TONY Stark hidup dengan seorang asisten digital yang dilengkapi dengan
aplikasi komputer bernama JARVIS (Just A Really Very Intellegent
System). Aplikasi super canggih tersebut mampu memvisualkan gambar
sederhana menjadi gambar dengan tampilan 5 Dimensi. Hanya dengan
sentuhan tangan sang jagoan, berubahlah file-file digital menjadi
realworld sehingga materi yang ada di dalamnya dapat dilihat dari segala
arah seperti di dunia sungguhan.
Ternyata teknologi mutakhir tersebut pernah terjadi di zaman Rasulullah Saw, yaitu ketika beliau diperjalankan di malam hari dari Masjidil Haram ke Masjidil Aqso (Isra’) lalu dinaikkah ke sidratul muntaha di langit ke tujuh (Mi’raj). Para ulama berbeda pendapat tentang waktu terjadinya Isra’ Mi’raj, karena tidak ada dalil rajih yang menunjukkan tanggal, bulan dan tahun keberapa peristiwa ini terjadi.
“Dari Ibnu Abbas r.a, ia telah berkata: Telah bersabda Rasulullah Saw: Ketika malam aku diisra’kan dan subuhnya aku telah sampai di Makkah, aku mengkhawatirkan urusanku, dan aku tahu bahwasannya manusia akan mendustakanku. Kemudian aku duduk bersedih hati. Ia Ibnu Abbas berkata: kemudian melintaslah musuh Allah, Abu Jahal. Dia datang sehingga duduk di dekat beliau, kemudian berkata kepada beliau: Kamu tampak sedih, apakah ada sesuatu ? Rasulullah Saw pun menjawab: Sesungguhnya aku diisra’kan malam tadi. Dia berkata: ke mana? Beliau menjawab: ke Bait Al-Maqdis. Dia berkata: kemudian engkau subuh sudah ada di hadapan kami (di Makkah ini)? Beliau jawab: Ya. Ia berkata: Namun dia tidak menampakkan sikap bahwa ia mendustakannya karena takut beliau tidak mau menceritakan hal itu lagi jika kaumnya dipanggilkannya. Dia berkata: Tahukah engkau, jika engkau hendak menda’wahi kaummu, kau harus kisahi mereka apa yang barusan kau ceritakan padaku. Rasulullah Saw pun menjawab: Ya. Kemudian dia berseru: Kemarilah wahai penduduk Bani Ka’ab bin Lu’ai! Lalu mereka berkumpul kepadanya datang sampai duduk mengelilingi keduanya. Dia berkata: Kisahi kaummu apa yang telah engkau kisahkan kepadaku. Rasulullah Saw pun berkata: Sesungguhnya malam tadi aku diisra’kan. Mereka
Ternyata teknologi mutakhir tersebut pernah terjadi di zaman Rasulullah Saw, yaitu ketika beliau diperjalankan di malam hari dari Masjidil Haram ke Masjidil Aqso (Isra’) lalu dinaikkah ke sidratul muntaha di langit ke tujuh (Mi’raj). Para ulama berbeda pendapat tentang waktu terjadinya Isra’ Mi’raj, karena tidak ada dalil rajih yang menunjukkan tanggal, bulan dan tahun keberapa peristiwa ini terjadi.
“Dari Ibnu Abbas r.a, ia telah berkata: Telah bersabda Rasulullah Saw: Ketika malam aku diisra’kan dan subuhnya aku telah sampai di Makkah, aku mengkhawatirkan urusanku, dan aku tahu bahwasannya manusia akan mendustakanku. Kemudian aku duduk bersedih hati. Ia Ibnu Abbas berkata: kemudian melintaslah musuh Allah, Abu Jahal. Dia datang sehingga duduk di dekat beliau, kemudian berkata kepada beliau: Kamu tampak sedih, apakah ada sesuatu ? Rasulullah Saw pun menjawab: Sesungguhnya aku diisra’kan malam tadi. Dia berkata: ke mana? Beliau menjawab: ke Bait Al-Maqdis. Dia berkata: kemudian engkau subuh sudah ada di hadapan kami (di Makkah ini)? Beliau jawab: Ya. Ia berkata: Namun dia tidak menampakkan sikap bahwa ia mendustakannya karena takut beliau tidak mau menceritakan hal itu lagi jika kaumnya dipanggilkannya. Dia berkata: Tahukah engkau, jika engkau hendak menda’wahi kaummu, kau harus kisahi mereka apa yang barusan kau ceritakan padaku. Rasulullah Saw pun menjawab: Ya. Kemudian dia berseru: Kemarilah wahai penduduk Bani Ka’ab bin Lu’ai! Lalu mereka berkumpul kepadanya datang sampai duduk mengelilingi keduanya. Dia berkata: Kisahi kaummu apa yang telah engkau kisahkan kepadaku. Rasulullah Saw pun berkata: Sesungguhnya malam tadi aku diisra’kan. Mereka
Dalam hadits tersebut dijelaskan bahwa ketika Nabi Saw lupa akan sifat Masjid Baitul Maqdis, Allah segera mendatangkan gambar Masjid tersebut ke hadapan beliau agar bisa melanjutkan penjelasannya tanpa keraguan, mungkin jika tidak berlebihan bisa kita katakan di hadapan beliau terpampang sebuah layar berukuran besar yang menampilkan citra Masjid Baitul Maqdis berikut halamannya dalam bentuk lima dimensi, sehingga Rasul Saw bisa memutar-mutarnya untuk mengetahui berapa jumlah tiang masjid Baitul Maqdis, bagaimana bentuk halaman depannya, seperti apa ukiran-ukiran yang ada dinding masjid tersebut.
“Maha suci Allah, yang telah memperjalankan hamba-Nya pada suatu malam dari Masjidil Haram ke Masjidil Aqsha yang telah kami berkahi sekelilingnya agar Kami perlihatkan kepadanya sebagian dari tanda-tanda (kebesaran) Kami. Sesungguhnya Dia adalah Maha Mendengar lagi Maha Melihat.” (QS. Al-Isra’: 1)
Semakin canggih teknologi di zaman modern ini maka akan semakin mudah kebenaran Al-Qur’an dibuktikan, hal-hal yang tidak masuk akal dan menjadi bahan tertawaan kaum kafir di masa lalu sekarang menjadi sesuatu yang logis dan dapat dijelaskan melalui fakta ilmiah
Tidak ada komentar:
Posting Komentar