Beberapa hari yang lalu, saya menemukan sebuah berita yang membuat saya
sedikit bergidik. Dalam berita tersebut disebutkan bahwa sebuah strain
baru virus influenza A ditemukan pada kelelawar pemakan buah. Penemuan
ini mengindikasikan bahwa kelelawar, seperti halnya burung, bisa menjadi
pembawa virus flu.
“Ini pertama kalinya virus flu diidentifikasi pada kelelawar, tapi dalam
bentuknya yang sekarang, virus ini tak berbahaya bagi manusia,” kata
Suxian Tong, penemu virus itu.
Virus influenza A dideteksi pada 3 sampel dari 316 kelelawar berbahu
kuning yang mendiami dua lokasi berbeda wilayah Guatemala. Kelelawar
sampel tidak menggigit manusia, hanya memakan buah.
Tong yang juga kepala program penemuan patogen di Centers for Disease
Control and Prevention (CDC) di Atlanta menuturkan bahwa studi ini
penting sebab memberi petunjuk hewan yang bisa menjadi sumber virus.
Virus flu sebelumnya yang menyebabkan pandemi, misalnya H1N1, diketahui
berasal dari hewan. Virus tersebut kemudian mengalami mutasi sehingga
bisa menginfeksi manusia.
“Untungnya, virus yang baru ditemukan ini perlu membuat perubahan
signifikan untuk menyebar dan menginfeksi manusia dengan mudah,” kata
Ruben Donis, kepala Molecular Virology and Vaccine Branch di Divisi
Influenza di CDC, seperti dikutip AFP, Selasa (28/2/2012).
Meski demikian, virus baru ini diperkirakan bisa menginfeksi hewan lain
seperti kuda, babi dan anjing. Penemuan virus ini dipublikasikan di
jurnal the Proceeding of the National Academy of Science.
Apa yang membuat saya bergidik membaca berita ini? Beberapa bulan yang
lalu saya menonton sebuah film yang cukup bisa menggambarkan ketakutan
umat manusia terhadap strain baru virus influenza, film itu berjudul
“CONTAGION”
Film cerdas besutan Steven Soderbergh ini dibintangi sederet aktor dan
aktris kawakan seperti Marion Cotillard, Matt Damon, Laurence Fishburne,
Jude Law, Gwyneth Paltrow, dan Kate Winslet.
Di Contagion diceritakan bagaimana sebuah virus tidak dikenal menyebar
tidak terkendali ke seluruh dunia dengan metode sederhana seperti
layaknya penularan virus flu biasa; melalui sentuhan terhadap
objek/barang yang disentuh sang penderita. Para ahli dan pakar kesehatan
termasuk (CDC dan WHO) berlomba dengan waktu menemukan strain virus
yang belum pernah ada sebelumnya ini, dan tentu saja vaksin untuk
menangkal virus tersebut. Berlomba dengan penyebarannya yang sangat
mengerikan. Teori konspirasi, chaos, dan
ketakutan mendominasi pikiran umat manusia. Kekacauan yang terjadi di
dalam film ini seakan merupakan representasi yang secara real mudah terjadi dalam keadaan terjepit dan terdesak. Nah jika anda menonton film ini hingga habis (menunggu sampai sesi credit),
maka anda akan setuju dengan saya, betapa mudahnya sebuah virus tidak
berbahaya menjadi sesuatu yang sangat mematikan hanya dari
kombinasi-kombinasi yang ada di alam. Atau bagaimana menurut anda?
wallahu alam.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar