Kamis, 31 Januari 2013

7 Kelebihan Syetan Atas Manusia



Bismillahir-Rahmaanir-Rahim ... Setan merupakan salah satu makhluk ciptaan Tuhan, yang berasal dari api. Pasukan dan keturunan Iblis ini, mempunyai misi untuk selalu merayu dan menghasut para cucu Adam, agar menjadi pengikutnya di neraka kelak.

Di dalam kehidupannya, para setan ini memiliki kelebihan-kelebihan dibanding manusia sebagai musuh utama mereka. Berikut adalah kelebihan para setan :

1. Pantang Menyerah ...
Setan tidak akan pernah menyerah, selama keinginannya untuk menggoda manusia belum tercapai. Sedangkan manusia, banyak yang mudah menyerah dan malah sering mengeluh.

2. Selalu Berusaha ...

Setan akan mencari cara apapun untuk menggoda manusia, agar tujuannya tercapai, selalu kreatif, dan penuh dengan ide mutakhir. Sedangkan manusia, ingin enaknya saja, banyak yang malas.

3. Konsisten ...

Setan dari mulai diciptakan tetap konsisten pada
pekerjaannya, tidak pernah mengeluh dan berputus asa. Sedangkan manusia, banyak yang mengeluhkan pekerjaannya, padahal banyak manusia lain yang masih mengaggur.

4. Solider ...

Sesama setan tidak pernah saling menyakiti, bahkan selalu bekerjasama untuk menggoda manusia. Sedangkan manusia, jangankan peduli terhadap sesama, kebanyakan malah saling bunuh dan menyakiti.

5. Jenius ...

Setan paling pintar mencari cara agar manusia tergoda dan terhasut olehnya. Sedangkan manusia, banyak yang tidak kreatif, bahkan banyak yang jadi peniru dan plagiat.

6. Tanpa Pamrih ...

Setan itu bekerja 24 Jam tanpa mengharapkan imbalan apapun. Sedangkan manusia, apapun harus dibayar.

7. Suka Berteman ...

Setan adalah makhluk yang selalu ingin berteman, terutama dengan manusia. Agar banyak temannya di neraka kelak. Sedangkan manusia, banyak yang lebih memilih mementingkan diri sendiri dan egois.

Tujuh kelebihan setan ini, harus menjadi motivasi bagi seluruh umat manusia di muka bumi ini, agar dapat lebih baik tentunya dibandingkan mereka para setan ini.

Wallahu’alam bishshawab, ..
Wabillahi Taufik Wal Hidayah, ...

7 Kelebihan Syetan Atas Manusia



Bismillahir-Rahmaanir-Rahim ... Setan merupakan salah satu makhluk ciptaan Tuhan, yang berasal dari api. Pasukan dan keturunan Iblis ini, mempunyai misi untuk selalu merayu dan menghasut para cucu Adam, agar menjadi pengikutnya di neraka kelak.

Di dalam kehidupannya, para setan ini memiliki kelebihan-kelebihan dibanding manusia sebagai musuh utama mereka. Berikut adalah kelebihan para setan :

1. Pantang Menyerah ...
Setan tidak akan pernah menyerah, selama keinginannya untuk menggoda manusia belum tercapai. Sedangkan manusia, banyak yang mudah menyerah dan malah sering mengeluh.

2. Selalu Berusaha ...

Setan akan mencari cara apapun untuk menggoda manusia, agar tujuannya tercapai, selalu kreatif, dan penuh dengan ide mutakhir. Sedangkan manusia, ingin enaknya saja, banyak yang malas.

3. Konsisten ...

Setan dari mulai diciptakan tetap konsisten pada
pekerjaannya, tidak pernah mengeluh dan berputus asa. Sedangkan manusia, banyak yang mengeluhkan pekerjaannya, padahal banyak manusia lain yang masih mengaggur.

4. Solider ...

Sesama setan tidak pernah saling menyakiti, bahkan selalu bekerjasama untuk menggoda manusia. Sedangkan manusia, jangankan peduli terhadap sesama, kebanyakan malah saling bunuh dan menyakiti.

5. Jenius ...

Setan paling pintar mencari cara agar manusia tergoda dan terhasut olehnya. Sedangkan manusia, banyak yang tidak kreatif, bahkan banyak yang jadi peniru dan plagiat.

6. Tanpa Pamrih ...

Setan itu bekerja 24 Jam tanpa mengharapkan imbalan apapun. Sedangkan manusia, apapun harus dibayar.

7. Suka Berteman ...

Setan adalah makhluk yang selalu ingin berteman, terutama dengan manusia. Agar banyak temannya di neraka kelak. Sedangkan manusia, banyak yang lebih memilih mementingkan diri sendiri dan egois.

Tujuh kelebihan setan ini, harus menjadi motivasi bagi seluruh umat manusia di muka bumi ini, agar dapat lebih baik tentunya dibandingkan mereka para setan ini.

Wallahu’alam bishshawab, ..
Wabillahi Taufik Wal Hidayah, ...

MUI Desak Pemerintah Tindak Tegas RS yang Tolak Khitan Perempuan


 

Majelis Ulama Indonesia (MUI) meminta pemerintah dalam hal ini Kementerian Kesehatan (Kemenkes) untuk menindak tegas rumah sakit, rumah bersalin, atau bidan, yang menolak pasien untuk khitan anak perempuan. Lembaga para ulama ini mulai sering mendapat aduan masyarakat terkait hal ini.

Ketua MUI, Ma'ruf Amin, mengatakan semestinya rumah sakit dan instansi penyelenggara kegiatan medis lainnya tidak boleh menolak permintaan pasien yang ingin melakukan khitan terhadap anak perempuan. "Soal khitan kepada perempuan ini kita tiak mewajibkan tetapi melarang aksi pelarangan terhadap khitan perempuan," ujarnya di kantornya, Senin (21/1).
Ma"ruf mengatakan belakangan ini semakin banyak aksi pelarangan terhadap khitan perempuan dari para pelaku medis. Meski belum rinci namun MUI menurutnya sedang berupaya mengumpulkan data statistik terkait penolakan tindakan ini.

Dalam konteks ini MUI sepakat untuk menolak dengan tegas pelarangan khitan perempuan oleh pemerintah atau pihak manapun karena khitan perempuan menurutnya bagian dari ajaran agama sehingga merupakan hak asasi manusia (HAM) yang dilindungi
oleh undang undang dasar (UUD).

Pemerintah menurutnya bisa bertindak tegas terhadap pelaku medis yang menolak khitan perempuan karena pemerintah memiliki dasar hukum berupa Peraturan Menteri Kesehatan no. 1636/MENKES/PER/2010 Tentang Sunat Perempuan adalah telah sesuai dengan amanat UUD 1945, Fatwa MUI, dan aspirasi umat Islam.

Sebelumnya MUI telah mengeluarkan fatwa nomor 9.A tahun 2008 tentang khitan Perempuan bahwa Khitan bagi laki-laki maupun perempuan termasuk fitrah (aturan) dan syiar Islam. Dan khitan terhadap perempuan adalah makrumah (ibadah yang dianjurkan).

Sekretaris Komisi Fatwa MUI, Asrorun Ni"am, mengatakan pro kontra tentang khitan perempuan sejak 2002. Pro konta tidak berhenti meskipun pemerintah melalui Kemenkes mengeluarkan Permenkes tentang itu. "Sekarang keluar lagi atas nama HAM, gender, perusakan alat genital perempuan, dan sebagainya. Cara seperti ini menurut kami tidak pas," kata dia.

Termasuk adanya pertanyaan manfaat medis apa dari khitan perempuan jika dilakukan. Asrorun mengatakan, khitan dalam fikih Islam termasuk ibadah bersifat dogmatik sehingga yang diutamakan adalah taat kepada perintah baru kemudian mendapatkan manfaat medisnya. "Seperti terbukti juga pada manfaat khitan kepada laki-laki," ucapnya.(jpnn)

Subhanallah, Masuk Islam Karena Pakaian Dalam



Mungkin kedengaran aneh dan janggal. Hidayah memang bisa datang kapan saja dan pada siapa saja. Selama ini mungkin kita lebih sering mendengar masuk islamnya seorang non muslim kedalam islam di sebabkan hal-hal luar biasa dan penting. Seperti dokter Miller seorang penginjil Kanada yang masuk islam setelah menjumpai I’jaz Qur’an dari berbagai segi.Tapi yang ini benar-benar tidak biasa. Ya,…masuk islam gara-gara pakaian dalam!!

Fakta ini dikisahkan Doktor Sholeh Pengajar di sebuah perguruan Tinggi Islam di
Saudi, saat ditugaskan ke Inggris. Ada seorang perempuan tua yang biasa mencuci pakaian para mahasiswa Inggris termasuk pakaian dalam mereka.


Suatu hari wanita tua ini menceritakan keheranannya selama bertugas pada Doktor Sholeh, perihal adanya pakaian dalam yang ‘aneh’. Ada beberapa pakaian dalam yang tidak berbau seperti mahasiswa umumnya, apa sebabnya? Maka ustadz ini menceritakan karena pemiliknya adalah muslim, agama kami mengajarkan bersuci setiap selesai buang air kecil maupun buang air besar, tidak seperti mereka yang tidak perhatian dalam masalah seperti ini.

Betapa terkesan ibu tua ini dan tidak lama kemudian ia mengikrarkan syahadat, masuk islam dengan perantaraan pakaian dalam!!!

Di kutip dari : Majalah Al-Qawwam edisi 15, dzul qa’dah 1427 H Badiah, Riyadh.

Ummu Shalih, 82 tahun, Penghafal Al Quran..



Ummu Shalih. 82 tahun, mulai menghafal Al-Qur’an pada usianya yang ke-70. Tamasyanya ke taman hafalan Al-Qur’an, sungguh sangat menginspirasi. Cita-citanya yang tinggi, kesabaran, dan juga pengorbanannya patut kita teladani.

Inilah hasil wawancara dengan Ummu Shalih.

Motivasi apa yang mendorong Anda untuk menghafalkan Al-Qur’an pada umur yang setua ini?

Sebenarnya, cita-cita saya untuk menghafal Al-Qur’an sudah tumbuh sejak kecil. Kala itu ayah selalu mendoakanku agar menjadj hafizhah Al-Qur’an seperti beliau dan juga seperti kakak laki-lakiku. Dari hal itulah, aku mampu menghafal beberapa surat —kira-kira 3 juz.


Ketika usiaku menginjak 13 tahun, aku menikah. Tentu setelah itu aku tersibukkan dengan urusan rumah dan anak-anakku. Ketika aku dikaruniai 7 (tujuh) orang anak, suamiku wafat. Karena ketujuh buah hatiku masih kecil-kecil, maka seluruh waktuku tersita untuk mengurusi dan mendidik mereka.

Nah, ketika mereka sudah dewasa dan berkeluarga, maka waktu ku pun kembali luang. Dan hal yang pertama kali aku tunaikan adalah mencurahkan tenaga dan waktuku untuk mewujudkan cita-cita agungku yang tertunda untuk menghafal Kitabullah Azza wa Jalla.

Bagaimana awal perjalanan Anda dalam menghafal?

Aku mulai menghafal kembali ketika putri bungsuku masih duduk di bangku Tsanawiyah (SMP). Dia salah satu putriku yang paling dekat denganku, dan dia sangat mencintaiku. Sebab kakak-kakak perempuannya telah menikah dan disibukkan dengan kehidupan baru mereka. Sedangkan, dia (putri bungsuku) tinggal bersamaku. Dia sangat santun, jujur, dan mencintai kebaikan.

Putri bungsuku pun bercita-cita untuk menghafal Al-Qur’an—terlebih ketika ustadzahnya menyemangati dirinya. Dari sinilah, saya dan juga putri bungsuku menghafal Al-Qur’an, setiap hari 10 ayat.

Bagaimana metode yang Anda gunakan untuk menghafal?

Setiap hari, kami hanya menghafal 10 ayat saja. Pada ba’da Ashar, Kami selalu duduk bersama. Putriku membaca ayat, kemudian aku menirukannya hingga 3 (tiga) kali. Setelah itu putriku menerangkan makna dari ayat-ayat yang Kami baca. Lantas membaca kembali ayat-ayat tersebut hingga 3 (tiga) kali.

Keesokan harinya, sebelum berangkat ke sekolah putriku mengulangi ayat-ayat tersebut untukku. Tak cukup itu saja, saya pun menggunakan tape recorder untuk mendengar murattal Syaikh Al-Hushairi, dan aku mengulanginya hingga 3 (tiga) kali. Aku pun mendengar murattal tersebut pada sebagian besar waktuku.

Kami menetapkan hari Jum’at, khusus untuk mengulangi kembali ayat-ayat yang kami hafal selama satu pekan. Demikian seterusnya, saya dan putri bungsuku selalu menghafal ayat-ayat Al-Qur’an dengan cara tersebut.

Kapan Anda selesal menghafal seluruh Al-Qur’an?

Kira-.kira 4,5 tahun berjalan aku sudah hafal 12 Juz dengan cara yang telah saya sebutkan. Kemudian putriku pun menikah. Ketika suaminya mengetahui kebiasaan kami, dia pun mengontrak sebuah rumah yang dekat dengan rumahku untuk memberikan kesempatan kepadaku dan putriku untuk menyempurnakan hafalan kami.

Semoga Allah membalas kebaikan menantuku dengan kebaikan yang lebih baik. Dialah yang selalu menyemangati kami, bahkan terkadang dia menemani kami untuk menyimak hafalan kami, menafsirkan ayat-ayat yang kami baca, dan juga memberikan pelajaran-pelajaran berharga kepada kami.

Tiga tahun kemudian, putriku tersibukkan dengan urusan anak-anaknya dan pekerjaan rumahnya. Sehingga tidak bisa melazimi kebiasaan yang telah kami jalani. Putriku pun merasa khawatir hafalanku menjadi terbengkalai. Maka, putriku pun mencarikan untukku seorang ustadzah agar dapat menemaniku menyempurnakan hafalanku.

Dengan taufik Allah Azza Wajalla aku pun telah purna menghafalkan seluruh Al-Qur’an. Semangat putriku pun masih membara untuk menyusulku menjadi hafizhah Al-Qur’an. Bahkan, tidak mengendur sedikit pun.

Cita-cita Anda sangat tinggi, dan Anda pun telah mewujudkannya. Siapakah sosok wanita di sekitar Anda yang selalu mendukung Anda?

Motivasi saya telah jelas dan terang. Putri-putriku, juga para menantu perempuanku pastinya selalu mendukungku. Walau hanya satu jam, kami sepakat untuk mengadakan pertemuan sepekan sekali. Dalam pertemuan itu kami menghafal beberapa surat, dan saling menyimak hafalan. Terkadang pertemuan itu pun macet. Tetapi kemudian mereka bersepakat kembali untuk bertemu. Saya yakin, niat mereka semua sangat baik.

Tak ketinggalan pula, cucu-cucu perempuanku yang selalu memberikan kaset-kaset murattal Al-Qur’an. Hingga aku pun selalu memberi mereka bermacam-macam hadiah.

Awalnya, tetangga-tetanggaku juga tidak simpatik dengan cita-citaku. Mereka selalu mengingatkanku betapa sulitnya menghafal di usia yang daya ingatnya telah lemah. Tetapi ketika mereka melihat kebulatan tekadku, akhirnya mereka pun berbalik mendukung dan
menyemangatiku. Ada di antara tetanggaku yang juga ikut tersulut semangatnya untuk menghafal, dan sedikit demi sedikit hafalannya pun mulai bertambah.

Ketika tetangga-tetanggaku mengetahui bahwa aku telah purna menghafal seluruh Al-Qur’an, mereka pun sangat berbahagia. Hingga kulihat air mata bahagia menetes di pipi mereka.

Sekarang, apakah Anda merasa kesulitan untuk muraja’ah (mengulangi) hafalan?

Saya selalu mendengarkan murattal Al-Qur’an, dan menirukannya. Demikian juga ketika shalat, saya selalu membaca beberapa surat panjang. Terkadang pula saya meminta salah seorang putriku untuk menyimak hafalanku.

Di antara putra-putri Anda, adakah yang juga hafizh seperti Anda?

Tak ada satu pun dari mereka yang hafal keseluruhan Al-Qur’an. Tetapi, insya Allah mereka selalu berusaha mencapai cita-cita menjadi hafizh. Semoga Allah menyampaikan mereka pada hal tersebut dengan bimbingan-Nya.

Setelah hafal Al-Qur’an, tidak terpikirkan untuk menghafal hadits?

Saat ini, saya telah hafal 90 hadits, dan saya tetap berkeinginan untuk melanjutkannya, Insya Allah. Saya menghafalnya dengan mendengarkan dari kaset. Pada setiap akhir pekan, putriku membacakan untukku 3 (tiga) hadits. Sekarang, saya telah mencoba untuk menghafal hadits lebih banyak lagi.

Setelah kurang lebih 12 tahun Anda disibukkan dengan menghafal Al-Qur’an, perubahan apa yang Anda rasakan dalam kehidupan Anda?

Benar, saya merasakan perubahan yang mendasar dalam diri saya. Walau sebelum menghafal–untuk Allah segala pujian—saya selalu menjaga diri untuk senantiasa dalam ketaatan kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala.

Setelah disibukkan dengan menghafalkan Al-Qur’an, justru saya merasakan kelapangan hati yang tak terkira, dan sirnalah seluruh kecemasan dalam diriku. Saya pun tidak pernah menyangka akan terbebas dari perasaan khawatir terhadap urusan-urusan yang menimpa anak-anakku.

Moral dan spiritku benar-benar terangkat. Hingga aku pun rela berpayah-payah untuk mewujudkan kerinduanku dalam mewujudkan cita-citaku. Inilah nikmat terbesar yang diberikan oleh Sang Khaliq Azza Wajalla kepadaku sebagai wanita tua, suami pun telah tiada, dan juga anak-anaknya pun mulai berkeluarga.

Di saat wanita lanjut usia lainnya terjebak dalam angan-angan dan lamunan. Tetapi aku —segala puji hanya untuk Allah— tidak merasakan hal yang demikian. Saya benar-benar tersibukkan dengan urusan besar yang memiliki faedah di dunia dan akhirat.

Ketika itu, apakah Anda tidak berpikir untuk mendaftarkan diri pada sebuah pesantren penghafal Al-Qur’an?

Pernah beberapa wanita yang mengusulkan kepadaku, tapi saya adalah wanita yang terbiasa untuk berdiam diri di dalam rumah dan jarang sekali keluar rumah. Alhamdulillah, karena putriku telah mencukupi segalanya dan membantuku dalam segala urusan. Sungguh, putriku benar-benar tidak ada duanya. Aku pun telah banyak mengambil pelajaran darinya.

Apa yang terkesan dalam diri Anda tentang putri bungsu Anda yang telah membimbing dan mendampingi Anda?

Putri bungsuku telah memberikan pelajaran mengagumkan dalam kebaikan dan kedermawanan yang keduanya sulit ditemui pada zaman sekarang. Terlebih dia mendampingiku menghafal Al-Qur’an pada usia ABG. Padahal,usia ini adalah usia labil yang mudah terombang-ambing dan tergoda dengan keadaan yang menjerumuskan.

Tidak seperti umumnya teman-teman seusianya, putriku memaksakan diri untuk meluangkan waktunya untuk mendampingiku. Dia pun mengajari dan mendampinqiku dengan tekun, sabar, dan penuh kelembutan. Suaminya pun demikian —semoga Allah senantiasa menjaganya, selalu menolong dan telah memberikan bantuan yang begitu banyak. Semoga Allah Azza wa Jalla mengaruniakan kepada mereka berdua dan menyejukkan pandangan mata mereka dengan anak-anak yang shalih.

Apa saran Anda kepada wanita yang telah lanjut usia, dan menginginkan untuk dapat menghafalkan Al-Qur’an, tetapi terhalang oleh rasa khawatir dan merasa tidak mampu untuk melaksanakannya?

Saya katakan, “Jangan berputus asa terhadap cita-cita yang benar. Teguhkanlah keinginanmu, bulatkan tekadmu, dan berdoalah kepada Allah di setiap waktu. Kemudian, mulailah sekarang juga. Setelah umurmu berlalu dan kau curahkan seluruhnya untuk memenuhi tanggung jawab sebagai ibu rumah tangga, mendidik anak, dan mengurus suami. Maka sekarang saatnyalah Anda memanjakan diri. Bukan berarti kemudian memperbanyak keluar rumah, memuaskan diri dengan tidur, bermewah-mewah, dan banyak beristirahat. Tetapi memanjakan diri dengan amal shalih. Hanya kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala kita memohon khusnul khatimah.

Nasihat Anda terhadap para remaja?

Jagalah Allah, niscaya Allah akan menjagamu. Nikmat Allah berupa kesehatan, dan banyaknya waktu luangmu, maksimalkanlah untuk menghafal kitab Allah Azza Wa Jalla. Inilah cahaya yang akan menyinari hatimu, hidupmu, dan kuburmu setelah engkau mati.

Jika kalian masih memiliki ibu, bersungguh-sungguhlah dalam membimbingnya menuju ketaatan kepada Allah. Demi Allah, tidak ada nikmat yang lebih dicintai seorang ibu kecuali seorang anak shalih yang mau menolongnya untuk mendekatkan diri kepada Allah Azza Wa Jalla.

Perjalanan Pria Pemabuk Dengan Pemuda Shaleh



Di sebuah kota di Saudi, seorang wanita tinggal dan hidup bersama suami dan anak-anaknya. Rumah mereka berdampingan betul dengan sebuah masjid. Namun disayangkan sekali, Allah mengujinya dengan seorang suami yang pemabuk.

Tidak berlalu satu atau dua hari, kecuali sang suami pasti memukulnya dan anak-anaknya, bahkan mengusirnya hingga ke jalan. Hampir semua warga di lingkungan tempat tinggal mereka sebenarnya sangat mengasihaninya dan anak-anaknya. Apalagi jika mereka melewati rumahnya. Hampir setiap hari mereka masuk ke masjid untuk menunaikan shalat, namun setelah itu mereka pulang ke rumah masing-masing tanpa memberikan bantuan apapun, meski dengan sebuah kalimat penghibur hatinya.


Betapa seringnya mereka melihat dan menyaksikan wanita malang itu bersama anak-anak kecilnya duduk di samping pintu rumahnya untuk menunggu sang suami yang pemabuk itu membukakan pintu dan menyuruhnya masuk, setelah sebelumnya ia mengusirnya bersama anak-anak. Namun itu hanya sebuah penantian yang sia-sia.

Akhirnya, jika wanita malang itu memastikan bahwa suaminya telah tidur, ia akan menyuruh salah seorang anak laki-lakinya untuk meloncat ke dalam dan membuka pintu rumah itu dari dalam. Ia akan segera masuk ke dalam rumahnya lalu cepat-cepat masuk ke dalam kamar dan menguncinya untuk menunggu hingga suaminya sadar dari mabuknya. Dan di situ, wanita malang itupun mulailah mengerjakan shalat dan menangis di hadapan Allah agar memberikan hidayah dan ampunan bagi suaminya.

Tidak seorang pun jamaah masjid itu -baik imam maupun muadzinnya- yang mampu berbicara kepada suami pemabuk itu dan memberinya nasihat, walau demi sang wanita dan anak-anaknya yang telah tersiksa dengan itu semua. Belum lagi bahwa mereka pun tahu pria pemabuk itu selain tidak takut kepada Allah dan suka mengganggu, ia juga mempunyai banyak masalah dengan tetangga-tetangga di lingkungan tinggalnya. Hatinya sangat keras.

Dan wanita malang itu tidak putus-putusnya mendoakan suaminya yang pemabuk itu di sepertiga akhir malam. Ia memohon kepada Allah dengan Nama-Nama-Nya yang mulia agar menerangi hati suaminya dengan hidayah iman. Hari-harinya ia gunakan untuk mendoakan yang terbaik bagi suaminya, sementara ia dan anak-anaknya terus merasakan siksaan itu dan tidak seorang pun yang mengasihani mereka atas semua musibah itu, selain Allah. Tidak ada saudara, ayah dan ibu yang mengayomi. Semuanya berlepas diri darinya. Semuanya tidak pernah merasakan kehadiran dan persoalannya. Ia seakan menjadi sosok yang terbuang dari tetangga dan keluarganya, akibat perilaku sang suami.

Pada suatu hari, ketika wanita malang itu mengunjungi salah seorang kawannya yang tinggal di lingkungan lain; kepada kawan yang mau membuka hatinya untuk mendengarkan keluh kesahnya itu ia menceritakan semua penderitaannya. Tentang apa yang dilakukan oleh suaminya kepada dirinya dan anak-anaknya ketika ia sedang dipengaruhi oleh minuman keras. Kawan itu sungguh bersimpati dengan apa yang dialaminya.

“Tenanglah, aku akan menyampaikan kepada suamiku agar menemui dan menasihatinya,” ujarnya. Dan suaminya adalah pemuda shalih yang bijak, menyenangi kebaikan untuk orang lain. Ia juga menghafal Al Qur’an dan senang beramar ma’ruf nahi munkar.

Wanita yang malang itupun setuju dengan syarat kawannya itu tidak memberitahu bahwa dialah yang memintanya melakukan hal tersebut, karena jangan sampai suaminya yang pemabuk itu kemudian marah, memukulnya lalu mengusirnya keluar dari rumah ke jalanan untuk kesekian kalinya jika mengetahui itu semua. Sang kawan itu sepakat bahwa rencana ini adalah rahasia antara mereka berdua saja.

Usai shalat isya, suami sang kawan itu pun langsung pergi menemui suami wanita malang itu. Ia mengetuk pintu rumahnya dan tidak lama kemudian pria pemabuk itu keluar dengan langkah gontai karena mabuk. Ia membuka pintu dan ternyata disana ia menemukan seorang pria yang sangat bersih, jenggotnya panjang dan hitam, wajahnya memancarkan cahaya, dan kelihatannya usianya belum sampai 25 tahun. Sementara pria pemabuk yang usianya telah mencapai 40 tahun itu di wajahnya hanya nampak tanda-tanda kemarahan dan jauh dari Allah. Ia memandang sang pengetuk pintu rumahnya dan bertanya:

“Siapa kamu? Dan apa yang engkau inginkan?”

“Saya fulan bin fulan. Saya mencintai anda karena Allah dan saya sengaja datang untuk mengunjungi anda…,” jawab pria muda itu dengan santun.

Namun, belum lagi ia menyelesaikan ucapannya, tiba-tiba pria mabuk itu meludahi wajahnya dan mengeluarkan cacian serta makiannya. “Semoga Allah melaknatmu, wahai anjing!! Ini bukan waktunya untuk berkunjung! Pergi sana!!” umpatnya penuh kemarahan.

Dari mulut pemabuk itu menyeruak aroma minuman keras, hingga seakan-akan seluruh lingkungan itu dipenuhi dengan aromanya yang menjijikkan.

Pemuda shalih itu kemudian mengusap ludah yang menempel di wajahnya dan berkata: “Jazakallah khairan (Semoga Allah membalasmu dengan kebaikan). Mungkin aku memang salah karena datang pada waktu yang tidak tepat. Tapi, saya akan datang lagi untuk mengunjungi Anda di waktu lain, insya Allah.”

“Aku tidak ingin melihat wajahmu lagi! Jika engkau datang lagi, aku akan mematahkan lehermu!!” jawab pemabuk itu sambil membanting pintunya.

Sang pemuda shalih itupun kembali ke rumahnya sembari berkata: “Alhamdulillah, Allah telah memberikan ludah ini di jalan-Nya. Segala puji bagi Allah yang telah memberiku kesempatan mendapatkan cacian dan penghinaan ini dijalan agamaku…”

Di dalam hatinya, ia telah bertekad untuk menyelamatkan wanita itu beserta anak-anaknya dari penderitaan mereka. Ia merasa bahwa seluruh dunia ini akan membuka pintu untuknya jika ia dapat menyelamatkan keluarga itu dari kehancuran. Ia pun mulai mendoakan si pemabuk itu di saat-saat doa mudah dikabulkan. Ia memohon kepada Allah agar menolongnya untuk menyelamatkan keluarga itu dari penderitaan abadinya. Kesedihan memenuhi rongga hatinya, dan kini yang menjadi obsesinya hanyalah bagaimana melihat si pemabuk itu termasuk orang-orang yang mendapatkan hidayah.

Ia kemudian berusaha mengunjungi pria pemabuk itu beberapa kali, namun ia tidak mendapatkan apa-apa kecuali seperti yang sebelumnya ia telah dapatkan . Sampai akhirnya, pada suatu waktu, ia bertekad tidak akan pergi dari depan rumah pemabuk itu kecuali setelah berbicara dan menyampaikan apa yang ingin disampaikannya. Ia pun mengetuk pintu rumahnya dan pria pemabuk itu pun keluar dalam keadaan mabuk seperti biasa.

“Bukankah aku telah mengusirmu dari sini berkali-kali?! Kenapa engkau keras kepala dan selalu datang lagi padahal aku sudah mengusirmu?!!!” teriaknya.

“Benar sekali. Tapi aku mencintaimu karena Allah, dan aku ingin duduk denganmu meski beberapa menit saja, Sebab Nabi shalallahu alaihi wasallam pernah mengatakan:

‘Barangsiapa mengunjungi saudaranya karena Allah, maka akan menyeru penyeru di langit; ‘Engkau telah melakukan kebaikan, dan langkahmu baik, maka engkau telah menempati surga sebagai tempat(mu).’ (HR: At Tirmidzi dan Ibnu Majah).

Si pemabuk itu mulai malu di hadapan desakan pemuda itu yang terus menerus meski harus mendapatkan semua perlakuannya.

“Tapi sekarang ini aku sedang minum, sementara engkau, dari wajahmu kelihatannya engkau adalah orang shalih. Aku tidak mungkin membiarkanmu melihat botol-botol minumanku, karena itu tidak layak untukmu…” ujarnya mulai melembut.

“Tidak apa-apa! Biarkan aku masuk ke tempat minummu dan melihat semua botol-botol minumanmu. Biarkan kita mengobrol sambil engkau meminum minumanmu, sebab aku tidak datang kesini untuk melarangmu minum. Aku hanya datang untuk mengunjungimu saja…” kata pemuda itu.

“Kalau demikian, silahkan masuk…” ujar sipemabuk itu.

Maka untuk pertama kalinya, pemuda itu masuk ke dalam rumah itu setelah berkali-kali semua perlakuan buruk dan pengusiran. Dan ketika itu, ia merasa sangat yakin jika Allah menghendaki sesuatu yang baik untuk pria itu.

Pemabuk itu mengajaknya masuk ke kamar tempatnya mengonsumsi minuman keras. Kepada pemabuk itu, pemuda tadi mulai menyampaikan keagungan Allah, tentang apa yang disiapkan Allah untuk kaum beriman di surga dan untuk kaum kafir di Neraka dan tentang taubat. Bahwa Allah sangat mencintai hamba-Nya yang bertaubat jika memohon hidayah pada-Nya. Allah sangat senang dengan taubat hamba-Nya. Jika seorang hamba-Nya yang pendosa bertaubat, maka Allah akan menjawab pintanya tiga kali dan tidak hanya sekali. Ia juga menyinggung pahala saling mengunjungi karena Allah.

Pemuda itu melihat air muka sang pemabuk menunjukkan tanda-tanda kebaikan. Pemabuk itu diam mendengarkan apa yang ia sampaikan dengan tenang. Dan pemuda itu tidak sekalipun menyinggung soal khamr (minuman keras) dan keharamannya, meskipun ia tahu bahwa meminumnya adalah sebuah dosa besar. Sampai ia pulang, tak satu kalimat pun tentang khamr yang diucapkannya. Pemuda itu pulang setelah meminta kepada sang pemabuk itu untuk mengizinkannya untuk berkunjung dan berkunjung lagi. dan ia setuju. Pemuda itu pun pulang.

Beberapa hari setelah itu, sang pemuda kembali menemui sang pemabuk yang rupanya sedang mabuk. namun baru saja ia mengetukkan pintu rumah itu, segera saja sang pemabuk itu menyambut dan mempersilahkannya masuk ke tempat ia biasa meminum minuman kerasnya. Ia kemudian mulai berbicara tentang surga dan apa yang dijanjikan oleh Allah kepada orang-orang yang bertaubat dan menyesali dosanya. Ia memperhatikan bahwa si pemabuk ini sudah mulai berhenti meminum minumannya jika ia sedang berbicara.

Pemuda itu merasa semakin dekat dengannya dan perlahan-lahan ia mulai menghancurkan gelas demi gelas minuman keras itu di dalam hatinya perlahan-lahan. Dan ketidak berlanjutannya meminum adalah pertanda bahwa ia mulai memahami apa yang diucapkannya. Pemud aitu kemudian mengeluarkan sebuah botol parfum yang sangat mahal dari kantongnya. Ia memberikannya sebagai hadiah kepada si pemabuk itu dan segera keluar dari rumah tersebut. Hari itu, ia sangat bahagia dengan apa yang berhasil dilakukannya dalam kunjungan kali itu. Ada perkembangan yang berarti…

Beberapa hari kemudian, ia kembali mendatangi pria pemabuk itu dan ia menemukannya telah mengalami perubahan yang luar biasa. Meskipun ia masih dalam keadaan mabuk berat, namun keadaannya telah jauh berbeda.

Kali ini, setelah pemuda itu berbicara tentang Surga dan Neraka, pemabuk itu menangis seperti anak-anak sambil berujar: “Allah pasti tidak akan menerima taubatku! Allah pasti tidak akan mengampuniku! Aku ini membenci ulama, membenci orang-orang shalih, bahkan membenci semua orang! Bahkan membenci diriku sendiri! Aku ini binatang pemabuk! Allah tidak akan mau menerimaku, tidak akan mau menerima taubatku meskipun aku bertaubat. Kalau Allah mencintaiku, Ia tidak akan membiarkanku meminum minuman keras ini. Ia tidak akan membuatku dalam kondisi ini, kedurjanaan yang kujalani selama bertahun-tahun lalu…”

Sambil memeluknya, pemuda shalih itu berkata padanya:

“Allah akan menerima taubatmu. Dan orang yang bertaubat itu seperti orang yang tidak mempunyai dosa. Pintu taubat itu akan selalu terbuka, tidak ada seorang pun yang dapat menghalangimu dengan Allah. Kebahagiaan itu sepenuhnya adalah dalam agama ini. Apa yang akan terjadi di hari esok pasti jauh lebih indah jika engkau memohon hidayah pada Allah dengan hati yang sungguh-sungguh. Tidak ada yang harus engkau lakukan kecuali memohon hidayah pada Allah dengan hati yang ikhlas. Allah pasti akan menerimamu…”

Ia kemudian mengatakan bahwa ia akan melakukan perjalanan ke Makkah dengan beberapa orang kawannya. Ia menawarkan kepada sang pemabuk itu untuk ikut serta. Namun si pemabuk itu berkata: “Tapi aku ini pemabuk. Kawan-kawanmu pasti tidak mau aku menyertai mereka dalam perjalanan ini…”

“Jangan berpikir begitu! Mereka mencintaimu seperti aku juga demikian. Tidak akan menjadi masalah bagi mereka jika engkau menyertai mereka dengan kondisimu seperti ini. Kita akan pergi ke Makkah untuk menunaikan umrah. Begitu selesai, kita akan segera kembali ke kota ini. kami akan sangat berbahagia dengan keberadaanmu di sepanjang perjalanan kami…” ujar pemuda shalih itu.

Sang pemabuk itu berkata, “Apakah kalian akan mengizinkan aku untuk membawa botol-botol minumanku bersama kalian, karena aku tidak bisa berpisah darinya sekejap pun?”

Dengan sangat gembira, pemuda shalih itu menjawab: “Bawalah bersamamu jika memang ia harus dibawa!”

Pandangan pemuda shalih itu sangat jauh ke depan, meskipun resikonya sangat besar jika ia membawa botol-botol minuman itu di dalam mobilnya. Apalagi dengan membawa serta seorang pemabuk dan dalam kondisi mabuk pula. Sebab perjalanan ke Makkah dipenuhi pos-pos pemeriksaan polisi. Namun ia memilih untuk mengambil resiko itu demi menyelamatkan wanita malang itu bersama anak-anaknya. Karena siapa yang berusaha untuk mewujudkan suatu tujuan yang agung, semua masalah menjadi kecil dalam pandangannya.

“Bangunlah sekarang lalu mandi dan berwudhulah, kemudian kenakan pakaian ihrammu…,” ujar pemuda itu pada sang pemabuk.

Pemuda itu keluar menuju mobilnya untuk mengambilkan pakaian ihram khusus miliknya untuk pria pemabuk itu. Biarlah ia nanti membeli yang lain lagi untuk ia kenakan. Setelah pria pemabuk itu mulai bersiap-siap, ia menemui istrinya dan berkata: “Aku akan pergi ke Makkah untuk menunaikan umrah bersama beberapa orang Syaikh…”

Binar-binar kebahagiaan segera memancar di wajah wanita itu ketika mendengarkan ucapan itu. Ia segera menyiapkan tas suaminya. Pria pemabuk itu segera mandi dan mengenakan pakaian ihramnya, meski ia masih dalam kondisi mabuknya.

Pemuda shalih itu menyuruhnya bergegas, jangan sampai kemudian ia berubah pikiran lagi untuk tidak ikut serta bersama mereka untuk bersama-sama menunaikan umrah. Ia benar-benar tidak percaya telah mendapatkan kesempatan besar untuk hanya berdua dengan sang pemabuk itu dan menjauhkannya dari kondisi yang mengingatkannya untuk mabuk dan juga dari kawan-kawan jahatnya. Kalau saja ia sadar, boleh jadi ia tidak akan mau ikut atau setan akan berusaha menahannya dari pintu lain sehingga tidak mau ikut serta menunaikan umrah bersamanya. Setelah menghubungi kawan-kawannya, pemuda itu segera pergi menjemput mereka untuk bersama-sama pergi menunaikan umrah.

Tidak lama kemudian, mobil itupun meluncur menuju Makkah. Pemuda shalih itu yang menyetirnya dan disampingnya duduk pria pemabuk itu. Sementara di kursi belakang duduklah dua orang kawannya yang ikut serta bersama mereka. Sepanjang perjalanan ia terus membaca surah-surah pendek dan beberapa hadits Nabi dari kitab Shahih Al Bukhari, dan semuanya membahas tentang taubat.

Sementara pria pemabuk itu sama sekali tidak tahu bagaimana membaca surah Al Fatihah. Ketika giliran membaca itu sampai padanya, ketiga kawan
perjalanannya itu harus membacakan surah itu tiga kali untuk membenarkan bacaannya yang salah tanpa harus mengatakan: “Kamu salah!” atau “Tidak masuk akal ada orang yang salah dalam membaca surah Al Fatihah.” Demikianlah hingga akhirnya mereka selesai membaca surah-surah pendek beberapa kali dan juga membaca Hadits-hadits tentang keutamaan amal shalih, dan pria pemabuk itu mendengarkan dengan tenangnya…

Dan sebelum tiba di Makkah, ketiga sahabat itu sepakat bahwa mereka tidak akan masuk ke kota Makkah kecuali jika kawan pemabuk itu telah benar-benar sadar dari mabuknya. Mereka memutuskan untuk bermalam di salah satu tempat peristirahatan dengan alasan kelelahan dan ingin tidur dulu hingga Shubuh menjelang, untuk kemudian melanjutkan perjalanan mereka.

Sang pemabuk itu mendesak mereka bahwa ia bisa menyetir mobil itu jika mereka ingin tidur di dalam mobil itu sepanjang perjalanan, karena ia tidak bisa tidur sama sekali. Namun mereka mengatakan: “Terima kasih, Jazakallah khairan dan semoga Allah memberkahimu. Tapi kami ingin menikmati perjalanan ini bersamamu. Biarlah kita menghabiskan waktu sebanyak mungkin bersama.”

Ia pun terpaksa menyetujuinya. Mereka akhirnya masuk ke salah satu tempat peristirahatan di pinggir jalan. Mereka menyiapkan sebuah alas tidur untuk kawan pemabuk mereka dan mereka sengaja mengaturnya tidur di antara mereka agar ia dapat melihat apa yang nanti mereka kerjakan. Mereka kemudian membahas etika tidur dan bagaimana mereka tidur sesuai dengan sunnah sebagaimana Nabi shalallahu alaihi wasallam tidur. Kawan pemabuk itu memperhatikan dan mengikuti apa yang mereka lakukan, hingga beberapa menit kemudian ia pun tertidur dengan lelapnya.

Sebelum tiba waktu Shubuh, ketiga sahabat itu bangun dan mengerjakan shalat malam di sepertiga akhir malam. Mereka mendoakan kawan pemabuk mereka yang terlelap dalam tidurnya akibat pengaruh alkohol. Mereka sujud dan berdoa di hadapan Allah untuk memberikannya petunjuk dan mengembalikannya ke dalam agama-Nya dengan sebaik-baiknya. Ketika ia masih terlelap dalam tidurnya, tiba-tiba ia terbangun dan melihat ketiga pemuda itu sedang mengerjakan shalat malam. Mereka menangis dan meratap di hadapan Allah. Tiba-tiba menyelusup sebuah perasaan takut dalam dirinya. Ia mulai sadar dari mabuknya sedikit demi sedikit.

Ia terus mengawasi apa yang dilakukan oleh pemuda itu di waktu malam. Sementara ia dibalik selimutnya menyembunyikan tubuhnya yang rapuh, kegelisahannya yang berat serta rasa malunya yang begitu besar kepada para pemuda itu dan juga kepada Allah. Ia mulai bertanya kepada dirinya sendiri: “Bagaimana mungkin aku pergi bersama orang-orang shalih itu, mereka bangun mengerjakan shalat malam, menangis karena takut kepada Allah, mereka tidur dan makan seperti Sunnah Nabi shalallahu alaihi wasallam, sementara aku dalam kondisi mabuk!”

Pertanyaan-pertanyaan itu berkecamuk di kepalanya hingga ia mulai tidak bisa melanjutkan tidurnya kembali. Dan tidak lama kemudian muadzin mengumandangkan adzan Shubuh. Ketiga pemuda itu kembali ke pembaringan mereka seakan mereka tidak pernah bangun sebelumnya.

Tidak lama kemudian, mereka pun membangunkan kawan pemabuk itu untuk shalat Shubuh. Mereka tidak tahu bahwa sejak tadi ia mengawasi apa yang mereka lakukan dari balik selimutnya. Ia pun bangun untuk berwudhu, lalu pergi ke masjid untuk melaksanakan shalat Subuh bersama ketiga pemuda itu. Kali ini sudah jauh lebih seimbang dari sebelumnya. Ia mengerjakan shalat Subuh bersama mereka, lalu kembali ke tempat istirahatnya bersama ketiga kawannya yang ia cintai karena sifat-sifat mulia dan keteguhan mereka berpegang pada agama dan memperlakukannya dengan hormat sebagaimana layaknya manusia. Dan ia belum pernah melihat yang seperti itu sebelumnya…

Setelah itu, mereka menyiapkan sarapan pagi dan berupaya berkhidmat melayani kawan pemabuk itu seakan dialah pemimpinnya dan mereka adalah para pembantu yang melayani dan memuliakannya. Dari waktu ke waktu, mereka berbicara dengan kalimat-kalimat yang indah, sehingga ia merasa sangat bahagia di tengah mereka. Ia mulai membandingkan keadaannya diantara para tetangganya yang mengatakan sangat membencinya. Ia mendengarkan obrolan mereka tentang adab-adab makan.

Mereka kemudian makan apa yang ada hingga tiba waktu syuruq (terbitnya matahari). Mereka lalu berdiri mengerjakan shalat dhuha, lalu kembali tidur hingga kurang lebih jam 10 pagi agar dapat meyakinkan bahwa kawan mereka yang satu itu benar-benar telah sadar sepenuhnya dari mabuknya dan kembali normal seperti sedia kala.

Setelah ia sadar kembali, barulah kawan pemabuk itu merasa malu dan tidak enak hati. Ia kemudian menarik kawan pemudanya dan berbisik: “Bagaimana mungkin engkau mengajakku dalam keadaan mabuk bersama para ‘Syaikh’ yang shalih itu? Mudah-mudahan Allah memaafkanmu! Lagipula aku menemukan botol minumanku ada di mobil. Siapa pula yang membawanya?”

Pemuda shalih itu menjawab: “Akulah yang membawanya setelah aku melihatmu bersikeras untuk membawanya dan engkau tidak akan ikut serta bersama kami jika engkau tidak membawanya!”

“Apakah kawan-kawanmu itu melihatnya?” tanya kawan pemabuk itu.

“Tidak. Mereka tidak melihatnya karena ia berada dalam sebuah kantong hitam,” jawab si pemuda.

“Alhamdulillah, syukurlah jika mereka tidak melihatnya…,” ujarnya.

Setelah itu, mereka pun bergerak menuju Makkah. Kawan pemabuk itu bersama mereka. Dan apa yang mereka lakukan terhadapnya pada awal perjalanannya itu pula yang mereka lakukan terhadapnya dalam perjalanan lanjutan itu. Mereka membaca surah-surah pendek dan hadits-hadits motivasi sepanjang perjalanan. Mereka memperhatikan bahwa kawan pemabuk itu sudah mulai membaca surah-surah pendek itu lebih baik dari sebelumnya. Banyak yang mereka baca sepanjang perjalanan itu hingga mereka tiba di Makkah dan memasuki Masjidil Haram. Dan mereka tetap memuliakan kawan pemabuk mereka itu dengan sebaik-baiknya…

Mereka melakukan thawaf dan sa’i, kemudian meminum air zamzam. Lalu kawan pemabuk itu meminta izin untuk pergi ke Multazam (dinding yang terletak di Ka’bah antara Hajar Aswad dengan Pintu Ka’bah). Mereka pun mengizinkannya, dan ia kemudian pergi kesana bersama pemuda shalih itu…

Ia berpegang di multazam dan mulai menangis dengan suara seakan tiang-tiang Ka’bah itu bergetar oleh tangisan dan ratapan pria pemabuk itu. Air matanya menetes membasahi pelataran Ka’bah. Pemuda shalih itu mendengar tangisannya, dan ia pun menangis seprti itu. Ia mendengarkan doanya, lalu mengaminkannya dari belakang…

Sebuah pemandangan yang menggetarkan hati jika engkau melihatnya. Pria mabuk itu berdoa kepada Allah agar berkenan menerima taubatnya. Ia berjanji pada Allah untuk tidak akan kembali pada minuman keras lagi dan ia memohon agar Allah mau menolongnya untuk itu. Tidak ada doa yang ia ketahui selain: “Ya Tuhanku, kasihinilah aku. Ya Tuhanku, aku sudah terlalu banyak melakukan dosa, maka kasihinilah aku, karena Engkau adalah Penguasa langit dan bumi. Jika engkau menolakku dari pintu Rahmat-Mu, maka kepada siapa aku harus kembali. Jika Engkau tidak menerima taubatku, maka siapa lagi selain-Mu yang akan mengasihiku. Duhai Tuhanku, sungguh pintu-pintu rahmat-Mu terbuka luas dan aku memohon pada-Mu jangan Kau menolakku sia-sia…”

Doanya benar-benar menggetarkan jiwa sampai-sampai membuat orang-orang di dekatnya ikut pula menangis. Tangisannya sungguh membuat terenyuh hati, seakan engkau merasa ruhnya telah lepas terbang menuju langit ketika ia mulai berdoa pada Tuhannya. Ia menangis dan memohon pertolongan hingga kawan pemudanya benar-benar merasakan keprihatinan yang sangat dalam. Ia terus berada dalam kondisi seperti ini selama satu jam. Ia tak berhenti menangis, meratap dan berdoa kepada Allah, sementara kawan pemudanya ikut menangis dibelakangnya. Sebuah pemandangan yang luar biasa…

Seorang pria berusia lebih 40 tahun, bergantung di kain kiswah Ka’bah. Dan yang paling membuat hati tersentuh untuk menangis adalah doa yang diucapkannya: “Duhai Tuhanku, aku selalu memukul dan mengusir istriku jika aku larut dalam mabukku, ampunilah aku ya Allah atas semua yang kulakukan terhadapnya…

Ya Tuhanku, sesungguhnya kasih sayang-Mu meliputi segala sesuatu, dan aku mohon kepada-Mu, Tuhanku agar Engkau meliputiku dengan rahmat-Mu…

Tuhanku, aku berdiri di hadapan-Mu, maka jangan Engkau membiarkanku dengan tangan kosong…

Tuhanku, jika Engkau tidak mengasihiku, maka siapa lagi selain-Mu yang akan mengasihiku…

Ya Tuhanku, sungguh aku bertaubat, maka terimalah taubatku. Katakanlah padaku: ‘Aku datang, Aku datang, wahai hamba-Ku!’ Ya Tuhanku, kumohon jangan palingkan wajh-Mu dariku…

Wahai Tuhanku, lihatlah kepadaku, karena aku telah memenuhi bumi ini dengan airmata yang ada padaku…

Wahai Tuhanku, sungguh aku berdiri di hadapan-Mu, aku kini bertamu di rumah-Mu yang dimuliakan, maka jangan perlakukan aku seperti manusia memperlakukankukarena manusia itu jika aku meminta pada mereka, mereka menolakku bahkan meremehkanku…

Ya Tuhanku, lapangkanlah dadaku, terangilah mata hatiku. Ya Allah, buatlah cahaya-Mu itu meliputiku, buatlah aku benci kepada minuman keras sepanjang hidupku…

Tuhanku, janganlah Engkau marah kepadaku dan janganlah Engkau murka padaku betapa seringnya aku membuat-Mu marah dengan dosa-dosaku yang tak terhitung. Aku durhaka padamu dan Engkau melihat apa yang kuperbuat…”

Disaat seperti itu, pemuda shalih itu memintanya agar mendoakannya pula kepada Allah. Tapi permintaan itu justru membuatnya semakin menangis, ia mengatakan: “Ya Tuhanku, apakah dari orang seperti aku diminta untuk mendoakan orang lain?!!

Ya Tuhanku, aku sungguh telah durhaka pada-Mu selama 25 tahun lamanya. Namun Engkau tak meninggalkanku dan membiarkanku tenggelam dalam dosa…

Tuhanku, aku adalah orang fasik dan berdosa, aku berdiri di pintu-Mu, maka jadikanlah aku termasuk hamba-hamba-Mu yang shalih…

Demikianlah ia terus meratap dan menangis. Engkau tak akan mendengarkan apa-apa selain suara yang diliputi kesedihan dan ratapan.

Muadzin mengumandangkan adzan Ashar. Mereka pun duduk untuk mengerjakan shalat, sementara sang pemabuk yang telah bertaubat itu masih saja bergantung di kain penutup Ka’bah, menangis hingga kawannya benar-benar kasihan padanya, lalu kemudian memapahnya untuk duduk di shaf orang-orang yang shalat agar ia dapat beristirahat dari tangisannya…

Pemuda itu memapahnya dan memelukknya seakan ia adalah ibu atau ayahnya. Ia pun mengerjakan shalat dua rakaat sebelum Ashar yang semuanya diliputi tangisan dengan suara sesenggukan yang menyayat hati dan menggetrakan hati orang-orang di sekelilingnya. Sungguh, doa sang istri di tengah malam telah dikabulkan oleh Allah. Doa sang pemuda shalih itu juga akhirnya berbuah manis…

Begitu pula doa kawan-kawannya yang lain di waktu malam, semuanya telah mencapai tujuan yang ingin mereka capai dari perjalanan mereka itu. Benarlah bahwa doa itu dapat membuat seorang berubah menjadi sosok yang berbeda dalam sekejap saja…

Shalat pun selesai sudah ditunaikan. Mereka kemudian keluar dari Masjidil Haram untuk mencari hotel di dekat Masjid itu dan airmata masih saja mengalir memenuhi wajahnya…

Kebetulan salah seorang dari rombongan itu adalahseorang hafizh al Quran. Dan ia adalah orang yang sangat tawadhu, rendah hati dan murah senyum. Maka ketika ia melihat betapa besarnya perubahan kawan pemabuk mereka itu, ia pun semakin memuliakannya, sampai-sampai ia bersikeras untuk membawakan sendal sang pemabuk untuk dikenakannya di luar pintu Masjidil Haram. Tindakan dari sang Hafizh Al Quran ini menyeruakkan berbagai perasaan luar biasa yang hanya diketahui oleh Allah dalam hati sang pemabuk itu.

Mereka akhirnya menyewa kamar di sebuah hotel yang tidak jauh dari Masjidil Haram. Disana mereka tinggal selama lima hari dan pemabuk yang telah bertaubat itu setiap hari di waktu shalat datang ke Masjidil Haram, bergantung di Multazam, menangis dan membuat orang-orang di dekatnya ikut menangis. Dan di waktu malam, ia bangun untuk shalat dan menangis. Nyaris engkau tidak pernah melihatnya tidur. Siang hari ia menangis di Masjidil Haram, lalu di waktu malam ia bangun untuk shalat dan berdoa pada Allah dengan suara penuh tangisan.

Dan setelah perjalanan itu usai, mereka pun kembali ke kota mereka. Ketika mereka sedang dalam perjalanan pulang, ‘sang pemabuk’ itu meminta agar mereka berhenti sebentar. Mereka pun berhenti sebentar mengikuti permintaannya. ‘Sang pemabuk’ itu kemudian mengeluarkan botol minumannya dari kantong hitam di depan kawan pemudanya dan dua kawan lain yang menyertainya. Ia menuangkan semua isinya dan berkata: “Persaksikanlah hari yang sangat agung dalam hidupku ini, aku tidak akan kembali lagi meminumnya…” Ia menuangkan semua isinya sambil menangisi semua dosa yang telah ia lakukan.

Mata kawan-kawannya pun dipenuhi air mata. Mereka ingin berbicara namun mereka tidak tahu bagaimana mengungkapkannya. Airmata jauh lebih kuat daripada sebuah ucapan. Mereka pun menangis. Mereka lalu melanjutkan perjalanan mereka. Kebisuan meliputi perjalanan itu, lalu suara sesengguk mulai terdengar dan tiba-tiba suara tangispun meliputi mereka…

Sebelum mereka akhirnya tiba di kota mereka, mereka berkata kepadanya: “Sekarang engkau akan masuk ke rumahmu dengan wajah berseri-seri, penuh kasih dan sayang kepada keluargamu…”

Mereka memberinya nasihat untuk memperlakukan anak istrinya dengan baik dan menjaga shalat berjamaahnya di masjid dekat rumahnya. Jika ia terus meniti jalan petunjuk dan taubat itu akan menjadi sebab ia mendapatkan rahmat Allah. “Demi Allah, aku tidak akan pernah mendurhakai Allah untuk selamanya,” ujarnya.

“Insya Allah,” ujar kawan-kawan seperjuangannya dengan airmata yang memenuhi kelopak mata mereka.

Ia akhirnya tiba di rumahnya. Ia masuk menemui istri dan anak-anaknya dan kondisinya telah benar-benar jauh berbeda. Sang istri tidak berusaha menyembunyikan rasa gembiranya atas apa yang ia saksikan. Ia menangis dan memeluk suaminya. Suaminya pun menangis dan mengecup keningnya. Ia kemudian mengecup anak-anaknya satu persatu sambil menangis.

Hari-hari selanjutnya ia penuhi dengan kehadirannya untuk shalat di masjid dekat rumahnya. Perlahan-lahan tanda-tanda kebaikan nampak di wajahnya. Jenggotnya ia pelihara dan nampak memutih. Wajahnya mulai memancarkan tanda-tanda kebahagiaan. Ia seperti baru dilahirkan kembali.

Begitulah hari demi hari berlalu, hingga suatu hari ia meminta kepada imam masjid untuk dapat membantu muadzin mengumandangkan adzan setiap hari. Sang imam menyetujuinya, hingga akhirnya sang muadzin resmi masjid itu meninggal dunia. Ia pun menggantikan kedudukannya. Ia juga mulai menghadiri majelis-majelis ilmu. Lalu ia memutuskan untuk menghafalkan Al Quran hingga akhirnya ia berhasil menyelesaikan hafalannya.Ia kemudian diangkat menjadi iamm Masjid di samping rumahnya, hingga hari ini.

(Sumber: ‘Apakah Ada Yang Mengambil Pelajaran’, Chicken Soup for Mulim, Penerbit Sukses Publishing via gizanherbal.wordpress.com)

FOKUS PADA TUJUAN



Dikisahkan, ada seekor ulat kecil sejak lahir menetap di daerah yang tidak cukup air, sehingga sepanjang hidupnya, dia selalu kekurangan makanan. Di dalam hati kecilnya ada keinginan untuk pindah dari rumah lamanya demi mencari kehidupan dan lingkungan yang baru.

Tapi dari hari ke hari dia tidak juga memiliki keberanian untuk melaksanakan niatnya. Hingga suatu hari, karena kondisi alam yang semakin tidak bersahabat, si ulat terpaksa membulatkan tekat memberanikan diri keluar dari rumahnya, mulai merayap ke depan tanpa berpaling lagi ke belakang. Setelah berjalan agak jauh, dia mulai merasa
bimbang,katanya dalam hati "Jika aku sekarang berbalik kembali ke rumah lama rasanya masih keburu, mumpung aku belum berjalan terlalu jauh. Karena kalau aku berjalan lebih jauh lagi, jangan-jangan jalan pulang pun takkan kutemukan lagi, mungkin aku akhirnya aku tersesat dan... entah bagaimana nasibku nanti!

Ketika si ulat sedang maju mundur penuh kebimbangan dan pertimbangan, tiba-tiba ada sebuah suara menyapa di dekatnya "Halo ulat kecil! Apa kabar? Aku adalah kepik. Senang sekali melihatmu keluar dari rumah lamamu. Aku tahu, engkau tentu bosan kekurangan makan karena musim dan cuara yang tidak baik terus menerus. Kepergianmu tentu untuk mencari kehidupan yang lebih baik, kan?".

Si ulat pun bertanya kepada si kepik yang sok tau, "Benar kepik. Aku memutuskan pergi dari
sarangku untuk kehidupan yang lebih baik. Apakah engkau tau, apa yang ada di depan sana?" ;
"Oh...Akutahu, jalan ke depan yang akan kau lalui, walaupun tidak terlalu jauh tetapi terjal dan berliku, dan lebih jauh di sana ada sebuah goa yang gelap yang harus kau lalui, tetapi setelah kamu mampu melewati kegelapan, aku beritahu, pintu goa sebelah sana terbentang sebuah tempat yang terang, indah dan sangat subur. Kamu pasti menyukainya. Di sana kau pasti bisa hidup dengan baik seperti yang kamu inginkan". Si kepik dengan bersemangat memberi dorongan kepada ulat yang tampak ragu dan ketakutan.
"Kepik, apakah tidak ada jalan pintas untuk sampai ke sana?" Tanya ulat. "Tidak sobat. Jika kamu ingin hidup lebih baik dari hari ini, kamu harus melewati semua tantangan itu. Nasehatku, tetaplah berjalan langkah demilangkah, fokuskan pada tujuanmu dan tetaplah berjalan.Niscaya kamu akan tiba di sana dengan selamat. Selamat jalan dan selamat berjuang sobat!" sambil berteriak penuh semangat, si kepik pun meninggalkan ulat.

Pembaca yang budiman,

Memang benar.... kemenangan , kesuksesan adalah milik mereka yang secara sadar, tau apa yang menjadi keinginannya sekaligus siap menghadapi rintangan apapun yang menghadang serta mau memperjuangkannya habis habisan melalui cara2 yang benar sampai mencapai tujuan akhir yaitu kesuksesan. Pengertian sukses secara sederhana demikian, telah di praktekan oleh manusia sukses berabad abad lampau sampai saat ini sesuai dengan bidangnya masing2. Maka ...untuk meraih kesuksesan yang maksimal, kita tidak memerlukan teori teori kosong yang rumit. Cukup tau akan nilai yang akan di capai dan take action! Ambil tindakan!

Teroris Taman Kanak-kanak dan Paranoidnya Amerika

Seorang gadis 5 tahun diskors dari Taman Kanak-kanak TK di Pennsylvania, setelah gadis itu mengatakan kepada temannya ia akan menembak dirinya. Padahal senjata yang digunakan gadis itu adalah pistol mainan berwarna pink berisi gelembung sabun.

Amerika Paranoid
Pengurus TK yang berada di distrik Mounth Carmel lantas menanyai gadis itu tanpa didampingi orang tuanya. Lucunya gadis itu dianggap sebagai "ancaman teroris", kemudian pihak sekolah menskor gadis itu selama 10 hari tidak diperbolehkan bersekolah.
Atas tindakan pihak sekolah yang dianggap berlebihan tersebut, keluarga gadis itu menyewa pengacara Robin Ficker untuk mencabut skors yang dijatuhkan.

Kejadian ini berlangsung pada 10 Januari lalu, saat anak-anak TK itu sedang menunggu kedatangna bus sekolah, terang Ficker yang dilansir situs berita PennLive.com.

Gadis yang tidak disebutkan namanya itu mengatakan kepada temannya "Aku akan menembakmu, dan aku akan menembak diriku sendiri,"
ungkap pengacara Ficker.

Pengurus TK mendengar perkataan gadis tersebut kemudian "menginterogasinya" selama 30 menit pada hari sekolah berikutnya, kata Ficker. Setelah ditanyai, gadis itu kemudian diskors selama 10 hari, dan dicap sebagai ancaman dan harus dibawa ke seorang ahli jiwa atau psikolog.

"Gadis kecil telah menteror, paling tidak di Pennsylvania," tambah Ficker.

Hukuman itu akhirnya dikurangi menjadi dua hari, ujar pengacara itu. Dia juga berpendapat bahwa catatan mengenai gadis itu harus dihapus, dan pihak sekolah harus meminta maaf.

Ficker mengatakan dia disewa ibu gadis itu karena Ficker pernah menangani kasus serupa di Maryland. Sebelumnya Ficker pernah membela seorang anak laki-laki usia 6 tahun yang juga diskors oleh sekolah dasar karena bocah itu pura-pura menembak siswa lain dengan melipat jari-jarinya mirip pistol sambil berkata "dor".

Pihak sekolah menanggapi hal ini sebagai "insiden serius" dan mengatakan bocah itu "mengancam akan menembak" siswa lainnya.

Paranoidnya warga Amerika tak bisa dilepaskan dari beberapa peristiwa penembakan terakhir seperti yang terjadi di Sekolah Dasar Sandy Hook di Newtown, Connecticut. Penembakan itu menewaskan 26 jiwa termasuk 20 anak-anak. Insiden ini menimbulkan perdebatan sengit atas undang-undang pengendalian senjata di negeri Barrack Obama tersebut.(muslimdaily)

Rabu, 30 Januari 2013

FOKUS PADA TUJUAN



Dikisahkan, ada seekor ulat kecil sejak lahir menetap di daerah yang tidak cukup air, sehingga sepanjang hidupnya, dia selalu kekurangan makanan. Di dalam hati kecilnya ada keinginan untuk pindah dari rumah lamanya demi mencari kehidupan dan lingkungan yang baru.

Tapi dari hari ke hari dia tidak juga memiliki keberanian untuk melaksanakan niatnya. Hingga suatu hari, karena kondisi alam yang semakin tidak bersahabat, si ulat terpaksa membulatkan tekat memberanikan diri keluar dari rumahnya, mulai merayap ke depan tanpa berpaling lagi ke belakang. Setelah berjalan agak jauh, dia mulai merasa
bimbang,katanya dalam hati "Jika aku sekarang berbalik kembali ke rumah lama rasanya masih keburu, mumpung aku belum berjalan terlalu jauh. Karena kalau aku berjalan lebih jauh lagi, jangan-jangan jalan pulang pun takkan kutemukan lagi, mungkin aku akhirnya aku tersesat dan... entah bagaimana nasibku nanti!

Ketika si ulat sedang maju mundur penuh kebimbangan dan pertimbangan, tiba-tiba ada sebuah suara menyapa di dekatnya "Halo ulat kecil! Apa kabar? Aku adalah kepik. Senang sekali melihatmu keluar dari rumah lamamu. Aku tahu, engkau tentu bosan kekurangan makan karena musim dan cuara yang tidak baik terus menerus. Kepergianmu tentu untuk mencari kehidupan yang lebih baik, kan?".

Si ulat pun bertanya kepada si kepik yang sok tau, "Benar kepik. Aku memutuskan pergi dari
sarangku untuk kehidupan yang lebih baik. Apakah engkau tau, apa yang ada di depan sana?" ;
"Oh...Akutahu, jalan ke depan yang akan kau lalui, walaupun tidak terlalu jauh tetapi terjal dan berliku, dan lebih jauh di sana ada sebuah goa yang gelap yang harus kau lalui, tetapi setelah kamu mampu melewati kegelapan, aku beritahu, pintu goa sebelah sana terbentang sebuah tempat yang terang, indah dan sangat subur. Kamu pasti menyukainya. Di sana kau pasti bisa hidup dengan baik seperti yang kamu inginkan". Si kepik dengan bersemangat memberi dorongan kepada ulat yang tampak ragu dan ketakutan.
"Kepik, apakah tidak ada jalan pintas untuk sampai ke sana?" Tanya ulat. "Tidak sobat. Jika kamu ingin hidup lebih baik dari hari ini, kamu harus melewati semua tantangan itu. Nasehatku, tetaplah berjalan langkah demilangkah, fokuskan pada tujuanmu dan tetaplah berjalan.Niscaya kamu akan tiba di sana dengan selamat. Selamat jalan dan selamat berjuang sobat!" sambil berteriak penuh semangat, si kepik pun meninggalkan ulat.

Pembaca yang budiman,

Memang benar.... kemenangan , kesuksesan adalah milik mereka yang secara sadar, tau apa yang menjadi keinginannya sekaligus siap menghadapi rintangan apapun yang menghadang serta mau memperjuangkannya habis habisan melalui cara2 yang benar sampai mencapai tujuan akhir yaitu kesuksesan. Pengertian sukses secara sederhana demikian, telah di praktekan oleh manusia sukses berabad abad lampau sampai saat ini sesuai dengan bidangnya masing2. Maka ...untuk meraih kesuksesan yang maksimal, kita tidak memerlukan teori teori kosong yang rumit. Cukup tau akan nilai yang akan di capai dan take action! Ambil tindakan!

Dengan Jilbabnya Ia pun Mampu Berdakwah, 7 Profesor Barat Masuk Islam Karenanya



Kisah yang satu ini merupakan salah satu contoh dari sekian banyak potret kehidupan  seorang wanita muslimah yang begitu bangga dan merasa terhormat dengan agama yang selama ini ia telah hadir mewarnai perjalanan hidupnya .  Seorang muslimah yang di hatinya terdengar keras detak syiar  agama Allah .

Itualah hati yang mampu mengenal Allah dan Rasul Nya sehingga keraguan tak pernah lagi dijumpai di dalamnya. Dialah sosok seorang  wanita muslimah yang hatinya selalu  selalu memikul tanggung jawab da’wah. Namun sayang figur semacam ini ternyata langka untuk kita temukan. Ya memang sangat langka sekali.

Ummu Abdul Aziz, begitulah wanita ini biasa disapa dalam kesehariann.  Suaminya seorang dokter yang tinggal di kota Riyadh, Saudi Arabia.
Pada satu kesempatan, Ummu Abdul Aziz harus menyertai suaminya untuk menghadiri salah satu konferensi medis yang diselenggarakan di salah satu negara Eropa. Dengan langkah pasti ia iringi keberangkatan sang suami. Ya, ia sadar sekali bahwa Tuhan yang selama ini ia sembah di negaranya tak lain adalah Tuhan yang akan ia jumpai di negera eropa tersebut.  Tuhan yang satu, Allah.  Demikian pula halnya kaum Pria yang ia jumpai nya di negara asalnya, Arab Saudi.  Oleh karena itu , setibanya di negara tujuan, kondisinya tidak berubah sedikitpun.

Komitmennya untuk senantiasa melaksanakan segala perintah Tuhannya  ia selalu pegang dengan baik. Hal ini nampak terlihat jelas dari cara ia berpakaian.  Potongan kain yang dikenakannya  menutupi seluruh anggota tubuhnya.. Ya Ummu Abdul Azis  mengenakan pakaiannya secara lengkap sehingga tidak tak sedikitpun anggota tubuhnya yang dapat terpandang mata, meskipun ia  berada  di kawasan Eropa yang identik dengan  mode-mode pakaian masa kini . Oleh karenanya wajar apabila masyarakat Eropa yang menjumpainya merasa heran dengan pemandangan yang sangat asing seperti yang ia tampakkan.  Ia pun mulai menjadi pusat perhatian, seakan-akan bertanya ‘” Makhluk apakah yang ada di  balik kain hitam ini?” Benar-benar pemandangan yang sungguh aneh bagi mereka.

Pada suatu hari, beberapa wanita Eropa berkumpul  mendatanginya .Rata-rata mereka adalah para
profesor yang bisa dibilang sudah cukup berumur.  Dialogpun akhirnya berlangsung di antara mereka (kebetulan ummu Abdul Aziz mampu berbahasa Inggris). Dengan begitu beraninya salah seorang dari mereka mengajukan sebuah pertanyaan , “ Kamu pasti berpenampialan seperti ini hanya untuk menyembunyikan cacat yang ada di badanmu bukan ? Atau mungkin sekedar menutupi wajahmu  yang nampak tidak cantik ?? Ya kiranya anggapan seperti itulah yang tertanam di benak mereka selama ini terhadapnya.  Ummu Aziz langsung membawa mereka ke salah satu sudut ruangan , lalu membuka cadar yang selama ini menutupinya wajahnya.  Ternyata ia nampak sebagaimana wanita normal pada umumnya , tanpa ada cacat sedikitpun sebagaimana dugaan mereka.  Bahkan mungkin parasnya lebih cantik dari wanita biasanya, insya Allah. Kesempatan ini tentu tidak ia biarkan berlalu begitu saja tanpa menyampaikan sesuatu kebenaran.

Setelah memperlihatkan wajahnya , Ummu Abdul Azis langsung mulai masuk ke pembicaraan inti. Ia jelaskan kepada mereka bagaimana Islam memposisikan wanita . Ia paparkan sejauh mana penghormatan dan aparesiasi agama Allah ini terhadap kaum Hawa selain ia berikan gamabaran tentang ajaran agama Islam secara umum. Tahukah apa yang terjadi setelah itu ? Ya setelah tiga jam berlalu, sebanyak tujuh dari sepuluh Professor wanita tadi langsung mengikrarkan keislaman mereka! Tak lain karena Ummu Abdul Aziz atas izin Allah! Bayangkan tujuh orang Professor masuk Islam hanya dalam kurun waktu tiga jam setelah melakukan dialog.

Sebagai seorang muslimah Ummu abdul Aziz tidak merasa kecil sehingga menjadi asing dengan ajaran agamanya Kehadirannya di negara pengusung faham liberalisme yang jauh dari tata nilai sosial tersebut . Ia tetap berpakaian muslimah sejati dan  tidak mempengaruhinya untuk berganti pakaian super ketat dengan hiasan renda di sana-sini  seperti perhiasan kejahiliyahan layaknya barang murahan.

Tujuh orang professor wanita menyatakan keislaman mereka . Allah pun meninggikan derajat mereka dengan agama ini. Agama yang selama ini menjadi satu kebanggaan tersendiri bagi sosok seperti Ummu Abdul Aziz.  Figur dari seorang muslimah yang berusaha untuk mengajak umat ini kepada jalan Allah. Ia fungsikan dirinya sebagai media turunnya hidayah bagi siapa yang Allah kehendaki. Dengan cara seperti ini ia mampu merubah pandangan minor mereka terhadap agama yang Allah ridhai ini.

La ilaha ilallah….semoga Allah senantiasa memberikan taufikNya kepada dirimu, Ummu Abdul Aziz. Allah jaga dirimu sehingga benar-benar bermanfaat bagi agama dan ummat ini. ..Amiin.(eramuslim)

TUJUH ALASAN UNTUK SELALU TERSENYUM ...


Bismillahir-Rahmaanir-Rahim ... Menebar senyum pada orang di sekeliling Anda jangan dianggap remeh. Meskipun sederhana namun memberi manfaat kesehatan luar biasa. Bagaimana pun suasana hati Anda, tersenyum bisa memberikan rasa bahagia luar biasa.

Jika Anda ragu akan manfaat senyuman untuk kesehatan, ada baiknya Anda menyimak tujuh alasan penting mengapa seseorang harus tersenyum. Berikut alasannya seperti dikutip laman Shine:



1. Tersenyum menebarkan rona bahagia ...

Mencoba melemparkan senyum pada orang lain bukanlah sesuatu yang sulit untuk dilakukan. Meskipun terkesan sepele namun memiliki banyak manfaat. Ketika Anda tersenyum pada orang lain dan mereka membalas, mencerminkan bahwa tersenyum bisa menjadi trik tubuh dan membuat Anda bahagia.

2. Tersenyum bisa mengusir stres ...

Saat stres, otot-otot rahang terasa kaku. Otot-otot rahang menempel pada otot leher yang ketika diperketat dapat menyebabkan sakit kepala. Tapi dengan tersenyum stres bisa berkurang karena mampu membantu meminimalkan garis kerutan
di dahi. Untuk itu, jangan ragu untuk tersenyum setiap hari.

3. Tersenyum meningkatkan sistem kekebalan tubuh ...

Ketika Anda tersenyum, tubuh Anda secara alami merasa rileks. Ketika Anda rileks, sistem kekebalan tubuh Anda dapat berfungsi secara optimal, membantu melawan pilek dan flu.

4. Tersenyum menurunkan tekanan darah ...

Tersenyum bisa menghilangkan ketegangan pikiran dan membuat otot-otot wajah rileks. Anda pun dapat menurunkan tekanan darah. Duduk dan menikmati pemandangan, hewan peliharaan atau bermain bersama anjing kesayangan atau melakukan sesuatu yang santai, tersenyumlah selama 5 menit dan Anda akan melihat perbedaan.

5. Tersenyum adalah obat alami penyembuh sakit ..

Tersenyum membantu tubuh melepaskan endorfin alami dan serotonin yang bekerja sama untuk membantu kita merasa lebih baik dan meminimalkan rasa sakit.

6. Tersenyum membuat Anda awet muda! ...

Tersenyum membantu melunakkan garis dan kerutan di dahi. Lupakan facelift dan metode kecantikan mahal lainnya. Cukup dengan sering melempar senyum sebagai obat mujarab mempertahankan keremajaan.

7. Tersenyum membuat Anda Tampil peraya diri & sukses ...

Orang yang tampak percaya diri lebih mungkin untuk dipromosikan naik jabatan dalam bisnis. Jadi menempatkan senyum di tempat kerja, bahkan dalam pertemuan proyek yang mungkin membuat Anda stres, dan lihat bagaimana orang lain merespon Anda.

Tersenyum bisa menularkan kebahagiaan, untuk itu jangan ragu untuk tersenyum, sudahkah anda senyum hari ini ?

DAFTAR ALIRAN SESAT di INDONESIA ALIRAN – ALIRAN SESAT DI INDONESIA



Disampaikan oleh Muh. Amin Djamaludin (Ketua LPPI/Lembaga Pengkajian dan PenelitianIslam) sebagai Saksi Ahli
Atas nama Majelis Ulama Indonesia
pada sidang di Mahkamah Konstitusi RI Tanggal 3 Maret 2010

Bismillahirrahmanirrahim
Assalamu’alaikum Wr.Wb.

• PENDAHULUAN
Tidak Akan Tinggal Diam Kalau Mengetahui Ajaran Islam Dirusak Orang.
Pada tahun 1972-1973 yang lalu, Pemerintah RI mengajukan Rancangan Undang-Undang Perkawinan (RUUP) Nasional. Rancangan Undang-Undang Perkawinan Nasional tersebut sangat bertentangan dengan ajaran Islam (Hukum Perkawinan menurut ajaran Islam). Seluruh Ormas Islam Tingkat Pusat, Majelis Ta’lim, Pengurus Masjid sudah mengirimkan Surat Penolakan terhadap Rancangan Undang–Undang Perkawinan
tersebut, tetapi Pemerintah menutup hati dan teling, yaitu tidak mau mendengarkan penolakan serta protes
dari seluruh umat Islam terhadap Rancangan Undang-Undang tersebut.

Akhirnya, pada tanggal 30 September 1973, sewaktu Pemerintah memberikan jawaban atas Rancangan Undang-Undang Perkawinan yang dibacakan oleh Menteri Agama Prof. Mukti Ali di Gedung DPR RI, saksi dan teman-teman dari seluruh unsur pemuda Islam Jakarta berhasil membubarkan DPR RI yang sedang melaksanakan sidang pleno. Ketua DPR pada waktu itu, K.H. Idham Khalid terbirit-birit lari menyelamatkan diri, begitu juga dengan seluruh anggota DPR lari menyelamatkan diri juga, akhirnya kursi DPR RI yang kosong karena ditinggal lari itu diisi oleh para demonstran. (lihat Buku 30 tahun Indonesia Merdeka, 1 Desember 1973, hal. 263-264, copy foto saksi yang sedang mengangkat tulisan kalimat ALLAHU AKBAR pada spanduk di depan ruang sidang DPR RI).
CONTOH-CONTOH ALIRAN SESAT DI INDONESIA

I. Inkar Sunnah
Pada tahun 1980-an yang lalu, muncul di wilayah Jakarta dan sekitarnya sebuah pengajian yang menamakan dirinya golongan Qur`aniyah, yaitu golongan yang hanya percaya kepada Al-Qur`an saja sebagai dasar hukum dalam Islam dan menolak hadits (semua hadits) sebagai sumber hukum Islam kedua. Mereka menyikapi hadits Nabi SAW sebagai ajaran sesat dan menyesatkan.

Di antara tokoh-tokohnya adalah:
1. H. Sanwani
2. H. Abd. Rahman
3. Marinus Taka
4. Teguh Esha
Adapun pokok-pokok ajaran sesatnya adalah:
a. Menolak semua hadits Nabi SAW;
b. Imam Al-Bukhari (ahli hadits) itu adalah seorang komunis Rusia yang pura-pura masuk Islam untuk membuat hadits yang sebanyak-banyaknya untuk menyesatkan umat Islam.
c. Tidak mengakui dua kalimat syahadat. Dan syahadat mereka adalah:
اشْهَدُوْا بِأَنَّا مُسْلِمُوْنَ
“Isyhaduu bi annaa muslimuun.”
“Saksikanlah oleh kalian bahwa kami adalah orang-orang muslim.” (QS. Ali Imran [03]: 64).
d. Shalat serta rakaat shalat mereka bermacam-macam. Ada yang dua rakaat saja (semuanya) dan ada yang shalatnya hanya dzikir (eling) saja, dan tidak menutup aurat atau memakai celana pendek (kolor) saja. Hal itu dibolehkan karena menutup aurat di dalam shalat tidak ada perintahnya dalam Al-Qur`an.
e. Puasa Ramadhan diwajibkan bagi siapa saja yang melihat hilal bulan Ramadhan (yang tidak melihat hilal bulan Ramadhan tidak wajib puasa). Mereka mengatakan bahwa hal ini sesuai dengan ayat yang berbunyi:
فَمَنْ شَهِدَ مِنْكُمُ الشَّهْرَ فَالْيَصُمْهُ
Faman syahida minkumusy syahra fal yashumhu.
“Barangsiapa yang menyaksikan bulan Ramadhan, maka berpuasalah.” (QS. Al-Baqarah [02]: 185).
Sehingga mereka semuanya tidak ada seorang pun yang menunaikan ibadah puasa di bulan Ramadhan dengan alasan tidak ada seorang pun di antara mereka yang melihat bulan (hilal bulan Ramadhan).
f. Kalau ada seseorang yang meninggal dunia tidak perlu dimandikan, dikafankan dan dishalatkan karena tidak ada perintahnya dalam Al-Qur`an. Mereka mengatakan: “Allah itu tidak akan salah memasukkan manusia ke dalam surga ataupun ke neraka.”
Kalau orang kafir (mereka mengkafirkan orang yang berada di luar kelompok mereka), meskipun dimandikan, dikafankan, dishalatkan, dan dikuburkan, Allah tidak akan salah akan memasukannya ke neraka. Akan tetapi, apabila dia itu orang beriman, tidak dimandikan, tidak dikafankan, tidak dishalatkan, lalu dibuang ke laut dan dimakan ikan, maka Allah tidak akan salah memasukannya ke dalam surga.

Masyarakat pun merasa resah setelah mengetahui ajaran mereka itu. Awalnya saya dan teman saya datang ke Kejaksaan Agung meminta ajaran sesat tersebut agar dilarang di seluruh Indonesia. Akan tetapi jawaban dari Ketua PAKEM Kejaksaan Agung saat itu (tahun 1983), mengatakan bahwa pemerintah tidak bisa melarang suatu aliran atau ajaran selama belum meresahkan masyarakat dan belum ada bukti atas keresahan tersebut.
Akhirnya kami secara beramai-ramai menangkap tokoh aliran sesat Inkar Sunnah H. Sanwani, dan kami membawanya ke kantor Koramil Setiabudi. Selama proses penangkapan itu kami tidak menyakitinya, hanya dipikul saja secara beramai-ramai.

Pada saat itu juga berita penangkapan ini dimuat oleh koran-koran Ibu Kota, dan laporan/berita koran-koran tersebut kami kliping untuk dijadikan sebagai bukti keresahan masyarakat. Kemudian kami bawakan kliping koran tersebut ke kantor Kejaksaan Agung RI. Akhirnya aliran sesat Inkar Sunnah tersebut dilarang di seluruh Indonesia sampai saat ini.
Setelah kami teliti, ternyata dalang di belakang penyebaran faham sesat Inkar Sunnah ini adalah Marinus Taka (seorang WNI Indo-Jerman) yang tinggal di Depok Belanda/Depok Lama). Dia mengaku bahwa dirinya bisa membaca Al-Qur`an tanpa belajar terlebih dahulu. (copy koran terlampir)
Kami menangkapnya sewaktu dia menyampaikan ceramah di sebuah pengajian di Tanjung Priok. Pada saat penangkapan itu, Marinus Taka menangis tersedu-sedu. Entah kenapa dia menangis, padahal sewaktu terjadi penangkapan, kami tidak menyakitinya.
Foto Marinus Taka
II. Teguh Esha

Teguh Esha pernah menulis di majalah Panji Masyarakat sebuah cerbung (cerita bersambung) yang berjudul: Ali Topan Anak Jalanan. Kemudian menulis cerbung lagi dengan judul: Ali Topan Santri Jalanan.
Tetapi akhirnya Teguh Esha masuk Inkar Sunnah serta mengangkat dirinya menjadi “rasul”. Terbit minggu pertama Desember 1986, dia menulis judul: Imam Ali Topan, mengangkat diri utusan Allah. Sedangkan majalah Tempo 6 desember 1986 menurunkan judul: Ali Topan Nabi Jalanan.
Pada suatu waktu mobilnya mogok di Bandung, sambil menunggu mobilnya selesai diperbaiki, ternyata tibalah waktu shalat Zhuhur, maka dia pun segera shalat Zhuhur dan shalat Zhuhurnya persis di pinggir jalan tersebut. Dia tidak mengikuti contoh shalat Rasulullah SAW, akan tetapi dia mengikuti tasbihnya burung-burung yang mengepak-ngepakkan sayapnya (seperti burung dara). Karena tata cara shalatnya mengikuti kepakan sayap burung dan dilihat warga Bandung, akhirnya gegerlah warga Bandung melihat kejadian ini.
Teguh Esha mengatakan, “Al-Qur`an adalah petunjuk yang haq, sedangkan hadits-hadits Buchari Muslim dan lain sebagainya adalah dusta-dusta yang menyesatkan manusia. Insya Allah, akan saya serukan kepada manusia bahwa apa yang disebut sebagai hadits-hadits, adalah dusta-dusta yang menyesatkan manusia dari jalan lurus,” seperti yang dilansir oleh Majalah Zaman, Jakarta.
Harian Umum Pelita 25 Mei 1984, memuat head line berita tentang ucapan Teguh Esha ini dengan judul: “Kasus Teguh Esha.” Adapun pimpinan redaksi Majalah Zaman Jakarta yang memuat pernyataan Teguh Esha tersebut menerima peringatan keras dari Departemen Penerangan saat itu lewat surat bernomor: 479/Ditjen PPG/K/84 tanggal 30 Juli 1984. (copy terlampir)
III. HMA Bijak Bestari
HMA adalah singkatan:
H = Huwa
M = Mukjizat
A = A’la
Huwa Mu’jizatul A’la Bijak Bestari atau Tuhan Tertinggi di atas Allahu Akbar. Allahu Akbar setingkat di bawah HMA Bijak Bestari. Dia mengaku mengetahui semua alam ghaib, mengaku bisa memerintahkan seluruh malaikat untuk mengamankan Sidang Istimewa MPR RI, Agustus 2001. Dia mengaku telah memerintahkan 1.700 malaikat untuk mengamankan kota Jakarta. Dia mengaku bisa memerintahkan para malaikat kapan saja dia mau dan dia juga mengaku sebagai juru selamat dunia.
Sewaktu diwawancara oleh wartawan Panji Masyarakat 11 Juli 2001, HMA Bijak Bestari menjawab :
(Panji Masyarakat/PM) bertanya: “HMA itu sendiri Tuhan?”
HMA Bijak Bestari menjawab: “Huwa itu artinya dia. Tuhan tertinggi. Tuhan tertinggi itu HMA. Allahu Akbar masih di bawahnya, bismillahirrahmanirrahim, Al-Fatihah masih di bawahnya. Untuk turunnya Al-Qur`an harus minta izin HMA. Lihat ayat Kursi, biiznihi dengan izinnya HMA. Ilmihi (ilmunya Dia), kemudian akhir surah Yasin, biyadihi (Maha Suci Allah di tangannya ada sesuatu).”

(Panji Masyarakat/PM) bertanya: “Jadi, HMA itu Allah?”
HMA Bijak Bestari menjawab: “Allah, Allah tertinggi. Jadi, Allah itu zat yang menyeluruh. Pada Allah itu ada jabatan-jabatan. Ada Allahu Akbar, ada Ar-Rahman, ada Ayat Kursi-Nya. Ada fungsi-fungsinya. Apa fungsi Ayat Kursi, apa fungsi Allahu Akbar. Di antara fungsi-fungsi itu, yang tertinggi adalah HMA.” (hal. 31).
Catatan: Coba bayangkan, manusia yang tingkah lakunya seperti ini dibiarkan saja berkeliaran.
IV. Jam’iyyatul Islamiyah
Organisasi ini sudah berkembang di kota-kota besar seperti Jakarta, Jawa Barat, Sumatra Barat, Nusa Tenggara Barat, Riau, Lampung, Jambi dan lain-lainnya. Ulama panutannya adalah K.H. Abdul Karim Djamak (alm). K.H. Abdul Karim Djamak bukan seorang ulama, tetapi seorang guru silat yang banyak muridnya.

Pokok-pokok Ajarannya :
1. Pergi hajinya ke gunung Kerinci. (Harian Terbit, Rabu 12 Juli 1995, copy terlampir).
Di dalam bukunya yang berjudul: “Mengenal diri dan Mengenal Tuhan” yang diterbitkan oleh Jam’iyyatul Islamiyah, antara lain mengatakan:
a. Antara Muhammad bin Abdullah dengan Muhammad Rasulullah berbeda.
b. Muhammad Nabiyyil Ummiy, Muhammad yang bodoh yang tidak bisa membaca dan menulis, ada anak laki-laki dan ada anak perempuan, telah wafat di Madinah pada usia 63 tahun 10 hari.
2. Tidak dapat mengikuti Rasul kalau tidak di Baitullah, sebab Rasul tidak mati, dia abadi. Jadi mengikuti Rasul itu amat penting. (hal. 26).
3. Maka Tuhan berfirman di dalam surah Thoha ayat 5 yang berbunyi:
اَلرَّحْمَنُ عَلَى الْعَرْشِ اسْتَوَى.
Ar-Rahmanu ‘alal ‘arsyis tawa.
Artinya : “Allah dan Rasul bersemayam di Arasy.” (hal. 32).
4. Empat fasal dijadikan Allah dari Muhammad:
- Arasy (sekarang disebut Baitullah), disebabkan oleh 13 pembinaannya.
13 Pembinaan itu adalah: (1) Arasy; (2) Baitul Makmur; (3) Baitur Rahman; (4) Baitur Rahiem; (5) Baitul Atiq (Rumah Lama/Kuno); (6) Batu besar tempat keluar onta pada zaman Nabi Luth; (7) Terbit air dari tiga tungku, semasa kiamat Nuh; (8) Kayu tempat Musa munajat kepada Allah; (9) Di dalam Taurat disebut Jantung Alam; (10) Di dalam Zabur disebut Pusat Dunia; (11) Di dalam Injil disebut Sumbu Alam; 12. Di dalam Al- Qur`an disebut Baitullah; (13) Khdza ‘Indallah (Istana Allah), inilah pembinaan terakhir. (hal. 7).
5. Muhammad Abdi Rasulullah (Muhammad pesuruh Allah yang dirasulkan) itu tidak wafat. Dia tidak ada anak laki-laki dan tidak ada anak perempuan, seperti firman Tuhan dalam surah Al-Ahzab [33]: 40. (Mengenal diri dan mengenal Tuhan, penerbit: Jam’iyyatul Islamiyah, hal. 27).

CATATAN:
Organisasi Jam’iyyatul Islamiyyah ini sudah berkali-kali datang memenuhi panggilan MUI Pusat untuk dimintai keterangan tentang faham mereka. Awalnya mereka tidak mengakui kesesatannya, tetapi setelah saya (M. Amin Djamaluddin) menujukkan bukti kesesatan mereka di dalam buku mereka, akhirnya mereka mengakui kesesatannya, dengan mengatakan bahwa kami alumni sekolah dari Barat (Amerika dan Eropa) dan tidak fahan agama, maka kami meminta kepada MUI Pusat untuk membimbing kami kepada ajaran Islam yang lurus (benar) dan kami BERJANJI RUJU’ ILAL HAQ (mau kembali kepada kebenaran). Akhirnya MUI Pusat membimbing mereka kepada jalan kebenaran tersebut dan mereka berjanji akan merubah pokok-pokok ajarannya yang menyimpang tersebut. Alhamdulillah.
V. Lia Aminuddin (LIA EDEN)

Beberapa poin tentang ajaran Sesat Lia Eden:
a. Awalnya Lia Aminuddin mengaku mendapatkan wahyu dari tuhan dalam bahasa Indonesia.
b. Dia membuat agama baru yaitu agama Salamullah.
c. Dia mengaku dirinya Imam Mahdi dan Putranya Abdurrahman diangkatnya menjadi nabi Isa tetapi putranya tersebut menolaknya mentah-mentah serta menolak seluruh ajaran ibunya.
d. Setelah itu dia mengaku dirinya adalah Jibril.
e. Dia mengaku mendapat wahyu dalam bahasa Indonesia dan setiap wahyu itu turun ditulis oleh seorang penulis wahyu yang senantiasa siap di depan komputer rumahnya di Bungur. Begitu selesai ditulis, di print-out lah wahyu-wahyu itu dan dikirimkan kepada seluruh organisasi Islam dan Pondok Pesantren di seluruh Indonesia.
f. Berganti nama menjadi Lia Eden yang bersuamikan Malaikat Jibril yang tinggal di Surga Eden dan senantiasa berhubungan suami istri (seperti manusia) dengan Malaikat Jibril di rumahnya di Bungur Jakarta.
g. Untuk mengetahui suci atau kotornya tamu yang datang di Surga Eden (rumah Lia Aminuddin), maka anjing yang suka sekamar dengannya yang akan menentukannya. Yaitu: Apabila si anjing diam, berarti tamu tersebut adalah orang suci dan apabila si anjing menggonggongnya, maka tamu tersebut adalah orang kotor. Pada saat rumah Lia Aminuddin digerebek oleh polisi karena diprotes oleh masyarakat atas kegiatannya yang menyesatkan tersebut, maka anjingnya tersebut tersebut termasuk yang diangkut dan dibawa ke POLDA METRO JAYA. (copy koran-koran terlampir).
h. eLia Edan divonis 2 tahun penjara dan selesai menjalani masa tahanan 2 tahun dan dia bebas tetapi karena mengulangi lagi perbuataannya akhirnya ditangkap lagi dan diadili dan dihukum lagi 2,5 penjara. Sampai saat ini dia masih menjalani hukuman penjara.-
MUHAMMAD ABDURRAHMAN
Muhammad Abdurrahman (alumni UIN Syarif Hidayatullah Ciputat) dijadikan sebagai nabi (reinkarnasi dari Nabi Muhammad SAW) dan istrinya yang bernama Sudiati dianggap sebagai reinkarnasi dari Siti Khadijah, istri Nabi Muhammad SAW oleh Lia Eden.
Muhammad Abdurrahman yang diklaim sebagai nabi ini telah divonis 3 tahun penjara oleh Pengadilan Negeri Jakarta Pusat dengan dakwaan telah melakukan penodaan terhadap agama Islam, dengan PNPS No. 1 Tahun 1965 tersebut.
VI. “Rasul” Ahmad Moshaddeq
Nama aslinya adalah Abdul Salam. Dia mengaku dirinya sebagai rasul dan mengganti namanya menjadi: AHMAD MOSHADDEQ. Dia juga mengaku dirinya sebagai AL-MASIH AL-MAW’UD (Al-Masih yang dijanjikan). Mushaddeq membuat syahadat baru untuk para pengikutnya, yaitu:
أَشْهَدُ أَنْ لَا إِلَهَ إِلَّا اللهُ وَأَشْهَدُ أَنَّ الْمَسِيْحَ الْمَوْعُوْدَ رَسُوْلُ اللهِ
“Aku bersaksi bahwa tiada Tuhan yang disembah melainkan Allah dan aku bersaksi bahwa Al-Masih Al-Maw’ud adalah utusan Allah.”

Dia mengaku menerima wahyu dari Allah di Gunung Bunder, Bogor, Jawa Barat.

Pokok-pokok Ajarannya:
• Ahmad Moshaddeq dan para pengikutnya sedang berjuang ingin mendirikan Negara Islam versi mereka dengan menggunakan 6 tahap, yaitu:
1. SIRRUN = Gerakkan rahasia. Berdakwah secara rahasia, mengaji secara rahasia, merekrut anggota secara rahasia. Pendeknya semuanya serba rahasia.
2. JAHRUN = Terang-terangan. Berdakwah secara terang-trangan, mengaji secara terang-terangan, merekrut anggota secara terang-terangan. Karena mereka sudah mempunyai kekuatan untuk menghancurkan orang-orang kafir. Dalam ajaran Moshaddeq, orang-orang yang tidak mau bersyahadat kepada “nabi” Mushadeq, maka mereka dicap sebagai orang-orang kafir, dan kalau sudah mempunyai kekuatan, maka mereka harus diperangi dan ditumpas.
3. HIJRAH = Berpindah dari Makkah ke Madinah. Indonesia ini Makkah (dianggap kafir) dan wajib pindah ke Madinah (negara Islam). Ibu kota negara mereka dinamakan Ummul Qura’.
4. QITAL = Perang terbuka antara pasukan Islam versi mereka dengan orang-orang kafir (orang-orang Makkah = Indonesia)
5. FUTUH = Menang dari peperangan melawan orang-orang kafir.
6. KHILAFAH = Membentuk pemerintahan Negara Islam versi mereka setelah orang-orang kafir dilumpuhkan (dihancurkan).
• Ahmad Moshaddeq menafsirkan Al-Qur`an dengan cara yang sangat menyimpang serta sesat-menyesatkan.
Komisi Pengkajian MUI Pusat, yaitu Prof. Dr. Utang Ranuwijaya (Ketua), Dr. Amirsyah (Sekretaris), dan saya, M. Amin Djamaluddin (anggota), sudah dua kali mengadakan penelitian di Gunung Bundar serta vila tempat Ahmad Moshaddeq menerima wahyu.
Akhirnya dengan data-data yang kami peroleh tersebut, Komisi Fatwa MUI Pusat pada tanggal 3 Oktober 2007 mengeluarkan fatwa bahwa ajaran yang disiarkan/dikembangkan oleh Ahmad Moshaddeq adalah sesat dan menyesatkan serta murtad (keluar dari Islam).
Ada sebuah pengalaman, tepatnya terjadi pada tanggal 5 Oktober 2007, pada saat itu saya sedang di dalam kendaraan menuju kantor MUI Pusat di Masjid Istiqlal. Tiba-tiba sahabat utamanya “nabi” Moshaddeq yang bernama Agus (menurut mereka ia itu setingkat dengan Abu Bakar Ash-Shiddiq r.a.), menelepon ke HP saya. Berikut cuplikan pembicaraan yang terjadi pada saat itu:
Pak Agus: “Pak Amin, “rasul” saya mau bertemu dengan Pak Amin, di kantor LPPI!”
Saya jawab: “Boleh, kita bertemu di kantor LPPI, dengan syarat buku-buku aslinya Al Qiyadah Al-Islamiyah diberikan kepada saya!”
Pak Agus: “Baik Pak Amin, akan saya rundingkan terlebih dahulu dengan “rasul” saya!”
Kira-kira satu jam lebih sesudah itu, Pak Agus menelepon ke HP saya lagi.
Pak Agus: “Baik Pak Amin, “rasul” saya akan memberikan buku-buku asli tersebut di kantor LPPI!”
Saya jawab: “Baiklah, silahkan datang pada tanggal 7 Oktober 2007 sekitar pukul 12:00 WIB di kantor LPPI!”
Ternyata pada tanggal 7 Oktober 2007, benar-benar “rasul” Ahmad Moshaddeq beserta rombongannya itu datang ke kantor LPPI pada pukul 12:30 dan menyampaikan dakwahnya sampai tiba adzan Ashar. Begitu adzan Ashar, mereka langsung pulang. Kedatangan “rasul Moshaddeq ke kantor LPPI bak seorang presiden. Dikawal dan pintu mobilnya dibukakan oleh seorang pengikutnya.
Selama “rasul” Ahmad Moshaddeq menyampaikan dakwahnya di kantor LPPI, saya hanya diam saja mendengarkan isi materi ceramahnya. Sebab, apabila saya membantah/mendebatnya, kemungkinan besar buku-buku asli Al-Qiyadah Al-Islamiyyah yang saya harapkan itu tidak akan saya dapatkan. Selama pertemuan “rasul” Ahmad Moshaddeq dengan saya di gedung LPPI Jakarta, seluruh pengikutnya memanggilnya dengan kalimat: “Ya Rasul!”
Akhirnya, pada tanggal 24 Oktober 2007 setelah buku yang dia berikan itu saya teliti dan saya kaji, saya laporkan kasusnya ini ke MABES POLRI dengan pasal Penodaan Agama, yaitu berdasarkan Undang-undang No. 1/PNPS/1965 tentang Pencegahan Penyalahgunaan dan/atau Penodaan Agama yang sekarang ini sedang dilakukan uji materil di Mahkamah Konstitusi) atas desakan dari Aliansi Kebangsaan untuk Kekebebasan Beragama dan Berkeyakinan (AKKBB).
(Foto-foto rombongan “rasul “ Moshaddeq di kantor LPPI dan bukti laporan ke MABES POLRI,terlampir).
“Nabi” Ahmad Mushadeq divonis 4 tahun penjara oleh pengadilan Negeri Jakarta Selatan dan saat ini masih dalam penjara.
VII. Rasul Sabda Kusuma dari Kudus

Di dalam buku karya Sabda Kusuma yang berjudul: LAMPIRAN SABDA KUSUMA ILMU THARIQ DAN ALAM PENGATURANNYA, antara hal. 35 dan 36, di sana digambarkan silsilah keturunannya sejak dari Nabi Adam AS sampai dengan “rasul” Sabda Kusuma (copy terlampir).
Di dalam bukunya yang berjudul: LAMPIRAN SYAHADAT MA’RIFAT, hal. 30, Sabda Kusuma mengaku dirinya sebagai Rasul dan Imam Mahdi sehingga membuat syahadat baru yang berbunyi:
• أَشْهَدُ أَنْ لَا إِلَهَ إِلَّا اللهُ
• وَ أَشْهَدُ أَنَّ سَابْدَا كُوْسُوْمَا رَسُوْلُ اللهِ
• وَ الْإِمَامُ الْمَهْدِيْ
Artinya :
1. “Aku Meyakinkan dalam I’tikadku bahwa tidak ada lagi Tuhan selain Allah SWT,
2. Dan Aku meyakinkan dalam I’tikadku bahwa Sabda Kusuma itu utusan Allah,
3. Yang bakal “MIMPIN”Pengaturan-Nya Tuhan.” (copy terlampir).
Fatwa MUI Kudus : “Sabdo Kusomo Tetap Sesat.” (Harian Terbit Sabtu 6 Februari 2010, copy terlampir).
VIII. Agus Imam Solihin atau Satrio Paningit

Koran Rakyat Merdeka, Rabu 20 Januari 2009 memuat berita yang berjudul: “KEBAGUSAN DICEMARI ALIRAN BERBUGIL RIA, TIAP MALAM JUM’AT GELAR RITUAL DENGAN TELANJANG DAN TIDAK MEJALANKAN RUKUN ISLAM,” dan lain-lainnya.
Koran Berita Kota, Jum’at 30 Januari 2009 memberitakan bangunan rumahnya sebagai istana surga dan juga menganggap dirinya sebagai Tuhan, dan lain-lain.
Koran Tempo, Jum’at 30 Januari 2009 memberitakan bahwa dia (Satrio Paningit) melarang shalat, puasa, berzakat dan pergi haji dan membebaskan pengikutnya untuk melaukan hubungan seks bersama-sama dan lain-lainnya.
(copy Koran terlampir)
IX. Surga Eden Di Cirebon dan Tuhannya
Ahmad Tantowi

Terbongkarnya Surga Eden di Cirebon.
Pada tanggal 4 Januari 2010 Ketua GARIS (Gerakan Reformasi Islam) Jawa Barat, Ust. Suryana Nurfatwa dan beberapa anggotanya datang ke kantor LPPI, serta meminta petunjuk bagaimana caranya menghadapi seseorang yang mengaku dirinya “Tuhan” yang bernama Ahmad Tantowi yang hidup di Surga Eden bersama malaikat serta para bidadarinya. Mereka mengaku hidup di Surga Eden dan melakukan hubungan seks bebas dan kalau menghadap kepada “tuhan” (Ahmad Tantowi), maka para bidadari itu harus bertelanjang bulat.
Bidadari-bidadari itu bebas disetubuhi oleh “tuhan” Ahmad Tantowi. Para bidadari yang sudah disetubuhinya itu dinamakan keluarga Maryam, seperti yang tercantum di dalam Al-Qur`an. Kemudian, apabila ada di antara para bidadari yang telah disetubuhinya itu melahirkan anak, maka para bidadari itu merasa bangga karena mereka telah melahirkan anak “tuhan” dan anak anak “tuhan” ini dinamakan keluarga Imran (seperti yang tercantum di dalam Al-Qur`an).
Terbongkarnya kerajaan Surga Eden ini, dikarenakan ada salah seorang pengikutnya yang sudah menikah resmi, akan tetapi oleh “tuhan” Ahmad Tantowi sepasang suami istri yang sudah menikah secara resmi ini dilarang berhubungan intim sebagai suami istri selama 6 bulan. Setelah 6 bulan, baru diperbolehkan untuk berhubungan suami-istri.
Akan tetapi, sejak pernikahannya itu dan sejak dia dilarang berhubungan intim dengan istri sahnya tersebut, ternyata “tuhan” Ahmad Tantowi-lah yang selalu menyetubuhi istrinya. Akhirnya si suami itu berpikir: “Saya sudah menikah secara resmi dan sah, akan tetapi dilarang melakukan hubungan suami istri dengan istri saya, dan justru Ahmad Tantowi-lah yang selalu menyetubuhi istri saya.” Akhirnya keduanya keluar dari kelompok Surga Eden tersebut dan melaporkan kasus pelecehan seksual yang dilakukan “tuhan” Ahmad Tantowi ini kepada Ketua GARIS Jawa Barat.
Akhirnya, setelah saya mendengarkan laporan serta permintaan dari Ketua GARIS atas kasus yang menimpa pasangan suami istri tersebut, maka disepakatilah bahwa saya akan berangkat ke Cirebon pada hari Ahad 10 Januari 2010, dan di Cirebon, saya bertemu dengan Pengurus GARIS Jawa Barat serta beberapa pemuda Islam di salah satu ruangan di gedung Islamic Center Cirebon.
Di dalam pertemuan tersebut, saya mengarahkan seluruh anggota GARIS Jawa Barat supaya jangan bertindak anarkis. Disebabkan aliran Surga Eden ini sudah menyebar di beberapa daerah, saya menyuruh untuk melaporkan kasus ini ke POLDA Jawa Barat.
Pada hari Selasa, 12 Januari 2010 mereka melaporkan aliran Surga Eden ini ke POLDA Jawa Barat. Setelah laporan dari GARIS tersebut diterima aparat POLDA Jawa Barat, maka aparat POLDA Jawa Barat segera mengadakan investigasi ke sebuah rumah yang dijadikan sebagai markas Surga Eden tersebut.
Ternyata, aparat Kepolisian dari POLDA Jawa Barat menemukan bukti sesuai dengan laporan Ketua GARIS. Akhirnya, pada hari Kamis, 14 Januari 2010 pukul 05:00 dini hari, markas Surga Eden digerebek oleh aparat kepolisian dari POLDA Jawa Barat. Maka “tuhan” “para malaikat” dan seluruh “bidadari” ditanggap dan diangkut ke POLDA Jawa Barat dengan mobil tahanan dari POLDA Jawa Barat.
Dengan adanya penangkapan tersebut, maka gegerlah warga Jawa Barat dan koran-koran Jawa Barat pun ramai-ramai memberitakan berita penangkapan “tuhan”, “malaikat” dan “bidadari” yang ada di dalam komunitas Surga Eden tersebut. Koran-koran Jawa Barat menurunkan berita dengan judul yang bermacam-macam, di antaranya:
1. PIKIRAN RAKYAT Bandung, 15 Januari 2010, dengan judul: “Aparat Kepolisian Gerebek Pusat Kegiatan Aliran Sesat.”
2. GALAMADIA Bandung, 15 Januari 2010, dengan judul: “Tempat Suci Surga Eden Digrebek.”
3. RADAR BANDUNG, 15 Januari 2010, dengan judul: “Aliran Surga Eden Digrebek.”
4. TRIBUN JABAR, 15 Januari 2010, dengan judul: “Imam Mengaku Ciptakan Bidadari, Aliran Cabul Gegerkan Jawa Barat.”
5. BANDUNG EKSPRES, 15 Januari 2010 dengan judul: “Pemimpin Surga Eden Ditangkap, Ngaku Sebagai Allah, Gauli Jemaat Wanita.”
6. HARIAN TERBIT Jakarta, 15 Januari 2010 dengan judul: ”Tuhan dan Malaikatnya Resmi Ditahan, Pengikut Disetubuhi dan Ditonton Rame-rame.”
7. MITRA DIALOG Cirebon, 23 Januari 2010, dengan judul: ”Mengklaim Tuhan Pasti Sesat”, Ahmad Tantowi Diyakini Memiliki Ilmu Klenik, Masyarakat Awam Jadi Sasaran Empuk, Mulai ABG Hingga Wanita Bersuami Jadi Korban.”
Sekarang “tuhan”, “malaikat jibril” serta para “bidadari” sudah menjadi tersangka di POLDA Jawa Barat.
X. Aliran Hidup Di Balik Hidup (HDH)

Sejarah Singkat Pendiri HDH
Aliran ini didirikan oleh Muhammad Kusnan bin Amir, pria kelahiran Cirebon, tahun 1926.
Ia mengaku suatu hari didatangi oleh dua makhluk yang mengaku malaikat yang melakukan proses pembersihan hatinya dengan cara dibelah seperti yang pernah dialami oleh Nabi Muhammad SAW sewaktu beliau kecil. Semenjak itu, ia mengaku bisa melihat alam gaib dan bahkan pernah diajak jalan-jalan ke alam Barzakh dan diajak melihat-lihat neraka dan surga yang masih kosong belum berpenghuni. Ia juga mengaku bahwa Allah telah memberinya sebuah mukjizat berupa kitab suci Al-Qur`an yang ditanamkan ke dalam dadanya dan doanya sangat mustajab.
Singkat cerita, pada tahun 1974, ia bertemu dengan seseorang yang bernama Muhammad Ali bin Abdullah yang biasa dipanggil Mudjoni yang akhirnya kitab suci Al-Qur`an yang telah ditanamkan ke dalam dadanya itu yang berbentuk sebuah kitab diserahkan kepadanya (Muhammad Ali) dengan memberikan wasiat sebagai berikut: “Kalau kamu nanti sudah tua, serahkanlah kitab ini kepada orang yang kamu percaya, karena ilmu ini bagus dan haq dan merupakan kunci keselamatan ke negeri akhirat. Maka jagalah baik-baik dan jangan dibuat main-main!”
Selanjutnya untuk memberikan gambaran yang jelas tentang ilmu dan pengetahuan yang dimiliki Pak Kusnan serta misi yang dibawanya, ikutilah rangkuman tanya jawab antara Muhammad Ali yang kita singkat dengan huruf A dengan Pak Kusnan yang kita singkat dengan huruf K, berikut ini:

1. Mi’raj dan Barzakh
A: “Tadi Bapak mengatakan pernah bertanya langsung kepada Nabi Muhammad, padahal Nabi Muhammad sudah meninggal, bagaimana caranya?”
K: “Meninggal itu adalah berpisahnya jasmani dan rohani, jadi jasmaninya dikubur atau dimakamkan, sedangkan rohaninya ada di Barzakh. Jadi Bapak pergi ke Barzakh dengan rohani dan yang berbicara tentu saja rohani dengan rohani.”
A: “Apakah Bapak pernah bertemu dengan nabi yang lain?”
K: “Ya, semua nabi termasuk Nabi Adam.”
A: “Apakah Bapak pernah bertemu malaikat?”
K: “Ya, semua malaikat, bahkan ngobrol setiap hari.”
A: “Apakah Bapak pernah ke alam Baqa?”
K: “Ya, sering jalan-jalan ke sana.”
A: “Bagaimana keadaannya?”
K: “Di sana ada 7 planet surga dan 7 planet neraka dan belum ada penghuninya.”
A: “Tadi Bapak mengatakan pergi ke alam Barzakh dengan rohani, bagaimana dengan alam Baqa?”
K: “Sama saja, seperti halnya Nabi Muhammad ke Sidratul Muntaha.”
A“Di mana Sidratul Muntaha itu?”
K: “Salah satu bangunan yang ada di surga.”
A: “Tadi Bapak mengatakan bahwa meninggal itu perpisahan antara jasmani dan rohani. Pada waktu Bapak pergi ke Barzakh atau ke alam Baqa, apakah Bapak meninggal?”
K: “Tidak meninggal, bahkan dengan penuh kesadaran dan itu ada uraiannya tersendiri serta sangat luas.”

2. Percakapan dengan Malaikat dan Rasulullah
A: “Selain bangunan Sidratul Muntaha, Arasy, Lauhul Mahfudz, apa ada bangunan yang lainnya?”
K: “Ada, di antaranya ada bangunan yang sangat megah, tapi tidak tahu bangunan apa itu. Karena pada saat itu Bapak diantar oleh Malaikat Ridwan (disingkat R), akhirnya Bapak tanyakan kepada dia: ‘Bangunan apakah yang megah itu?’
R: “Bangunan itu adalah untuk Rasulullah Muhammad, Allah membangun untuknya.”
K: “Apakah Nabi Muhammad ada di situ?”
R: “Belum ada, nanti sesudah hari Kiamat dan sekarang masih kosong. Nabi Muhammad dan para nabi lainnya baru ada di alam Barzakh, yaitu alam nikmat.”
K: “Waaah…bangunan itu sangat bagus sekali.”
R: “Tapi kalau kamu mau dan berusaha sungguh-sungguh, Allah akan memberi.”
K: “Sebenarnya Bapak sih pingin dengan bangunan itu…(sambil tertawa kecil).

A: “Tapi menurut bapak, Nabi Muhammad lebih pantas yang mendapatkannya.” “Kenapa Nabi Muhammad tidak menceritakan semua ini?”
K: “Bapak pernah menanyakan kepada Nabi Muhammad (disingkat M); ’Kenapa Anda tidak pernah menjelaskan tentang rohani, alam Barzakh dan alam Baqa?’“
M: “Itu bukan tugasku dan sekarang adalah tugasmu. Kamu tentu sudah tahu pada waktu itu aku seorang diri dan tugasku cukup berat; menghadapi orang-orang kafir, musyrik, penyembah berhala dan mereka adalah orang-orang yang fasik dan zalim yang akhirnya mereka mengusir aku dari Mekah dan aku hijrah ke Madinah. Waktu itu kaumku tidak percaya bahwa aku seorang utusan Allah, bahkan mereka memusuhiku, menganggap aku orang gila dan ingin membunuhku. Padahal aku harus menerima wahyu, menghadapi peperangan demi peperangan, belum lagi mengurusi orang-orang ang munafik di antara yang mengikuti aku. Mana mungkin aku harus menjelaskan semuanya, sedangkan umurku hanya 63 tahun. ( copy koran terlampir)
Akhirnya, aliran HDH ini dinyatakan sesat–menyesatkan oleh Majelis Ulama Indonesia Kabupaten Cirebon dengan fatwanya tanggal 01 Desember 2009. (Copy terlampir)
XI. AHMADIYAH
Aliran sesat Ahmadiyah mempunyai nabi dan rasul sendiri yaitu Mirza Ghulam Ahmad di India. Nabinya mengaku menerima wahyu di Qadian dan Rabwah. Kumpulan wahyu-wahyu yang dia terima tersebut menjadi kitab suci Tadzkirah. Kitab suci Ahmadiyah Tadzkirah ini lebih tebal dari kitab suci umat Islam Al Qur’an. Juga Ahmadiyah mempunyai tempat suci sendiri yaitu Qadian di India) dan Rabwah (di Pakistan).
Ulama no.1 Ahmadiyah Indonesia, Syafi’ R. Batuah membikin pernyataan pada koran Jayakarta, Jum’at 1 Juli 1988 memuat berita berjudul : AHMADIYAH MENCARI NABI DARI INDIA. (copy terlampir)
Foto nabi Mirza Ghulam Ahmad (copy terlampir)
Copy kitab suci Ahmadiyah selengkapnya (copy terlampir)
Pernyataan Syafi’ R.Batuah: AHMADIYAH MENCARI NABI DARI INDIA inilah yang menimbulkan reaksi keras dari para ulama serta seluruh umat Islam Sek. Parung Bogor dan sekitarnya. Akhirnya ketika pihak Ahmadiyah memperingati 100 tahun Ahmadiyah (100 tahun kelahir nabi Mirza Ghulam Ahmad pada bulan Nopember 1988) yang dihadiri oleh cabang-cabang Ahmadiyah seluruh Indonesia serta utusan dari luar negeri, maka acara tersebut dibubarkan secara paksa oleh seluruh masyarakat Islam sekacamatan Parung serta daerah sekitarnya dengan meneriakkan: KAMI PENGIKUT NABI MUHAMMAD DARI MAKKAH, KITAB SUCI KAMI ADALAH ALQUR’AN, AHMADIYAH PENGIKUT NABI MIRZA GHULAM AHMAD DARI INDIA DAN KITAB SUCINYA TADZKIRAH. ADA NABI DAN KITAB SUCI DARI INDIA ??? TIDAK BISA-TIDAK BISA, YANG ADA “BONEKA DARI INDIA”, tetapi itu nyanyian, teriak mereka.
Pendeknya seluruh umat Islam Parung Bogor dan sekitarnya marah betul setelah mendengar ada nabi baru serta kitab suci baru dari India, sehingga mereka sangat kompak menghadapi pengikut nabi dari India ini. Perseteruan yang telah terjadi dari tahun 1988 antara umat Islam pengikut Nabi Muhammad SAW dari Makkah dengan pengikut nabi Mirza Ghulam Ahmad dari India ini klimaksnya sewaktu pihak pengikut nabi Mirza dari India ini secara besar-besaran mengadakanJalsah salanah (hari ulang tahun) pada tahun 2005 yang lalu yang dihadiri oleh sekitar 11.000 (sebelas ribu) orang Ahmadiyah dari cabang-cabang seluruh Indonesia serta yang datang dari luar negeri.
Akhirnya acara tersebut dikepung dan dibubarkan paksa oleh umat Islam Parung dan datanglah mobil kepolisian Bogar untuk mengangkut mereka keluar dari kampus Mubarak. Karena tidak ada orang Parung yang menjadi pengikut nabi Mirza dari India ini, maka masyarakat Parung meminta kepada PEMDA BOGOR untuk menutup serta melarang Pusat Ahmadiyah Indonesia tersebut dan akhirnya dilarang. (foto copy koran-koran terlampir)
XI. Jaringan Islam Liberal (JIL)
Jaringan Islam Liberal menggugat keaslian kitab Suci Al Qur’an. Ratusan ayat Al Qur’an yang disalahkan oleh mereka. Mereka berjuang untuk memperbaharui kitab Suci Al Qur’an versi mereka. Ayat Al Qur’an yang berbunyi : INNADDINA INDALLAHIL ISLAM disalahkan oleh mereka. Yang benarnya ayat tersebut berbunyi : INNADDINA INDALLAHIL HANAFIYYAH. (copy ayat-ayat Al Qur’an yang digugat dan disalahkan terlampir).
Di antara bentuk penghinaan JIL adalah seperti yang dikatakan oleh Sumanto Al-Qurtubi di dalam bukunya Lubang Hitam Agama (penerbit Rumah Kata dengan Ilham Institute, Maret 2005) dia mengatakan,
“Oleh karena itu, Nabi, sahabat dan pengalaman komunitas Makkah dan Madinah (tajribatul madinah wa makkah) pada hakikatnya adalah “co-author”, karena ikut menciptakan Al-Qur`an. Dengan demikian, wahyu sebetulnya ada dua: “wahyu verbal” (wahyu eksplisit dalam bentuk redaksional bikinan Muhammad) dan “wahyu non verbal” (wahyyu implisit berupa konteks sosial waktu itu). Proses penulisan Al-Qur`an dengan sendirinya telah “mereduksi” Al-Qur`an hanya sebagai teks mati belaka.” (Lubang Hitam Agama, hal. 43).
“Kita tahu Al-Qur`an yang dibaca oleh jutaan umat Islam saat ini adalah teks hasil kodifikasi –untuk tidak menyebut “kesepakatan terselubung”- antara khalifah Utsman (644 -656 M) dengan panitia pengumpul yang dipimpin oleh Zaid bin Tsabit, sehingga teks ini disebut Mushaf Utsmani.” (Buku Lubang Hitam Agama, hal. 65).
Dan masih banyak pernyataan lainnya menyangkut pemikiran dan gagasan untuk merubah Al-Qur’an, dengan tujuan menanamkan rasa ragu bawha Al-Qur’an yang ada sekarang tidak otentik sebagaimana sudah diyakini oleh umat Islam selama ini. Sehingga pada akhirnya akan menjauhkan umat Islam itu sendiri dari Al-Qur’an dan ajaran Islam. (copy terlampir).
• PENUTUP
Untuk membongkar serta menangkap tokoh-tokoh aliran sesat ini seperti H. Sanwani di Pasar Rumput; Marinus Taka di Depok Lama; Lia Aminuddin (Lia Eden) dan nabinya Muhammad Abdurrahman; nabi Mushaddeq, Surga Adn (Ahmad Tantowi yang mengaku diri tuhan, Endang, istri tuhan) dan Imam Junaidi mengaku diri malaikat Jibril yang sekarang ketiga-tiganya sudah menjadi tersangka di POLDA JABAR, semuanya saksi yang membongkar ajaran sesat (perusak Agama Islam) tersebut.
Tentunya semua itu berdasarkan PNPS No.1 Tahun 1965 yang saat ini Aliansi Kebangsaan untuk Kebebasan Beragama dan Berkeyakinan (AKKBB) memohon untuk mencabutnya.
Demikianlah rangkuman beberapa contoh aliran sesat yang tumbuh di Indonesia, dan masih banyak lagi aliran-aliran sesat yang bermunculan di Indonesia saat ini karena terbatasnya ruangan saksi tidak masukkan semuanya dalam tulisan ini.
Semua tindakan pengrusakan Agama Islam yang dilakukan baik oleh orang yang mengaku dirinya sebagai rasul baru, sebagai Malaikat Jibril, dan sebagai tuhan selalu ditempuh jalur hukum berdasarkan PNPS No. 1 tahun 1965 ini, dan tidak pernah dilakukan dengan cara main hakim sendiri yaitu menyakiti/menganiaya mereka secara fisik, melainkan ditempuh jalur hukum karena ada payung hukumnya yaitu PNPS No. 1 tahun 1965 tersebut.
Tetapi, apabila Majelis Hakim Mahkamah Konstitusi yang mulia ini mengabulkan permohonan para pemohon untuk mencabut PNPS No. 1 tahun 1965 tersebut, berarti Mahkamah Konstitusi mencabut/membatalkan payung hukum yang selama ini kami tempuh agar aparat penegak hukum dapat menghukum para perusak dan pangacau Agama Islam. Dengan dicabutnya PNPS No. 1 tahun 1965 ini, berarti tidak ada lagi payung hukumnya kalau diserahkan pada pihak kepolisian, polisi akan angkat tangan karena sudah tidak ada payung hukum, begitu juga Kejaksaan.
Dengan demikian, Mahkamah Konstitusi memerintahkan kami untuk bertindak main hakim sendiri terhadap para pelaku perusak Agama Islam tersebut. Agama Islam wajib membela diri selama hayat masih dikandung badan. Jadi jangan salahkan kami kalau kami hakimi sendiri secara beramai-ramai para perusak agama Islam yang tumbuh dengan sangat subur di Indonesia akhir-akhir ini.
Demikianlah rangkuman beberapa contoh aliran sesat yang berusaha untuk mengahancurkan Islam yang kami himpun dalam tulisan ini sebagai bahan pertimbangan bahwa PNPS No. 1 tahun 1965 tersebut masih sangat dibutuhkan untuk mengatur kehidupan beragama di Negara Republik Indonesia yang kita cintai ini, serta semoga bermanfaat dan menjadi perhatian bagi Majelis Hakim Mahkamah Konstitusi yang mulia.

Wassalamu’alaikum Wr.Wb.

Jakarta, 3 Maret 2010


MUH. AMIN DJAMALUDDIN
Saksi Ahli

Silahkan Sebarkan ke Muslim dan Muslimah Lainnya