali denga agama, menjauhi pengkhianatan, dan menegakkan keadilan. Demi Allah, tidaklah kita keluar dari rumah-rumah kita kecuali karena berjihad di jalan Allah. Kita tidak keluar untuk menguasai bumi, dan menipu negeri kemudian berjaya di dalamnya tanpa hak.’

Kemudian sang hakim memutuskan perkara,’Aku memutuskan agar seluruh pasukan kaum muslimin keluar dari negeri ini, dan mengembalikannya kepada penduduknya, serta memberikan mereka kesempatan untuk bersiap-siap perang, kemudian memberikan mereka pilihan antara Islam, jizyah dan perang. Jika mereka memilih perang, maka perang. Dan hendaknya seluruh kaum muslimin semuanya keluar dari Samarkand dengan berjalan kaki sebagaimana mereka memasukinya (yaitu tanpa hasil perniagaan) dan menyerahkan kota ini kepada penduduknya. Yang demikian itu demi melaksanakan syariat Allah subhanahu wa ta’ala dan sunnah Nabi-Nya Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam .’

Mulailah kaum muslimin keluar dari kota tersebut, bahkan sang hakim pun berdiri dan keluar di hadapan pandangan para dukun.

Para dukun tidak mempercayai perkara tersebut, dan mereka merasa seakan-akan tengah berada dalam mimpi. Para penduduk Samarkand melihat kaum muslimin keluar dari kota hingga kota sunyi dari kaum muslimin semuanya.

Maka pemuda utusan para dukun itu berakata,’Demi Allah, agama mereka benar-benar agama yang hak. Aku bersaksi bahwa tidak ada sesembahan yang hak selain Allah, dan bahwa Muhammad adalah utusan Allah.’

Tidak lama setelah itu para dukun pun membaca kalimat syahadat (masuk Islam), kemudian seluruh penduduk Samarkand pun masuk Islam dan meminta kepada kaum muslimin untuk kembali ke kota seraya mengatakan,’Kalian adalah saudara-saudara kami.’

Itulah kisah peradilan terbesar yang diketahui oleh sejarah masa lalu dan masa sekarang. Itu adalah satu lembar dari sekian banyak lembaran sejarah keIslaman kita yang membuktikan keadilan Islam dalam segala situasi, baik terhadap sesama muslim maupun kepada selain muslim. Itu adalah satu gambaran dari banyak gambaran keadilan Islam yang hilang dan dihilangkan dari kemanusiaan.

Jika ini adalah perlakuan kami terhadap selain ahli kitab (Yahudi dan Nasrani) maka bagaimana pula perlakuan kami terhadap ahli kitab yang Allah ?????? ?????? memerintahkan kita untuk berbuat baik kepada mereka?! Jika ini adalah perlakuan kami kepada orang-orang yang tidak boleh menikahinya, dan memakan sembelihan mereka, lalu bagaimana perlakuan kami kepada orang yang halal wanitanya dan sembelihannya? Sesungguhnya keadilan Islam, dan toleransinya telah disembunyikan oleh gereja-gereja dan para pendeta, kemudian mereka menggambarkan Islam kepada para pengikutnya bahwa Islam adalah agama zhalim, garang, bengis, kejam, lagi buas. Akan tetapi dengan sedikit akal dan obyektifitas, manusia akan sampai kepada hakikat sebenarnya, apapun agamanya. (AR) [*]

Sumber:

-Syaikh Ali Thanthawi, Qashah Min al-Tarikh; Qisshah Qadhiyyah Samarkand

-Khutbah “Samahatul Islam” oleh Syaikh Muhammad Hassan -dll

Ditulis oleh: Syaikh Mamduh Farhan al Buhairi, Majalah Qiblati edisi 09 tahun V

Artikel: www.kisahislam.net

Perhatikan Gaya Hidup Calon Istri

Oleh: Farid Ma’ruf

SEBELUM menikah, calon istri saya yang tinggal di Surabaya, bekerja sebagai guru dan tentor les. Total gajinya sebulan sekitar Rp1.200.000 (tahun 2008).
Selain untuk memenuhi kebutuhan pribadi (karena tidak minta uang kepada orang tua), uang tersebut digunakan untuk infak dakwah, serta kebutuhan dakwah lainnya.

Ternyata pengeluaran terbesar adalah untuk transportasi dakwah. Sebulan sekitar rp500.000 sampai rp700.000. Itu karena tiap ada agenda dakwah yang butuh alat transportasi untuk menuju lokasi acara, hampir selalu naik bemo, angkot, atau taksi. Sementara dalam menuju satu lokasi acara saja, bisa ganti alat transportasi sampai lima kali. Setelah menikah, pengeluaran itu hampir tidak ada karena kemana-mana saya hampir selalu antar-jemput istri dalam acara-acaranya. Seminggu bisa lima kali atau lebih. Selama acara, saya juga sering menunggu di luar tempat acara. Ini konsekuensi yang harus diambil mengingat kalau naik taksi, berat di ongkos. Sementara kalau naik bus, di Bantul tidak lengkap (banyak area khususnya desa yang tidak tercover kendaraan umum).

Kebiasaan-kebiasaan calon istri ini perlu diketahui para calon suami. Jangan sampai ketika menikah terkaget-kaget, “Kok istriku boros banget?”
Jadi kalau taaruf, jangan hanya fokus melihat wajahnya yang cantik, tapi perhatikan juga, sandal calon istri kira-kira harganya berapa? Sandal biasa yang harganya hanya kisaran Rp30.000 atau sandal bermerk yang harganya mencapai Rp400.000? Kerudung yang dipakai kerudung biasa yang harganya kisaran Rp30.000 atau kerudung bermerk yang harganya mencapai Rp150.000? Tas yang dipakai satu untuk semua (satu tas untuk berbagai macam jilbab), atau tiap jilbab ada pasangan tasnya sendiri, pasangan sepatunya sendiri, pasangan kerudungnya sendiri, pasangan kaos kakinya sendiri, pasangan sepatunya sendiri? Dan lain sebagainya.

Jika dirasa gaya hidup calon istri akan membuat repot suami ketika sudah menikah, sementara suami tidak siap, maka tidak ada salahnya ganti calon. Atau bertanya kepada calon istri, bagaimana besok jika sudah menikah? Tetap bergaya hidup seperti sekarang, atau mau menyesuaikan diri (dengan kantong suami)? Jangan sampai ketika menikah, suami-istri disibukkan oleh masalah-masalah tidak penting tetapi bisa mengganggu keharmonisan keluarga serta mengurangi produktivitas dakwah. [

Hati Hati…Mereka Giring Kalian Ke Kepuasan Sexual

Samuel Zwimmer, ketua asosiasi misionaris dalam kongresnya di Jerusalem tahun 1935, mengatakan , “ Sebenarnya tugas misionaris yang pemerintah lantik tuan tuan untuk bertugas di Negara Islam, adalah bukan untuk memasukkan umat Muslimin ke dalam agama Kristen, sebab mereka sudah ada agama dan etika.

“Tugas tuan tuan ialah untuk mengeluarkan manusia Muslim dari Islam, agar jadi seorang yang tidak punya hubungan lagi dengan Tuhan, selanjutnya agar ia tidak terikat lagi dengan akhlak yang selama ini dianuti oleh umat itu. Dengan cara ini berarti tuan tuan akan menjadi pioneer dalam penjajahan di dunia Islam.”
“Tuan tuan harus menyiapkan berbagai ide untuk Negara Negara Islam supaya dapat menerima  segala yang tuan tuan laksanakan, yaitu untuk menarik keluar Muslimin dari Islam. “

“Tuan Tuan sudah menggiring generasi muda Muslim yang tak ada kaitannya dengan Tuhan. Anak anak muda yang tak perlu tahu dengan hubungan itu. Jadi dengan cara itu tuan tuan sudah dapat mengeluarkan Muslimin dari agamanya. Tapi bukan berarti mereka sudah masuk Kristen.”

Selanjutnya muncullah generasi Islam yang seiring dengan kehendak penjajah. Dimana mereka tidak mengutamakan kerja kerja penting. Mereka suka santai, suka nganggur dan suka mengejar kepuasan nafsu dengan apa saja. Malahan perkara sex itulah yang menjadi tujuan hidupnya, sehingga walaupun dia belajar tapi pelajarannya adalah untuk kepuasan sex. Kalau dia mencari harta maka harta itupun untuk kepuasan sex juga. Atau kalau dia menduduki jabatan jabatan tinggi maka jabatan itupun untuk pemuasan sex akhirnya.

Hai para misionaris ! sempurnakanlah tugas tuan tuan itu dengan sebaik baiknya…. (Juzuru Al Bala hal 275)

Kamis, 12 Desember 2013

INI ALASAN MENGAPA PETUGAS PENJAGA PINTU PERLINTASAN KERETA API MENUTUP PINTU JAUH-JAUH SEBELUM KERETA API LEWAT

Kejadian ini sering terjadi di perlintasan rel tanpa palang pintu. Biasanya sopir lengah dan tak menyadari kedatangan kereta. Selain itu, mobil yang mogok umumnya berbahan bakar bensin. Para pakar berkesimpulan, bahwa faktor medan magnet-lah pemicunya.

Bagaimana Medan Magnet Dapat Mematikan Mesin Mobil?
Rel yang dilewati kereta api dalam jarak 600 meter ternyata menghantarkan medan magnet yang sangat tinggi, sehingga bisa mematikan putaran mesin mobil yang melintasi rel tersebut.

Kenyataan itu dibenarkan oleh dosen Teknik Mesin Institut Teknologi Surabaya (ITS) Dr Ir Djoko Sungkono MEng SC, sebagaimana pernah dirilis situs Detik.com.

Menurut dia, penyebab kendaraan (baik mobil maupun sepeda motor) mogok tepat di atas rel, adalah karena medan magnet yang dikeluarkan roda kereta api dan menyalur melalui relnya.

''Roda KA dari baja berjenis ferritic mempunyai medan magnet yang sangat kuat. Baja ferritic itu yang terbaik magnetnya dibanding jenis baja lainnya,'' papar Djoko.

Karena perputaran roda yang sangat cepat dan tinggi itulah, maka medan magnet akan maju lebih dahulu. Bisa mencapai 600 meter ke depan. Artinya, ketika kereta api lewat, dalam radius 600 meter ke depan rel tersebut menghantarkan medan magnet yang tinggi. Jika pada saat itu ada mobil yang melintas di atas rel, maka medan magnet itu dapat mematikan mesin mobil secara mendadak.

Namun, medan magnet yang kadang menjadi pemicu kecelakaan itu semestinya bisa diantisiapasi oleh pihak PT Kereta Api Indonesia.

"Sebenarnya caranya mudah. Di setiap perlintasan KA, terutama tanpa palang pintu harus dibuatkan ground yang menghubungkan rel dengan tanah. Itu akan bisa menghilangkan medan magnet," tutur Djoko.

Antara Kendaraan Berbahan Bakar Bensin dengan Solar

Berdasarkan teori medan magnet, kendaraan yang rawan mogok mendadak di atas rel adalah kendaraan yang berbahan bakar bensin, sedangkan yang menggunakan solar tidak terpengaruh. Hal ini karena kendaraan berbahan bakar bensin, masih menggunakan platina dan CDI.

Saat terkena medan magnet besar, pengapian CDI ini akan terpengaruh, sehingga mesin bisa mati. Selain itu, kekuatan akinya masih 12 volt. Sementara kendaraan berbahan bakar solar berbeda, kekuatan akinya di atas 12 volt, juga tidak menggunakan platina.

Lantas, bagaimana agar bisa terhindar dari masalah seperti itu?

1. Biasakan berdoa sebelum berkendara. Patuhilah rambu-rambu lalu lintas. Tengok kanan kiri sebelum menyeberang perlintasan, terutama bila tanpa palang pintu.

2. Bila pandangan terhalang pohon atau bangunan, jangan sungkan untuk turun dari mobil memastikan keadaan benar-benar aman. Bila telah yakin aman, menyeberanglah tanpa ragu-ragu.

3. Bila mendadak mobil mogok di tengah rel, bersikaplah tenang dan jangan panik. Suruh semua penumpang (termasuk anda sendiri) keluar dari mobil.

4. Bila tidak tampak kereta datang, doronglah mobil keluar dari perlintasan. Baru kemudian anda nyalakan mesinnya kembali.

5. Ingat, jangan pernah mencoba-coba menghidupkan mesin saat mobil berada di atas rel, itu sangat berbahaya!

6. Bila kereta sudah terlihat sementara mobil anda masih terjebak, segeralah menjauh. Nyawa anda jauh lebih berharga ketimbang mobil tersebut.

Tambahan:

Menyelamatkan diri dengan mendorong mobil adalah salah satu cara yang baik, namun sebelum turun JANGAN LUPA memposisisikan tuas transmisi pada posisi gigi NETRAL.

Cara lain adalah bila kondisi accu (aki) masih bagus, anda tidak perlu turun dari mobil (kecuali kereta sudah dekat), masukkan tuas transmisi pada posisi gigi 1 (satu), kemudian start mobil (pedal coupling JANGAN diinjak). Maka mobil akan berjalan karena digerakkan oleh dinamo starter. Setidak-tidaknya mobil berjalan sampai menyeberangi rel kereta.

Tetapi cara ini hanya bisa dilakukan untuk mobil yang bertransmisi MANUAL, TIDAK untuk mobil bertransmisi MATIC.

Untuk mobil matic maka penyelamatan hanya dengan cara mendorong, dan jangan lupa tuas transmisi pada posisi NETRAL (N), bukan parking (P). Putaran idle mesin mobil matic biasanya lebih tinggi daripada mobil manual, sehingga mesin tidak mudah mati.

Dan untuk kendaraan bermotor, pastikan gigi dalam posisi netral sebelum anda mendorongnya keluar perlintasan.

Mewaspadai Virus Tamayyu’

Interaksi sosial adalah keniscayaan dalam berdakwah. Menjadi tuntutan bagi para da’i untuk terjun di tengah-tengah masyarakat, melakukan kontak dan komunikasi dengan sebanyak mungkin manusia.

Melalui interaksi sosial tersebut diharapkan akan banyak individu atau masyarakat yang merasa tertarik dan mau melaksanakan nilai-nilai yang diajarkan oleh para da’i, sehingga sikap, tindakan, dan tingkah laku individu dan masyarakat tersebut terwarnai oleh nilai-nilai ajaran Islam.


Ada satu hal yang harus diwaspadai oleh para da’i dalam melakukan interaksi sosial, terlebih lagi jika kontak dan komunikasi sosial tersebut dilakukan dalam lingkungan masyarakat yang memiliki  karakter, budaya, nilai, ideologi, dan agama yang berbeda, bahkan bertentangan dengan nilai-nilai Islam yang mereka perjuangkan. Dalam kondisi seperti itu para da’i harus berhati-hati dan menjaga diri dari serangan virus tamayyu’ (pencairan), yakni kondisi dimana seorang da’i malah terpengaruh oleh gaya, pemikiran, kebiasaan, budaya, ideologi yang dimiliki oleh individu atau masyarakat yang didakwahinya; lalu secara lambat laun mulai meninggalkan idealisme yang dianutnya. Naudzubillahi min dzalik…

Tamayyu’ Khuluqi

Tamayyu’ yang pertama kali muncul biasanya adalah tamayyu khuluqi, pencairan akhlak. Ditandai dengan munculnya sikap tasahul (menggampangkan/menyepelekan suatu pelanggaran). Dimulai dari hal-hal yang sederhana, misalnya:

    Melakukan isyraf (berlebih-lebihan) dalam makan dan minum.
    Berlebih-lebihan dalam gaya berpakaian.
    Menyepelekan rambu-rambu hijab.
    Berlebih-lebihan dalam menikmati musik, nyanyian, dan tontonan.
    Longgar atau tidak berhati-hati dalam mu’amalah maaliyah
    Terlalu banyak tertawa dan bergurau.

Sampai akhirnya munculah sikap ibahiyah (permissive/segala hal boleh) tanpa sungguh-sumgguh memperhatikan rambu-rambu syariat.

Tamayyu’ ‘Ubudiyyah

Jika tamayyu’ khuluqi tersebut tidak segera diobati, maka yang akan terjadi selanjutnya adalahtamayyu’ ‘ubudiyyah, pencairan amal ibadah. Ditandai dengan menyepelekan amalan-amalan sunnah atau bahkan amalan-amalan wajib. Misalnya:

    Malas qiyamu lail.
    Meremehkan shalat-shalat sunnah rawatib.
    Semakin jarang shalat berjama’ah di masjid.
    Sering melaksanakan shalat wajib tidak tepat waktu.
    Sering terlambat melaksanakan shalat shubuh.
    Malas melakukan shaum-shaum sunnah
    Sedikit menyebut nama Allah/ wirid dan dzikir.
    Sedikit membaca al-Qur’an.

Tamayyu’ Fikriyyah

Berikutnya dari tamayyu’ ‘ubudiyah akan  merembet kepada tamayyu’ fikriyyah, pencairan ideologi. Diantaranya ditandai dengan hilangnya ciri khas fikrah Islami dari seorang da’i. Bahkan pemahamannya terhadap fikrah islami tersebut semakin lemah dan luntur. Warna pemikirannya menjadi tidak jelas, apakah ia seorang abnaul harakah islamiyah, ataukah seorang liberalis, sosialis, atau nasionalis? Dari pembicaraannya tidak dapat diketahui lagi apakah ia meyakini Islam sebagai satu-satunya jawaban yang benar dan bersih  terhadap persoalan manusia, ataukah menurutnya ada jawaban yang lain? Tidak jelas apakah ia meyakini Islam sebagai sistem yang sempurna dan lengkap ataukah tidak?

Tamayyu’ Aqidiyah

Tamayyu’ yang terparah adalah tamayyu’ aqidiyah, pencairan aqidah. Sebuah kondisi dimana seseorang sudah benar-benar jauh menyimpang, karena tidak lagi memahami Islam sebagai satu-satunya kebenaran yang mesti dianut seluruh manusia. Padahal Allah Ta’ala berfirman,

“Sesungguhnya agama (yang diridhai) disisi Allah hanyalah Islam…” (Q.S. Ali Imran: 19)

“Barangsiapa mencari agama selain agama Islam, maka sekali-kali tidaklah akan diterima (agama itu) daripadanya, dan dia di akhirat termasuk orang-orang yang rugi.” (Q.S. Ali Imran: 85)

Virus tamayyu’ ini dapat dihindari jika para da’i memiliki imunitas dan senantiasa meningkatkan kualitas dirinya.

Naudzubillahi min dzalik…wa la haula wala quwwata illa bi-Llaah…

Mewaspadai Virus Tamayyu’

Interaksi sosial adalah keniscayaan dalam berdakwah. Menjadi tuntutan bagi para da’i untuk terjun di tengah-tengah masyarakat, melakukan kontak dan komunikasi dengan sebanyak mungkin manusia.

Melalui interaksi sosial tersebut diharapkan akan banyak individu atau masyarakat yang merasa tertarik dan mau melaksanakan nilai-nilai yang diajarkan oleh para da’i, sehingga sikap, tindakan, dan tingkah laku individu dan masyarakat tersebut terwarnai oleh nilai-nilai ajaran Islam.


Ada satu hal yang harus diwaspadai oleh para da’i dalam melakukan interaksi sosial, terlebih lagi jika kontak dan komunikasi sosial tersebut dilakukan dalam lingkungan masyarakat yang memiliki  karakter, budaya, nilai, ideologi, dan agama yang berbeda, bahkan bertentangan dengan nilai-nilai Islam yang mereka perjuangkan. Dalam kondisi seperti itu para da’i harus berhati-hati dan menjaga diri dari serangan virus tamayyu’ (pencairan), yakni kondisi dimana seorang da’i malah terpengaruh oleh gaya, pemikiran, kebiasaan, budaya, ideologi yang dimiliki oleh individu atau masyarakat yang didakwahinya; lalu secara lambat laun mulai meninggalkan idealisme yang dianutnya. Naudzubillahi min dzalik…

Tamayyu’ Khuluqi

Tamayyu’ yang pertama kali muncul biasanya adalah tamayyu khuluqi, pencairan akhlak. Ditandai dengan munculnya sikap tasahul (menggampangkan/menyepelekan suatu pelanggaran). Dimulai dari hal-hal yang sederhana, misalnya:

    Melakukan isyraf (berlebih-lebihan) dalam makan dan minum.
    Berlebih-lebihan dalam gaya berpakaian.
    Menyepelekan rambu-rambu hijab.
    Berlebih-lebihan dalam menikmati musik, nyanyian, dan tontonan.
    Longgar atau tidak berhati-hati dalam mu’amalah maaliyah
    Terlalu banyak tertawa dan bergurau.

Sampai akhirnya munculah sikap ibahiyah (permissive/segala hal boleh) tanpa sungguh-sumgguh memperhatikan rambu-rambu syariat.

Tamayyu’ ‘Ubudiyyah

Jika tamayyu’ khuluqi tersebut tidak segera diobati, maka yang akan terjadi selanjutnya adalahtamayyu’ ‘ubudiyyah, pencairan amal ibadah. Ditandai dengan menyepelekan amalan-amalan sunnah atau bahkan amalan-amalan wajib. Misalnya:

    Malas qiyamu lail.
    Meremehkan shalat-shalat sunnah rawatib.
    Semakin jarang shalat berjama’ah di masjid.
    Sering melaksanakan shalat wajib tidak tepat waktu.
    Sering terlambat melaksanakan shalat shubuh.
    Malas melakukan shaum-shaum sunnah
    Sedikit menyebut nama Allah/ wirid dan dzikir.
    Sedikit membaca al-Qur’an.

Tamayyu’ Fikriyyah

Berikutnya dari tamayyu’ ‘ubudiyah akan  merembet kepada tamayyu’ fikriyyah, pencairan ideologi. Diantaranya ditandai dengan hilangnya ciri khas fikrah Islami dari seorang da’i. Bahkan pemahamannya terhadap fikrah islami tersebut semakin lemah dan luntur. Warna pemikirannya menjadi tidak jelas, apakah ia seorang abnaul harakah islamiyah, ataukah seorang liberalis, sosialis, atau nasionalis? Dari pembicaraannya tidak dapat diketahui lagi apakah ia meyakini Islam sebagai satu-satunya jawaban yang benar dan bersih  terhadap persoalan manusia, ataukah menurutnya ada jawaban yang lain? Tidak jelas apakah ia meyakini Islam sebagai sistem yang sempurna dan lengkap ataukah tidak?

Tamayyu’ Aqidiyah

Tamayyu’ yang terparah adalah tamayyu’ aqidiyah, pencairan aqidah. Sebuah kondisi dimana seseorang sudah benar-benar jauh menyimpang, karena tidak lagi memahami Islam sebagai satu-satunya kebenaran yang mesti dianut seluruh manusia. Padahal Allah Ta’ala berfirman,

“Sesungguhnya agama (yang diridhai) disisi Allah hanyalah Islam…” (Q.S. Ali Imran: 19)

“Barangsiapa mencari agama selain agama Islam, maka sekali-kali tidaklah akan diterima (agama itu) daripadanya, dan dia di akhirat termasuk orang-orang yang rugi.” (Q.S. Ali Imran: 85)

Virus tamayyu’ ini dapat dihindari jika para da’i memiliki imunitas dan senantiasa meningkatkan kualitas dirinya.

Naudzubillahi min dzalik…wa la haula wala quwwata illa bi-Llaah…

Ditindih Makhluk Halus Saat Tidur

PERNAHKAH ANDA tidur namun ketika terbangun badan kita sulit bergerak bahkan sulit untuk berteriak? Selain itu ada sedikit rasa dingin yang menjalar dari ujung kaki ke seluruh tubuh? Mungkin beberapa diantara kita pernah mengalaminya. Dan biasanya hal ini sering diasumsikan ‘ketindihan mahkluk halus’ oleh sebagian orang karena sering disertai juga dengan munculnya bayangan-bayangan gelap.
Jika pernah mengalaminya, anda tidak perlu khawatir atau merasa sedang diganggu oleh makhlus halus. Hal ini wajar dan bisa dialami oleh siapapun. Jika hal ini terjadi, maka untuk bisa bangun salah satu caranya adalah dengan menggerakkan ujung kaki, ujung tangan atau kepala sekencang-kencangnya hingga seluruh tubuh bisa digerakkan kembali.

Dalam dunia medis, keadaan ketika orang akan tidur atau bangun tidur merasa sesak napas seperti dicekik, dada sesak, badan sulit bergerak dan sulit berteriak disebut sleep paralysis alias tidur lumpuh. Hampir setiap orang pernah mengalaminya. sedikitnya sekali atau dua kali dalam hidupnya. Sleep paralysis bisa terjadi pada siapa saja, lelaki atau perempuan. Dan usia rata-rata orang yang pertama kali mengalami gangguan tidur ini adalah 14-17 tahun. Sleep paralysis ini memang bisa berlangsung dalam hitungan detik hingga menit. Yang menarik, saat tindihan terjadi kita sering mengalami halusinasi, seperti melihat sosok atau bayangan hitam di sekitar tempat tidur. Tidak heran, fenomena ini pun sering dikaitkan dengan hal mistis.

Di dunia Barat, fenomena ini sering disebut mimpi buruk inkubus atau old hag berdasarkan bentuk bayangan yang muncul. Ada juga yang merasa melihat agen rahasia asing atau alien. Sementara di beberapa lukisan abad pertengahan, fenomena ini digambarkan dengan sosok roh jahat menduduki dada seorang perempuan hingga ia ketakutan dan sulit bernapas. Kenapa ini bisa terjadi ? Menurut Al Cheyne, peneliti dari Universitas Waterloo, Kanada, sleep paralysis adalah sejenis halusinasi yang disebabkan adanya malfungsi tidur di tahap Rapi Eye Movement (REM). Sebagai pengetahuan, berdasarkan gelombang otak, tidur terbagi dalam 4 tahapan. Tahapan itu adalah tahap tidur paling ringan (kita masih setengah sadar), tahap tidur yang lebih dalam, tidur paling dalam dan tahap REM. Pada tahap inilah mimpi terjadi. Saat kondisi tubuh terlalu lelah atau kurang tidur, gelombang otak tidak mengikuti tahapan tidur yang seharusnya. Jadi, dari keadaan sadar (saat hendak tidur) ke tahap tidur paling ringan, lalu langsung melompat ke mimpi (REM). Ketika otak mendadak terbangun dari tahap REM tapi tubuh belum, di sinilah sleep paralysis terjadi. Kita merasa sangat sadar, tapi tubuh tak bisa bergerak. Ditambah lagi adanya halusinasi muncul sosok lain yang sebenarnya ini merupakan ciri khas dari mimpi.

Selain itu, sleep paralysis juga bisa disebabkan sesuatu yang tidak dapat dikontrol. Akibatnya, muncul stres dan terbawa ke dalam mimpi. Lingkungan kerjapun ikut berpengaruh. Misalnya, Anda bekerja dalam shift sehingga kekurangan tidur atau memiliki pola tidur yang tidak teratur. Meski biasa terjadi, gangguan tidur ini patut diwaspadai. Pasalnya, sleep paralysis bisa juga merupakan pertanda narcolepsy (serangan tidur mendadak tanpa tanda-tanda mengantuk), sleep apnea (mendengkur), kecemasan, atau depresi.

Jika Anda sering mengalami gangguan tidur ini, sebaiknya buat catatan mengenai pola tidur selama beberapa minggu. Ini akan membantu Anda mengetahui penyebabnya. Lalu, atasi dengan menghindari hal-hal yang menjadi pemicunya. Bila hal ini terjadi karena terlalu lelah, cobalah untuk lebih banyak beristirahat. Kurang tidur pun tidak boleh dianggap remeh. Jika sudah menimbulkan sleep paralysis, kondisinya berarti sudah berat. Segera evaluasi diri dan cukupi kebutuhan tidur. Usahakan tidur 8-10 jam pada jam yang sama setiap malam. Perlu diketahui juga, sleep paralysis umumnya terjadi pada orang yang tidur dalam posisi telentang (wajah menghadap ke atas dan hampir nyenyak atau dalam keadaan hampir terjaga dari tidur). Itu lah sebabnya kenapa kita perlu sering mengubah posisi tidur untuk mengurangi resiko terserang gangguan tidur ini. Jika sleep paralys disertai gejala lain, ada baiknya segera ke dokter ahli tidur atau laboratorium tidur untuk diperiksa lebih lanjut. Biasanya dokter akan menanyakan kapan tindihan dimulai dan sudah berlangsung berapa lama. Catatan yang telah Anda buat tadi akan sangat membantu ketika memeriksakan diri ke dokter.

Selain dari pola tidur yang harus diatur, jangan lupa juga untuk membaca do’a sebelum tidur sebagaimana do’a yang diajarkan Rasulullah SAW  kepada kita, yaitu ‘Bismikallahumma ahya, wa bismika amut’ yang artinya “Dengan nama-Mu ya Allah aku hidup dan dengan nama-Mu aku mati.”

Secara psikologis, doa tersebut memberikan efek yang meyakinkan bagi pembacanya. Jika kita membaca doa tersebut dengan penuh penghayatan, akan memberikan efek relaksasi yang menakjubkan sehingga tidur menjadi nyenyak dan dijauhkan dari gangguan setan. [rachelstefanie/pitoyo]

RAHASIA MALAM PERTAMA

Ketika pertama kali suami menemui isterinya setelah akad nikah, lakukanlah beberapa hal berikut:

Pertama: Pengantin lelaki hendaknya meletakkan tangannya pada ubun-ubun isterinya seraya mendo’akan baginya. Rasulullah shallallaahu ‘alaihi wa sallam bersabda:


“Apabila salah seorang dari kamu menikahi wanita atau membeli seorang budak maka peganglah ubun-ubunnya lalu bacalah ‘basmalah’ serta do’akanlah dengan do’a berkah seraya mengucapkan: ‘Ya Allah, aku memohon kebaikannya dan kebaikan tabiatnya yang ia bawa. Dan aku berlindung dari kejelekannya dan kejelekan tabiat yang ia bawa.'”

Kedua: Hendaknya ia mengerjakan shalat sunnah dua raka’at bersama isterinya.

Syaikh al-Albani rahimahullaah berkata: “Hal itu telah ada sandarannya dari ulama Salaf (Shahabat dan Tabi’in).

1. Hadits dari Abu Sa’id maula (budak yang telah dimerdekakan) Abu Usaid. Ia berkata:

“Aku menikah ketika aku masih seorang budak. Ketika itu aku mengundang beberapa orang Shahabat Nabi, di antaranya ‘Abdullah bin Mas’ud, Abu Dzarr dan Hudzaifah radhiyallaahu ‘anhum. Lalu tibalah waktu shalat, Abu Dzarr bergegas untuk mengimami shalat. Tetapi mereka berkata: ‘Kamulah (Abu Sa’id) yang berhak!’ Ia (Abu Dzarr) berkata: ‘Apakah benar demikian?’ ‘Benar!’ jawab mereka. Aku pun maju mengimami mereka shalat. Ketika itu aku masih seorang budak. Selanjutnya mereka mengajariku, ‘Jika isterimu nanti datang menemuimu, hendaklah kalian berdua shalat dua raka’at. Lalu mintalah kepada Allah kebaikan isterimu itu dan mintalah perlindungan kepada-Nya dari keburukannya. Selanjutnya terserah kamu berdua…!’”

2. Hadith dari Abu Waail. Ia berkata,

“Seseorang datang kepada ‘Abdullah bin Mas’ud radhiyallaahu ‘anhu, lalu ia berkata, ‘Aku menikah dengan seorang gadis, aku khawatir dia membenciku.’ ‘Abdullah bin Mas’ud berkata, ‘Sesungguhnya cinta berasal dari Allah, sedangkan kebencian berasal dari syaitan, untuk membenci apa-apa yang dihalalkan Allah. Jika isterimu datang kepadamu, maka perintahkanlah untuk melaksanakan shalat dua raka’at di belakangmu. Lalu ucapkanlah (berdo’alah):

“Ya Allah, berikanlah keberkahan kepadaku dan isteriku, serta berkahilah mereka dengan sebab aku. Ya Allah, berikanlah rizki kepadaku lantaran mereka, dan berikanlah rizki kepada mereka lantaran aku. Ya Allah, satukanlah antara kami (berdua) dalam kebaikan dan pisahkanlah antara kami (berdua) dalam kebaikan.”

Ketiga: Bercumbu rayu dengan penuh kelembutan dan kemesraan. Misalnya dengan memberinya segelas air minum atau yang lainnya.

Hal ini berdasarkan hadits Asma’ binti Yazid binti as-Sakan radhiyallaahu ‘anha, ia berkata:

“Saya merias ‘Aisyah untuk Rasulullah shallallaahu ‘alaihi wa sallam. Setelah itu saya datangi dan saya panggil beliau supaya menghadiahkan sesuatu kepada ‘Aisyah. Beliau pun datang lalu duduk di samping ‘Aisyah. Ketika itu Rasulullah shallallaahu ‘alaihi wa sallam disodori segelas susu. Setelah beliau minum, gelas itu beliau sodorkan kepada ‘Aisyah. Tetapi ‘Aisyah menundukkan kepalanya dan malu-malu.” ‘Asma binti Yazid berkata: “Aku menegur ‘Aisyah dan berkata kepadanya, ‘Ambillah gelas itu dari tangan Rasulullah shallallaahu ‘alaihi wa sallam!’ Akhirnya ‘Aisyah pun meraih gelas itu dan meminum isinya sedikit.”

Keempat: Berdo’a sebelum jima’ (bersenggama), yaitu ketika seorang suami hendak menggauli isterinya, hendaklah ia membaca do’a:

“Dengan menyebut nama Allah, Ya Allah, jauhkanlah aku dari syaitan dan jauhkanlah syaitan dari anak yang akan Engkau karuniakan kepada kami.”

Rasulullah shallallaahu ‘alaihi wa sallam bersabda: “Maka, apabila Allah menetapkan lahirnya seorang anak dari hubungan antara keduanya, niscaya syaitan tidak akan membahayakannya selama-lamanya.”

Kelima: Suami boleh menggauli isterinya dengan cara bagaimana pun yang disukainya asalkan pada kemaluannya.

Allah Ta’ala berfirman:

“Artinya : Isteri-Isterimu adalah ladang bagimu, maka datangi-lah ladangmu itu bila-bila saja dengan cara yang kamu sukai. Dan utamakanlah (yang baik) untuk dirimu. Bertaqwalah kepada Allah dan ketahuilah bahwa kamu (kelak) akan menemui-Nya. Dan sampaikanlah kabar gembira kepada orang yang beriman.” [Al-Baqarah : 223]

Ibnu ‘Abbas radhiyallaahu‘anhuma berkata, “Pernah suatu ketika ‘Umar bin al-Khaththab radhiyallaahu‘anhu datang kepada Rasulullah shallallaahu ‘alaihi wa sallam, lalu ia berkata, ‘Wahai Rasulullah, celaka saya.’ Beliau bertanya, ‘Apa yang membuatmu celaka?’ ‘Umar menjawab, ‘Saya membalikkan pelana saya tadi malam.’ Dan beliau shallallaahu‘alaihi wasallam tidak memberikan sembarang respon, hingga turunlah ayat kepada beliau:

“Isteri-Isterimu adalah ladang bagimu, maka datangilah ladangmu itu kapan saja dengan cara yang kamu sukai…” [Al-Baqarah : 223]

Lalu Rasulullah shallallaahu ‘alaihi wa sallam bersabda:

“Setubuhilah isterimu dari arah depan atau dari arah belakang, tetapi hindarilah (jangan engkau menyetubuhinya) di dubur dan ketika sedang haid”.

Juga berdasarkan sabda Rasulullah shallallaahu ‘alaihi wa sallam:

“Silahkan menggaulinya dari arah depan atau dari belakang asalkan pada kemaluannya”.

Sesudah si suami melepaskan nafsu batinnya, janganlah ia tergesa-gesa bangkit hingga isterinya melepaskan hajatnya juga. Sebab dengan cara seperti itu terbukti dapat merusakkan keharmonisan dan kasih sayang antara keduanya. Apabila suami mampu dan ingin mengulangi jima’ sekali lagi, maka hendaknya ia berwudhu’ terlebih dahulu.

Rasulullah shallallaahu ‘alaihi wa sallam bersabda:

“Jika seseorang diantara kalian menggauli isterinya kemudian ingin mengulanginya lagi, maka hendaklah ia berwudhu’ terlebih dahulu.”

• Lebih afdhal, adalah mandi terlebih dahulu. Hal ini berdasarkan hadits dari Abu Rafi’ radhi-yallaahu ‘anhu bahwasanya Nabi shallallaahu ‘alaihi wa sallam pernah menggilir isteri-isterinya dalam satu malam. Beliau mandi di rumah fulanah dan rumah fulanah. Abu Rafi’ berkata, “Wahai Rasulullah, mengapa tidak dengan sekali mandi saja?” Rasullullah menjawab.

“Ini lebih bersih, lebih baik dan lebih suci.”

Seorang suami dibolehkan jima’ (seks) isterinya kapan saja yang ia kehendaki; pagi, siang, atau malam. Bahkan, apabila seorang suami melihat wanita yang mengagumkannya, hendaknya ia mendatangi isterinya. Hal ini berdasarkan riwayat bahwasanya Rasulullah shallallaahu ‘alaihi wa sallam melihat wanita yang mengagumkan beliau. Kemudian beliau mendatangi isterinya -yaitu Zainab radhiyallaahu ‘anha- yang sedang membuat adonan roti. Lalu beliau melakukan hajatnya (berjima’ dengan isterinya). Kemudian beliau bersabda,

“Sesungguhnya wanita itu menghadap dalam rupa syaitan dan membelakangi dalam rupa syaitan. Maka, apabila seseorang dari kalian melihat seorang wanita (yang mengagumkan), hendaklah ia mendatangi isterinya. Karena yang demikian itu dapat menolak apa yang ada di dalam hatinya.”

Imam an-Nawawi rahimahullaah berkata : “ Dianjurkan bagi siapa yang melihat wanita hingga syahwatnya tergerak agar segera mendatangi isterinya – atau budak perempuan yang dimilikinya -kemudian menggaulinya untuk meredakan syahwatnya juga agar jiwanya menjadi tenang.”

Akan tetapi, ketahuilah bahawasanya menahan pandangan itu wajib hukumnya, karena hadits tersebut berkenaan dan berlaku untuk pandangan secara tiba-tiba.

Allah Ta’ala berfirman:

“Katakanlah kepada laki-laki yang beriman, agar mereka menjaga pandangannya, dan memelihara kemaluannya; yang demikian itu lebih suci bagi mereka. Sungguh, Allah Maha Mengetahui apa yang mereka perbuat” .[An-Nuur : 30]

Dari Abu Buraidah, dari ayahnya radhiyallaahu ‘anhu, ia berkata, “Rasulullah shallallaahu ‘alaihi wa sallam ber-sabda kepada ‘Ali.

“Wahai ‘Ali, janganlah engkau mengikuti satu pandangan pandangan lainnya karena yang pertama untukmu dan yang kedua bukan untukmu”.

Haram menyetubuhi isteri pada duburnya dan haram menyetubuhi isteri ketika ia sedang haidh / nifas.

Hal ini berdasarkan firman Allah Ta’ala:

“Artinya : Dan mereka menanyakan kepadamu (Muhammad) tentang haidh. Katakanlah, ‘Itu adalah sesuatu yang kotor.’ Karena itu jauhilah isteri pada waktu haidh; dan janganlah kamu dekati sebelum mereka suci. Apabila mereka telah suci, campurilah mereka sesuai dengan (ketentuan) yang diperintahkan Allah kepadamu. Sungguh, Allah menyukai orang yang bertaubat dan mensucikan diri.” [Al-Baqarah : 222]

Juga sabda Rasulullah shallallaahu ‘alaihi wa sallam:

“Barangsiapa yang menggauli isterinya yang sedang haidh, atau menggaulinya pada duburnya, atau mendatangi dukun, maka ia telah kafir terhadap ajaran yang telah diturunkan kepada Muhammad shallallaahu ‘alaihi wa sallam.”

Juga sabda Rasullullah:

“Dilaknat orang yang menyetubuhi isterinya pada duburnya.”

• Kaffarat bagi suami yang menggauli isterinya yang sedang haidh.

Syaikh al-Albani rahimahullaah berkata, “Barangsiapa yang dikalahkan oleh hawa nafsunya lalu menyetubuhi isterinya yang sedang haidh sebelum suci dari haidhnya, maka ia harus bershadaqah dengan setengah pound emas Inggris, kurang lebihnya atau seperempatnya. Hal ini berdasarkan hadits Ibnu ‘Abbas radhiyallaahu ‘anhu dari Nabi shallallaahu ‘alaihi wa sallam tentang orang yang menggauli isterinya yang sedang haidh. Lalu Nabi shallallaahu ‘alaihi wa sallam bersabda.

“Hendaklah ia bershadaqah dengan satu dinar atau setengah dinar.”

• Apabila seorang suami ingin bercumbu dengan isterinya yang sedang haidh, ia boleh bercumbu dengannya selain pada kemaluannya. Hal ini berdasarkan sabda Rasulullah shallallaahu ‘alaihi wa sallam.

“Lakukanlah apa saja kecuali nikah (jima’/ bersetubuh).”

• Apabila suami atau isteri ingin makan atau tidur setelah jima’ (bercampur), hendaklah ia mencuci kemaluannya dan berwudhu’ terlebih dahulu, serta mencuci kedua tangannya. Hal ini berdasarkan hadits dari ‘Aisyah radhiyallaahu ‘anha bahwasanya Rasulullah shallallaahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

“Apabila beliau hendak tidur dalam keadaan junub, maka beliau berwudhu’ seperti wudhu’ untuk shalat. Dan apabila beliau hendak makan atau minum dalam keadaan junub, maka beliau mencuci kedua tangannya kemudian beliau makan dan minum.”

Dari ‘Aisyah radhiyallaahu ‘anha, ia berkata,

“Apabila Rasulullah hendak tidur dalam keadaan junub, beliau mencuci kemaluannya dan berwudhu’ (seperti wudhu’) untuk solat.”

• Sebaiknya tidak bersenggama dalam keadaan sangat lapar atau dalam keadaan sangat kenyang, karena dapat membahayakan kesehatan.

• Suami isteri dibolehkan mandi bersama dalam satu tempat, dan suami isteri dibolehkan saling melihat aurat masing-masing.

• Haram hukumnya menyebarkan rahasia rumah tangga dan hubungan suami isteri.

Setiap suami maupun isteri dilarang menyebarkan rahasia rumah tangga dan rahasia ranjang mereka. Hal ini dilarang oleh Rasulullah shallallaahu ‘alaihi wa sallam. Bahkan, orang yang menyebarkan rahasia hubungan suami isteri adalah orang yang paling jelek kedudukannya di sisi Allah.

Rasulullah shallallaahu ‘alaihi wa sallam bersabda:

“Sesungguhnya manusia yang paling hina kedudukannya pada hari Kiamat adalah laki-laki yang bersenggama dengan isterinya dan wanita yang bersenggama dengan suaminya kemudian ia menyebarkan rahasia isterinya.”

Allah Ta’ala berfirman:

“Artinya : “Maka perempuan-perempuan yang soleh adalah mereka yang taat (kepada Allah) dan menjaga diri ketika (suaminya) tidak ada, karena Allah telah menjaga (mereka).” [An-Nisaa’ : 34]

Rasulullah mengabarkan bahwa manusia yang paling buruk kedudukannya di sisi Allah pada hari Kiamat adalah laki-laki yang bersenggama dengan isterinya dan wanita yang bersenggama dengan suaminya, kemudian ia menyebarkan rahasia pasangannya”.

Inilah Rahasia Malam Pertama Para Pengikut Sunnah...semoga kita pun dapat memahami serta mengamalkan apa apa yang telah dijabarkan, karena kita adalah pengikut beliau (Rasulullah shallallaahu ‘alaihi wa sallam) bukan ?

Mengambil 10 Pelajaran Berharga Dari Kehidupan Semut

Hampir sebagian besar kita mengenal hewan yang satu ini. Dengan warna dominan coklat, merah atau hitam, bentuknya yang mungil dan terkadang bergerombol, membuat hewan ini menjadi semakin mudah diketahui. Terlebih, jika terdapat sesuatu yang bersifat manis, dijamin kerumunan hewan ini akan datang dalam waktu yang tak lama.

Semut namanya. Meskipun kecil, hewan ini banyak memberikan pelajaran yang berharga. Bahkan, Nabi Sulaiman saja begitu menghormati keberadaan makhluk mungil ini. Allah menceriterakan pengalaman Nabi Sulaiman bersama dengan hewan ini dalam firman-Nya :

حَتَّىٰ إِذَا أَتَوْا عَلَىٰ وَادِ النَّمْلِ قَالَتْ نَمْلَةٌ يَا أَيُّهَا النَّمْلُ ادْخُلُوا مَسَاكِنَكُمْ لَا يَحْطِمَنَّكُمْ سُلَيْمَانُ وَجُنُودُهُ وَهُمْ لَا يَشْعُرُ‌ونَ فَتَبَسَّمَ ضَاحِكًا مِّن قَوْلِهَا وَقَالَ رَ‌بِّ أَوْزِعْنِي أَنْ أَشْكُرَ‌ نِعْمَتَكَ الَّتِي أَنْعَمْتَ عَلَيَّ وَعَلَىٰ وَالِدَيَّ وَأَنْ أَعْمَلَ صَالِحًا تَرْ‌ضَاهُ وَأَدْخِلْنِي بِرَ‌حْمَتِكَ فِي عِبَادِكَ الصَّالِحِينَ

“Hingga apabila mereka sampai di lembah semut berkatalah seekor semut : Hai semut-semut, masuklah ke dalam sarang-sarangmu, agar kamu tidak diinjak oleh Sulaiman dan tentaranya, sedangkan mereka tidak menyadari"

“Maka Sulaiman tersenyum dengan tertawa karena (mendengar) perkataan semut itu. Ia pun berdoa: "Ya Tuhanku berilah aku ilham untuk tetap mensyukuri nikmat Mu yang telah Engkau anugerahkan kepadaku dan kepada dua orang ibu bapakku dan untuk mengerjakan amal saleh yang Engkau ridhai; dan masukkanlah aku dengan rahmat-Mu ke dalam golongan hamba-hamba-Mu yang saleh". (QS An-Naml : 18-19).

Sebagai bahan pelajaran bagi kita semua, berikut rinciannya :

1. Senantiasa bersungguh-sungguh dalam bekerja

Perhatikanlah kerumunan semut yang sedang bekerja. Semut dikaruniai oleh Allah dengan etos kerja yang tinggi, tak kenal malas ataupun sungkan. Begitu pun seharusnya seorang muslim sejati. Kesungguhan amal seorang muslim merupakan wujud dari keimanan yang tinggi kepada Allah. Rosululloh shollallohu 'alaihi wasallam pernah bersabda :



إنَّ الله يُحِبُّ إِذَا عَمِلَ أَحَدُكُمْ عَمَلا أَنْ يُتْقِنَهُ

“Sesungguhnya Allah mencintai seorang hamba apabila beramal kemudian bersungguh-sungguh dalam berama”(HR Abu Ya’la)



2. Berhati-hati dan waspada

Dengan perawakannya yang tidak besar, membuat semut harus bekerja dengan ekstra hati-hati. Kewaspadaan tingkat tinggi juga harus dipraktekkan agar tidak terjerumus ke dalam hal-hal membahayakan. Begitu juga selayaknya sifat yang dimiliki oleh seorang muslim.

Muslim yang baik adalah seorang yang berusaha untuk tidak menjatuhkan dirinya sendiri dalam bahaya. Kalaupun pernah terjatuh, ia akan sebisa mungkin supaya tidak terjatuh untuk yang kedua kalinya. Rosulullah pernah bersabda:



لَا يُلْدَغُ الْمُؤْمِنُ مِنْ جُحْرٍ وَاحِدٍ مَرَّتَيْنِ

“Seorang mukmin tidaklah terjatuh dua kali dalam lubang yang sama”(HR Bukhori Muslim)



3. Memiliki keinginan dan tekad yang besar

Terkadang, keraguan yang muncul membuat rencana yang dimiliki oleh seorang manusia menjadi berantakan dan tak terealisasi. Sebatas “ingin” saja, tanpa membulatkan tekad, menjadi faktor penghalang bagi keberhasilan seorang manusia.

4. Mendahulukan kepentingan umum dibanding pribadi

Inilah salah satu kelebihan semut dibanding manusia. Semut tak pernah punya keinginan untuk menambah pundi-pundi pribadinya. Bahkan, hewan ini lebih mengutamakan kepentingan bersama dibanding kepentingan dirinya sendiri. Semacam itsar (mendahulukan kepentingan orang lain) yang diajarkan dalam ajaran agama kita.

5. Mau berkorban

Ego yang dimiliki oleh seorang manusia terkadang terlalu besar, jiika dibandingkan dengan keadaan yang ada di sekelilingnya. Ego tersebut membuatnya merasa benar sendiri dan tak mau mengalah. Sekedar mengalah saja tidak mau apalagi berkorban untuk satu hal yang sudah menjadi keharusan. Lihatlah seekor semut. Anda akan dapati bahwa hewan mungil ini tak ragu mengorbankan diri demi kelompoknya jika memang diharuskan.

6. Bekerja rapi dan tertata

Salah satu sifat mencolok dari semut adalah wujud pekerjaan yang dilakukan dengan rapi dan tertata. Seolah ada pengaturan job description dalam tugas-tugas yang mereka emban. Semua mendapatkan porsi tugas yang sesuai dan tepat sasaran.

7. Bijak dalam menangani masalah

Keberadaan Nabi Sulaiman dan rombongan yang melewati lembah tempat tinggal semut merupakan krisis besar bagi hewan ini. Bagaimana tidak, fisik semut yang kecil terkadang tidak disadari oleh manusia sehingga kalaupun terinjak, manusia tersebut tak sadar dengan apa yang diinjaknya.

Disinilah semut dengan begitu bijaknya dan tanpa panik mengingatkan kawan-kawannya yang lain agar segera masuk ke lubang-lubang mereka. Dalam ayat yang sudah disebutkan diatas semut berkata : “Hai semut-semut, masuklah ke dalam sarang-sarangmu, agar kamu tidak diinjak oleh Sulaiman dan tentaranya, sedangkan mereka tidak menyadari" (QS An-Naml :18)

8. Serius dan mau berinisiatif

Keseriusan dalam beramal yang dibarengi dengan munculnya ide dan inisiatif, membuat hidup menjadi terasa lebih ringan. Sedikit beramal namun serius, tentu lebih bermanfaat daripada banyaknya amalan yang dibarengi dengan senda gurau. Sedikit beramal namun serius, terkadang jauh lebih langgeng dibandingkan dengan banyak beramal yang disertai dengan main-main.

9. Pencapaian tinggi

Pencapaian yang didapat oleh semut membuat Nabi Sulaiman tersenyum melihatnya. Senyuman yang beliau sambung dengan doa, agar menjadi seorang hamba yang pandai bersyukur.

10. Bertanggung jawab

Adakah semut yang meninggalkan pekerjaannya?. Sepertinya jawabannya tidak ada. Pasalnya semut dikenal sebagai salah satu hewan yang memiliki rasa tanggung jawab besar dalam bekerja. Seperti itu juga selayaknya seorang muslim sejati. Tanggung jawab yang telah diberikan, hendaknya betul-betul dijaga dan tidak disia-siakan.

Nah, tanpa melihat siapakah yang lebih mulia, sebagai seorang hamba yang beriman, selayaknya kita mengambil pelajaran dari hewan kecil ini. Tidaklah Allah menciptakan sesuatu, melainkan ada hikmah dan pelajaran yang bisa dipetik. Allah berfirman :

رَ‌بَّنَا مَا خَلَقْتَ هَـٰذَا بَاطِلًا سُبْحَانَكَ فَقِنَا عَذَابَ النَّارِ‌

‌“Wahai Rabb kami, tiadalah Engkau menciptakan ini dengan sia-sia, Maha Suci Engkau, maka peliharalah kami dari siksa neraka” (QS Ali Imran : 191).

Semoga bermanfaat. (arc/ dinukil dari islamstory dengan sedikit perubahan)

Mengambil 10 Pelajaran Berharga Dari Kehidupan Semut

Hampir sebagian besar kita mengenal hewan yang satu ini. Dengan warna dominan coklat, merah atau hitam, bentuknya yang mungil dan terkadang bergerombol, membuat hewan ini menjadi semakin mudah diketahui. Terlebih, jika terdapat sesuatu yang bersifat manis, dijamin kerumunan hewan ini akan datang dalam waktu yang tak lama.

Semut namanya. Meskipun kecil, hewan ini banyak memberikan pelajaran yang berharga. Bahkan, Nabi Sulaiman saja begitu menghormati keberadaan makhluk mungil ini. Allah menceriterakan pengalaman Nabi Sulaiman bersama dengan hewan ini dalam firman-Nya :

حَتَّىٰ إِذَا أَتَوْا عَلَىٰ وَادِ النَّمْلِ قَالَتْ نَمْلَةٌ يَا أَيُّهَا النَّمْلُ ادْخُلُوا مَسَاكِنَكُمْ لَا يَحْطِمَنَّكُمْ سُلَيْمَانُ وَجُنُودُهُ وَهُمْ لَا يَشْعُرُ‌ونَ فَتَبَسَّمَ ضَاحِكًا مِّن قَوْلِهَا وَقَالَ رَ‌بِّ أَوْزِعْنِي أَنْ أَشْكُرَ‌ نِعْمَتَكَ الَّتِي أَنْعَمْتَ عَلَيَّ وَعَلَىٰ وَالِدَيَّ وَأَنْ أَعْمَلَ صَالِحًا تَرْ‌ضَاهُ وَأَدْخِلْنِي بِرَ‌حْمَتِكَ فِي عِبَادِكَ الصَّالِحِينَ

“Hingga apabila mereka sampai di lembah semut berkatalah seekor semut : Hai semut-semut, masuklah ke dalam sarang-sarangmu, agar kamu tidak diinjak oleh Sulaiman dan tentaranya, sedangkan mereka tidak menyadari"

“Maka Sulaiman tersenyum dengan tertawa karena (mendengar) perkataan semut itu. Ia pun berdoa: "Ya Tuhanku berilah aku ilham untuk tetap mensyukuri nikmat Mu yang telah Engkau anugerahkan kepadaku dan kepada dua orang ibu bapakku dan untuk mengerjakan amal saleh yang Engkau ridhai; dan masukkanlah aku dengan rahmat-Mu ke dalam golongan hamba-hamba-Mu yang saleh". (QS An-Naml : 18-19).

Sebagai bahan pelajaran bagi kita semua, berikut rinciannya :

1. Senantiasa bersungguh-sungguh dalam bekerja

Perhatikanlah kerumunan semut yang sedang bekerja. Semut dikaruniai oleh Allah dengan etos kerja yang tinggi, tak kenal malas ataupun sungkan. Begitu pun seharusnya seorang muslim sejati. Kesungguhan amal seorang muslim merupakan wujud dari keimanan yang tinggi kepada Allah. Rosululloh shollallohu 'alaihi wasallam pernah bersabda :



إنَّ الله يُحِبُّ إِذَا عَمِلَ أَحَدُكُمْ عَمَلا أَنْ يُتْقِنَهُ

“Sesungguhnya Allah mencintai seorang hamba apabila beramal kemudian bersungguh-sungguh dalam berama”(HR Abu Ya’la)



2. Berhati-hati dan waspada

Dengan perawakannya yang tidak besar, membuat semut harus bekerja dengan ekstra hati-hati. Kewaspadaan tingkat tinggi juga harus dipraktekkan agar tidak terjerumus ke dalam hal-hal membahayakan. Begitu juga selayaknya sifat yang dimiliki oleh seorang muslim.

Muslim yang baik adalah seorang yang berusaha untuk tidak menjatuhkan dirinya sendiri dalam bahaya. Kalaupun pernah terjatuh, ia akan sebisa mungkin supaya tidak terjatuh untuk yang kedua kalinya. Rosulullah pernah bersabda:



لَا يُلْدَغُ الْمُؤْمِنُ مِنْ جُحْرٍ وَاحِدٍ مَرَّتَيْنِ

“Seorang mukmin tidaklah terjatuh dua kali dalam lubang yang sama”(HR Bukhori Muslim)



3. Memiliki keinginan dan tekad yang besar

Terkadang, keraguan yang muncul membuat rencana yang dimiliki oleh seorang manusia menjadi berantakan dan tak terealisasi. Sebatas “ingin” saja, tanpa membulatkan tekad, menjadi faktor penghalang bagi keberhasilan seorang manusia.

4. Mendahulukan kepentingan umum dibanding pribadi

Inilah salah satu kelebihan semut dibanding manusia. Semut tak pernah punya keinginan untuk menambah pundi-pundi pribadinya. Bahkan, hewan ini lebih mengutamakan kepentingan bersama dibanding kepentingan dirinya sendiri. Semacam itsar (mendahulukan kepentingan orang lain) yang diajarkan dalam ajaran agama kita.

5. Mau berkorban

Ego yang dimiliki oleh seorang manusia terkadang terlalu besar, jiika dibandingkan dengan keadaan yang ada di sekelilingnya. Ego tersebut membuatnya merasa benar sendiri dan tak mau mengalah. Sekedar mengalah saja tidak mau apalagi berkorban untuk satu hal yang sudah menjadi keharusan. Lihatlah seekor semut. Anda akan dapati bahwa hewan mungil ini tak ragu mengorbankan diri demi kelompoknya jika memang diharuskan.

6. Bekerja rapi dan tertata

Salah satu sifat mencolok dari semut adalah wujud pekerjaan yang dilakukan dengan rapi dan tertata. Seolah ada pengaturan job description dalam tugas-tugas yang mereka emban. Semua mendapatkan porsi tugas yang sesuai dan tepat sasaran.

7. Bijak dalam menangani masalah

Keberadaan Nabi Sulaiman dan rombongan yang melewati lembah tempat tinggal semut merupakan krisis besar bagi hewan ini. Bagaimana tidak, fisik semut yang kecil terkadang tidak disadari oleh manusia sehingga kalaupun terinjak, manusia tersebut tak sadar dengan apa yang diinjaknya.

Disinilah semut dengan begitu bijaknya dan tanpa panik mengingatkan kawan-kawannya yang lain agar segera masuk ke lubang-lubang mereka. Dalam ayat yang sudah disebutkan diatas semut berkata : “Hai semut-semut, masuklah ke dalam sarang-sarangmu, agar kamu tidak diinjak oleh Sulaiman dan tentaranya, sedangkan mereka tidak menyadari" (QS An-Naml :18)

8. Serius dan mau berinisiatif

Keseriusan dalam beramal yang dibarengi dengan munculnya ide dan inisiatif, membuat hidup menjadi terasa lebih ringan. Sedikit beramal namun serius, tentu lebih bermanfaat daripada banyaknya amalan yang dibarengi dengan senda gurau. Sedikit beramal namun serius, terkadang jauh lebih langgeng dibandingkan dengan banyak beramal yang disertai dengan main-main.

9. Pencapaian tinggi

Pencapaian yang didapat oleh semut membuat Nabi Sulaiman tersenyum melihatnya. Senyuman yang beliau sambung dengan doa, agar menjadi seorang hamba yang pandai bersyukur.

10. Bertanggung jawab

Adakah semut yang meninggalkan pekerjaannya?. Sepertinya jawabannya tidak ada. Pasalnya semut dikenal sebagai salah satu hewan yang memiliki rasa tanggung jawab besar dalam bekerja. Seperti itu juga selayaknya seorang muslim sejati. Tanggung jawab yang telah diberikan, hendaknya betul-betul dijaga dan tidak disia-siakan.

Nah, tanpa melihat siapakah yang lebih mulia, sebagai seorang hamba yang beriman, selayaknya kita mengambil pelajaran dari hewan kecil ini. Tidaklah Allah menciptakan sesuatu, melainkan ada hikmah dan pelajaran yang bisa dipetik. Allah berfirman :

رَ‌بَّنَا مَا خَلَقْتَ هَـٰذَا بَاطِلًا سُبْحَانَكَ فَقِنَا عَذَابَ النَّارِ‌

‌“Wahai Rabb kami, tiadalah Engkau menciptakan ini dengan sia-sia, Maha Suci Engkau, maka peliharalah kami dari siksa neraka” (QS Ali Imran : 191).

Semoga bermanfaat. (arc/ dinukil dari islamstory dengan sedikit perubahan)

Penelitian Terbaru: Selain Menyehatkan, Khitan Menambah ‘Kepuasan’

Dua penelitian di Kenya dan Uganda yang melibatkan 5.250 responden pria mengungkapkan bahwa selain membawa manfaat kesehatan, khitan ternyata menambah kepuasan hubungan suami istri. Hal ini bertolak belakang dari kekhawatiran sebelumnya bahwa khitan dapat menurunkan kepuasan pria karena adanya proses pengelupasan kulup yang menyebabkan berkurangnya sensitivitas alat kelamin.
"Manfaat khitan dalam segi kesehatan ada beragam dan terdokumentasi dengan baik, termasuk menurunkan risiko HIV dan infeksi menular seksual dari virus maupun bakteri lainnya; menurunkan angka penderita kanker penis dan bisa juga kanker prostat. Bagi wanita yang pasangannya dikhitan, risiko kanker serviks dan infeksi seperti HPV dan chlamydianya juga rendah. Tapi masih ada kekhawatiran jika khitan dapat mengurangi fungsi dan kenikmatan aktivitas seksual pada pria," ungkap ketua tim peneliti Profesor Brian Morris dari University of Sydney dikutip dari Daily Mail, Senin (9/12).

Morris dan rekannya John Krieger kemudian mendapatkan bukti bahwa kekhawatiran itu tidak benar. Dari 36 studi yang melibatkan 40.473 pria, separuh di antaranya sudah dikhitan dan separuhnya belum, Morris menemukan bahwa khitan tidaklah memberikan efek samping terhadap sensitivitas kelamin pria, gairah dan sensasi seksual, fungsi ereksi, ejakulasi dini, durasi berhubungan seksual, kepuasan dan kenikmatan seksual, termasuk tidak menimbulkan rasa sakit ketika terjadi penetrasi.

Bahkan, sejumlah studi menunjukkan khitan justru meningkatkan kepuasan pria. Di Kenya, misalnya. Peneliti melakukan percobaan terhadap 3.000 pria. Mereka diminta mengisi kuesioner setiap 6 bulan sekali selama 24 bulan setelah dikhitan. 99,9 persen mengaku 'puas' dengan khitan. Dalam hal sensivitas alat kelamin, 72 persen mengatakan sensitivitasnya bertambah dan hanya 19 persen saja yang mengatakan sama saja dengan sebelum dikhitan. Sedangkan dalam masalah orgasme, 63 persen mengaku lebih mudah mencapainya setelah dikhitan, meski 22 persen mengaku tidak banyak perubahan.

Di Uganda, penelitian yang melibatkan 2.250 responden pria menunjukkan bahwa setahun pasca dikhitan 99 persen responden mengaku mengalami peningkatan kepuasan seksual.

Subhanallah... Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam telah mengajarkan khitan lebih dari 14 abad yang lalu. Dan kini ilmu modern membenarkannya, mengungkapkan manfaatnya yang luar biasa bagi kesehatan fisik dan kebutuhan biologis. Hanyalah orang-orang yang berakal saja yang dapat mengambil pelajaran (QS. Ar Ra’du : 19). [IK/DM/Dtk/Bersamadakwah]

Penelitian Terbaru: Selain Menyehatkan, Khitan Menambah ‘Kepuasan’

Dua penelitian di Kenya dan Uganda yang melibatkan 5.250 responden pria mengungkapkan bahwa selain membawa manfaat kesehatan, khitan ternyata menambah kepuasan hubungan suami istri. Hal ini bertolak belakang dari kekhawatiran sebelumnya bahwa khitan dapat menurunkan kepuasan pria karena adanya proses pengelupasan kulup yang menyebabkan berkurangnya sensitivitas alat kelamin.
"Manfaat khitan dalam segi kesehatan ada beragam dan terdokumentasi dengan baik, termasuk menurunkan risiko HIV dan infeksi menular seksual dari virus maupun bakteri lainnya; menurunkan angka penderita kanker penis dan bisa juga kanker prostat. Bagi wanita yang pasangannya dikhitan, risiko kanker serviks dan infeksi seperti HPV dan chlamydianya juga rendah. Tapi masih ada kekhawatiran jika khitan dapat mengurangi fungsi dan kenikmatan aktivitas seksual pada pria," ungkap ketua tim peneliti Profesor Brian Morris dari University of Sydney dikutip dari Daily Mail, Senin (9/12).

Morris dan rekannya John Krieger kemudian mendapatkan bukti bahwa kekhawatiran itu tidak benar. Dari 36 studi yang melibatkan 40.473 pria, separuh di antaranya sudah dikhitan dan separuhnya belum, Morris menemukan bahwa khitan tidaklah memberikan efek samping terhadap sensitivitas kelamin pria, gairah dan sensasi seksual, fungsi ereksi, ejakulasi dini, durasi berhubungan seksual, kepuasan dan kenikmatan seksual, termasuk tidak menimbulkan rasa sakit ketika terjadi penetrasi.

Bahkan, sejumlah studi menunjukkan khitan justru meningkatkan kepuasan pria. Di Kenya, misalnya. Peneliti melakukan percobaan terhadap 3.000 pria. Mereka diminta mengisi kuesioner setiap 6 bulan sekali selama 24 bulan setelah dikhitan. 99,9 persen mengaku 'puas' dengan khitan. Dalam hal sensivitas alat kelamin, 72 persen mengatakan sensitivitasnya bertambah dan hanya 19 persen saja yang mengatakan sama saja dengan sebelum dikhitan. Sedangkan dalam masalah orgasme, 63 persen mengaku lebih mudah mencapainya setelah dikhitan, meski 22 persen mengaku tidak banyak perubahan.

Di Uganda, penelitian yang melibatkan 2.250 responden pria menunjukkan bahwa setahun pasca dikhitan 99 persen responden mengaku mengalami peningkatan kepuasan seksual.

Subhanallah... Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam telah mengajarkan khitan lebih dari 14 abad yang lalu. Dan kini ilmu modern membenarkannya, mengungkapkan manfaatnya yang luar biasa bagi kesehatan fisik dan kebutuhan biologis. Hanyalah orang-orang yang berakal saja yang dapat mengambil pelajaran (QS. Ar Ra’du : 19). [IK/DM/Dtk/Bersamadakwah]